NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah Muda

Mendadak Nikah Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Anak Kembar / Penyesalan Suami
Popularitas:402.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: ZiOzil

Dua kali Kenan melakukan kesalahan pada Nara. Pertama menabrak dirinya dan kedua merenggut kesuciannya.
Kerena perbuatannya itu, Kenan terpaksa harus menikah dengan Nara. Namun sikap Kenan dan Mamanya sangat buruk, mereka selalu menyakiti Nara.

Bagaimana perjalanan hidup Nara?
Akankah dia mendapat kebahagiaan atau justru menderita selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19.

Hendra rupanya masih belum puas menasihati putra semata wayangnya itu, dia memutuskan untuk masuk ke kamar Kenan.

"Kenan, Papa ingin bicara denganmu."

"Kalau Papa ingin membahas dia lagi, aku malas mendengarnya," balas Kenan acuh tak acuh.

"Mau sampai kapan kau bersikap seperti ini? Sekeras apa pun kau menolak, kau enggak akan bisa mengubah kenyataan jika Nara itu adalah istrimu. Jadi belajar lah menerima dia, sayangi dan hargai dia!"

"Cukup, Pa! Aku muak karena Papa terus saja membela dia, seolah-olah aku ini orang yang paling bersalah!" sungut Kenan kesal.

"Papa enggak membela siapa-siapa, Papa hanya ingin menyadarkan mu. Ingat Ken, semua ini terjadi karena perbuatan mu, bukan kemauan Nara. Jadi enggak seharusnya kau marah dan bersikap buruk padanya!"

Kenan termangu sebab kalimat sang ayah sama seperti yang dikatakan Rendy.

"Iya, aku tahu ini karena perbuatan bodohku dan aku sudah bertanggung jawab, jadi jangan menuntut ku macam-macam lagi!" ujar Kenan kemudian.

"Papa enggak menuntut macam-macam, Papa cuma ingin kamu bersikap baik pada Nara, itu saja!" Hendra berbicara dengan nada tinggi.

"Sudahlah, Pa! Aku sedang malas berdebat dengan Papa." Kenan berbalik dan melangkah pergi.

"Kenan, Papa belum selesai bicara!" teriak Hendra, namun Kenan tak menggubrisnya dan terus berjalan meninggalkan sang ayah.

"Anak ini benar-benar keras kepala dan sulit diatur!" keluh Hendra kesal.

Saat menuruni anak tangga, Kenan berpapasan dengan Nara yang hendak naik ke lantai atas, dia menatap sinis wanita itu.

"Puas kau sekarang? Kau pasti senang kan karena semua orang membelamu?" ujar Kenan saat dia berdiri tepat di hadapan istrinya itu.

Nara memalingkan wajahnya, dia tak mau meladeni Kenan dan memutuskan untuk bergeser dari hadapan sang suami, namun dengan sigap Kenan mencekal lengannya.

"Kau dengar ini baik-baik, sampai kapan pun aku enggak akan menganggap mu sebagai istri dan jangan harap aku akan membuka hati untukmu. Jika waktunya tepat, aku akan menendang kau dari rumah ini," bisik Kenan kemudian melepaskan cekalan tangannya dan melewati Nara begitu saja.

Namun baru menuruni dua anak tangga, langkah Kenan terhenti karena mendengar kata-kata Nara, "Aku juga enggak menganggap mu sebagai suami dan enggak berharap kau membuka hati untukku. Asal kau tahu, aku akan pergi dari rumah ini dengan senang hati, karena aku enggak mau berlama-lama hidup dengan manusia tak berperasaan sepertimu."

Nara lanjut menaiki anak tangga, meninggalkan Kenan yang mematung dengan perasaan dongkol karena mendengar kalimat menohok nya itu.

"Dasar cewek sialan!" geram Kenan.

Nara buru-buru masuk ke dalam kamar, dia sedikit cemas Kenan akan marah dan menyusulnya tapi nyatanya pemuda itu tidak menampakkan batang hidungnya. Nara menghela napas lega sambil memegang dadanya yang berdebar, sejujurnya dia sedih mendengar ucapan Kenan tadi, tapi dia harus kuat dan tegar, dia tidak ingin lemah serta terpuruk akibat penindasan yang suaminya itu lakukan.

Dia pun memutuskan untuk menghubungi Rendy, dia ingin mengkonfirmasi kebenaran ucapan Kenan tadi, benarkah Rendy mengancam suaminya itu?

"Halo, Ra."

"Halo, Ren. Maaf kalau aku mengganggu, ada yang ingin aku tanyakan?" ujar Nara saat Rendy menjawab panggilannya.

"Enggak, kok, Ra. Memangnya kamu mau tanya apa?"

"Hem, tadi kata Kenan, kamu mengancam akan membeberkan rahasia pernikahan kami. Apa itu benar, Ren?" Nara memastikan.

"Iya, benar."

Nara tercengang dan sontak emosi, "Tapi kamu kan sudah janji padaku akan merahasiakan semua ini! Kenapa sekarang kamu ingin ingkar?"

Terdengar suara Rendy tertawa, membuat Nara bingung.

"Ra, dengar dulu! Aku memang mengancam Kenan, aku bilang ke dia bahwa aku akan membeberkan semua ini jika dia masih bersikap buruk padamu."

