NovelToon NovelToon
SAY 'I Love You'

SAY 'I Love You'

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / cintamanis / Teen School/College / Slice of Life
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ini adalah kisah dari beberapa karakter yang ditulis di satu novel.

Sebenarnya, apa itu Cinta dan bagaimana seseorang bisa saling mencintai? Bisakah dia menerima kekuranganku? Dan mampu kah aku menerima kekurangannya?

Mohon dukungannya ya teman-teman. Karya ini tidaklah sempurna tanpa saran dan komentar kalian♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Elgard

Hari ini kami sungguh di traktir Elgard di rumah Bu Vety. Tak lupa, Elgard juga membelikan sesuatu untuk Bu Vety sebagai tanda sopannya, sudah bertamu. Kami, bermain keluar setelah Khanza terlihat tenang.

Kami bertiga pergi naik kereta, menuju rumah Elgard. Rencana dadakan.

Ponsel Elgard terus bergetar. Dia sesekali melihat ponselnya dan menutupnya sekali lihat. Keningnya terlihat berkerut. Tapi, dia kembali tersenyum saat melihat kami.

"Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk melindungimu, karena kita adalah teman" Ucap Elgard kepada Khanza di sebelahku.

Sesekali, Khanza termenung, tapi dia kembali memainkan rambutku dan menyandarkan kepalanya pada bahuku. Dia tertidur beberapa waktu yang lalu.

Hatiku, seolah teriris. Aku memainkan jari tangannya. Punggung tangan Khanza banyak yang terluka seperti telah meninju sesuatu yang keras. Dia pasti telah melewati hari-hari yang sulit.

Tiba-tiba tangan Khanza yang lebih besar dari telapak tanganku, menggenggam tanganku. Aku melihat ke arah wajahnya, dia terbangun. "Maaf, apa aku membangunkanmu? Tidurlah lagi" Ucapku sambil mengusap kepalanya dengan tanganku yang lain.

Khanza mengeleng ringan. "Janjilah padaku, kamu tidak akan meninggalkanku" Bisiknya di dekat pipiku.

Suara bising kereta, membuat bisikan Khanza tak begitu jelas. Tapi, aku paham, saat dia mengangkat jari kelingkingnya dan menggunakan bahasa isyaratnya. Aku tersenyum tipis. Menerima ikatan jari kelingkingnya.

Aku kembali berbisik, "Sejak kapan, kamu bisa bahasa isyarat?".

Khanza semakin merapatkan kepalanya di pipiku. "Aku belajar, aku ingin bisa bercerita panjang denganmu. Aku ingin tau tentangmu, membagi ceritamu padaku. Aku belajar di luar sana, sambil sesekali menemui orang yang bisa berbahasa isyarat" Jawabnya sambil mengenggam tanganku.

Sungguh? Hanya karena aku?

Aku ingin menangis. Meski itu tak seberapa, Khanza membuatku terharu. "Tapi, aku sekarang sudah bisa berbicara. Aku sudah mengatakannya padamu" Ucapku mengenggam tangannya lebih kuat.

Khanza terkekeh, "Tidak semuanya," Jawabnya dengan akhiran yang lembut.

"Ha? Apa yang aku lewatkan?" Tanyaku sambil melepas tangannya.

Dia kembali memainkan jari-jariku, "Aku tidak pernah mendengar kamu mencintaiku"

Aku melongo mendengarnya. "Haish, apa kau ini bocah?" Tanyaku menarik ujung hidung mancungnya dan melihat wajahnya.

Wajah Khanza sungguh dekat. Dia mengangguk. "Aku memang bocah, Say 'I Love You' yaa"

"Urggh, aku merinding" Bulu kudukku sungguh berdiri semua, mendengar permintaan Khanza. Aku mendorong wajahnya untuk menjauh dariku. Namun, Khanza tetap bersih keras. Dia memeluk lengan kiriku.

"Say, 'I Love You' yaaaa" Matanya berbinar.

"URRGHH, Enggakkkk" Jawabku mendorong dagunya menjauh dari lenganku.

Khanza malah memelukku dari samping. Aku merasa geli saat rambutnya mengelitik di pipiku. Dan saat itu, aku tersadar. Di hadapan kami, masih ada Elgard yang menonton. Elgard sungguh berekspresi datar tanpa kacamata tebalnya.

