NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 35 - LunArbi

Happy Reading.

..

...

Seorang pria dengan setelan jas hitamnya baru saja turun dari mobilnya. Bibirnya terangkat tipis melihat banyaknya orang yang ada di dalam kafe yang akan ia datangi.

" kafe lo makin rame aja , Nin." Gumamnya.

Dengan langkah pasti ia lalu mulai memasuki kafe yang ramai akan pengunjung itu. Parasnya yang rupawan mampu menghipnotis para penghujung disana. Namun ia menghiraukannya.

" Arbian"

Panggilan itu berhasil membuatnya menengok kearah sumber suara.

" tumben kesini ? "

Pemuda itu hanya tersenyum tipis , " gue lagi pengen aja makan di kafe lo."

" tau gitu kita bareng aja kesininya Ar ."

" ya gue baru kepikiran pas di jalan tadi " jawabnya santai.

" yaudah , lo mau makan apa ? Biar sekalian gue bilangin ke karyawan gue soalnya gue mau pesenin buat Luna sama Dean juga ." Ujar Nino.

" Dean sama Luna makan disini juga ?" Kaget Arbian.

Nino menipiskan bibirnya lalu berdehem pelan. Ia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi setelah ini. Sebetulnya ia juga kaget setelah melihat kedatangan sahabatnya ini yang secara tiba tiba.

" iya , jadi gimana mau makan siang apa lo ?"

" lo aja lah yang pilihin lo yang punya kafe , yang penting bisa dimakan."

" sialan makanan disini sudah pasti bisa dimakan semua lah. Yaudah , gue mau ke area dapur dulu."

" hm"

Setelah kepergian Nino, Arbian masih setia berdiri di tempat nya padahal Nino sudah menyuruhnya untuk keruangannya. Namun , ia merasa enggan karena pasti akan merasa canggung melihat dua sosok yang sudah lebih dulu disana.

" lo masih disini ?" Tanya Nino yang kaget melihat Arbian masih berdiri ditempat mereka bertemu tadi.

" gue nungguin lo lah."

" dih , gue udah nyuruh lo duluan ya "

" suka suka gue lah."

" terserah lo "

Nino berjalan lebih dulu yang langsung di ikuti oleh Arbian. Juga dua karyawannya yang membawa makanan mereka.

" lo kok banyak banget bawa makanannya ? Kita cuma berempat loh"

" Bimo , juga mau kesini tadi udah ngechat gue ."

Arbian hanya mengangguk saja tak lagi menjawab. Hingga akhirnya mereka berada di depan pintu ruangan Nino.

" yaudah kalian bisa kembali bekerja , sisa nya biar kami yang lanjutin." Ucap Nino pada dua karyawannya tadi.b

" baik pak Nino , kami permisi." Jawab salah satu dari mereka.

Setelah kepergian dua karyawan kafe tadi , Nino menatap aneh kearah Arbian yang diam di depan pintu dengan tangan yang menyentuh gagang pintu.

" kenapa gak masuk ?" Tanya Nino.

Arbian menaruh satu jari di bibirnya memberi kode agar Nino tak banyak bicara. Alhasil Nino ikut membungkam bibirnya juga mendekatkan telinganya di pintu.

Rupanya mereka tengah mendengar curhatan Luna pada Dean. Nino menghembuskan napasnya setelah mendengar isakan gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Tangannya mecengkram kuat troli yang yang membawa makanan untuk mereka itu.

Disatu sisi , Arbian ikut merasa sesak. Ia merasa bersalah karena dialah penyebab gadis itu hancur seperti ini. Harusnya dulu ia mengikuti ucapan ayahnya agar berkata jujur pada Luna tentang Albian yang sudah pergi lebih dulu itu. Bukan malah memberi harapan pada gadis itu tentang sebuah hubungan yang bahkan tak pernah dia anggap serius itu.

Karena tak lagi mendengar suara dari dalam , akhirnya Arbian membuka pintu itu pelan.

Ceklek !!

Arbian mendorong pintu , netranya langsung menangkap dua sosok insan berbeda jenis kelamin itu tengah berpelukan. Hatinya mendadak tidak rela melihat gadis itu berada dalam pelukan orang lain.

Di satu sisi , mendengar suara pintu yang dibuka. Luna dan Dean langsung melepaskan pelukan mereka dan melihat kearah pintu dan mendapati sosok Arbian yang berdiri dengan cengiran tak enak dibelakangnya ada Nino yang mendorong troli.

