Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Video Yang Viral
"Sepertinya ciuman di depan hotel tadi siang dan kedekatanku dengan Jackson keponakannya memberikan peningkatan yang cukup pesat pada hubungan ini... Aku harus terus bekerja keras untuk membuatnya jatuh cinta padaku karena sekali dia tertangkap oleh cintaku aku yakin dia tidak akan pernah bisa melepaskan dirinya" gumam Erina dalam hatinya penuh dengan rasa percaya diri dan semangat yang tak pernah padam untuk mencapai tujuannya seperti biasanya.
"Aku tidak bisa memberitahumu lebih banyak lagi, karena itu adalah rahasia" sahut Jonathan tanpa sedikitpun menoleh kearahnya dengan wajahnya yang serius itu.
"Ayolah... Aku janji tidak akan mengatakan apapun pada orang lain bahkan ayahku sendiri, please..." ujar Erina merayunya dengan sangat imut namun tetap tidak berhasil karena Jonathan bahkan tidak menoleh kearahnya lagi dan hanya berkata,
"Tetap tidak bisa. Aku rasa ini adalah rumahmu" ujar Jonathan sambil menghentikan mobilnya di depan sebuat rumah mewah di kawasan rumah elit itu.
"Hmmm... Apa kamu mau minum kopi dulu di rumahku?" tanya Erina sedikit malu-malu saat menatap Jonathan,
"Tidak, ini sudah malam dan Jackson sudah tidur. cepatlah masuk ke rumahmu, mungkin orang tuamu sudah cemas menunggumu" sahut Jonathan menolak tawaran Erina itu,
"Baiklah, hati-hati di jalan..." sahut Erina lalu ia tiba-tiba berbalik dan langsung mencium pipi Jonathan saat ia sudah membuka pintunya, setelah menyelesaikan misi ciuman kilatnya itu ia langsung berlari pergi masuk ke dalam rumahnya setelah gerbangnya dibuka oleh para penjaga rumahnya. Meninggalkan Jonathan yang kembali membeku karena kelakuan tidak terduganya itu sambil memegang pipinya yang baru saja dicium olehnya.
"Dia benar-benar... Huh..." gumam Jonathan lalu ia langsung tancap gas pergi dari sana.
Erina PoV.
Hahaha... Tadi itu benar-benar membuat jantungku berdebar kencang, melihat ekspresi terkejutnya tadi membuatnya terlihat sangat imut.
"Astaga Erina, tenangkan dirimu..." gumamku pada diriku sendiri saat merebahkan tubuhku di atas tempat tidurku ini sambil memegang dadaku yang masih berdegup sangat kencang karena pria sedingin es itu, si vampir tampan dan si kutu buku sialan itu.
"Ah, ya... aku lupa belum memposting video tadi siang" ujarku lalu dengan cepat aku membuka ponselku,
Membuka media sosial yang saat ini marak digunakan oleh orang-orang dan tanpa pikir panjang langsung memposting video yang sudah direkam oleh Wendy tadi siang. Aku menonton ulang video itu beberapa kali seperti seorang yang creepy, tapi aku tidak peduli. Aku benar-benar sudah tergila-gila pada pria satu ini, dia tidak seperti pria lainnya. Dia unik dan selalu bisa membuatku merasa aman dan nyaman di dekatnya dan aku juga percaya kalau dia adalah orang yang sama dengan orang misterius yang menyelamatkanku saat di culik di Hongkong beberapa tahun lalu meskipun dia terus menyangkalnya.
Hanya beberapa menit setelah video itu menyebar di media sosial, notifikasi ponselku terus berbunyi tiada henti-hentinya. Banyak sekali notifikasi yang masuk namun aku hanya mengabaikan semuanya dan asik dengan lamunanku sendiri tentang si vampir tampan itu. Aku ingat kalau Jackson memanggilnya paman Nathan bukan Jonathan, apa aku juga harus mencoba memanggilnya dengan nama Nathan? sepertinya hanya orang-orang terdekatnya saja yang memanggilnya dengan nama itu... Lalu aku tiba-tiba teringat kalau Wendy pernah berkata kalau nama aslinya bukan Jonathan tapi suatu nama yang lain yang mengandung kata Nathan juga di dalamnya, tapi aku benar-benar sudah lupa.