"Teruskan saja. Anggep gua ngontrak di dunia ini" Jawab Elgard yang membuat kami berhenti bermain.

...----------------●●●----------------...

Kami sampai di rumah Elgard. Rumah bercat kream dengan cagak beton yang berwarna kuning keemasan, membuat rumah Elgard terlihat glamor.

Aku membekap mulutku sendiri. Rumah Elgard lebih besar dari rumah Khanza. Apakah ini, karena dia seorang model terkenal di luar sana?

Elgard tinggal seorang diri, dan di rumahnya yang lihat ada 2 pembantu rumah tangga dengan 1 tukang kebun. Astaga, bahkan di dalam rumah Elgard ada kolam ikan mas.

Khanza tak berhenti melongo setiap melewati sela rumah Elgard. "Kau beneran bukan bandit juga kan?" Khanza menjadi ceplas-ceplos.

Elgard menganga. "Kau kira, kerja kerasku di Australia dan di Itali sana apaan, anjir" Elgard mengeluarkan ekspresi tak percaya atas pertanyaan yang di lontarkan Khanza.

Khanza hanya terkekeh dan mengosok tengkuknya. Elgard kembali geleng-geleng kepala. "Akhir-akhir ini, aku sering dapet job jadi model dewasa muda. Ya, meski itu bukan sty-"

"Maaf, apa kau juga mengambil job untuk model celana dalam?" Khanza tiba-tiba mengangkat tangannya.

"Anjir!" Elgard langsung membekap mulut Khanza dengan cepat. "Lu kira coba. Bayangin aja gua nerima job itu, lu liat ada foto gua di kotak bungkusnya, lu mau pakek celana dalem yang gua modelin?" Tanya Elgard kepada Khanza.

Khanza melihat bagian bawah Elgard. "Hei! Ngapain liat-liat!?"

Khanza terlihat konyol meski sesaat. "Ya, kagaklah. Ya kali gua mau" Jawabnya dengan nada datar.

Elgard kembali lanjut menunjukkan bagian dalam rumahnya, di sana ada taman mawar yang luas. "Tapi, hari ini cuacanya panas. Mending main di dalem aja. Agar gak bosen, kita pesen makanan ya? Ada request gak?" Tanya Elgard.

Khanza tiba-tiba menepuk bahu Elgard. "Kau sudah mengeluarkan banyak uang. Kita nonton tv saja" Kurasa Khanza sengan terhadap kebaikan Elgard.

Tentu saja, aku merasakan hal itu juga apabila Elgard membelanjakan kami.

"Aku punya banyak uang" Ucap Elgard dengan santai.

"Cih! Ya sudah!"

Ahahaha, akhirnya Elgard membeli minuman dingin dan aku menonton mereka berdua bermain game di komputer Elgard. Mereka berdua sempat cekcok hanya karena game, lalu tertawa lagi.

"Ayo Sekar, kau kan punya hp, download lah. Kita mabar bertiga" Ucap Elgard yang diangguki Khanza.

Aku menghela napas panjang. "Apa nama gamenya?"

Khanza langsung menginstal game moba 5 vs 5 di ponselku.

"Nah, sini ku ajarin ini untuk simulasi awal" Ucapnya.

Aku melihat karakter gadis berambut perak dengan pakaian seperti pelayan warna putih dan kuning. Dia membawa tembak yang cukup besar.

Astaga...

Ini terlihat mudah.

Ku kira begitu. Saat aku sudah mencapai level 5, Khanza mengotak-atik lagi. Aku berada di papan kotak, mereka menyebutnya lobi. Di lobi, kami hanya bertiga.

"Sekar, kamu ikutin aku aja ya" Ucap Khanza sambil memilihkan karakter gadis tadi.

"El, lu core-nya"

"Terus lu?"

"Gua Tank"

Aku tidak paham perbincangan mereka. Ya kita main saja. Haha, aku memang sudah mengikuti Khanza dari belakang. Tapi, kenapa aku mati banyak sekali.

"Anjay, menit ke 15 dah mati 7 kali, gimana sih Tank nya! Wkwkwk"

"Hais dah, diem lu. Lu aja indomaret!"

"Hadeh, coba aja jadi gua. Gua kena stun, dari tadi. Lu kemana?"

Aku tidak tau mereka berbincang tentang apa, aku merasa ini salahku.

Game tiba-tiba selesai begitu saja.

