seorang gadis indigo yang bertemu dengan hantu tampan saat ia kecil, hingga ia dewasa hantu itu menemaninya, apakah kisah cinta mereka akan happy ending atau sebaliknya?
yuk langsung cuss baca 😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di paksa Jujur
[Bab sebelumnya]
"Semuanya ganteng sih, tapi yang paling ganteng menurut ku yang ini."Elena pun menunjuk salah satu foto cowok yang memang benar benar ganteng
"Soalnya wajahnya mirip oppa oppa Korea + bibirnya juga cantik, aku jadi iri melihat bibir nya."lanjut Elena menilai orang di foto tersebut
"Apaan oppa oppa Korea,oppa oppa Malaysia ada lah ini"tiba tiba kenzi ikut nimbrung dalam pembicaraan mereka
"Oppa oppa Malaysia juga ganteng kok"Jawab Elena
"Yang ku maksud bukan cowok Malaysia, tapi yang ku maksud itu mirip kayak oppa nya Upin Ipin, kamu tau kan karakter itu?."ujar kenzi yang berhasil membuat Elena dan Freya seketika menatap nya dengan tatapan yang sangat kesal
"Hey...mengapa kalian menatap ku begitu? Aku hanya bercanda."
[Bab 19]
ucap kenzi yang sedikit takut melihat tatapan tajam dari Freya dan Elena.
"Candaan kamu gak lucu, gak boleh tau bercandain fisik orang!."Elena pun menasehati kenzi seperti ibu yang sedang menasehati anak nya, kenzi hanya bisa diam dan mendengarkan nasehat dari Elena.
"Iya iya aku minta maaf."Kenzi tak bisa membela diri jika sudah berhadapan dengan Elena, ia terpaksa minta maaf, walau ia tak merasa bersalah.
"Oh ya...gimana semalam?seru gak pesta kembang apinya?."tanya Freya yang mengingat pesta kembang api yang semalam ia lihat
Elena bingung ada apa dengan Niko dan Freya, mengapa mereka membicarakan tentang pesta kembang api, seakan ia benar benar hadir di perta kembang api semalam.
"Eh...El ayo lanjutkan saja main kartu Uno nya." Kenzi berusaha merubah topik pembicaraan
"Nanti saja Ken...aku masih mau ngobrol dengan Freya."Jawab Elena yang sangat penasaran dengan pesta kembang api yang Freya maksud.
"Memang nya semalam kamu melihat ku di pesta itu?."tanya Elena pada Freya untuk memastikan apa benar yang Niko bilang di kampus tadi.
"Hehe, maaf kan aku, semalam aku memantau mu dan kenzi di pesta itu, oh ya siapa cowok itu?."tanya Freya yang kepo dengan si Niko
"Cowok itu? Cowok yang mana?."tanya Elena
"Itu loh, yang semalaman bertemu kamu di pesta kembang api, ku lihat lihat seperti nya dia suka pada mu."Jawab Freya
"Tapi seingat ku semalam aku tak ke mana mana, tapi teman ku Niko bilang aku juga ada di pesta itu, tak mungkin aku melupakan kejadian yang baru terjadi."Elena pun memberi tau Freya tentang apa yang ia rasakan, Freya yang mendengar itu berpikir sejenak, hingga akhirnya ia paham, dan beralih menatap Kenzi tajam.
"Ken... jangan bilang...."ucap Freya sambil menatap mata Kenzi penuh curiga
"A-apa?... kenapa kau menatap ku begitu." Kenzi sedikit gugup karena Freya menatap nya tajam
"Ken lebih baik kamu mengakui nya sekarang, jika kau tak jujur, Elena akan benar benar kecewa pada mu."ancam Freya berusaha membuat Kenzi jujur tentang kesalahannya.
"Jujur apa sih?....udah mending kita lanjut main kartu Uno aja."Kenzi tetap berusaha tenang walaupun hatinya sedikit khawatir.
"El.... sepertinya kita harus melakukan cara itu." Ucap Freya beralih menatap Elena
Elena yang paham maksud Freya pun hanya mengangguk kan kepalanya, lalu mereka pun perlahan lahan mendekati kenzi dengan tatapan yang mengerikan bagi Kenzi.
"Ka-kalian mau apa!."Kenzi sekarang benar benar tertekan menghadapi wanita wanita kuat ini.
"1."ucap Freya mulai menghitung.
"2."lanjut Elena.
"3."ucap mereka bersamaan.
Lalu mereka pun menggelitik purut kenzi bersamaan sama, hingga Kenzi pun kaget dan merasa geli, mereka terus menggelitik kenzi sampai Kenzi mau jujur pada mereka.
"Masih mau bohong Hem..."ucap Freya yang terus menggelitik purut kenzi
"Aaaa.....stop plz...aaa..stop."Kenzi tak tahan lagi menghadapi mereka hingga ia memohon untuk di lepaskan.
"Berjanjilah untuk Jujur, baru kita lepaskan."ucap Freya, lalu langsung di balas anggukan oleh Kenzi.
Akhirnya penderitaan Kenzi pun berakhir, tapi ia harus jujur pada Elena dan juga Freya
"Maaf El....aku menghapus ingatan mu saat pesta kembang api."ucap kenzi menunduk takut, entah kenapa kenzi tak bisa menatap wajah Elena saat kecewa.
"Kenapa kamu hapus Ken?, Padahal momen itu bisa ku abadikan dalam ingatan ku, karena aku sangat suka menonton pesta kembang api." Tak terlihat sedikitpun kekecewaan di wajah Elena, karena ia masih belum ingat janji nya pada Niko.
"Apa alasan mu menghapus ingatan Elena? Apa kamu cemburu Elena dekat dengan cowok itu?."
tanya Freya.
"Heiss mulut Freya minta di lakban kayaknya."
batin Kenzi yang kesal karena Freya begitu ceplas-ceplos dalam berbicara.
"Kenapa kamu diam?."Tanya Freya yang tau jika kenzi sangat sangat kesal padanya.
Tiba tiba kenzi mendapatkan bisikan dari raja mahluk.
"Kenzi.... segera menghadap ku."bisikan itu terdengar jelas di telinga Kenzi..
"Maaf ya, aku harus pergi sekarang, raja mahluk memanggil ku."ujar kenzi pamit lalu pergi untuk menemui raja mahluk.
continued....
see you in the next chapter 👋🏻
jangan lupa like, komen, gift iklan atau bunga juga boleh, dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 Jika kalian suka dengan cerita nya, Terima kasih 🙏🏻
bisa pegang alat kah