Apakah tujuan dari sebuah pernikahan?
Hidup bersama atau hanya sekedar tinggal bersama.
Ayana adalah seorang istri yang telah tinggal bersama sang suami selama dua tahun, namun ia merasa jika suaminya tidak mencintai dirinya sepenuh hati. Sebagai seorang istri, Ayana bukan hanya membutuhkan sentuhan namun ia juga membutuhkan pengakuan dari sang suami, pengakuan yang tegas jika dirinya merupakan teman hidup bukan hanya sekedar teman tidur untuk suaminya.
Dapatkah Ayana bertahan dalam kehidupan pernikahannya di kala prahara mulai datang menerpa hingga menggoyahkan hatinya.
Apa yang akan Ayana pilih, bertahan atau justru berpisah?
Mampukah ia menghapus jejak sang suami sementara hatinya telah terbelenggu cinta yang mendalam?
Ikuti sekuel
SANG MANTAN 2 ~Arti Cinta.
Semoga kalian semua menyukainya
Happy Reading,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMUAN PERTAMA
Sesuai janjinya pada Vero tempo hari, hari ini Alex menyempatkan diri untuk menjemput bocah itu di sekolahnya. Alex tidak ingin mengecewakan Vero yang begitu berharap agar dirinya datang untuk menjemputnya di sekolah. Kedatangan Alex ternyata tepat waktu karena sekolah baru saja usai, para murid terlihat berhamburan keluar untuk menemui orang tua mereka yang datang menjemput.
Alex melempar pandangannya kesegala arah, ia sedang mencari sosok bocah yang ingin di jemputnya. Tidak lama kemudian, Vero tampak muncul dari dalam kelas bersama seorang teman dan Alex langsung tersenyum saat melihat bocah itu keluar dari kelasnya.
"Vero,,,!" Alex melambaikan tangannya kepada Vero hingga beberapa kali sampai akhinya bocah itu melihatnya.
"Om Alex,,,!" Seru Vero dari kejauhan.
Tanpa menunggu lama, Vero langsung menemui Alex sambil di temani oleh temannya.
"Om Alex,,,!" Seru Vero dengan wajah sumbringah.
"Om tidak telatkan!" Ucap Alex pada bocah itu.
"Tidak, om. Om Al datang tepat waktu" Jawab Vero.
Alex tersenyum, ia ikut senang melihat Vero yang tersenyum riang menyambutnya.
"Ini siapa?" Tanya Alex saat melihat seorang bocah perempuan yang ikut datang bersama Vero. Bocah itu hanya terdiam sambil memandangi interaksi Vero bersama Alex.
"Ini teman baru ku, om. Namanya Alea" Sahut Vero memperkenalkan Alea.
"Lea, ini om Al. Dia om yang aku ceritakan tadi" Ucap Vero pada Alea.
"Hallo, om Al. Perkenalkan, namaku Alea" Ucap Alea seraya mengulurkan tangannya.
Alex terdiam menatap Alea, ia tidak langsung menyambut uluran tangan bocah itu karena matanya terlalu fokus memandang wajahnya. Alex terpana memandang Alea, wajah manis dan menggemaskan itu membuatnya hatinya berdesir lembut seolah ada kerinduan yang teramat dalam disana.
"Om Al,,,,!" Vero memanggil Alex yang sejak tadi terdiam.
"Ah, iya" Sahut Alex tergagap.
"Om, kenapa? Kenapa menatap Alea seperti itu?" Tanya Vero.
"Tidak, tidak ada apa- apa? Om hanya terpesona melihat wajah gadis manis ini" Ucap Alex.
Alex berlutut lalu mensejajarkan wajahnya dengan Alea.
"Siapa namamu?" Tanya Alex pada pada Alea.
"Alea, Aleanna" Jawab Alea.
"Om bisa memanggilku Alea, Lea atau Anna. Tapi aku lebih sering di panggil Alea atau Lea" Sambungnya.
"Terus, kalau Anna, bagaimana? Apa tidak ada yang memanggilmu dengan nama itu?" Tanya Alex.
"Anna adalah nama pena ku, Om. Aku pakai nama Anna karena aku suka sama putri Anna dan ingin jadi seperti putri Anna" Jelas Alea.
"Putri Anna,,,?" Alex beralih menatap Vero, sepertinya ia butuh penjelasan dari bocah itu.
"Putri Anna itu adalah karakter putri dalam film Disney, Om. Putri Anna di film 'Frozen'. Masa om nggak tahu sih!" Vero tampak kesal karena Alex tidak tahu tentang film yang ia maksud.
Alex menggarukkan kepalanya yang tiba- tiba gatal, ia benar- benar tidak tahu film apa yang kedua bocah itu maksudkan.
"Ah, sudahlah Lea. Kamu nggak perlu menjelaskannya lagi, karena Om Al nggak tahu apapun tentang film Disney" Ucap Vero.
