I'M The Antagonist

Beberapa hari telah berlalu, hubungan Edgar dan Ella masih sama dengan kemarin kemarin, keduanya sama sekali tidak ada komunikasi, Edgar yang biasanya selalu menghubungi Ella lebih dulu, tapi saat ini Edgar sama sekali tidak mengubungi Ella, dirinya masih di kuasai oleh rasa kecewanya pada Ella yang telah membohonginya.

Siang ini Edgar hendak pergi keluar perusahaan untuk menemui rekan bisnisnya, namun langkahnya sempat terhenti saat melewati ruangan Ella yang sedikit terbuka, Edgar menatap meja kerja Ella yang kosong, karna sudah satu minggu lebih penghuninya tidak datang di karnakan harus fokus pada ujian kelulusannya.

" Sudah satu minggu aku tidak melihatnya, bagaimana kabar dia " batin Edgar, meskipun dirinya kecewa dengan Ella, namun tidak bohong jika ada rasa rindu yang menghampirinya.

Sedangkan orang yang tengah di rindukan oleh Edgar, kini sedang fokus mengerjakan soal ujian terakhirnya, Ella beberapa hari benar benar sibuk belajar, dia ingin lulus dengan nilai terbaik, meskipun dirinya tahu kalau kedua orang tuanya tidak akan perduli, tapi masih ada kakek dan neneknya yang selalu perduli padanya, Ella ingin membuat kakek dan neneknya bangga dengannya.

Tepat jam satu siang Ella sudah bersiap pulang, gadis remaja yang sudah tidak perawan itu kini tengah berdiri di depan gerbang sekolah, menghentikan taksi untuk membawanya pulang.

Brumm

Brumm

Ella mengerutkan dahinya saat melihat pria yang mengemudikan motor sport berhenti di depannya, dan ketika pria itu membuka helemnya Ella langsung mengenali pria itu yang ternyata teman sekelasnya, salah satu siswa yang menjadi idola para siswi di seluruh sekolah elite.

'' Ella, ayo naik, aku antar pulang '' ujar pria itu yang bernama Luke Davidson, adik kandung Lucas Davidson.

'' Ah, terimakasih Luke, aku naik taksi saja '' tolak Ella dengan lembut.

'' Aku tidak menerima penolakan '' Luke tidak menyerah untuk mengajak Ella pulang bersamanya, karna diam diam Luke menaruh hati pada Ella yang menurutnya sangat cantik dan juga cerdas.

Ella mengela nafasnya dan mau tak mau dia menganggukkan kepalanya setuju, yang mana membuat Luke langsung tersenyum dalam hatinya.

'' Nih, pakai helemnya '' Luke memberikan helem pada Ella, tak hanya itu Luke juga membantu Ella memaki helem di kepalanya.

'' Sudah, ayo naik '' ucap Luke setelah memasang helem di kepala Ella.

Ella lalu naik ke atas motor sport milik Luke, karna tubuh Ella terlalu mungil membuatnya sedikit kesulitas saat naik ke atas motor, yang mana membuat Luke terkekeh pelan dan langsung berinisiatif memiringkan motornya sedikit agar Ella mudah naik ke motornya.

'' Sudah siap ?'' tanya Luke menutup kaca helem full facenya.

'' Sudah '' jawab Ella.

'' Pegangan yang erat, takut kamu terbang terbawa angin '' tukas Luke yang langsung di hadiahi geplakan di pundaknya oleh Ella.

Plakk

'' Ih, ngeledek, mentang mentang aku kecil '' cetus Ella kesal, namun tetap melakukan apa yang di perintahkan Luke agar berpegangan yang erat pada Luke, dan Ella memeluk perut sixpack Luke, yang mana membuat jantung Luke berdetak tidak karuan.

'' Ayo jalan, aku sudah berpegangan ini !'' seru Ella karna Luke tidak lekas menjalankan motornya.

'' Ah, iya iya '' sahut Luke tergagap dan langsung memutar gas motornya.

Ella begitu menikmati perjalanannya, karna ini pertama kalinya dirinya di bonceng menggunakan motor, karna biasanya dirinya selalu naik taksi, atau tidak naik mobil, yang jelas Ella belum pernah naik motor sport.

'' Luke, rasanya aku ingin belajar naik motor sport, pasti seru dan terlihat keren '' tukas Ella dengan sedikit berteriak agar Luke mendengarnya.

'' Benarkah, kalau begitu aku akan mengajarimu '' sahut Luke yang ikut berteriak.

'' Ok, jika aku sudah punya motor sendiri, aku akan memintamu mengajariku '' ucap Ella kini tidak lagi berteriak karna mereka sedang berhenti di lampu merah.

'' Kenapa tidak pakai motorku dulu, nanti kalau sudah bisa baru beli sendiri?'' tanya Luke.

'' Kurang puas rasanya '' sahut Ella.

'' Ok ok, si paling kaya '' cibir Luke yang sudah tahu jika Ella adalah desainer dari Empire Group, jadi sudah di pastikan uang yang di dapatkannya tidaklah sedikit, apa lagi desain Ella sudah mendunia.

'' Ih, tidak begitu juga kali '' cetus Ella cemberut.

Tanpa mereka sadari ada seseorang di dalam mobil yang terus memperhatikan mereka dengan sorot mata tajamnya.

