SEKRETARIS CULUN MILIK CEO TAMPAN

Kevin memasuki mobilnya dan sudah ada Hellen disana, tentu saja karena Hellen meninggalkan nya lebih dulu.

Kevin menatap Hellen yang enggan menatapnya malah melihat luar mobil.

Krucuk... krucukkk... "Ahh sial mengapa suara itu harus terdengar sekarang." batin Hellen kesal karena sejujurnya Hellen masih lapar, ia sudah terlanjur kesal dengan Kevin dan Senna membuatnya tidak menghabiskan makanan nya.

Kevin terlihat terkekeh "Kau masih lapar? mau ku bungkuskan makanan nya?" tanya Kevin masih terkekeh.

"Tidak perlu...aku hanya keram perut!" jawab Hellen sedikit jutek.

"Benarkah? ya sudah kalau begitu kita langsung pulang saja, tapi sepertinya dirumah tak ada apapun untuk dimakan dan kalaupun harus belanja jam segini supermarket banyak yang tutup," Jelas Kevin masih dengan kekehan nya membuatku malu sendiri.

"Bagaimana? mau kubungkus kan atau tidak?" tanya Kevin lagi.

"Tidak perlu... aku tidak lapar." Jawab Hellen cuek.

"Baiklah jika seperti itu." Kevin hanya menjawab singkat kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Restoran , ahh memang dasar Kevin menyebalkan tidak peka!! batin Hellen kesal.

Selama perjalanan keduanya hanya diam tak ada yang memulai pembicaraan, hingga keduanya sampai pun masih diam tak ada yang berbicara.

Hellen lebih dulu memasuki kamar, "Aku akan mandi lebih dulu." kata Hellen mendahului Kevin.

"Baiklah... " Kevin pun masih bersantai duduk disofa sambil menyalakan televisi.

Didalam kamar mandi Hellen mengguyurkan tubuhnya dibawah shower dengan air dingin agar kepalanya juga ikut dingin, tanpa disadari Hellen meringgis kala air dingin membasahi luka dipelipis nya dan barulah Hellen sadar jika luka itu yang didapatkan dari Siska tadi pagi.

Selesai mandi, Hellen membenarkan poni nya agar menutupi Luka nya itu, ia hanya berjaga jaga jika sewaktu waktu Kevin melihat dan menanyakan luka itu, Hellen hanya tak ingin membohongi suaminya itu.

Selesai mandi , Hellen mendapati Kevin tertidur di sofa masih memakai setelan kantor dan belum melepas kaus kakinya.

Hellen menghela nafas lelah kemudian mendekati suaminya itu, Hellen pelan pelan melepaskan jas Kevin dan juga kaus kaki, setelahnya ia menyelimuti tubuh Kevin dan mematikan Televisi agar Kevin bisa tertidur nyenyak.

Hellen merebahkan tubuhnya di ranjang, "rasanya enak sekali." batin Hellen. Saat akan memejamkan matanya krucukkk.... krucukkk.. suara perutnya kembali terdengar. sepertinya kali ini Hellen harus makan karena jika tidak ia tak akan bisa memejamkan matanya.

Hellen memutuskan keluar kamar dan kedapur, Hellen membuka kulkas nya dan memang benar kata Kevin jika bahan makanan nya sudah habis tak ada satupun yang tersisa, membuatnya menyesal seharusnya ia tadi tidak gengsi dan mengiyakan saja tawaran Kevin, hah gengsi membuatnya kelaparan sekarang.

Hellen sedikit tersenyum karena ia menemukan satu bungkus mie instan meskipun tak ada telur, tak apa yang penting bisa menganjal perutnya agar ia bisa segera tidur.

Aroma mie instan Hellen menyeruak membuat Hellen tak sabar ingin segera menikmati.

"Kau benar benar kelaparan yaa?" tanya Kevin yang baru saja memasuki dapur mendekati Hellen.

"Kau bangun lagi?" tanya Hellen menatap Kevin yang sudah berganti pakaian dan sepertinya Kevin sudah mandi.

"Memang siapa yang tidur?" tanya Kevin yang membuat Hellen terkejut, jadi Kevin tadi sadar saat ia membuka jas dan kaus kakinya.

"Ka-kau bukanya kau tadi tertidur? matamu terpejam , aku pikir kau tidur." Kata Hellen menunduk malu.

