kisah seorang pemuda bernama BARKAH yang selamat dari kobaran api , ia melakukan perjalan spiritual ke pulau jawa. hal-hal diluar nalar pun di dapatnya setiap kali ia membantu orang yang datang kepadanya .
sempat dirancun oleh orang tak di kenalnya , untungnya, tangisan Diana membuatnya seakan hidup kembali ..
bagaimana kisah perjalanannya , simak terus tiap episode nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titik.tiga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
" barkah mati ...? . "
pukul 10 pagi, mba tiara membangunkanku dengan ketukannya dari luar pintu kamar . Beliau pun memanggil ku dan pa wandi untuk sarapan .
Aku pun terbangun kemudian membuka pintu . " maaf ya mas , mba udah siapin sarapan buat mas dan mas wandi di atas meja . Mba mau ke lapak dulu . Mau cek keadaan anak-anak .
kalau mas mau istirahat, gpp lanjutin aja dulu , kalau perlu apa-apa minta tolong mas rian aja ya , ke atas aja . " .. Ucapnya kemudian berjalan menuju pintu keluar .
Disaat mba tiara berjalan menjauhi pintu kamar, aku pun langsung berkata . " bentar mba , maaf mba tanpa merepotkan mba , kalau boleh, saya izin ikut ke lapak mba sekalian mau pamit juga lanjutin perjalanan karena perjalananku masih panjang mba . Boleh ya ? " ..
" oh gitu, yaudah yu , mba tunggu di luar ya .. " jawab mba tiara kemudian melanjutkan langkahnya.
Aku pun kembali masuk ke dalam kamar, ku masukan kembali sarungku ke dalam ransel , kemudian ku lipat sejadahnya dan ku letakan diatas meja.
Terlihat pa wandi masih tertidur pulas, karena ga enak bila mengganggu istirahatnya, aku pun pergi tanpa pamit pada pa wandi .
setelah semuanya beres akupun keluar kamar dan berjalan menyusul mba tiara .
mba tiara sudah menungguku di luar dengan sepeda motornya . aku pun langsung mendekatinya dengan tak lupa ku tutup kembali pintu dan gerbangnya .
" nih helm nya mas . " ucapnya sambil menyodorkan helm nya padaku.
" makasih ya bu . maaf jadi merepotkan . " jawabku sambil membungkukan tubuhku.
" iya , santai aja kali gausah kaku gitu , yaudah yu . " jawabnya dengan ramah .
singkat cerita kami pun pergi ke lapak usaha nya . Di perjalanan, entah kenapa aku malah teringat dengan cerita pa wandi yang menceritakan 3 orang yang mengintaiku .
aku pun mulai berfikir dan mengingat kembali orang-orang yang pernah ku temui sebelumnya, aku takut bila ketiga orang tersebut adalah temanku atau orang-orang yang pernah ku temui selama di perjalanan.
sekitar pukul 11 lewat , kamipun tiba di lapaknya . Mba tiara kemudian memarkirkan motornya tepat di depan lapak . Disaat itu , lapaknya terlihat ramai.
mba tiara pun mengajakku masuk , tapi karena sedang ramai , akupun menolaknya dengan berkata . " hmm nanti aja bu , ga enak . Saya di warung aja bu sekalian mau ngopi juga . " .. Ucapku .
mba tiara pun menjawab . " oh gitu , yaudah kalau mau makan , pesan aja nanti mba yang bayar , mba masuk dulu ya, nanti mba nyusul kesana . " ..
" baik bu . " jawabku sambil membungkukan tubuhku . setelah mba tiara masuk kedalam cafe nya, aku pun berjalan menuju salah satu warung yang ada di pinggir jalan .
setibanya di warung, sudah ada beberapa orang yang sedang duduk ,aku pun langsung berkata . " maaf pak , ikut duduk ya pa .
bu , beli kopi item 1 , sama roko **** sebungkus . Ini bu uangnya , takut lupa .. "
" iya mas silahkan .
pulang kampung mas ? " jawab salah satu bapa sembari bertanya .