Aku melihat medali perak (6.6) yang ku dapatkan di sana. Sedangkan, Khanza dapat emas dengan angka 9.8.

"Wkwkwk, MVP-lah~" Elgard tertawa puas sambil mengetuk kepala Khanza. "Kill 22, cakep kagak?"

Aku melihat angka di medali Elgard, 15.6. Keren. Aku menunjukkan kedua ibu jariku padanya.

"Hadeh, musuhnya aja bot, pantes dapet segitu" Sarkas Khanza.

Akhirnya mereka berhenti bermain game karena tidak asik.

"El" Panggil Khanza sambil menyeruput minumannya.

Aku melihat Elgard yang tiduran di atas sofa dengan posisi tubuh terbalik. Kepala di bawah dan kaki di sandaran sofa. Sambil mengunyah stik ice cream di mulutnya.

"Hmmm?" Balas Elgard kepada Khanza.

"Lu kagak ngerasa gua repotin?" Tanya Khanza.

"Napa ngerasa direpotin? Lu kan emang ngerepotin" Balas Elgard.

Khanza tertawa ringan. "Menurut Lu, gua harus gimana?"

"Apanya?"

"Ayah gua" Jawab Khanza.

"Terserah lu, orang dianya aja masih hidup. Mungkin dia kagak bisa mati, kalo lu kagak pulang"

"Hadeh, ribet emang. Gua minta saran ke lu. Jawab yang benerlah" Khanza memainkan rambutku dengan jarinya.

Aku melihat Elgard merangkak turun dari sofanya. Dan meletakkan kepalanya di paha Elgard, menempel dengan kepalaku.

"Tenangin dulu pikiran lu, kalo dah tenang, coba ngobrol baik-baik ke Ayah lu" Elgard memegang tangan Khanza dan melepaskan rambutku yang Khanza mainkan.

Khanza menepis tangan Elgard. Dia menghela napas panjang sekali lagi. "Sialan emang, hati gua sakit banget waktu Ayah ngajak gua pergi ke luar kota. Ada dua makam disana. Dia ngomong, itu makam ortu asli gua. Hah, gua kagak inget gimana kejadian waktu itu. Intinya, gua ngehajar orang-orang Ayah gua dan ikut kendaraan besar yang lewat. Gua buang itu urat malu gua, demi pulang ke sini" Ucap Khanza tersenyum padaku. Mengosok pipiku dengan lembut dan mendekatkan wajahnya perlahan.

"ANJIR! MERINDING GUA COK! BISA GAK SIH, LU KAGAK GINI DI DEPAN GUA. GUA NGERASA MAU LU CIUM ANJIR!!!" Elgard mendorong wajah Khanza yang padahal mengarah ke arahku. Dia tidak terlihat seperti orang yang mau mencium. Dia hanya hampir menangis.

Aku bangkit setelah Khanza menarik bahuku untuk duduk.

"Sialan! Siapa suruh lu duduk di paha gua!" Tegas Khanza sambil menjepit leher Elgard diantara kedua pahanya.

Terserah sudah, aku kembali duduk di sofa dan membiarkan dua laki-laki tinggi itu bergulat di bawah sana.

1
Introvert
Novel awal yang bagus
gua udah Vote, Vav, Rate, Thor

nyicil gua bacanya
ChiArt_27: Makasi kak, atas dukungannya
total 1 replies
Introvert
bagus ceritamu Thor. pembawaannya juga jelas dan tulisan yang rapih
Introvert
Sekar gadis baik meski memiliki kekurangan tak ada patah semangat
Archplanetes
Semangat thor🙌
Archplanetes
emang sakit sih, harus kuakui🗿
ChiArt_27: Apa lagi, kalau bolanya baru ya kak/Smile/
total 1 replies
Archplanetes
OH! NAMANYA SEKAR... astaga, aku lupa, udah lama gak baca :v

Sorry banget thor🙏
Archplanetes
Huft, syukurlah :v
Archplanetes
Waduh, perasaanku kok gak enak ya...
Archplanetes
Iya juga😂
Archplanetes
uhuk, dia anak laki2 kan? Masih masa pertumbuhan haha
Archplanetes
Waduh, berat banget. Tapi keren thor! Aku suka caramu membawakan ceritanya!!!
ChiArt_27: Hehe, terima kasih kak🙌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!