Seorang pengusaha wanita yang sangat sukses dan merupakan ketua dari organisasi mafia yang paling disegani tiba-tiba mengalami peristiwa yang mengubah hidupnya, jiwa yang penuh kekuatan dan kekuasaan itu terlempar kembali ke masa lalu.
Tiba-tiba saja, dia menemukan dirinya berada di tubuh seorang gadis cantik yang terabaikan setelah ibunya tiada. Ayahnya bahkan lebih memilih mengabaikannya demi kebahagiaan dengan istri dan putri barunya.
Terjebak dalam kehidupan yang sama sekali berbeda, dia harus berjuang tidak hanya untuk menemukan cara kembali ke masa kini, tetapi juga untuk menemukan kebahagiaan bagi pemilik tubuh yang di tempatinya.
Dengan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, dia memulai perjalanan penuh tantangan untuk menemukan jati dirinya yang sejati dan menghadapi konsekuensi masa lalu yang terus mengikuti langkahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menerima Tantangan
Keesokan harinya, semua orang berkumpul di halaman depan istana, hari ini Kaisar Yuan mengadakan sebuah pertandingan beladiri. Siapapun yang mendapatkan peringkat nomor 1, 2 dan 3 akan mendapatkan hadiah yang sangat layak, tentu saja hal itu membuat semua orang semakin bersemangat, mereka berbondong-bondong untuk mendaftarkan diri.
Kaisar Yuan bahkan memperbolehkan siapapun untuk menantang peserta yang lain, selama mereka bisa lolos ke babak 100 besar. Xia Mei terlihat sangat tertarik, saat ini dia sudah berada di tingkat element gathering tier tingkat 3 dan berniat untuk menantang Xia Lin.
Meskipun gadis itu memiliki harta yang banyak, mendapatkan perlindungan dari putra mahkota, bahkan begitu disukai oleh kaisar maupun permaisuri, namun soal kelayakan dan bakat, jelas kalah olehnya dan dia akan memperlihatkan itu di hadapan semua orang, sehingga membuat mereka yang sebelumnya memuji Xia Lin akan bersikap sebaliknya.
Selir Yun berjalan mendekat ke arah Xia Mei, dia membisikan sesuatu yang membuat putrinya itu langsung membusungkan dadanya, dan melirik sinis ke arah Xia Lin, tatapannya seolah mengatakan "Aku akan melenyapkanmu!"
Di hari kemarin dia merasa tidak puas hati, apalagi setelah melihat tindakan dari putra mahkota yang sangat melindungi Xia Lin. Dia bahkan keluar dari aula pesta sebelum menyaksikan Xia Mei menunjukkan kepiawaiannya dalam menari.
Hari ini gadis itu akan menyerang Xia Lin, sebaik apapun putra mahkota menjaganya, Xia Lin tetaplah sampah yang tidak memiliki pangkalan roh sama sekali, dia bahkan tidak pernah berkultivasi selama hidupnya, jadi tidak akan sulit bagi Xia Mei untuk melenyapkannya.
Xia Lin hanya tersenyum tipis melihat kelakuan saudara tirinya, dia duduk berdampingan dengan putra mahkota, bahkan kedua tangan mereka terus bertautan.
Di sisi lain, pangeran kedua melirik menggunakan ujung matanya, meskipun Xia Lin adalah seorang sampah, namun dia begitu cantik dan mempesona seperti seorang peri dan kecantikan seperti itu hanya layak untuk bersanding dengannya. Dia berniat untuk menantang putra mahkota dan merebut kecantikan itu dari tangannya.
Beberapa orang putri dan nona muda juga mengarahkan tatapan membunuh ke arah Xia Lin, mereka benar-benar sangat kesal karena gadis itu mendapatkan perlakuan baik dari putra mahkota, meskipun pemuda itu terkenal sangat lemah dalam berkultivasi dan masih berada di tingkat element gathering tier tingkat 4 hingga saat ini, namun putra mahkota adalah penerus tahta, jika pangeran kedua dan pangeran ketiga tidak berhasil mematahkan langkahnya, maka cepat ataupun lambat, pemuda itu akan naik tahta.
Siapa yang tidak memiliki keinginan untuk menjadi permaisuri kekaisaran? Itu adalah posisi yang paling banyak diincar oleh para nona bangsawan dan juga putri kekaisaran.
Acara segera di mulai, ada 500 orang yang ikut bertanding dari kelompok pria dan 200 orang dari kelompok wanita, mereka menempati tempat yang berbeda, di sesuaikan dengan tingkat kultivasinya.
Segera, setiap kelompok dibagi menjadi 100 orang, mereka harus bisa saling menjatuhkan dalam waktu setengah kali pembakaran dupa. Siapapun yang masih bertahan di dalam arena, maka mereka akan melaju ke babak selanjutnya.
Tak lama 280 orang dari kelompok pria tersingkir, menyisakan 220 orang yang masih berada di arena, kali ini mereka kembali bertarung dan hanya menyisakan 80 orang pada akhirnya.