"Kenapa kamu lakukan itu?" tanya Nara.

"Ya biar dia bersikap baik padamu."

"Bukan itu, maksudnya kenapa kamu sampai mengancamnya begitu?"

"Karena aku peduli padamu, Ra. Aku enggak mau dia menyakitimu lagi."

Nara tertegun, hatinya merasa hangat sekaligus sedih mendengar ucapan Rendy itu. Kenapa Tuhan mentakdirkan dia menikah dengan manusia sombong seperti Kenan, mengapa bukan dengan Rendy yang baik hati dan dia sukai?

"Ra, kamu masih di sana?"

Nara tersentak, "Eh, iya, Ren. Aku masih di sini, kok."

"Apa tadi Kenan menyakiti kamu lagi?"

"Enggak, kok!" Nara berbohong, dia tak ingin Rendy membocorkan rahasia ini kalau tahu Kenan masih bersikap buruk terhadapnya.

"Ra, jangan bohong! Aku tahu gimana tabiat Kenan, dia pasti bersikap buruk lagi padamu, kan?"

Nara bergeming, dia lupa kalau Rendy dan Kenan sudah berteman sejak kecil. Sudah pasti Rendy hapal sifat sahabatnya itu.

"Ren, aku mohon jangan beberkan rahasia ini sekalipun Kenan bersikap enggak baik padaku. Kamu kan sudah janji!"

"Iya, kamu tenang saja! Aku hanya menggertak nya saja tadi."

Nara mengembuskan napas lega.

"Tapi kamu harus tetap cerita ke aku kalau dia menyakiti kamu!"

"Baiklah, tapi aku minta kalian jangan bertengkar lagi karena aku," pinta Nara.

"Kalau yang itu aku enggak janji."

"Ish, Rendy!" sungut Nara.

"Iya, deh, iya! Ya sudah, aku tutup dulu, ya? Soalnya aku mau pergi sama Papa."

"Oke, bye."

Nara pun mengakhiri pembicaraannya dengan Rendy. Hatinya masih diliputi perasaan sedih bercampur galau. Kenapa hidupnya sangat tidak adil? Apa salah dirinya sampai garis takdir yang harus dia jalani begitu menyakitkan?

Nara pun membaringkan tubuhnya dengan hati-hati di atas sofa yang sudah beberapa Minggu ini menjadi tempatnya beristirahat, dia menatap langit-langit kamar dan mulai berandai-andai. Andai saja waktu bisa diputar kembali, Nara akan menolak tawaran Hendra untuk tinggal di rumah ini. Andai waktu itu dia menolak, dia pasti tidak akan mengalami hal memilukan ini. Dan andai malam itu Kenan tidak menodainya, tentu hidupnya tidak akan menyedihkan karena terpaksa harus menikah dengan bocah sombong yang sangat dia benci itu.

Begitu banyak penyesalan di dalam hati Nara, sampai-sampai dia merasa mati lebih baik dari pada hidup menderita seperti ini. Nara tak punya siapa-siapa lagi, kalau pun suatu saat nanti dia pergi dari rumah ini, dia tak tahu harus ke mana.

Nara mengembuskan napas berat, hatinya terasa sakit setiap kali mengingat nasibnya yang tragis. Kalau saja boleh, dia ingin marah pada Tuhan, mengapa harus menuliskan skenario hidup yang teramat pedih untuknya? Tapi Nara sadar, dia tak boleh sekurang ajar itu pada pada sang penciptanya.

"Ayah, Ibu, aku merindukan kalian," ujar Nara lirih, bulir demi bulir air matanya jatuh menetes.

***

1
Tatik Wae
mungkin ibunya Kenan dr klrg kaya raya JD begitu sifatnya..
Hasnadia Amir
ceritanya bagus lucu dan menggemaskan
D_Mayanti
Lumayan
Desna Wati Desna
Luar biasa
Meryy4321
Biasa
Meryy4321
Kecewa
Qaisaa Nazarudin
Dosa gak sih aku bahagia di atas penderitaannya Windy...👏👏👏💃💃💃
Qaisaa Nazarudin
💃💃💃💃💃 KARMA IS REAL..
Qaisaa Nazarudin
Thor bikin Suami windy selingkuh,Biar tau rasa dia..
Wayanjunipurnamiasih Puranamiasih
novelnya bagus banget,ceritanya bikin aku terharu rela bergadang bacanya thor
Marmi Febriani
kasian sekali nara
Prima Mustika
kenan ntar beneran suka sama Nara,cuma masih sok jaim aja
Prima Mustika
kisah percintaan anak remaja dimanja mama, jadinya berbuat seenaknya.
beruntung papa Hendra bersikap tegas
Ama
keren novelku thor😍 dua novel dah aku baca tamat
Titin Sundari
semakin bagus ceritanya...makasih Thor
Rieyaa Dion
sangat menarik..
Amin Srgfoo
bagus ceritanya konflik ngak bikin jenuh bacanya
Rismawati Rismawati
baru mampir kliatan nyaa sii seru🤭
Qilla
biasa
Rumi Sumbayak
Thor klau Nara sakit parah teeruuuus nitnat ngk seru buat mereka bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!