"Ah, lupakan saja untuk saat ini... Toh nanti kalau aku menikah dengannya aku pasti akan tahu siapa nama lengkapnya tanpa harus berusaha untuk mencari tahunya hehehe..." gumamku sambil tersenyum karena perkataanku sendiri seperti orang gila, ya! benar sekali, tujuanku bukan hanya menjadi pacarnya tapi juga menjadi istrinya...
Di sisi lainnya,
Nathan merebahkan dirinya di tempat tidurnya setelah menggendong Jackson ke kamarnya, Nathan memejamkan matanya sambil memikirkan tentang Erina yang mulai membawa perubahan yang cukup besar dalam hidupnya. Gadis cantik itu benar-benar membuat Nathan merasakan sesuatu yang aneh dalam hatinya, suatu perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Nathan PoV.
Dia memberikan perasaan yang begitu aneh dalam hatiku, sangat aneh yang benar-benar tidak pernah aku rasakan sebelumnya kepada siapapun. Selain itu, kenapa kekuatanku benar-benar tidak berfungsi kepadanya? ini tidak pernah terjadi sebelumnya bahkan aku bisa menggunakan kekuatanku kepada ayah meskipun ia sangat kuat. Aku harus menanyakan ini pada ayah? tapi apakah ini benar-benar tidak apa-apa? jangan sampai dia memindahkanku ke negara lain lagi, aku bergumam sambil menghela napasku pelan.
Skip`
Keesokan harinya,
Pagi-pagi kampus sudah sangat heboh karena gosip yang mulai beredar yang disebabkan oleh video itu. Nathan masih tidak tahu apa-apa karena ia tidak pernah benar-benar bermain media sosial selama ini. Semua orang di kampus sekarang sudah tahu kalau si kutu buku tampan itu berciuman dengan sang Queen Bee kampus ini, gadis yang menjadi idaman banyak pria ini benar-benar telah berciuman dengan seseorang sekarang yang membuat banyak orang mulai patah hati sebelah pihak karenanya. Tentu saja orang-orang yang mendekati Erina secara terang-terangan menjadi sangat marah karena video yang beredar itu dan mulai membuat keributan terutama Rayhan dan juga Eric yang langsung mengkonfrontasi Erina meminta penjelasan tentang video ciuman yang sudah ia upload sendiri di media sosialnya itu.
Mereka berdua langsung membuat keributan di dalam kelas ketika melihat Erina baru saja memasuki kelas ini.
"Apa ini Rin? Apa kamu serius? kamu serius memilih si kutu buku sialan ini dibandingkan dengan diriku?! Apa yang membuatmu menjatuhkan standarmu ke tingkat yang sangat rendah seperti ini Erina?!" ujar Rayhan memborbardir Erina dengan pertanyaan sambil meluapkan semuanya dengan emosi yang meledak-ledak karena rasa cemburunya sudah berada di ubun-ubun.
"Sebenarnya apa masalahmu Rayhan?! apa yang salah dengan video itu? aku menyukainya jadi aku posting di media sosial pribadiku jadi kenapa kau bermasalah dengannya? memang benar kalau aku menyukainya lalu kenapa? ini pilihanku dan tidak ada urusannya denganmu oke?!" sahut Erina dengan kesal karena Rayhan sudah benar-benar melewati batasnya, namun ia berusaha untuk tidak bersikap buruk lagi karena si vampir tampan itu tidak suka jika ia bersikap buruk seperti sebelumnya jadi ia berusaha sangat keras menahan emosinya akhir-akhir ini.
Saat Nathan memasuki ruang kelas itu sambil mengenakan tas ranselnya, ia melihat kalau semua orang tiba-tiba memusatkan perhatian mereka padanya terutama Rayhan. Ia terlihat sangat marah saat ini, namun Nathan sama sekali tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya telah terjadi saat ini. Apa dia tidak sengaja membuat kesalahan atau apa? dan apa yang salah dengan berandalan kecil bernama Rayhan itu? kenapa ia menatap dirinya seakan-akan ingin membunuh Nathan saat ini juga? Ia benar-benar clueless saat ini. Namun ketika ia sibuk dengan kebingungannya akan situasi ini, Rayhan dengan cepat berjalan kearahnya dan menarik kerah kemejanya di depan Erina yang juga menghampirinya dengan senang hati seperti biasanya.
"Ray! jangan berani macam-macam padanya, aku memperingatkanmu!" ujar Erina dengan tegas dan nada suaranya yang dingin dan mengancam pada Rayhan, namun Rayhan sama sekali tidak mendengarkannya karena sudah benar-benar lepas kendali karena emosinya.