Sementara di sisi lain, kelompok wanita dari jumlah 200 orang berkurang sebanyak 140 orang dan hanya menyisakan 60 orang sisanya. Mereka yang masih berada dalam arena terlihat sangat bangga, seolah menjadi seorang jenius karena berhasil menjatuhkan lawan-lawannya.
Xia Lin dan putra mahkota masih tetap di tempatnya, kedua orang itu tidak memiliki minat untuk ikut dalam pertandingan. Lagi pula hadiah apa yang mampu menggerakan hati Xia Lin? Dia memiliki dunia kecil peninggalan guru Ma, dimana setiap teknik kultivasi ataupun teknik bela diri ada di sana.
Ada pun masalah uang, dia bahkan memiliki tempat usaha yang paling laris dan sangat terkenal di seluruh wilayah kota kekaisaran, sehingga dia tidak perlu repot-repot untuk berebut dengan peserta lainnya.
Xia Mei menggembungkan hidungnya, dia terlihat sangat puas karena berhasil masuk ke dalam 60 besar. Tatapannya terlihat sangat dingin, dia begitu membenci Xia Lin hingga ke tulang.
Di sisi lain, pangeran kedua dan pangeran ke 3 juga berhasil memasuki 80 besar, keduanya kembali melawan para praktisi lain untuk bisa melaju ke urutan 20 besar.
Suasana pertarungan terlihat begitu menegangkan, berbagai macam senjata beradu dengan ketangkasan yang sangat luar biasa. Kali ini jumlah peserta berkurang semakin banyak, hanya menyisakan 10 orang dari kelompok pria dan 10 orang dari kelompok wanita.
Xia Mei berdiri di tengah-tengah arena, kemudian membungkuk di hadapan kaisar dan permaisuri. "Salam yang mulia, izinkan Xia Mei menantang jie jie Xia Lin untuk bertarung,"
Semua orang mengerutkan dahinya, apakah gadis ini idiot? Xia Lin bukan lah peserta, jadi dia tidak memiliki kualifikasi untuk masuk ke arena dan bertarung.
Kaisar dan permaisuri saling berpandangan, keduanya merasakan sesuatu yang tidak beres dengan gadis itu. Mungkinkah Xia Mei berniat untuk mempermalukan kakaknya sendiri?
Namun untuk menghormati bangsawan Xia, akhirnya kaisar Yuan pun melirik ke arah Xia Lin. Dia segera bertanya dengan suara yang sangat tegas, "Bagaimana nona Lin? Apakah anda akan menerima tantangan dari nona Xia Mei?"
Xia Lin menatap ke arah Xia Mei, "Kamu tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk menantangku!"
Xia Mei meraung penuh kemarahan, "Dasar gadis pengecut! Kau berani meremehkanku?"
Xia Lin tersenyum tipis, kemudian menjawab dengan sangat tenang, "Kamu hanya akan mendapatkan kematian, jika tetap menginginkan pertarungan denganku!"
Xia Mei mencibir, sambil menunjukkan aura yang mendominasi. "Ciiih! Kau hanya gadis lemah yang tidak pantas hidup, apalagi menginjak-injak harga diri keluarga Xia,"
"Aku sudah memberikan peringatan sebelumnya padamu, jadi berhentilah untuk memprovokasi! Kau tidak memiliki kualifikasi untuk bertukar jurus denganku! Bahkan aku mampu untuk melenyapkanmu hanya dengan satu kali pukulan saja!" jawab Xia Lin.
Pu!
Semua orang langsung mengarahkan tatapan kepada gadis itu, Xia Mei sombong, namun Xia Lin jauh lebih sombong, dia bahkan bersikap seolah-olah dirinya telah menyeberang ke tingkat gushing spring tier, sehingga mampu memberikan penekanan terhadap seorang praktisi yang berada di tingkat element gathering tier.
"Jika seperti itu, izinkan nona muda ini mengalaminya!" ucap Xia Mei.
Xia Lin menghembuskan nafas kasar, "Kau yang meminta kematian, maka aku tidak akan pernah ragu untuk melakukannya!"
Swosh...
Tap...
Gadis itu melompat dengan sangat cepat ke arena, dia langsung berdiri memancarkan arogansi yang tinggi pada Xia Mei.
Xia Mei tersenyum mengejek, "Mati!"
Gadis itu langsung menyerangnya menggunakan tinju, namun Xia Lin menghindarinya dengan sangat mudah. Dia hanya melompat ke kanan ke kiri, hingga membuat lawan langsung murka.
Xia Mei segera mengeluarkan pedang dan menebas ke arah Xia Lin, namun sebuah tinju besar langsung melesat ke arahnya, membawa gelombang tajam yang sangat mengerikan.
Pukulan yang di layangkan Xia Lin membawa niat bela diri dan di selimuti oleh sword Qi, sehingga siapa pun yang menerimanya, jika itu setingkat atau lebih rendah darinya, maka hanya ada kematian yang tragis.
Bruk...
Tubuh Xia Mei jatuh di atas tanah, gadis itu benar-benar kehilangan nyawa hanya karena satu pukulan yang dilayangkan oleh Xia Lin, membuat semua orang langsung bergidik ketakutan.
"Monster!"