NovelToon NovelToon
Gadis Kecil

Gadis Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kinanovia

Gadis kecil yang bernama amora, merupakan gadis yang cantik dan lemah lembut
Amora berasal dari keluarga berada, namun hidupnya tidak bahagia
Ayah yang sangat ia sayangi meninggal dunia karena kecelakaan, dan ibunya dari dulu sangat membencinya bahkan tidak mengharapkan kehadirannya di dunia ini
Apakah hidup Amora akan terus menyedihkan?
Apakah ia akan bahagia? Ikuti kisah hidup Amora

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinanovia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Takut dan Malu

"Aku belum ada waktu paman"

Paman Lukas semakin kesal dengan jawaban Henry, ia tak segan menepuk pundak Henry dengan sedikit kencang

"Tak ada waktu bagaimana? kau setiap hari bertemu dengannya? kalian berdua sama-sama mengurus nona Amora, masih bilang tak ada waktu" seru paman Lukas

"Pelan kan suara paman, nanti Lea mendengar ucapan paman" ucap Henry seraya melihat pintu garasi yang terhubung dengan dapur

"Biarkan saja, kau ini mantan pemain wanita tapi kenapa pengecut? mendekati Lea saja tidak berani" gerutu paman Lukas

"Justru itu paman, ketika dulu aku mendekati para wanita, rata-rata wanita itu gampang sekali untuk ku dekati. Beda dengan Lea, entah kenapa aku tak berani mendekatinya. Aku malu paman" kata Henry

"Itu karena Lea bukan wanita murahan yang hanya mengincar harta seperti wanita-wanita yang kau dekati dulu" ucap paman Lukas

"Sekalipun kau bekerja disini menjadi seorang supir, tapi di sisi lain kau juga di percaya untuk mengurus perusahaan mendiang tuan Ricko bukan? Kau memiliki banyak uang dan kau bisa membeli apapun yang kau mau. Jadi kau tak perlu malu Henry. Kau itu sudah mapan, kau bisa memenuhi kebutuhan keluargamu kelak" ucapnya lagi

Henry mendengarkan perkataan paman Lukas tanpa menyela nya, memang benar yang di katakan oleh paman Lukas. Tapi ia belum bisa membina rumah tangga, ia tak mau meninggalkan nona Amora.Ia merasa bertanggung jawab akan anak itu.

"Kalau aku menikah, bagaimana dengan nona Amora? paman tahu sendiri bukan bagaimana nyonya Nilam memperlakukan anaknya. Bahkan mendiang tuan Ricko menitipkan anaknya padaku"

"Setelah menikah kau masih bisa tinggal disini. Aku rasa nyonya Nilam akan mengijinkannya. Lagi pula Lea juga bekerja disini, ia yang mengurus nona Amora dari bayi. Lea pasti juga berat untuk meninggalkan rumah ini"

"Iya paman benar juga, mulai sekarang aku akan berusaha untuk mendekati Lea"

"Itu baru Henry mantan pemain wanita" paman Lukas menepuk pundak Henry dan mereka tertawa bersama.

•••

Amora terlihat sudah bangun, ia hendak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Saat membuka celana dalamnya ia tersentak tatkala melihat bercak darah di celana dalamnya. Darah itu keluar dari area vagin*nya. Ia bingung dan takut, kenapa ada darah yang keluar dari vagin*nya. Ia buru-buru membersihkan tubuhnya lalu setelahnya keluar kamar mandi dan memakai baju. Ia bergegas keluar kamar, berjalan dengan terburu-buru. Hingga pada saat menuruni anak tangga yang terakhir, ia hampir saja menabrak tubuh bibi Rose.

"Nona Amora, kenapa terburu-buru? ada apa?" tanya bibi Rose, ia mengerutkan keningnya karena tak biasanya sekali Amora seperti ini.

"Ehm.. tidak apa-apa bibi, aku hanya ingin keluar sebentar"

Amora bergegas keluar rumah, di halaman rumah hanya ada Henry. Karena paman Lukas sedang di kamar mandi.

"Nona Amora mau kemana? kenapa terburu-buru" Henry beranjak berdiri, ia menanyakan hal yang sama seperti bibi Rose

"Aku ada urusan paman, permisi paman"

"Tunggu nona, biar paman antar" Henry menarik pergelangan tangan Amora

"Tidak usah paman" tolak Amora, ia berusaha melepaskan tangan Henry

"Kalau begitu nona tidak usah pergi" Henry masih tak lepas memegang tangan Amora, ia tak mau anak majikannya pergi begitu saja.

"Aku hanya kerumah bibi Catherine saja, jadi paman tidak perlu mengantarku" seru Amora, sepertinya ia sedikit kesal

Henry melepas pergelangan tangan Amora, "Baiklah, tapi sebelum petang nona sudah harus pulang"

Amora pun menganggukkan kepalanya, dan berlalu keluar rumah menuju rumah Catherine. Entah lah ada urusan apa dia disana, hingga terburu- buru.

"Tidak biasanya sekali nona Amora seperti itu" batin Henry

•••

Di rumah Catherine, Kelvin dan Alexa tengah berada di kamar mereka masing-masing.