"Kamu benar Vero, om kamu memang tidak tahu apapun tentang putri Anna" Sambung Alea yang setuju dengan ucapan Vero.
Kedua bocah itu terkekeh pelan seolah sedang mengejek Alex.
Alex terkejut mendengar ucapan Vero dan Alea, ia tidak percaya jika bocah sekecil itu bisa mengatakan hal seperti itu.
"Aku telah teritimidasi oleh dua bocah ini" Batinnya.
"Kalian mengejek om, ya?".
"Om merasa tersindir?" Ejek Alea.
"Hah!" Alex kembali tercengang mendengar ucapan Alea yang sedikit tidak sopan di telinganya.
"Om tidak perlu malu jika om tidak tahu apapun tentang film Disney karena hampir semua pria dewasa tidak mengetahuinya. Pria- pria itu hanya tampan saja tapi mereka tidak tahu apapun tentang perempuan" Ucap Alea dengan gaya gadis dewasa.
"Eh! Tidak semua pria seperti itu Lea. Aku tidak begitu. Aku tahu film- film Disney dan aku juga tahu banyak hal tentang putri Anna" Sela Vero.
"Jelas saja kamu tahu, kan kamu masih kecil, Vero. Justru yang tidak tahu itu orang- orang dewasa seperti om Al" Ucap Alea.
"Hei, pembicaraan macam apa ini! Aku merasa berada di dunia yang berbeda. Dunia anak- anak tidak seharusnya seperti ini kan?".
Alex benar- benar di buat tercenggang oleh dua bocah itu, pembahasan mereka lebih dewasa dari usia mereka yang sesungguhnya. Alex juga tidak menduga jika Alea bisa berbicara sesantai itu padanya, padahal ini adalah pertemuan pertama bagi mereka.
"Ok, sudah cukup. Hentikan pembicaraan ini" Sela Alex yang sudah tidak tahan mendengar permbicaraan Vero dan Alea.
"Om akui, om memang tidak tahu apapun tentang film Disney karena om tidak pernah mengikuti ceritanya. Jadi om minta jangan mengejek om seperti ini lagi, Ok!" Pintanya.
"Ya om!" Sahut Vero.
"Sorry Om!" Sambung Alea.
"It's ok. Sekarang kita lupakan pembahasan itu dan saatnya kita bahas masalah lain" Ucap Alex.
"Ok!" Sahut Alea dan Vero secara bersamaan.
Alex tersenyum lalu mengusap kepala Alea dan Vero secara bergantian, kedua bocah itu terlihat menggemaskan di matanya.
"Alea pulang dengan siapa? Apa sudah ada yang datang menjemput? Mau ikut pulang bersama om dan Vero?" Tawar Alex.
"Biasanya papa yang akan datang menjemput, tapi mungkin hari ini papa sedikit terlambat" Ucap Alea.
"Ah, itu papa" Alea menunjuk papanya.
Alex kembali berdiri dan menatap arah tujuan Alea. Alea langsung tersenyum saat melihat Romi datang dan ia langsung berlari menghampiri papanya.
"Papa,,,!" Seru Alea seraya berlari kencang.
"Sayang,,,!" Romi tersenyum menyambut kedatangan putrinya.
Romi meraih tubuh Alea dan langsung menggendongnya.
"Kamu sudah lama menunggu? Maaf papa datang terlambat" Ucap Romi pada putrinya.
"It's ok papa. Aku ngerti kok. Pasti pasti sedang sibuk" Balas Alea.
Romi mencubit hidung putrinya dengan gemas.
Sementara itu Alex terdiam melihat Alea berada di dalam pelukan Romi dan Romi juga sempat terkejut saat melihat Alex berada disana.
"Pria itu!" Gumam Alex dan Romi secara bersamaan.
"Jadi, Alea adalah putri pria itu?" Monolog Alex.
"Alex bertemu dengan Alea. Semoga saja dia tidak menyadari siapa Alea sesungguhnya" Monolog Romi.
Setelah sekian tahun, akhirnya mereka kembali bertemu di tempat yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda pula. Dulu mereka sering bertemu di ruang persidangan dan sekarang mereka bertemu di sekolah Alea. Ini merupakan pertemuan pertama juga bagi Alex dan Romi setelah peristiwa kelam yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Dan hingga kini Alex masih menyimpan dendam pada Romi karena menurutnya pria itu telah memisahkan dirinya dengan Ayana.
Andai saja waktu itu Romi tidak bersikeras menyembunyikan Ayana dan mau berdamai dengannya pasti semuanya akan memiliki akhir yang berbeda. Alex yakin jika dirinya masih bisa mempertahankan rumah tangganya bersama Ayana andai Romi tidak menghalanginya bertemu dengan istrinya saat itu. Tapi semua usahanya berakhir sia- sia karena ia gagal mempertahankan Ayana di sisinya.
♥︎♥︎♥︎