Adipati Negeri Vs Sekar Kedaton 3

Bang Jatmiko menyentil puntung rokok di tangannya sambil menatap wajah Nanda dengan pandangan datar.

"Hadirkan istri Letnan Sakti juga, donk..!!" Kata Bang Jatmiko.

"Annel marah besar, J."

"Lah terus???? Kamu mau pertengkaran mu semakin berlarut-larut???? Yang namanya perempuan, mau kamu berjalan di jalan yang lurus sekalipun mereka tetap melihatmu serong. Cepat panggil istrimu..!!" Perintah Bang Jatmiko.

:

Mata Annel masih sembab, begitu pula dengan Nanda.

Bang Sakti sudah sedemikian emosi melihat bukti yang di tunjukan Nanda di hadapan para pejabat Batalyon.

"Saya tidak pernah melakukan hal di luar batas..!!!!" Suara Bang Sakti terdengar menggelegar.

Bang JJ meminta sahabatnya itu untuk tenang dan diam.

"Kapan foto ini di ambil?" Tanya Bang JJ pada Nanda.

"Dua bulan yang lalu." Jawab Nanda.

"Tuntutan tanggung jawab apa yang kamu minta?" Tanya Bang JJ lagi.

"Saya... Sayaaa..."

"Apa Mbak Nanda sudah di nodai Letnan Sakti?? Atau malah saat ini Mbak Nanda sedang mengandung benih dari beliau?" Bang Jatmiko terus menekan Nanda agar mau bicara.

"I_ya." Jawab Nanda singkat.

"Baiklah, berapa bulan usia kandungan Mbak Nanda sekarang?" Bang Jatmiko masih tenang menginterogasi tapi Bang Sakti sudah panik bukan main apalagi Annel nyaris kehilangan kesadaran.

"Dua bulan."

"Apakah Mbak Nanda kenal Letnan Antasena?"

"Tidak." Jawab Nanda dengan raut wajah menahan emosi di dalam hatinya.

"Baiklah, tim kesehatan kami akan memeriksa kandungan Mbak Nanda. Kami mewakili pihak Batalyon memohon maaf atas segala kejadian ini dan kami pun turut bertanggung jawab atas kejadian ini.

bbllgg..

"Apa-apaan kamu J?????? Sudah jelas Nanda kenal dengan Seno." Bang Sakti begitu marah mendengar jawaban Letnan Jatmiko, ia pun segera membantu Annel yang tidak sadarkan diri karena masalah ini.

"Tolong bantuannya antar Mbak Nanda ke RST..!!" Perintah Bang Jatmiko tenang dan tidak mempedulikan amarah sahabatnya.

...

Bang Sakti mencengkeram kerah seragam Bang Jatmiko yang masih merokok dengan santainya.

"Kau ini kawan atau lawan. Aku nggak peduli betapa pun kamu anak kandung Papa dan Mama, kalau kamu membuatku ribut dengan Annel, aku akan membunuhmu Jat.. bejat..!!" Ancam Bang Sakti.

"Kamu terlalu emosional, Sak..!!"

"Coba kau ada di posisiku..!!!!!! Asal kau tau, aku tidak segan untuk mencabut nyawamu..!!!!" Ucap kesal Bang Sakti kemudian memberikan tendangan dan mengarah pada Bang Jatmiko.

Keduanya pun terlibat perkelahian sampai Papa Arma datang ke hadapan mereka.

"JJ, Sakti..!!" Papa Arma membentak kedua putranya yang sedang sibuk baku hantam.

plaaakk.. plaaaaakk..

Bang Sakti dan Bang Jatmiko menyudahi perkelahian mereka.

~

"Kenapa kamu bicara seperti itu????? Meskipun JJ tidak terlahir dari rahim Mama, kamu tetap anak Papa. Tidak seharusnya kamu menyinggung akan hal itu. Kasihan Mama..!!!! Dan kamu J, kamu juga jangan se kaku itu. Papa tau maksudmu untuk membantu 'saudaramu', tapi kamu memberi keputusan tanpa perundingan. Annel kaget, dia tidak pernah mengenalmu. Sakti pun jadi emosi."

"Maaf Pa..!!

"Maaf..!!" Hanya sesingkat itu jawaban Bang Jatmika.

Bang Seno pun akhirnya tiba disana, tentunya kini dirinya selalu membawa Kinan kemanapun langkahnya pergi.

"Ijin, komandan..!!" Bang Seno memberi hormat pada Papa Arma. "Maaf saya telat, baru ajak Kinan terapi." Kata Bang Seno. "Bagaimana hasilnya???"

"Belum ada, littingmu ini malah ribut." Jawab Papa Arma.

"Saya paham keadaannya. Sebenarnya semua juga ada andil kesalahan saya. Semalam Nanda datang menemui saya bahkan dia sempat menginap di rumah saya, tapi karena situasi semakin tidak terkendali, dia pergi dengan marah tapi saya juga tidak paham kenapa masalah ini bisa merambat sampai pada Sakti."