" engga pa, mau ziarah , istirahat dulu . " jawabku dengan nada malu-malu .
" ke kanjeng sunan muria ? " tanya nya lagi .
" kalau ke makam sunan muria kebetulan semalam baru dari sana pa, sekarang mau lanjut ke yang lain pa , makamnya sunan bonang, sunan drajat , sunan giri kemudian terakhir ke sunan ampel . " jawabku dengan polosnya .
" oh gitu , pake apa mas ? " jawabnya sambil menatapku .
" jalan kaki pa . " jawabku dengan polosnya .
Mendengar jawabanku si bapa langsung batuk seakan tersedak . Dengan wajah kagetnya si bapa pun berkata . " hah ??, jalan kaki . Yang bener aja mas , jaraknya jauh loh mas, sampean ini ada-ada aja . " .
Dengan polosnya aku pun menjawab . " yah mau gimana lagi pa, emang disuruhnya seperti itu , "
" di suruh siapa mas ? ,, " tanya si bapa dengan nada serius.
" guru pa . Di suruh nya jalan kaki, ga boleh minta tumpangan , ga boleh minta makanan dan minuman sama ga boleh minta uang apalagi sampai nyusahin oranglain . " jawabku dengan polosnya .
si ibu pemilik warung yang mendengar jawabanku hanya bisa melotot keheranan.
Aku pun tersenyum sambil menganggukan kepalaku . Ku lepaskan ranselku kemudian ku taruh dibawah kakiku .
Disaat aku menikmati segelas kopi sambil menghisap sebatang roko, suami dari pemilik warung pun datang mendekati si Ibu kemudian berkata . " mas , mas ini yang semalam ngobrol sama bu tiara kan ya ? " ucapnya .
" iya pa . " jawabku singkat sambil menganggukan kepalaku .
si bapa pun memberitahuku bila semalam ada 3 orang yang tanya-tanya soal aku dan ciri-cirinya sama dengan yang diceritakan pa wandi . Si bapa pun memperingatiku untuk waspada karena khawatir dengan keselamatanku.
disaat kami asik bercerita satu sama lain, mba tiara datang mendekatiku dan di saat itu entah kenapa si bapa tiba-tiba menghentikan pembicaraannya .
Sebetulnya , aneh juga dengan sikap si bapa yang tiba-tiba berubah saat melihat mba tiara, tapi disaat itu aku hanya diam saja tak berani untuk menanyakan langsung pada si bapa .
Fikirku, mungkin ada masalah diantara si bapa dan mba tiara .
Mba tiara pun mengambil minuman dingin kemudian duduk disampingku . Si ibu menyapa nya dengan ramah dan mereka pun ngobrol .
Disaat itu, aku cuma diam saja mendengarkan meskipun aku sendiri ga ngerti apa yang mereka obrolkan .
Tak berselang lama, terdengar suara adzan . Aku pun meminta izin pada mba tiara .
"bu , saya izin sholat dulu , sekalian mungkin mau lanjut jalan lagi, takutnya kemalaman di jalan kalau terlalu lama disini .
Mohon kiranya dimaafkan karena sudah banyak merepotkan ibu dan pa rian . Mohon sampaikan maaf saya juga untuk pa wandi karena pergi tanpa pamit . " ucapku pada mba tiara kemudian menghabiskan kopi ku lalu menarik ranselku dan beranjak dari tempat duduk .
" oh gitu, yaudah tunggu sebentar ya , ibu siapin bekal dulu buat di perjalanan . " jawab mba tiara yang kala itu ikut beranjak dari tempat duduknya .
" gausah bu , gpp . insya allah masih cukup ko . Saya pamit ya bu , assalamualaikum " ,, jawabku menolak kemudian sun tangan pada mba tiara dan langsung berjalan meninggalkan warung .