'' Jack, kejar motor di depan '' perintah Edgar dingin, bahkan tangannya terkepal sampai sampai buku jarinya memutih.

" Ella, kamu hanya milikku " batin Edgar.

Jack mengejar motor Luke dan berhenti tepat di depannya, yang mana membuat Luke langsung menekan rem dengan kuat agar tidak sampai menabrak mobil yang tiba tiba berhenti di depannya.

Ckitttttt

Brummmm.

" Awuuuuuu " pekik Ella saat kepalanya saling terbentur dengan kepala Luke karna berhenti mendadak.

" Luke, hati hati kalau ngerem, sakit tahu kepala aku " omel Ella yang belum mengetahui situasi di depannya, pasalnya sejak dari lampu merah Ella hanya menyandarkan kepalanya di punggung Luke dengan posisi menoleh ke samping, dan juga sembari menutup kedua matanya yang terasa mengantuk karna kelelahan.

Sedangkan Luke di tidak memperdulikan omelan Ella, dia fokus pada tatapan tajam pria yang baru keluar dari dalam mobil itu.

" Kak Edgar "

Ella langsung menegakkan tubuhnya saat mendengar Luke menyebut nama Edgar, dan dia langsung menoleh ke depan dan seketika terkejut saat melihat Edgar yang berjalan mendekat ke arah dirinya dan Luke.

" Ella, Turun " perintah Edgar dingin.

Ella langsung menurutinya dan perlahan turun dari atas motor Luke, dan juga melepas helem di kepalanya dan memberikannya pada Luke.

Serekkk

'' Akhh,,, '' pekik Ella saat Edgar menariknya dengan kasar.

'' Kak Edgar, jangan kasar sama Ella '' seru Luke marah.

'' Diam kamu !!'' bentak Edgar suaranya meninggi.

Edgar lalu menarik Ella dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.

'' Kak Edgar, Ella mau di bawa kemana ?'' tanya Luke yang mengejar langkah Edgar.

'' Bukan urusanmu, pulanglah, biar Ella bersamaku '' sahut Edgar lalu masuk ke dalam mobil.

'' Tuan Luke, tolong jangan dekat dekat lagi dengan Nona Ella, jika anda masih ingin hidup tenang '' pesan asisten Jack lalu segera masuk ke kursi kemudi, dan menjalankan kemudinya meninggalkan Luke yang terdiam di pinggir jalan.

'' Apa sebenarnya hubungan Kak Edgar dengan Ella?, bukannya Ella hanya karyawannya '' gumam Luke bertanya tanya.

Sedangkan di dalam mobil Edgar masih menunjukkan aura dinginnya, yang mana membuat Ella merasa tidak nyaman.

'' Apa Kak Edgar cemburu?'' tanya Ella dengan menatap wajah dingin Edgar tanpa rasa takut sama sekali.

Namun Edgar diam tak menjawab pertanyaan Ella, dia meminta Jack untuk mengantarkannnya pulang ke apartementnya.

Saat tiba di parkiran apartemen Edgar kembali menarik Ella dengan kasar, dan membawanya menuju ke lantai dimana apartementnya berada, sebelum itu Edgar menyuruh Jack untuk kembali ke perusahaannya dan menghandle semua pekerjaannya.

'' Kak Edgar pelan pelan, sakit '' rengek Ella karna Edgar mencekal pergelangan tangannya dengan sangat kuat.

'' Diam !!'' bentak Edgar tepat di depan wajah Ella, yang mana membuat Ella terkejut.

Edgar membawa Ella masuk ke dalam apartementnya, dan menariknya menuju ke kamarnya, sedangkan Ella hanya mengikutinya dengan pasrah, apa lagi dia bisa melihat jika Edgar tengah murka, tapi Ella tidak tahu apa penyebabnya.

Brukk

Edgar mendorong tubuh mungil Ella di atas kasur, lalu menindihnya.

'' Kak Edgar mau apa ?'' tanya Ella yang mulai panik.

'' Tentu, aku akan memuaskanmu '' sahut Edgar dengan senyum dinginnya, sembari melepaskan dasi yang terasa mencekik lehernya.

'' Tidak, aku tidak mau '' tolak Ella memberontak namun sia sia karna Edgar mencengkramnya dengan kuat, apa lagi Edgar juga mulai mengikat kedua tangan Ella menggunakan dasinya, lalu mengikatnya di sandaran ranjang.

'' Kenapa kamu tidak mau?, kita sudah lama tidak melakukannya lagi, atau jangan jangan beberapa hari ini kamu juga sudah memberikan tubuhmu pada Luke dengan suka rela.'' tukas Edgar.

Jlebb

Perkataan Edgar benar benar menusuk hatinya, dia tidak menyangka jika Edgar akan mengatakan hal yang menyakitkan padanya.

'' Aku bukan perempuan seperti itu !! '' teriak Ella marah, bahkan tanpa sadar air matanya menetes.

Dirinya memang memberikan tubuhnya pada Edgar dengan suka rela, tapi bukan berarti dirinya akan melakukannya dengan orang lain juga.

'' Sutt,,, tidak usah berteriak, lebih baik sekarang kamu layani aku '' ucap Edgar dingin dan langsung menjamah tubuh Ella dengan kasar, yang mana membuat Ella menangis menahan rasa sakit di bagian intinya dan juga ucapan Edgar yang sudah melukai hatinya..