"Itulah.. kita tidak bisa memprediksi kapan datangnya musibah. Annel pun sampai kaget, JJ yang menangani masalah ini juga sedikit kurang koordinasi." Papa Arma sampai mendesah berat dengan kejadian ini.

...

Hasil menunjukan bahwa Nanda benar mengandung. Usia kandungannya pun sesuai, delapan Minggu atau dua bulan.

Emosi Bang Sakti memuncak karena masalah semakin rumit. Kepalanya kembali terasa pening dan Annel pun duduk terdiam tanpa kata.

"Abang nggak pernah sentuh Nanda. Sumpah, sayang..!! Tidak cukupkah selama ini kamu mengenal Abang?"

"Tapi bagaimana Mbak Nanda bisa hamil? Abang bertugas di kota yang sama selama enam bulan. Bisa saja kalian mencuri waktu berdua. Foto itu juga menunjukkan kedekatan kalian berdua." Kata Annel.

Bang JJ seketika ikut pening pasalnya dirinya yang memutuskan untuk membongkar semua permasalahan yang terjadi.

"Saya akan selesaikan sampai akhir. Seno Kinan dan Sakti Annel. Jaga rumah tangga kalian..!!" Ucapnya kemudian masuk ke dalam ruang khusus usai Nanda menyelesaikan USG.

:

"Kenapa kamu lakukan hal itu??"

Nanda terdiam seribu bahasa dan tidak berani menatap wajah Bang Jatmiko.

"Lihat ke arah lawan bicaramu, Nanda..!!"

"Aku tidak bermaksud sampai terjadi seperti ini, Bang. Sungguh..!!" Jawab Nanda terisak.

"Tapi ulahmu nyaris membuat semua sahabat saya bercerai. Saya tau kamu mantan Sakti dan Seno." Ucap Bang Jatmiko.

"Kamu pikir saya tidak akan tau foto kamu bersama Sakti hanya sekedar editan? Kamu salah lawan, Nanda..!!"

Di hadapan Bang Jatmiko, Nanda tidak bisa berbuat apapun. Semua terasa mati kutu. Melihat pria tersebut sedang merokok saja sudah terasa segala aura 'mistis' nya.

"Maaf.. maafkan aku. Aku tidak bermaksud berbuat sejauh ini." Jawab Nanda terus berlelehan air mata.

"Lalu siapa bapaknya?"

Nanda masih ragu mengatakannya, Bang Jatmika menguarkan asap rokok mengepul tepat di depan wajah Nanda padahal ia tau yang di hadapinya adalah ibu hamil.

"Tidak mau mengaku?"

"Anaknya dosen pembimbing, biar aku segera lulus dan melengkapi ijazahku dalam bekerja." Akhirnya Nanda mau mengakui.

"Kalau frustasi jangan ajak yang lain. Lagipula kesalahan itu kamu yang buat..!!" Bang Jatmiko mematikan rekaman dari ponselnya. "Saya akan memulangkan kamu dan jangan pernah membuat ulah dalam keluarga kami lagi..!! Sebab kalau tidak, Letnan Jatmiko tidak akan mengampuni mu untuk kedua kalinya..!! Paham???"

"Pa_ham." Jawab Nanda terbata.

...

Papa Kurowo sampai ikut datang menyusul karena mendengar putrinya sedang dalam masalah besar meskipun masalah tersebut sudah di nyatakan clear. Beliau menegur keras Papa Arma karena tingkah putranya.

"Jika bukan karena Annel terlalu cinta sama si Sakti ini, aku tidak mau menikahkan putriku..!!" Papa Kurowo sampai berteriak membentak Papa Arma.

braaaakk..

Terdengar suara benda yang menabrak dengan suara begitu kencang. Suara sirine bersahutan.

"Ya Tuhan, apalagi di luar sana..!!" Papa Kurowo beranjak keluar dari ruang tamu melihat keadaan di luar rumah.

Sesampainya di halaman depan rumah Bang Sakti, Papa Arma tercengang melihat putrinya Nuansa Senja Imaniar telah menabrak tiga orang perwira sekaligus bahkan Letnan Sandi Jatmiko langsung tidak sadarkan diri.

"Ampun, Niar..!!! Kami salah..!! Jangan di gas lagi mobilnya..!!" Pinta Bang Seno yang masih tersadar. Ia segera menyeret Bang Jatmiko yang tertabrak mobil dinasnya karena menyelamatkan dirinya. Bang Sakti tak kalah panik dengan ulah adiknya.

"Abaaaaang..!!! Sekarang apalagi?" Pekik Annel jengkel.

"Turun kamu Niar..!!!!" Suara Papa Arma tak habis pikir dengan ulah putri kecilnya.

.

.

.

.