Mba tiara yang ga sempat memberikanku bekal pun hanya bisa berdiri saja sambil menjawab salamku . " waalaikumussalam , " ..
Disaat itu aku pun berjalan tanpa menoleh ke belakang . ku langkahkan kakiku lebih cepat dari biasanya ke arah mesjid yang lokasinya ga terlalu jauh dari warung tersebut .sesampainya di depan gerbang mesjid aku pun masuk .
Nasib malang menimpaku . Disaat aku berjalan ke tempat wudhu, aku diusir oleh salah seorang yang ada di halaman mesjid .
Karena aku ga ingin berdebat, aku pun kembali keluar dan meneruskan perjalananku . Sekitar pukul setengah 2 , akupun singgah di salah satu mesjid yang ada di pinggir jalan .
Aku pun izin pada salah seorang bapak yang kebetulan duduk di samping gerbang mesjid . setelah mendapat izin, aku pun masuk dan berjalan ke arah tempat wudhu .
Setelah wudhu dan sholat aku pun melanjutkan perjalananku . Kala itu, entah kenapa perasaanku tak se tenang biasanya . Aku pun terus melanjutkan perjalananku hingga akhirnya suara adzan pun terdengar dari kejauhan .
Aku pun mempercepat langkahku dengan harapan bisa sholat berjamaah . sekitar 10 menit kemudian terlihat seperti bangunan mesjid berada di sebrang jalan . Aku pun langsung berjalan menuju mesjid tersebut .
Ketika aku hendak menyebrang jalan , sebuah sepeda motor berhenti tepat di depanku kemudian memberikanku sebuah kresek sambil berkata . " mas, buat bekal mas di jalan . Mari mas . " ucapnya kemudian pergi begitu saja.
Aku pun membungkukan tubuhku tanda terimakasih .
Aku pun menyebrang jalan dan langsung berjalan menuju mesjid . sesampainya di mesjid , aku pun mencari tempat wudhu kemudian berwudhu dan sholat .
Selesai sholat, aku pun keluar dan duduk di halaman mesjid . sambil istirahat kulihat kembali map yang ada handphoneku ,
sebelum menuju makam sunan bonang, rupanya ada pasujudan sunan bonang di rembang , aku pun melihat-lihat lagi area terdekatku kali aja ada tempat yang bisa ku singgahi .
Saat kulihat-lihat kembali, rupanya ada makam syekh jangkung yang lokasinya lumayan dekat dan bila ku tarik jalurnya , ternyata jalurnya bisa tembus juga ke kota pati.
Tanpa berfikir panjang, aku pun berangkat menuju makam syeckh jangkung . Karena posisiku sudah di kanan jadinya aku ga perlu menyebrang , cukup mengikuti saja jalurnya .
aku pun berjalan sambil menyantap cemilan yang ku dapat dari pengendara tersebut .
sejauh mata memandang hanyalah kebun , entah kebun asli , entah bekas sawah , atau justru rawa .
Entah berapa jauh aku berjalan, yang pasti disaat itu aku terus berjalan sambil menikmati pemandangan .
Jalanan pun cukup sepi , tak seperti jalan utama yang sebelumnya ku gunakan . aku pun duduk sembari menikmati matahari sore di temani cemilan dan minuman .
disaat aku minum , entah kenapa lidahku terasa pait kemudian seperti panas , aku pun memuntahkannya . tiba-tiba kepalaku terasa pusing . kucoba membuka ranselku dan mengambil air minum , kucoba kumur-kumur kemudian ku muntahkan . beberapa kali kulakukan seperti itu tapi rasa pait dan panas nya tak kunjung hilang, ujung lidahku terasa terbakar dan langit-langit mulutku terasa gatal dan perih , hingga akhirnya hidungku pun mengeluarkan darah kemudian aku pun terjatuh .
******