NovelToon NovelToon
LENTERA CINTA

LENTERA CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Aliansi Pernikahan / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: Arti Channel

Tiara Salsabila biasa dipanggil Rara adalah sosok gadis polos, sederhana dan kekanakan. Dia jatuh hati pertama kali pada Tian, sosok pria yang membuatnya iri karena Tian mempunyai kelebihan yang menjadi kelemahannya.

Namun ternyata cintanya itu membuat kecewa. Tian tidak seperti yang diharapkan gadis tersebut. Tian ternyata diam-diam sosok playboy yang mempunyai banyak wanita.

Semenjak itu Tiara tidak bisa mempercayai yang namanya laki-laki. Tiara berubah dratis dan melindungi dirinya sendiri. Hingga datang seorang pria yang dengan tulus mencintainya. Bahkan melamarnya, Namun pria tersebut tidak lain adalah dosen killernya. Dosen yang selama ini membuat Tiara kesal, emosi bahkan menangis karenanya. Akankah Tiara percaya dengan cinta sang dosen? Dan menerima lamarannya? Baca kisahnya di Lentera Cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arti Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketulusan hati seorang Ibu

Sore itu terlihat seorang Ibu sedang duduk-duduk di teras rumah ketika Tiara pulang. Wanita separuh baya itu terheran-heran kenapa putri bungsunya itu wajahnya terlihat lesu dan sendu. Seakan ada beban berat yang sedang ditanggungnya.

" Assalamualaikum Ummi." Sapa Tiara.

" Wa'alaikumsalam,"

Tiara melangkahkan kakinya menghampiri Ibunya. Menjabat tangan dan mencium punggung tangan Ibunya. Lalu Gadis itu memasuki rumah dengan langkah gontai menuju kamarnya. Begitu sampai kamar, Tiara langsung menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur. Kemudian sambil rebahan Dia pandangin langit-langit kamarnya. Gadis itu masih memikirkan semua yang sudah dialaminya. Dari patah hati hingga pindah jurusan.

Suara ketukan pintu menyadarkan lamunan Tiara. Ibunya masuk ke dalam kamarnya. Dengan wajah penuh kasih sayang , wanita separuh baya itu duduk disamping putrinya.

" Rara,"

" Ya, Ummi." Tiara langsung terbangun dari rebahannya.

" Bagaimana masalahmu tentang jurusan itu? Maafkan Ummi ya akhir-akhir ini belum membahasnya. Apakah Kamu sudah mengurusnya?"

" Alhamdulillah sudah Ummi." Jawab Tiara.

" Maafkan Rara ya Ummi, karena Rara Biaya kuliah jadi seperti terbuang sia-sia." Tambah Tiara sangat merasa bersalah pada Ibunya tersebut. Iya, satu semester yang terbuang sia-sia.

" Tidak apa-apa Nduk, Uang bisa dicari tapi kebahagiaan itu dari diri sendiri." Ucap Ibunya seraya meletakkan tangannya didepan dada, menunjukkan bahwa kebahagiaan itu datang dari hati bukan dari materi.

Tiara pun langsung memeluk Ibunya, wanita separuh baya itu pun membalas pelukan putrinya. Gadis itu tak dapat lagi membendung air matanya. Tiara sangat terharu dengan respon Ibunya yang tidak menyalahkan dirinya dan keadaan, seperti Tiara sendiri.

"Terima kasih Ummi." Ucap Tiara ditengah isak tangisnya.

" Sudah Nduk, jangan sedih. Ingat Allah tidak akan menguji seorang hamba diluar batas kemampuan NYA." Ucap Ibunya terdengar lembut. Wanita separuh baya itu berusaha menguatkan putri bungsunya,

" Rara beruntung mempunyai Ibu seperti Ummi." Tiara masih memeluk Ibunya. Air mata itu bukannya berhenti malah semakin deras. Rasanya tanpa ada Ibunya yang menguatkan serta mengingatkan pada Allah,Tiara mungkin merasa depresi saat itu. Ibarat anak delapan belas tahun yang baru mengalami kegagalan dalam hidupnya.

Gadis itu menyeka air matanya sebelum melepaskan pelukannya. Bu Darsi terlihat sendu melihat anak bungsunya itu menangis.

" Ayo makanlah dulu, Ummi sudah menyiapkan masakan kesukaanmu. Oseng pindang sama tahu kopong." Ucap Bu Darsi seraya tersenyum berharap putri bungsunya tidak sedih lagi.

" Baik Ummi." Sahut Tiara.

"Maafkan Rara sudah besar tapi masih menangis."