"Aku hanya pura pura tidur saja." terdengar kekehan Kevin sontak membuat Hellen memukul lengan Kevin.

"Kau ini ..."Kesal Hellen.

"Baunya enak , aku juga mau." kata Kevin mencium aroma mie instan buatan Hellen.

"Hanya ada satu mie saja, lagipula bukankah kau tadi sudah makan nasi goreng?" ujar Hellen.

"Tidak, aku tidak memakan nya." Kevin mengambil sendok dan mencicipi kuah mie instan.

"Hey ini punyaku, jika kau ingin beli saja dulu sana!!" kesal Hellen melihat Kevin dengan santainya mulai menyeruput mie nya.

"Ini salahmu, jika kau tadi tak meninggalkan ku , aku pasti tidak akan kelaparan seperti ini." keluh Kevin tak memperdulikan omelan Hellen.

"Siapa suruh kau tidak memakan makananmu." ketus Hellen.

"Aku tidak ingin kau semakin marah jika aku tidak segera menyusulmu." Kata Kevin yang membuat Hellen termenung.

"Aku tidak marah."

"Aku tau kau marah, sudahlah lebih baik kau berbagi mie nya padaku, bukankah romantis makan semangkuk berdua." Kata Kevin yang membuat Hellen meletakan mie nya ditengah agar Kevin lebih mudah mengambil mie nya.

Kevin tersenyum saat melihat Hellen tersipu karena ucapanya "Kau mau kusuapi?" tanya Kevin.

"Tidak.." Hellen semakin tersipu dan pura pura sibuk menyendokan kuah mie.

"Lihatlah kau makan seperti anak kecil," kata Kevin mengusap bibir Hellenn yang terkena kuah mie.

"Sudahlah biarkan saja!" Hellen benar benar malu dengan perlakuan Kevin yang tak biasa menurutnya.

"Kau sudah tak marah kan?" tanya Kevin sudah tidak ikut makan tapi malah asyik melihat Hellen yang asyik makan mie nya tanpa menyadari sedari tadi Kevin menatapnya.

"Memangnya siapa yang marah?" tanya Hellen berusaha biasa saja padahal sebenarnya ia sangat gugup.

"Aku tau kau sedang marah padaku." kata Kevin.

"Sudahlah terserah kau saja, aku ini tidak marah." kata Hellen yang kini bangkit dari duduknya "Habiskan saja mie nya aku sudah kenyang." kata Hellen sebelum akhirnya meninggalkan meja makan.

Kevin mendengus geli melihat tingkah Hellen "Habiskan apanya, orang mie nya udah habis ninggal kuahnya aja." gerutu Kevin tersenyum geli kemudian menyusul Hellen memasuki kamar.

Kevin memasuki kamar dan melihat Hellen sudah berbaring, segera Kevin duduk diranjang disamping Hellen berbaring.

"Habis makan nggak boleh rebahan." kata Kevin yang sontak membuat Hellen bangkit dan ikut duduk disamping Kevin.

"Senna itu temen sekolahku dulu."

"Ohhh gitu, aku nggak tanya." ketus Hellen mendengar nama Senna entah mengapa membuatnya sedikit kesal.

"Aku cerita aja biar kamu nggak salah paham, dia orangnya emang sedikit sombong jadi aku harap kamu bisa maklumi ucapan dia yaa." jelas Kevin yang kini sudah menhadap Hellen dan menatap Hellen.

Sementara itu Hellen hanya menunduk tak ikut membalas tatapan Kevin.

"Tapi temen kamu bener juga kok, aku kayaknya malu maluin nggak pantes buat kamu."

"Kamu ngomong apa sih? aku nggak pernah mikir kayak gitu." kesal Kevin mendengar ucapan Hellen.

"Ya emang gitu kenyataanya, banyak yang nggak suka kalau kamu sama aku!" kesal Hellen lagi.

"Emang siapa yang nggak suka? bilang sama aku!" Tanya Kevin sedikit menyentak tubuh Hellen hingga luka dipelipis Hellen terlihat karena rambutnya tersingkir kesamping.

Kevin terkejut melihat luka dipelipis Hellen yang sepertinya luka baru "Ini kenapa?? siapa yang udah bikin kayak gini?" Tanya Kevin dengan nada marah.

Degg.... aduh ketauan batin Hellen takut.

BERSAMBUNG...

JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN YAAA....