NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:127.7k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Episode 17

Pagi ini Rafael sudah kembali ke kantor. Keadaannya sudah membaik setelah satu hari kemarin istirahat di rumah Mama Nur dan tentunya minum obat. Ada agenda yang harus diselesaikannya satu persatu.

Di mulai dari menemui para klien Nesha yang meminta uang mereka kembali. Salah satu tempat minum kopi yang sedang hits menjadi tempat mereka diskusi. Usai berbicara panjang lebar kurang dari satu jam tiga puluh menit, kesepakatan pun mereka dapatkan dari tanpa ada uang keberatan. Rafael hanya diharuskan mengganti lima puluh persen saja dari semua total yang telah mereka bayarkan terhadap Nesha.

Rafael merasa sangat lega, satu masalahnya telah selesai dengan baik tanpa ada ini itu yang menghambatnya. Selanjutnya ia harus mendatangi alamat seorang pria

Kemudian berlanjut menemui orang yang selama ini menerima dana dari Nesha. Rafael yang hendak memasuki mobil tertahan karena suara perempuan yang memanggilnya kencang.

"Rafael!."

Rafael menoleh ke arah sumber suara, dan itu Rina yang berjalan setengah berlari kearahnya.

"Kamu sibuk enggak?." Rina bertanya pada Rafael setelah berdiri di depan pria itu.

Rafael melihat jam yang terpasang pada pergelangan tangannya. Ini masih jam sebelas siang, masih ada waktu kalau hari ini ingin menemui orang itu dan meeting sekitar jam empat sore. Baru pulangnya ke rumah sakit menemani Nesha.

"Tidak lama kan?." Rafael bertanya balik.

"Tidak, tidak sampai satu jam kalau pembicaraan kita lancar." Sahut Rina sambil tersenyum.

"Memangnya apa yang ingin kamu bicara kan?." Tanya Rafael.

"Ada lah." Rina menyahut.

Karena jalan dari parkiran ke tempat makan cukup jauh, jadi mereka memutuskan bicara di dalam mobil Rafael. Kini mereka sudah berada di dalam mobil. Tanpa basa basi Rina melayangkan beberapa pertanyaan pada Rafael.

"Kamu dan Annisa, aku melihat ada yang sesuatu yang berbeda diantara kalian. Apa aku benar?. Kalau tebakan aku benar, sejak kapan? Bagaimana juga dengan Nesha? Mereka adik kakak. Keduanya sahabat baikku, keduanya sama-sama perempuan baik dan hebat."

Rafael melepas kancing jas, lalu melonggarkan ikatan dasinya.

Rina tersenyum melihat Rafael yang begitu serius dan sedang mempersiapkan diri menjawab pertanyaannya.

"Ada yang lucu?." Tanya Rafael ikut tersenyum.

"Tidak ada." Rina menampilkan deretan giginya yang baru selesai di veneer.

Rafael menarik nafas lalu mulai memberikan jawaban yang diinginkan Rina.

"Aku dan Annisa menikah." Rina menajamkan matanya pada Rafael dengan sedikit melebar. Namun tidak memotong perkataan Rafael sehingga Rafael bisa melanjutkannya.

"Kami menikah siri, itu terjadi atas permintaan Mama Nur." Rina semakin melebarkan kedua matanya, sungguh tidak bisa dipercaya kalau Mama Nur sendiri yang memintanya.

"Mama Nur bilang padaku, Mama Nur meminta tolong sambil memohon padaku supaya aku menikahi Annisa yang sudah usia 36 tahun. Annisa tidak memiliki orang dekat apalagi kekasih. Lebih-lebih demi si kembar. Setelah Nesha kembali ke rumah aku akan menceraikan Annisa."

Kali ini Rina menutup mulutnya yang menganga, sahabatnya sebentar lagi akan menjadi janda. Janda dari suami adiknya. Oh, Annisa malang sekali nasibmu. Pikir Rina.

"Lalu sekarang, seperti yang kamu lihat. Hatiku telah terbagi dengan sendirinya. Kebersamaan kami dan sikap Annisa yang menimbulkan percikan rasa yang lain terhadap perempuan itu. Tapi, aku juga tahu statusku dan Nesha, aku dan Annisa."

Rina yang sudah sangat mengerti hanya menarik nafas panjang, mendengar cerita Rafael seperti telah melakukan pekerjaan berat. Badan dan pikiran Rina ikut sangat lelah memikirkan hal yang rumit ini.

Alih-alih Rafael menanyakan pendapat Rina, pria itu jutsru ingin menginterogasi Rina yang merupakan sahabat dari Nesha.

"Apa kamu tahu Nesha memiliki teman laki-laki yang sangat dekat dengan Nesha?." Pertanyaan serupa yang dulu ditanyakan Annisa. Berarti Annisa menjaga rahasia adiknya.

Kini giliran Rina yang harus menjawab pertanyaan Rafael, namun tentu saja tak akan ia jawab jujur karena Annisa sendiri merahasiakannya.

"Aku tidak tahu, Raf. Meksi kami sering satu projek yang sama tapi aku tidak terlalu tahu."

