NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32.

"mbak ini loh dari tadi emosi terus, aku kan cuma nanya. Wajarlah, aku kan mau nambah ponakan. Siapa tau nanti kita bisa buka bisnis bareng, ya rental mobil gitu. Mbak kan tau kalau aku punya bisnis rental mobil kecil-kecilan, nanti siapa tau bisa berkembang dengan minta ditanami modal sama suami ana" kata paman karyo membuatku dan juga mama membelalakan mata, sementara bapak hanya mendengarkan sambil menggelengkan kepala. Begitu juga simbah.

"hei sontoloyo, baru aja mau jadi bagian dari keluarga kamu udah berpikir jauh kesana. Kami aja gak ada pikiran untuk yang aneh-aneh, lah ini malah berpikir sampai kesana. Ngaco kayanya kamu yaa" kata mama dengan nada kesal pada paman karyo.

"lah aneh-aneh kaya gimana to mbak, ini loh bisnis. Mbak siti ini memang katro kok" jawabnya membuat mama semakin kesal.

"kamu itu,,,,,"

"udah udah ngapain sih malah kalian yang berdebat, lah wong billy nya juga belum tentu mau kok." kata bapak menengahi mama dan juga paman karyo.

"tau nih paman sama mama, udah si nanti kalau paman mau ngomong sama mas billy silahkan aja tapi kalau ditolak atau gimana respon mas billy itu mutlak karna dia ya bukan karna aku" kata ku pada paman.

"yaa kamu bantu paman lah buat ngomong sama calon mu itu, masa gak mau bantuin pamannya sendiri" kata paman karyo dengan nada kesal.

"bukannya gak mau paman, cuma kalau soal seperti itu kayanya emang harus mutlak dari minat si paman. Soalnya kan beresiko ya," kataku mencoba menjelaskan.

"beresiko gimana, paman selama ini ngejalaninnya juga aman-aman aja kok gak ada yang aneh" jawabnya membuatku menganggukan kepala.

"bukan gak ada paman, tapi belum. Misalnya nih ya, contohnya nanti kalau mobil disewa bilangnya ternyata di gade in. Itu kan bukannya kita untung malah kita rugi, belum lagi kalau mobil digunakan untuk hal yang ngga-ngga itu kan juga harus kita pikirkan. Gak asal aja bikin rental mobil tanpa memikirkan resikonya" kataku berusaha menjelaskan pada paman karyo.

"yaa namanya bisnis pasti ada resikonya an, contohnya kaya investasi aja. Walaupun legal kan pasti ada resiko gagal juga" jawabnya yang langsung aku angguki.

"iyaa memang iyaa paman, kalau investasi itu legal pasti semua ada resikonya. Tapi paman tau gak yang aku maksud di sini itu asuransi, kalau imvestasi bodong oke gak ada asuransinya nah kalau investasi yang legal pasti ada asuransinya dan pasti ada keuntungan walaupun sedikit setiap bulan." kataku.

"kalau paman bicara bisnis tanpa resiko itu sangat gak mungkin, tapi resiko nya ini yang bisa jadi bahan pertimbangan. Kalau bisnis ini gagal dan misal ada masalah dengan penyewaan, siapa yang bakalan tanggung jawab?" lanjutku sambil bertanya pada paman karyo yang sepertinya kekeh dengan pendiriannya.

"yaa kan ada paman. Paman bisa pastiin para penyewa itu amanah loh an, kamu mana ngerti soal begituan. Kerjaan kamu aja cuma ngecor bensin" kata paman.

"justru karna kerjaan aku itu, aku jadi lebih tau seluk beluk bisnis yang paman jalanin ini. Belum lagi nanti paman harus buat surat izin pendirian usaha. Paman, ana cuma mengingatkan. paman terima syukur tapi paman gak terima pun gapapa sih" jawabku yang sudah sangat malas meladeni paman karyo.

"bener apa kata ana loh yo, semua emang ada resikonya tapi gimana cara kamu mengatasi resiko itu sendiri. Itu juga patut kamu pikirkan ketika mau memulai usaha dan meminta tanaman modal dari orang lain, karna orang juga pasti akan mempertanyakan itu" kata bapak.

"itu yang aku maksud, bukan cuma dengan tampang dan omong kosong tanpa bukti dan penjelasan lalu minta taman modal. Kalau hanya seratus dua ratus ribu mungkin gak masalah, tapi kalao paman bilang taman modal otomatis itu biaya yang besar dan mengeluaran modal yang sangat besar. Istilah kasarnya mereka perlu jaminan kalau uang mereka aman dan berjalan baik sebagaimana mestinya" kataku lagi yang melihat paman karyo terdiam.