" Sekali-kali menangis untuk menguarkan beban tidak apa-apa Nduk. Tapi bagusnya menangis karena dosa, jangan menangis karena kegagalan dunia. Dunia itu semakin Kamu kejar, Dia akan semakin menjauh. Tapi kalau Kamu mengejar akherat, Dunia akan mengikutimu." Nasehat Ibu Darsi terhadap gadis bungsunya tersebut.

" Baik Ummi. Insyaallah Rara akan terapkan nasehat Ummi."

...***...

Sudah hampir lima bulan, setelah Tiara memutuskan pindah jurusan. Gadis itu pun rehat sejenak dari rutinitas perkuliahannya. Karena Dia baru bisa mulai prodi baru di semester ganjil selanjutnya.

Sambil menunggu tahun ajaran baru sebulan lagi. Tiara menekuni hobinya sebagai konten kreator. Serta hobi lainnya yaitu menulis. Gadis itu memiliki salah satu platform online untuk menuangkan cerita-ceritanya.

Sebuah dering telepon berbunyi.

" Hallo, assalamualaikum."

" Wa'alaikumsalam Rara. Kangen kami Ra. Kapan ke kampus?" Suara riuh terdengar ditelinganya, Afifah dan Wina menelepon memakai handphonenya Wina

" Nunggu tahun ajaran baru." Sahut Tiara.

" Alamak, lama kali itu Ra." Jawab Wina.

" Ya elaah, sebulan lagi saja loh." Kata Tiara.

" Tetap lama bagi Kita."

" Tahu tidak Ra, Tian punya gebetan baru lagi."Suara Afifah jelas terdengar di telinga Tiara.

" Masa bodoh, Gak mau tahu," Ucap Tiara kesal, Afifah masih mengingatkan dirinya dengan sosok cowok itu.

" Aisssh gak asik." Sahut Afifah.

" Emangnya lagunya Ayu Ting Ting sik asik." Gumam Tiara.

" Sudah gih, kuliah yang benar jangan sampai kena ditensinya Pak Hasan." Celetuk Tiara lalu ketawa.

" Oya benar, Ya sudah ya, Pak Hasan sudah datang. Assalamualaikum."

" Wa'alaikumsalam." Jawab Tiara. Tiara pun tersenyum, Gadis itu jadi ingat dosen killernya. Dia membayangkan mungkin hidup Pak Hasan saat ini lebih tenang, karena tidak menghadapi mahasiswi seperti dirinya.

Saat Tiara sedang menyapu halaman, tiba sebuah mobil berhenti tepat dihalaman rumahnya. Seorang Pria berbaju hitam dan wanita berbaju krem turun dari mobil tersebut. Tiara berhenti sejenak dari menyapunya, terlihat Kakaknya dan suaminya datang.

" Assalamualaikum."Sapa Mereka.

" Wa'alaikumsalam." Tiara langsung menjabat tangan kakaknya. Dan kepada kakak iparnya, Tiara hanya tersenyum seraya sungkem tanpa menyentuh tangan Kakak iparnya tersebut. Walaupun sudah menjadi keluarga, namun Tiara paham dan jelas bahwa kakak iparnya itu tetap bukan mahramnya.

"Silahkan masuk kak. Ummi ada dirumah kok." Tiara mempersilahkan Mereka masuk. Selanjutnya Tiara melanjutkan menyapu halaman rumahnya.

Aidan diam-diam memperhatikan Tiara. Kepolosan, pemahaman agamanya dan kesederhanaannya, sepertinya itu yang membuat sahabatnya jatuh hati terhadap gadis yang masih belia tersebut. Aidan pun tersenyum. Aidan merasa teka teki dunia memang tidak mudah untuk ditebak. Dari sekian gadis didunia yang siap menikah, justru sahabatnya terpikat kepada gadis yang masih memikirkan cita-citanya.

Suasana ruang makan keluarga Tiara malam ini terlihat ramai, Kakaknya dan Kakak iparnya makan malam dirumahnya. Kebetulan hari Minggu, jadi Mereka menginap dirumah orang tua Tiara. Selesai makan malam Mereka mengobrol, layaknya obrolan keluarga. Cerita dari Abi yang pergi memancing tapi bukannya ikan yang di dapat, malahan kepiting. Belum lagi cerita Kak Shifa tentang kucingnya yang masih takut pada tikus. Dan cerita lain-lainnya yang membuat Mereka kadang tertawa. Hingga akhirnya sebuah topik mengarah ke Tiara.

" Dengar-dengar Kamu pindah jurusan ke fakultas Ekonomi Ra. Apa itu benar?" Tanya Kakak iparnya itu.

