NovelToon NovelToon
Mimpi Seorang Hasna

Mimpi Seorang Hasna

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

Mimpi seorang Hasna adalah sembuh dari penyakit yang dia derita dan karena mimpinya itu membutuhkan banyak uang, Hasna pun pergi ke ibu kota untuk mencari uang disana, walau izin dari sang ayah tidak dia dapatkan.

Mungkin karena berangkat tanpa izin dari sang ayah, Hasna yang berada diibukota telah salah memilih kawan, dan berakhir dengan dia yang malu untuk pulang walau hanya bertemu keluarga apalagi sang Ayah yang dulu bersikeras melarangnya pergi.

Dan Kini Dunia Hasna semakin rumit manakala seseorang yang dia sukai hadir kembali dihidupnya, yang sudah tidak berharap akan mendapatkan pasangan, karena kesalahannya dulu yang membuatnya merasa tidak pantas untuk siapapun terutama Burhans yang begitu baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah rencana

Setelah Hari itu Hasna benar-benar bekerja di rumah Hans, sampai mendapatkan gaji tiga bulan yang dia targetkan, dan dia juga sudah siap untuk melakukan pengobatan ditelinganya dan kabar itu sampai pada Hans yang masih diluar negri belum pernah pulang kampung.

Hans yang mendengar hal itu langsung menghubungi dokter yang akan menangani Hasna yang kebetulan salah satu teman kuliahnya.

Hans menghubungi temannya itu, agar bisa diajak kerja sama dan beruntung sang teman mau membantu walau dengan sebuah imbalan.

Ya sang teman meminta imbalan lantaran Hans meminta dirinya untuk membengkakkan biaya pengobatan Hasna, agar Hasna meminjam uang padanya lewat sang Tante.

Semua rencana Hans sudah dipastikan akan berjalan lancar, tapi manusia hanya bisa berencana, karena pada akhirnya semua rencana jahat yang sudah disusun gagal dilaksanakan, karena tiba-tiba saat Hasna akan melakukan pengobatan sang Kaka menghubunginya dan mengatakan jika sang Bapa sakit parah dan ingin bertemu dengannya.

Aneh sebenarnya pikir Hasna, karena keluarganya tahu jika Hari itu Hasna akan melakukan pengobatan, tapi sang kakak memaksanya untuk pulang, dan Hasna yang merasakan keanehan itu langsung mendesak sang kakak untuk berbicara jujur, dan akhirnya sang kakak berkata jika sang Bapa sedang sakit dan dalam keadaan kritis tidak sadarkan diri, akibat jatuh dari pohon kelapa.

Apa yang dikatakan sang Kakak, membuat Hasna yang kebetulan sedang menunggu giliran untuk diperiksa langsung pergi begitu saja dari rumah sakit, tidak perduli dengan pengobatan yang akan dia jalani yang sudah dia impikan sejak lama.

Hasna berlari dengan air mata yang mengalir tanpa henti, dia benar-benar takut jika sang Bapa akan pergi meninggalkan dirinya dan keluarga.

Tujuan Hasna adalah terminal bus karena dia akan langsung pergi kekampung halamannya.

Hasna dari tadi berlari, tapi entah mengapa rasanya dia seperti berjalan ditempat karena tidak kunjung sampai dipinggir jalan, tempat dimana orang-orang menyetop angkot yang akan menuju terminal Bus.

Akhirnya setelah berlari, Hasna sampai dipinggir jalan dan dia langsung berhasil mendapatkan angkot yang dia cari.

Hasna langsung masuk dan meminta agar sang supir mempercepat laju kendaraannya saat itu juga, namun sang supir tidak mendengarkannya dan memilih Fokus namun Hasna yang ingin cepat sampai terus berkata "Pak bisa cepat sedikit tidak? " sampai membuat pak sopir yang sudah kesal mendengar teriakan Hasna berkata.

"Tidak bisa Neng, karena saya masih sayang dengan nyawa saya."

"Pak tapi saya buru-buru, bapak saya sedang kritis, dan ingin bertemu saya" ucap Hasna dengan suara seraknya.

"Maaf sekali lagi saya tidak bisa, jika eneng tidak suka dengan cara saya berkendara Eneng bisa turun dari sini" ucap Pak sopir yang kebetulan orang Sunda dan apa yang diucapkan Pak Sopir barusan membuat Hasna diam tidak lagi memaksa sang supir untuk melajukan mobilnya dengan cepat.

Sang sopir yang tidak lagi mendengar teriakan Hasna dari belakang akhirnya merasa lega dan bisa berkendara dengan penuh konsentrasi.

Sampai di terminal Hasna yang sudah membeli tiket menunggu Bus yang akan membawanya pergi kekampung Halaman dengan perasaan yang tidak karuan dan tepat saat jam menunjukan waktu keberangkatan Bus yang akan dia tumpangi, Hasna bergegas pergi dan tanpa sengaja dia meninggalkan tas miliknya ditempat dia menunggu tadi.

Mungkin karena fokusnya ingin cepat sampai Hasna sampai melupakan tas selempangnya, yang sempat dia lepas tadi, dan Hasna baru menyadari tasnya ketinggalan, setelah Bus yang dia tumpangi meninggalkan terminal cukup jauh.

"Kenapa bisa lupa, kenapa tadi aku melepasnya" kesal Hasna setelah sadar jika tas selempangnya tertinggal.

Ingin kembali keterminal untuk mengambil tasnya yang berisi identitas juga ATM yang berisikan uang tabungannya, tapi jika kembali apakah tasnya masih ada disana? atau sudah hilang diambil orang.

Mending jika kembali tas itu masih ada, tapi jika sebaliknya tas tidak ada dan sudah dipastikan dia tidak bisa kekampung Halaman dengan cepat dan pada akhirnya Hasna memilih melupakan tasnya itu.

1
Emily
apakah Hans jodohnya hasna??
Emily
yang kuat hasna💪
Emily
tetap semangat hasna
Emily
mampir dulu
Emily
😪😪😪
Emily
hasna sakit apa ini
Ade Diah
Lumayan lah buat hiburan sendiri
Ade Diah
eh tapi kalau kaka sebagai pembaca kurang setuju dengan nama asli Hans yang Burhan nanti saya ganti
Ade Diah
Kan namanya memang Burhan cuman nama panggilannya Hans
Ade Diah
kan emang namanya Burhans tapi biasa di panggil Hans, berhubung pas nulis suka keceletot sama Hasna jadi pake nama Panjangnya aja
Rhisna
knp Jadi Burhan thor, bukannya Hans yg mau nikah sama Hasna
Ade Diah: iya kan Burhan itu nama panjang Hans, apa kakak kurang suka dengan nama Burhan?
total 1 replies
Ade Diah
Sepi komentar juga pembaca gara-gara ceritanya receh, tapi tak apa terus berjuang sampai editor berbicara hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!