NovelToon NovelToon
Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Sistem / Single Mom / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: JWin

Rhea adalah sahabat lamaku.

Seorang wanita muda yang cantik dan juga periang.


Dua tahun kami tidak pernah saling berkomunikasi dikarenakan kesibukan kami masing-masing.


Hingga hari itu dia meneleponku dan mengajakku bertemu.


Kukira pertemuan itu akan menjadi ajang reuni kami yang seru namun ternyata semua diluar perkiraanku.


Tujuan Rhea menemuiku adalah untuk membagikan kisahnya.

Kisah yang selama ini ia tutup dan pendam rapat-rapat.

Kisah yang sama sekali tidak aku duga yang dialami oleh sahabat dekatku sendiri.

Kisah yang membuat hidup Rhea berubah.


Bisakah aku membantu Rhea meluapkan segala keluh kesahnya?!

Atau justru aku ikut masuk dalam lingkaran kisah sahabatku sendiri?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JWin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Mau....

"Yasudah kita berpisah disini ya, gue mau balik duluan ada urusan lain!" ucap Mark setelah ketiganya sampai di parkiran mobil.

"Ok Mark, hati-hati dijalan ya, kita juga mau langsung balik kok." jawab Vanya sembari melambaikan tangannya kearah pemuda tampan itu.

Sesaat sebelum dirinya meninggalkan kedua gadis itu, Mark nampak sedang mencuri pandang kearah Rhea, dilihatnya Rhea sesaat, dilihatnya gadis itu yang hanya terdiam sedari tadi, lalu dirinya tersenyum lembut. "Kalian juga hati-hati dijalan ya!!" ucapnya kembali dengan melambaikan tangannya. Setelah itu dirinya mulai berjalan pelan meninggalkan mereka berdua.

***

"Loe beneran gak kenapa-napa Rhe? Serius??" tanya Vanya kembali setelah keduanya berada di dalam mobil dengan tersenyum tipis.

"Beneran kok Van gak ada apa-apa." jawab Rhea singkat sembari mengikatkan sabuk pengaman di pinggangnya.

Vanya lalu menghela napas dalam-dalam, dialihkannya pandangan matanya kearah Rhea yang duduk tepat disampingnya, "Loe yakin gak ada apa-apa?" ulang Vanya kembali dengan pertanyaan yang sama namun kali ini dengan nada bicara yang serius dan sorot mata tak berkedip sama sekali.

Seketika Rhea merasa kali ini pertanyaan Vanya benar-benar serius, dilihatnya raut muka Vanya terlihat tegas dan sorot mata Vanya juga terlihat begitu tajam yang diarahkan tepat persis kearah wajah Rhea.

Rhea berbalik menatap gadis muda berambut panjang dihadapannya yang juga sedang menatap kearahnya. Keduanya pun saling bertatapan, benar saja Rhea melihat sorot mata Vanya begitu tajam seolah-olah ada sesuatu yang begitu ia ingin ketahui dari Rhea.

"Apa aku ceritakan saja semuanya ke Vanya atau tetap kupendam semuanya? tapi kalau kukatakan semuanya pada Vanya, bagaimana jika nanti ia tak terima lalu marah kepadaku?" gumam Rhea dalam hati. "Tapi aku juga tidak mungkin menyembunyikan semua ini pada Vanya, menyembunyikan bahwa aku dan Mark sudah berpacaran." lanjut Rhea dalam hati dengan makin gundah gulana.

Baru juga hati Rhea menjadi tenang, kini hati gadis manis itu harus kembali lagi dibuat gundah gulana dengan pikirannya dikarenakan sikap Vanya barusan.

Rhea lalu mulai memberanikan diri untuk membuka mulutnya dihadapan Vanya untuk mengutarakan yang sebenarnya pada gadis cantik didepannya tersebut.

"Van... Sebenarnya.... Se... Se... Sebenarnya.." Rhea mulai berbicara, namun kata-kata gadis itu terhenti tatkala dilihatnya Vanya mulai memicingkan matanya dengan raut muka yang semakin serius.

"Sebenarnya apa Rhe... Katakan saja... Jangan ragu... Sebenarnya ada apa... Plis... terbuka lah Rhe... Gue kan sahabat loe!!" paksa Vanya pada Rhea.

Rhea lalu merapikan duduknya kemudian mengalihkan pandangannya dan kembali tertunduk. "Se... Se... sebenarnya tadi Mark nembak aku.. Dia bilang ingin jadi pacarku... " ujar Rhea lirik.