"Mungkin kamu pernah melihatnya?."

Rina segera menggeleng.

"Ok, aku akan mencari tahu sendiri." Lalu Rafael melirik jam, sudah hampir satu jam mereka berbicara dan sudah waktunya ia harus pergi.

"Kalau tidak ada yang kamu ketahui tentang Nesha, aku pamit ya. Aku harus pergi menemui seseorang."

Rina mengangguk lalu segera keluar dari dalam mobil Rafael.

"Hati-hati, Raf." Rina melambaikan tangan pada Rafael yang sudah membawa mobilnya keluar dari area parkir.

Rafael menuju alamat yang sudah dihafalnya. Pikirannya dipenuhi banyak pertanyaan tentang Nesha dan alamat tersebut. Ada hubungan apa? Untuk apa Nesha harus mengeluarkan dana sebanyak itu? Untuk satu orang, dua orang atau berapa orang yang tinggal di tempat tersebut.

Sebuah bangunan menjulang tinggi, Rafael segera masuk dan menuju lantai yang tertera pada alamat. Semoga ia bisa langsung bertemu dengan orang yang dimaksudnya.

Rafael memicingkan mata, mengerutkan kedua alisnya saat tahu unit apartemen yang pernah didatanginya sewaktu mau mengambil salah satu putranya yang tertinggal di Mall.

"Evan Dharma." Gumam Rafael membaca nama yang tertera pada papan unit apartemennya.

Rafael menekan bel yang ada di samping papan nama pria tersebut. Satu, dua, tiga sampai tujuh kali Rafael menekan bel tersebut namun tidak ada respon dari pemilik unit. Hati Rafael semakin gelisah tak menentu, terus saja pikiran jelek tentang Nesha dengan pria yang bernama Evan Dharma.

Hampir setengah jam lamanya Rafael berdiri sana, menunggu si pemilik apartemen datang atau keluar. Namun sepertinya sia-sia kedatangan Rafael siang

itu karena orang yang ingin ditemuinya tidak ada.

Rafael yang hendak melangkah meninggalkan unit apartemen, handphonenya bergetar dan sekilas ia melihat nama Nesha yang memanggilnya.

"Rafa sayang."

"Iya, Nes." Dengan nada lemas pria itu menjawabnya.

"Kamu ke sini jam berapa? Aku sendiri enggak ada teman." Nesha merajuk pada Rafael.

"Sore aku jalan ke sana, ada meeting nanti jam empat sore."

"Indra kemana? Memang tidak bisa diwakilkan?."

"Tidak bisa, Nes." Rafael memijat tengkuknya yang terasa mulai berat. Seketika rasa pusing menyerang kepalanya.

"Raf, kenapa aku merasa kamu berubah?." Suara Nesha terdengar sendu.

"Tidak ada yang berubah, Nes. Hanya saja aku sedang sibuk."

"Dulu kamu selalu mementingkan aku ketimbang pekerjaan. Sekarang sebaliknya" Nesha melayangkan protes kecil yang tidak bisa langsung dikabulkan Rafael.

"Iya, sekarang aku harus membantu Papa. Jadi kami harus bagi tugas."

"Iya, sekarang aku nomer sekian buat kamu." Sebagai bentuk kecewanya terhadap Rafael, perempuan itu mematikan sambungan teleponnya lebih dulu. Berharap Rafael segera datang menemuinya, seperti yang sudah-sudah.

Namun Nesha harus kecewa karena Rafael tidak akan datang sekarang sesuai permintaan perempuan itu. Ia harus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Dan ia juga ingin segera bertamu dengan pemilik nama Evan Dharma.

Bersambung

1
Maz Andy'ne Yulixah
Emang gak mudah jadi Nesha,semoga kamu akan bisa menjadi lebih baik lagi ya Nes😌😌
Atha 😘😘
🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙
Nur Adam
lnjut
Watinih
selamat Anisa akhirnya hamil jg
Kim
kalo Indra masih jomblo,,,,aku mau donk🥰🥰🥰
Muhammad Hasyir Kamil
Luar biasa
kairin
tak terbybgkn bagaimana rasanya jdi anissa
Maz Andy'ne Yulixah
Indra kira2 masih jomblo apa sudah menikah ya😅
kairin
sakitnya jdi Anisa /Sob//Sob//Sob//Sob/
kairin
kenapa? aku jatuh cinta padamu Nisa....awu....
kairin
jangan" bilang klo si kembar anak pak Evan.....oh.....
Atha 😘😘
Luar biasa
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪💪💪
kairin
pingin nabok tu mak lampir....
Retno Harningsih
lanjut
Maz Andy'ne Yulixah
Ternyata Yulia kirain polisi yang nembak Papa Yulia,apakah Yulia sadar atas kesalahan nya tapi terlambat malah dia yang kena tembak...
Maz Andy'ne Yulixah
Kayak nya Papa Yulia sudah ditembak duluan deh😅😅
Risy Risyda
jangan donk Rafael kawin ngan Yulia
please Author
Watinih
apakah Anisa tertembak...
Kim
yg ada di pikiran Rafael cuma istrinya doank🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!