Suara ketukan pintu berulang kali membuat Catherine yang berada di dapur untuk menyiapkan makan malam sejenak menghentikan aktivitasnya.

"Biar aku yang membuka pintunya, bibi disini saja" Catherine menghentikan langkah bibi Nelly yang hendak berjalan.

"Baik nyonya"

Catherine membuka pintu rumahnya, ia melihat ada seorang gadis kecil yang cantik tengah senyum kepadanya.

"Selamat sore bibi" sapa Amora

"Selamat sore juga Amora, silakan masuk" Catherine membalas senyuman Amora, kemudian ia menutup pintu rumahnya.

"Ada apa kau kemari sayang?" Catherine mempersilakan Amora untuk duduk namun anak itu menolaknya, membuat Catherine merasa heran.

"Apa kak Alexa ada bibi?"

" Tumben sekali mencari kak Alexa? ada apa?" belum sempat Catherine menjawab, kini Kelvin tiba-tiba muncul di hadapan mereka

"Aku ada urusan dengan kak Alexa" kata Amora

"Urusan apa?" Kelvin merasa penasaran

"Ini urusan sesama wanita, kau tidak perlu tahu" Amora merasa gusar

Catherine pun menahan tawanya mendengar perkataan Amora yang seolah-olah sudah menjadi wanita dewasa

"Urusan apa memangnya nak? bibi juga wanita. Bibi boleh tahu kan?" tanya Catherine, ia pun ikut penasaran sama seperti Kelvin

"Tapi bibi wanita yang sudah menikah, dan memiliki anak. Ini untuk yang masih remaja bibi"

Catherine tertawa dengan ucapan Amora, sungguh lucu sekali anak ini.

"Ya sudah kalau begitu bibi mau ke dapur, bibi mau lanjut masak untuk makan malam. Kau langsung ke kamar kak Alexa saja"

Catherine berlalu meninggalkan Kelvin dan Amora yang masih berdiri di ruang tengah.

"Apa yang sebenarnya kau rahasiakan?" tanya Kelvin, ia begitu penasaran

"Kau ini mau tahu saja urusan orang" Amora berlalu meninggalkan Kelvin yang masih berdiri mematung. Ia hendak menaiki tangga untuk menemui Alexa yang berada di kamarnya

"Amora benar-benar menyebalkan" gerutu Kelvin.

•••

"Ada kau menemuiku Amora? tumben sekali?" tanya Alexa ketika Amora sudah berada di dalam kamarnya, mereka duduk di tepi ranjang

"Aku mau bertanya tentang sesuatu kak, tapi aku malu" jawab Amora

"Katakan saja, kau tidak perlu malu. Disini hanya ada kita berdua" kata Alexa

"Ehm... tadi saat aku mandi, di celana dalam ku ada bercak darah kak. Darahnya keluar dari vagin*ku, aku takut kak"

Alexa tertawa kecil mendengar perkataan Amora, kenapa anak yang ada di depannya begitu polos, batinnya.

"Kenapa kakak malah tertawa?" tanya Amora

"Kau ini polos sekali Amora, kau itu sudah berusia 13 tahun. Di sekolah pasti kau sudah di ajarkan mengenai menstruasi bukan?"

"Menstruasi?" Amora mengulang kata itu, ia belum paham maksud dari kakak sahabatnya ini.

"Iya, kau itu sedang mengalami menstruasi Amora. Kau tidak perlu panik, semua wanita mengalaminya. Dan kau sekarang juga mengalami itu" jelas Alexa

"Lalu aku harus bagaimana kak?"

"Kau tinggal pakai pembalut saja, supaya darahmu tidak menembus di celanamu"

Mendengar ucapan Alexa, spontan Amora bergegas berdiri. Ia melihat ke arah sprei yang tadi sempat ia duduki, ia takut darahnya menembus di sprei. Kemudian ia juga melihat di celana belakangnya, namun ternyata tidak menembus sama sekali. Alexa menahan tawa akan sikap Amora. Kini Amora hanya berdiri, ia tak berani duduk lagi.

"Syukurlah, tidak menembus di celana ataupun di sprei" Amora mengelus dadanya, ia merasa lega.

"Mungkin karena keluarnya belum begitu banyak Amora, kau jangan panik berlebihan seperti itu"

"Aku takut tembus di celana kak, aku kan malu"

"Kau tinggal pakai pembalut saja, apa kau sudah membelinya?"

Amora menggelengkan kepalanya, "Aku belum membeli pembalut kak, aku kan tidak tahu jika aku ternyata menstruasi. Untuk bertanya dengan bibi Lea atau bibi Rose saja aku malu, makanya aku kemari menemui kakak"

"Kalau begitu pakai punyaku dulu saja"

"Terimakasih kak"

^_^ jangan lupa dukungan vote dan likenya ya teman-teman

Maaf jika kata-kata atau kalimatnya kurang menarik, karena ini karya pertamaku dan aku masih belajar.

Terimakasih^_^

1
Murni Dewita
👣
Eunice Djojokusumo
Buruk
Eunice Djojokusumo
Kecewa
Yukishiro Enishi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Yume✨
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Người này không tồn tại
Menyentuh jiwaku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!