"alaahh bilang aja kamu gak mau bantuin paman kan, pake alesan banyak omong segala" kata paman karyo.

"bukan gitu paman, ana kan udah bilang sama paman silahkan bilang sama mas billy sendiri. Kalau ana bantuin belum tentu juga mas billy bakalan mau paman" kata ku pada paman karyo.

"ah udah lah, ayok mbok kita pulang" kata paman karyo yang langsung menggandeng tangan simbah untuk pergi.

"huh adikmu itu mas bener-bener bikin emosi" kata mama pada bapak.

"udah lah, lagian kamu pake diladenin ya kan jadinya begitu. Kamu juga an, sampai gak bisa ngomong lagi begitu itu paman kamu" kata bapak membuatku terkekeh.

"orang kaya paman itu emang harus digituin sih pak, kalau gak digituin ya nanti makin menjadi-jadi aja" kataku pada bapak.

"iyaaa bener apa kata ana, kalao didiamin makin menjadi-jadi" jawab mama membuat bapak menggelengkan kepala dan langsung berlalu memasuki rumah.

"masuk an, nanti sawan paman kamu dateng lagi malah berabe" kata mama membuatku terkekeh.

Akhirnya kami pun masuk kedalam rumah dan kembali berganti pakaian baju tidur.

"ma'anaaaa nih bilaa dataaanggg" kata rizky yang berteriak memanggilku.

"apaan sih teriak-teriak, berisik tau" kataku menegur rizky yang hanya menyegir.

"hehehe mana oleh-oleh abis makan direstoran nih" kata nya.

"oleh oleh apaan si, cuma makan di resto depan situ doang kok" kata ku pada rizky.

"yaaahhh gak bawa oleh oleh dek ma'ana nya" kata rizky pada bila. Aku pun mengambil alih anak berusia satu setengah tahun itu.

"tadi bapak kamu kesini, kamu gak tau ki?" tanyaku pada rizky.

"hah, kesini. Ngapain?" tanya nya dengan raut wajah heran.

"yaa ngapain lagi kalau bukan ngerusuh" jawabku dengan kekehan kecil.

"yaahh itu mah udah gak heran lah, untung aku tadi keluar. Gak dirumah hahaha" jawabnya.

"emang dari mana sih?" tanyaku.

"biasa, abis ngajak jalan jalan sore" jawab rizky dengan senyum lebar.

"lah kalau abis jalan jalan kan harusnya kenyang yaa, btw beli martabak aja gih. Kayanya gue lagi pengen martabak manis, tapi yang didepan telkom ya pas indomart itu" kataku pada rizky.

"okeelaahh kalau begitu, rasa apaan?" tanya rizky, aku pun mengembalikan bila pada mama nya dan mengambil uang seratus ribuan satu lembar didalam dompet.

"nih duitnya, beliin yang setengah coklat kacang wijen yang setengah keju coklat sama martabak telur tiga nya satu" kataku pada rizky.

"laahh beli dua?" tanyanya.

"iyaalah beli dua, yang manis palingan yang makan gue sama nayla doang. Kalau mama sama yang lain kan sukanya martabak telur" kataku pada rizky.

"yaudah kalau begitu, nih nitip dulu bila di sini gua minjem motor ya" katanya yang langsung meninggalkan bila padaku sementara dia membawa motor milikku yang kuncinya tergeletak di dekat tv.

"mbak iki ikuttt" kata nayla dengan berteriak.

"kemana mereka an?" tanya mama yang baru keluar dari ruangan dalam.

"beli martabak, pengen ngemil ana" kataku dengan santai.

"jangan kebanyakan ngemil sama makan makanan manis an, nanti badan kamu melar pas hari H Loh. Nanti baju nya gak ada yang muat" kata mama padaku.

"nggalah ma, baru ini doang kan. Ana jarang jarang makanan kaya gitu, kalau gak kepengen kan juga gak beli ma. Gapapa lah sesekali" kataku pada mama.

"yaudah yang penting mama udah kasih tau, untung aja belum feeting baju. Coba kalau udah, apa ngga pusing nanti kalau pas hari H tiba-tiba badannya nambah gendut" kata mama membuatku mengerucutkan bibir.

"ye mama mah, nih pegang dulu nih bila. Ana kan belum sholat" kataku pada mama.

"yee siapa yang dititipin siapa yang di suruh, gimana sih" kata mama. Aku pun tertawa mendengar perkataan mama, daripda aku telat sholat isya dan nanti keburu ngantuk lebih baik aku titipkan bila pada mama dan aku akan shokat dulu.

Bersambung.....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!