Nayla adalah seorang mahasiswa semester akhir. Dia termasuk dalam kategori gadis tengil dan selalu bertengkar dengan sang kakak.
Sedangkan Jonathan adalah seorang CEO dingin yang masih melajang diusia yang sudah dikatakan tidak mudah lagi karena belum siap untuk membuka hati. Hal itu di karenakan dia pernah di khianati sebelumnya.
Suatu hari, Nayla di jodohkan oleh papanya dengan anak teman sang papa. Dan ternyata calon suami Nayla adalah Jonathan, pria yang secara tidak sengaja pernah menyerempet dirinya.
Bagaimana kisah Nayla dan Jonathan yang mempunyai kepribadian yang berlawanan? Apalagi dengan sifat Nayla yang suka blak - blakan dan melawan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Hari telah berganti. Tidak terasa, mentari pagi telah mulai menampakkan sinarnya. Melalui celah ventilasi, sinar hangat itu memaksa masuk dan mengganggu tidur pasangan suami istri yang sedang berpelukan.
Perlahan, mata cantik wanita yang sudah berstatus sebagai istri dari CEO muda itu terbuka. Wanita itu pun terdiam dengan pemandangan yang menyapa netranya.
"Tampan," ucap Nayla kagum didalam hatinya seraya menatap Jonathan yang masih setia memejamkan matanya.
"Aku tidak tahu kalau Kak Jo bisa jadi setampan ini."
Bahkan, Nayla yang sedang mengagumi pahatan Sang Pencipta itu tidak sadar kalau mereka masih dalam posisi berpelukan.
"Apa karena aku jarang memandangi Kak Jo seperti ini sehingga aku tidak tahu kalau Kak Jo setampan ini?" tanya Nayla lirih.
"Kalau terus memandangi ku seperti itu, aku yakin tidak lama lagi kamu akan jatuh cinta kepadaku," ucap Jonathan seraya membuka matanya karena ternyata Jonathan hanya berpura-pura tidur saja.
"Kak Jo membohongiku," teriak Nayla seraya mengalihkan pandangannya karena rasa malu akibat dirinya yang tertangkap basah dan berusaha untuk bangkit.
Saat hendak bangkit, Nayla baru menyadari jika tangan Jonathan sedang memeluk pinggangnya. Sehingga, wanita itu kembali menatap kearah Jonathan.
"Kenapa Kak Jo memelukku? Apa Kak Jo ingin mencuri kesempatan dan kesempitan?"
"Bukankah kamu juga mencuri kesempatan dalam kesempitan?" tanya Jonathan balik. "Buktinya, kamu mencuri pandang kearah ku saat aku tertidur."
"Siapa bilang kalau aku memandangi Kak Jo?" tanya Nayla mencoba mengelak.
"Masih mau mengelak?" Jonathan mengeratkan pelukannya sehingga jarak diantara keduanya semakin terkikis. "Aku bahkan mendengarkan semua ucapanmu tadi."
Tidak cukup dengan hanya mengikis jarak diantara mereka, Jonathan malah menindih tubuh Nayla dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Nayla yang semakin memerah seperti tomat.
"Lucu juga wajahnya kalau dia malu seperti ini," ucap Jonathan didalam hatinya. "Sepertinya, mulai saat ini aku akan lebih sering menggodanya dan membuat dia menampilkan raut wajahnya yang seperti ini."
"Ayo, katakan sesuatu, Nayla. Kenapa kamu tiba-tiba menjadi diam seperti ini?" tanya Jonathan yang menjadi suka menggoda Nayla sejak percobaan pertama kemarin.
"Kak," panggil Nayla dengan suara tercekat karena bisa merasakan hembusan nafas Jonathan.
"Kenapa, hem?" tanya Jonathan seolah tidak mengerti.
"Kak, jangan melakukan hal yang aneh-aneh," ucap Nayla lirih seraya membuang tatapannya kesamping.
"Kenapa dengan pipi ini?" Jonathan menoel gemas pipi Nayla. "Kenapa jadi merah seperti ini?"
"Tidak mungkin Kak Jo tidak tahu," omel Nayla lirih tapi masih bisa didengarkan oleh Jonathan yang masih setia berada diatas tubuh Nayla. "Kak Jo pasti berpura-pura tidak tahu."
"Hei, kalau diajak bicara itu, tatap lawan bicaranya." Jonathan membetulkan posisi kepala Nayla sehingga kedua kembali saling tatap.
"Astaga," gerutu Nayla didalam hatinya. "Kenapa Kak Jo bersikap aneh seperti ini? Apa dia salah makan kemarin? Atau jangan-jangan kepalanya terbentur sesuatu?"
"Berhenti berpikir yang aneh-aneh," ucap Jonathan seolah-olah bisa menebak isi kepala Nayla.
"Apa ...," lanjut Jonathan tapi langsung terhenti karena Nayla tiba-tiba mendorong tubuh Jonathan kesamping.
Setelah berhasil mendorong tubuh Jonathan, Nayla langsung berlari kearah kamar mandi dengan cepat. Melihat hal itu, Jonathan meledakkan tawanya seraya menggelengkan kepalanya.
Berbeda dengan Jonathan yang sedang tertawa, Nayla malah sedang memegang dadanya didalam kamar mandi.
"Kenapa dengan jantungku? Apa aku sudah mengidap penyakit jantung? Apa aku perlu memeriksakan keadaanku di rumah sakit? Tidak lucu bukan jika ternyata aku sakit padahal aku baru saja menikah?"
Lah ini, baru mau 1 aja masih nego, smentara waktu kontrak kakek di dunia dah brkurang 😂😂😂
chaktrin² 🤣🤣🤣