Tiara jelas tidak terkejut dengan pertanyaan itu. Secara Kakak iparnya tersebut juga salah satu dosen di fakultas Ekonomi. Dan Pria itu pasti mendengar dari dosen lainnya, siapa lagi kalau bukan dosen killer itu. Dosen yang sudah mengetahuinya.

" Iya benar Kak." Jawab Tiara.

" Kalau begitu, berarti nanti Kakak mengajar Kamu di mata kuliah akuntansi biaya." Kata kakak iparnya tersebut.

" Oya Kamu tahu dosen bahasa Inggris di fakultas Ekonomi?" Tiba-tiba Aidan ingin memancing respon adik iparnya itu secara perlahan.

" Maksudnya Pak Hasan?" Tiara memastikan dahulu.

" Iya benar. Dia sahabat karib Kakak." Jelas Aidan membuat Tiara hampir tersedak.

Tiara tahu Pak Hasan salah satu dosen fakultas Ekonomi dan rekan kerja kakak iparnya tersebut. Tetapi Tiara kira hanya sebatas rekan kerja, bukan sahabat karib. Kalau sahabat karib? Maksudnya sahabat suka dan duka begitu. Berakhir memang riwayat Tiara. Jangan-jangan semua kebandelan Tiara diceritakan ke kakak iparnya tersebut. Tiara jadi overthinking, Dia pun tersadar dan langsung beristighfar.

To be continued

Jangan lupa like dan komentar

1
NurAzizah504
Otw ke karya baru, Kak /Smile/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya 🥰
total 1 replies
NurAzizah504
Eh, beneran tamat? Cepet bgt /Sob/
Dandelion: iya jg sih mgkn blm rejeki. Tapi kyk gmn gtu kalau sdh dikontrakin terus g masuk nilai standar retensi. hehe, ok makasih semangatnya 🥰
NurAzizah504: Oalah, tpi ceritanya ini bagus, menghibur. Dan, ingat, gak ada karya yang sia2. Tetap semangt, ya. Mungkn belum rezekinya /Whimper/
total 3 replies
NurAzizah504
Pak Hasan cemburu /Chuckle/
Qiandra Tsabita Arriza
loh kok tamat?? baru juga bahagia tiara sama hasan
Qiandra Tsabita Arriza: owh oke oke.. semangat kak
Dandelion: Selanjutnya dikarya baru ya 🥹, saya lanjutkan dikarya baru. Karena karya yg ini penilaian retensinya tidak cukup jd kayak sia-sia kalau saya lanjutkan, 😢
total 2 replies
Arthey Cifanblifor
Ceritanya menarik
NurAzizah504
Mawar mendarat. Lanjut, Kak
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Heh, mau jadi pebinor apa, ya? Geram sama Tian.
Dandelion: Memang Tian terlalu , hehe
total 1 replies
Teteh Lia
jaemin 😍
Dandelion: wah ketahuan nih biasnya jaemin hehe
total 1 replies
Teteh Lia
potek sudah ...... Tian sudah punya cewe ternyata
Dandelion: Tian kan play boy hehe
total 1 replies
Teteh Lia
cemberut menguras hati. mending santuy2 aja dulu.
Dandelion: iya benar bgt
total 1 replies
Teteh Lia
mau cemburu tapi gengsi.
Dandelion: cemburu terpendam dihati hehe
total 1 replies
Teteh Lia
bosan 😱 trus langsung putus gitu aja. 😱
Dandelion: playgirls hehe
total 1 replies
Teteh Lia
aku mau ice cream aja. 🤭
Dandelion: iya lebih enak ice cream hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Semangat!
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
IG: arka_novel
Semangat kak❤
Dandelion: Terima kasih. Bismillah tetap semangat hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjutttt. Aku kasih dua iklan, ya /Ok/
Dandelion: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NurAzizah504
Pak Hasan bikin greget, deh /Joyful/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Saya menantikan karya hebat Kakak /Smile/
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya kak
total 1 replies
Qiandra Tsabita Arriza
kurangnya komunikasi dan keterbukaan dalam hubungan pasangan suami istri kadang menimbulkan suatu masalah dan kesalah pahaman,, hati" hasan karna kamu masih saja memandang rara sebagai anak kecil bila suatu hari nanti terjadi salah paham jangan salahkan tiara
Dandelion: Insyaallah, bismillah. Semangat
Qiandra Tsabita Arriza: sama sama kak.. semangat terus yak
total 3 replies
NurAzizah504
Dua iklan mendarat, Kak /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!