Luna lansung menghapus jejak air matanya. Masih dengan mata yang memerah ia menarik sudut bibirnya sedikit keatas.

" apa nih ? Kok ada acara tangis tangisan ?" Nino memicingkan mata.

Luna dan Dean saling pandang

" nih si bocil lagi galau katanya , kucingnya mati keserempet motor kemarin." Jawab Dean , tentu saja berbohong.

" ampun dah kucing kamu mati nangisnya bisa sampe segitu ?" Nino menyahuti , walau dia tau Dean berbohong. " udah kayak yang abis diselingkuhin aja ." Imbuhnya seraya menatap penuh arti kearah Arbian.

" apasih , emang ga boleh nangisin peliharaan yang mati." Sebal Luna.

" bo,--"

" emang kamu punya kucing?" Tanya Arbian memotong ucapan Nino. " kok kakak gak pernah lihat pas ke rumah kamu."

" a-ada kok , aku selalu taro dikamar" jawab Luna berdusta. Boro boro mau pelihara kucing , sama anak kucing aja takut karena pernah dikejar kejar terus dicakar padahal dia tak pernah mengganggu.

Arbian mengangguk seraya ber'oh'ria.

" bukan nya kamu ada trauma sama kucing ya ? Kamu pernah fi kejar kejar sama anak kucing dan itu buat kamu ketakutan."

" i-iya , tapi itu dulu sekarang udah enggak kok." Jawab Luna gelagapan. Ia merasa heran kenapa kembaran kekasihnya itu bisa tau tentang traumanya.

Aduh, mana ada coba trauma sama anak kucing. Benar benar memalukan. Pikir Luna.

" oh gitu ya , bagus deh."

Arbian tak ingin banyak tanya lagi , ia jelas sadar jika gadis itu tengah berbohong tapi yasudahlah tidak penting juga.

" udah .. udah mending kita makan aja ." Ucap Dean.

" iya bener elah laper nih." Sahut Nino.

" kok makanannya lebih satu ?" Tanya Luna heran. " kita kan cuma berempat."

" oh itu , punya Bimo dia bilang mau mampir kesini"

" HALLO GOOD SIANG , EVERYBODY. "

Baru saja di sebutkan namanya , orangnya sudah muncul dari balik pintu dengan suara nan lantang.

"Berisik" ketus Arbian.

Bimo tampak acuh dengan suara ketus Arbian yang memang sudah biasa itu. Ia segera duduk dikursi kosong yang tak jauh dari Luna.

" hallo Luna cantiknya kak Bimo , apa kabarnya?" Gombalnya seraya mencolek hidung mungil Luna.

" baik kak Bimo , kalo kakak gimana kabarnya ? Baik dong pastinya" Sapa Luna ramah.

" tentu baik dong, apalagi setelah melihat gadis secantik Luna ini."

Oh astaga , ketiga sahabatnya menatap jengah tingkah salah satu sahabatnya itu yang memang acap kali mengeluarkan gombalan-gombalan dari mulutnya.

" lo bisa ga sih kalo ketemu Luna jangan banyak tingkah." Ucap Nino.

" Luna aja biasa aja kok lo yang sewot."

" dih , dia itu aslinya eneg."

" mana ada " jawabnya . " emang iya Lun ?" Tanya nya pada Luna. Luna hanya menggeleng , karena memang ia tidak merasa terganggu dengan tingkah Bimo yang sedikit berbeda dari yang lainnya. Tapi , justru ia semakin terhibur dengan kehadiran Bimo.

" aku justru terhibur kok , kak Bimo ceria banget hehe." Ucapnya diakhiri dengan cengiran.

" tuh kaaan." Seru Bimo. " oh iya Lun , kakak punya ini ,-- taraa" Bimo mengeluarkan sebatang coklat dari saku jasnya yang sengaja ia beli saat tau Luna berada di kafe dari Nino.

" wahh coklat , buat aku kak?"

" tentu " Bimo menyerahkan coklat itu yang disambut baik oleh Luna.

" terima kasih kak Bimo."

" sama sama bocil kakak" Bimo mengacak gemas rambut Luna.

Luna yang memang terlahir sebagai anak bungsu membuatnya mempunyai sifat bawaan khas bungsu yang manja. Namun, sifat manjanya tidak selalu ia keluarkan pada semua orang. Hanya pada orang yang memanjakannya saja. Misal , keluargnya juga orang orang seperti Nino dan Bimo yang acap kali menganggap dia anak kecil.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!