Hailey Faye seorang CEO agency artist, yang memiliki hubungan dengan artisnya bernama Oliver Joseph, akan tetapi hubungan mereka kandas.
Arlo Benjamin, seorang Bodyguard yang disewa oleh Hailey, memiliki pesona yang kuat, sehingga membuat cemburu Oliver saat Arlo berada di dekat Hailey.
Akan kah Hailey kembali pada cinta Oliver atau pergi bersama Arlo??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
seperti ada kupu-kupu di dalam hati
"permisi nona saya mau mengantar obat"
"masuk" Hailey mengingat dan menyadari bahwa dirinya telah dipeluk erat oleh bodyguard nya tadi.
Situasinya menjadi kikuk. Arlo menaruh obatnya dimeja samping tempat tidur.
"Arlo handphone saya dimana?"
"ini nona"
" setelah habis infus ini, kita kembali ke apartemen saja"
"baik nona"
Hailey mencoba bangun dari tidur nya tapi masih sempoyongan. Arlo yang melihat itu reflek memegang tubuh Hailey agar tidak terjatuh.
Hailey menoleh melihat Arlo, tanpa sengaja bibir Arlo menyentuh pipi Hailey. Arlo tersentak melepas tubuh Hailey. Seketika tubuh Hailey terjatuh ke lantai.
"aauch!"
"ma-maaf nona" Arlo mencoba membantu kembali Hailey untuk berdiri
Namun Hailey menepisnya "tidak perlu, terimakasih"
Hailey mencoba berdiri sendiri dengan bertumpu dipinggir tempat tidur, namun badan Hailey masih belum benar-benar kuat. Arlo mengangkat nya dan menaruh nya ke atas tempat tidur kembali.
"nona istirahat saja tidak perlu berdiri, saya akan duduk disitu jika butuh sesuatu panggil saja saya" arlo menunjuk sofa yang ada didalam kamar Hailey
"iya, saya tau!" Ada desiran dalam diri nya setiap Arlo menyentuh nya.
Hailey mencuri pandang dengan Arlo. Memandang nya dari ujung kepala hingga ujung kakinya. "perfect!" batin nya
Dia mengingat kembali saat dia dipeluk oleh Arlo, rasa hangat pelukannya masih begitu terasa, dan sentuhan bibir Arlo di pipi nya "aach" pekik Hailey
"kenapa nona?"
"hah, ngga apa-apa" Hailey gugup
"bodoh! Apa yang kamu fikirkan Hailey!" batinnya
Arlo pun mengingat kejadian tadi. Ketidak sengajaan itu membuat pikiran nya menjadi kacau. Arlo terus menggelengkan kepalanya untuk menepis ingatan nya tersebut.
Sungguh baru pertama kali dirinya bekerja untuk seseorang namun hatinya seperti ikut bermain.
Dia sangat ingin menjaga dan melindungi Hailey, walau memang itu tugasnya, namun dia ingin lebih mengutamakan Hailey.
Hailey memejamkan mata nya kembali, menunggu air infusan habis. Sedangkan Arlo mulai melihat bos nya tersebut dari sofa dia duduki.
Keindahan didepan matanya, membuat Arlo tidak mengedipkan mata. "so lovely!" lirihnya
Beberapa menit kemudian, Arlo memperhatikan air infusan sudah habis, dia pun bergegas dari sofa dan menghampiri Hailey,
"nona nona" Arlo mencoba membangunkan Hailey namun Hailey tidak bangun
Dia mencoba mendekatkan wajah nya ke telinga Hailey "nona nona"
Hailey membuka mata nya perlahan, saat membuka mata sempurna, wajah Arlo tepat didepan wajahnya mata mereka saling menatap beberapa detik. Arlo cepat tersadar dan menjauh kan wajahnya dari hadapan Hailey
"maaf nona, saya bantu membuka infusnya"
Arlo memegang tangan Hailey dan mulai melepaskan selang infusan dari tangan nya. Dia juga meniup tangan Hailey dan memberi plester dibekas infusan nya. Hailey menepis rasa desiran dari setiap hembusan nafas Arlo.
"ada apa dengan ku? Mengapa sentuhan yang aku rasakan dengan Oliver sangat lah jauh berbeda rasa nya dengan Arlo?" batin nya
Dia merasakan hal yang aneh didalam hatinya seperti ada kupu kupu berterbangan di dalam sana. Dia terus menatap Arlo apa yang membuatnya merasa seperti ini.
"apa kita jadi kembali ke apartemen?"
Hailey menggangguk. Dia mencoba menelpon Oliver namun tak diangkat, akhir nya dia memutuskan untuk memberi nya pesan agar dia tidak usah kembali ketempatnya.
Arlo kembali membantu kepada Hailey , dia memberikan tangan nya untuk dijadikan tumpuan untuk Hailey berdiri
"apakah nona sudah kuat berjalan sendiri?"
"hhhhmmm... Aku coba"
Hailey berjalan tertatih, kepala nya masih pusing, dengan sigap Arlo kembali memberikan lengan nya untuk Hailey pegang agar bisa berjalan.
"pegang lah tangan saya"
Hailey menatap Arlo "Hari ini kamu banyak bicara, habis makan apa kamu?"
"belum makan"
"hah!" Hailey memukul lengan Arlo
"kamu mau sakit juga?" kalau kamu sakit siapa yang nolongin kamu, aku mana kuat memapah mu berjalan!"
Arlo melihat Hailey lalu tersenyum
"kenapa kamu senyum? Tumben banget! sebelum pergi makan lah dulu"
Arlo mengangguk kan kepalanya.
"dudukan aku disana, aku tunggu kamu, makan lah dulu" Hailey menunjuk sofa dekat meja makan.
Arlo mengantarkan Hailey sampai sofa. Lalu dia pun memesan makanan untuk dia makan. Arlo merasa gemas melihat bos nya mengomelinya dia terus tersenyum.
kriiing
"halo"
"baby, where are you?"
"apartement"
" how do you feel? "
"better"
"sorry i can't come"
"it's oke"
"i love you baby
"i love you too"
Hailey menutup telpon nya. Dia melirik Arlo memastikan Arlo tidak mendengar percakapannya dengan Oliver. Entah kenapa dia tidak ingin Arlo mendengar nya.
Sementara Arlo pura-pura tidak mendengar apapun. Padahal dalam hatinya ada sedikit rasa cemburu ketika Hailey berkata "i love you too"
"ada apa dengan mu Arlo, Bodoh !!! Oliver itu kekasih nya!" dia memaki dirinya sendiri dalam hati