Tangan Rhea meremas gaun yang ia kenakan dengan kepala yang semakin tertunduk, ia seakan-akan merasa bersalah dengan pengakuannya tersebut.

"Lalu... loe bilang apa Rhe.. Loe ngejawab apa?" cecar Vanya pada Rhea seolah-olah tidak sabar menunggu jawaban dari Rhea.

"A... A... Aku menerima dia Van... Hmmm Akhirnya kita resmi pacaran..." jawab Rhea lirih. "Tapi kalau kamu tidak setuju... Besok aku putusin dia Van... Jangan marah... Aku gak mau pertemanan kita rusak hanya gara-gara masalah ini!!" teriak Rhea kencang.

"Ha.. Ha.. Ha... Gue kira loe ada masalah apa... Sudah gue duga... Selamat ya cantik!!!" jawab Vanya sumringah.

Mendengar perkataan Vanya barusan tentu saja Rhea terkaget-kaget. Jawaban Vanya itu diluar pikiran Rhea sedari tadi.

"Kamu... Kamu ga marah Van?? serius, kamu gak marah?" tanya Rhea dengan mata melotot.

Sambil menghela napas Vanya lalu menyenderkan tubuhnya ke kursi mobil. "Ya enggaklah Rhe... Ngapain gue marah.. Buat apa juga gue marah? Justru gue seneng dengernya... Toh gue juga sebenarnya udah tau dari kemarin-kemarin kalau Mark itu ada rasa sama loe... asal loe tau sebelum kita berangkat tadi, Mark udah bilang ke gue kalau dia ingin mengutarakan perasaan cinta dia ke loe, makanya tadi gue paksa loe buat ikut jalan ma gue kan?? Sekali lagi selamat ya Rhe..." terang Vanya panjang lebar dengan tersenyum lebar.

Kini hati Rhea menjadi lega kembali, apa yang ia takutkan ternyata tidak terjadi. Ternyata Vanya menerima hubungan Rhea dengan Mark. Nampak pula raut wajah gadis berambut panjang yang sedang duduk disampingnya itu terlihat ikut bahagia. sama dengan dirinya yang saat itu itu juga nampak begitu bahagia.

"Semoga kalian langgeng ya... Gue kenal Mark udah lama... Selain tampan Mark juga orangnya baik kok Rhe..." ujar Vanya dengan sedikit menggoda Rhea.

"Sebelumnya maafin aku ya Van... Tadi aku kira kamu akan marah kepadaku... Tapi ternyata semua dugaanku itu salah... Makasih banyak ya Van... Makasih juga karena selama ini kamu udah begitu baik padaku..." ujar Rhea.

Nampak pelupuk mata Rhea mulai meneteskan air mata. Namun bukan air mata kesedihan namun air mata kebahagiaan. Hati gadis itu terasa begitu bahagia, ia merasa dirinya sangat beruntung karena dapat berkenalan dengan Vanya.

"Udah... udah gak usah jadi cengeng gitu. kayak anak kecil aja loe.. Buruan hapus air mata loe. Nanti Mark ngiranya kalau gue yang bikin pacarnya nangis lagi... Ha.. Ha.. Ha..!!" celoteh Vanya sambil tertawa mencoba menghibur Rhea.

Rhea pun ikut tertawa mendengar celotehan Vanya tadi. Lalu gadis itu segera mengambil tisu dari tasnya dan mulai menyeka air matanya.

Lalu Vanya tiba-tiba memeluk tubuh Rhea, diusapnya punggung gadis itu dengan sentuhan lembut seorang teman, "Yang terpenting bagi gue.. Kalian sama-sama suka.. Sebagai seorang teman gue hanya bisa mendukung yang terbaik untuk kalian." bisik Vanya yang dibarengi dengan Rhea yang membalas pelukan Vanya.

"Sekali lagi makasih banyak ya Van... aku gak tau harus dengan cara apa membalas semua kebaikanmu padaku selama ini." terang Rhea lirih.

"Udah gak usah mikir yang aneh-aneh Rhe, lebih baik sekarang kita pulang yuk, udah malam juga, biar kira bisa istirahat!?" ajak Vanya sembari melepaskan pelukannya dari Rhea.

Rhea pun menggangguk pelan dengan Vanya yang mulai menyalakan mesin mobil. Akhirnya mobil sedan warna hitam yang ditumpangi dua gadis cantik itupun melaju kencang menuju jalanan Jakarta yang nampak sudah mulai lengang...

1
St
suka
St
ditunggu update nya lagi thor. penasaran.
Amelia Quil
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!