Senja dan Fajar, dua murid pintar yang selalu bersaing di peringkat teratas.
Namun, perbedaan status sosial membuat hubungan mereka dipenuhi rintangan. Maminya Fajar tidak menyukai Senja, gadis yatim piatu dari panti asuhan, dan akan melakukan apapun untuk memisahkan keduanya.
Mampukah Senja dan Fajar mempertahankan hubungan mereka, atau akankah semua berakhir tragis?
Baca dan temukan jawabannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Kencan
Terlihat dua pasangan paruh baya yang terduduk di atas ranjang.
"Pa, entah kenapa Mama merasakan adanya ikatan dengan Senja. Mama merasa nyaman berada didekat anak itu. Dan Mama ikut sedih melihatnya sedih. Gimana kalo kita tes DNA aja Pa ?"
"Sayang, kamu liat sendiri kan anak kita dimakamkan. Anak kita sudah tiada setelah kamu melahirkannya."
"Tapi Pa..." melihat Marta murung membuat Mario tidak tega. Lantas ia mengiyakan usulan istrinya itu.
"Baiklah, kita akan coba tes DNA. Tapi semisal nanti hasilnya memang bukan seperti yang kita harapkan, kamu gak boleh larut dalam kesedihan oke ?" Marta mengangguk senang, kemudian memeluk suaminya erat. Kepalanya ia sandarkan pada dada bidang sang suami.
"Makasih, aku sayang kamu."
"Sama-sama sayang, aku lebih sayang kamu. Ya sudah, sekarang ayo kita tidur." Marta mengangguk, menyetujuinya.
*
"Tok tok" Fajar mengetuk pintu kamar orang tuanya. Tujuannya saat ini adalah maminya.
"Mami, Fajar mau ngomong sama Mami." ucap Fajar agak keras sembari mengetuk pintu.
Pintu dibuka oleh Maminya diikuti Papinya yang ada dibelakang sang Mami.
"Ada apa Fajar, malam-malam begini mencari Mami ?"
"Please, Mami stop dong urusin hubungan Fajar. Mau Fajar punya hubungan sama siapapun itu Mami gak usah ikut campur, Fajar capek mi."
"Tapi kamu memang gak pantas buat bersama dia. Dia cuma gadis miskin, yatim piatu pula."
"MAMIII, MAMI UDAH KETERLALUAN. KENAPA SI MAMI GAK PERNAH BISA NGERTIIN FAJAR ? KENAPA MI JAWAB !"
"Itu semua demi kebaikan kamu"
"BULLSHIT, KEBAIKAN TERUS YANG MAMI OMONGIN. NYATANYA ITU BUKAN KEBAIKAN BUAT AKU."
"BERANINYA KAMU. GARA-GARA GADIS MISKIN SEPERTI DIA KAMU MELAWAN MAMI."
"Plak" Raya menampar Fajar dengan keras membuat cowok itu sampai tertoleh ke samping. Bahkan kini Fajar memandang Raya dengan tatapan seolah tak percaya dengan apa yang Maminya lakukan barusan pada dirinya.
"FAJAR BENCI MAMI" setelah itu Fajar melangkahkan kakinya pergi menuju kamarnya.
Keyla yang menyaksikan itu semua sedari tadi merasa iba terhadap sepupunya. Ia ingin mengambil air minum, tapi siapa sangka dirinya akan melihat hal seperti itu.
"Aku kecewa sama kamu Raya. Sikap mu ini, bukannya kamu rubah, malah makin menjadi. Jika kamu tetap seperti ini, lebih baik kita berpisah." Rendra memperingatkan Raya dengan menatapnya tajam.
"Mas..."
"Arghh sial" batin Raya berteriak kesal.
...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...
Pagi-pagi sekali ada yang mengetuk pintu panti asuhan permata. Kebetulan Senja mendengarnya, kemudian bergegas membukakan pintu.
"Siapa ya yang berkunjung pagi-pagi gini ?" batinnya bertanya-tanya.
Dilihatnya seorang lelaki berbadan kekar dengan pakaian berwarna hitam, seperti seorang bodyguard.
"Ini dari tuan Fajar" katanya sembari menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang, berwarna pink, serta diikat dengan pita yang membuatnya terlihat lucu.
"Terima kasih Pak"
"Sama-sama nona, kalau begitu permisi." pamit seseorang yang mirip dengan bodyguard tersebut, setelah menyelesaikan tugas dari majikannya.
"Iya Pak" Senja mengangguk sembari tersenyum.
Buru-buru Senja menutup pintu dan berlari ke kamarnya. Ia masuk ke kamar tak lupa menguncinya. Entah kenapa, dia tak ingin adik-adiknya tau. Malu saja nanti kalo digodain.
Ia buka kotaknya dengan antusias. Diraihnya sebuah dress yang ada di dalam kotak tadi.
"Wah, bagus nya." Gadis itu memegang dan membolak-balik baju yang diterima dari Fajar dengan senang.
"Eh apa ini" tangannya meraih sebuah kertas yang juga ada dalam kotak.
'Untuk pacar ku tersayang
Selamat pagi pacar aku yang paling manis. Kamu gak lupa kan kalo kita bakal kencan hari ini ? Aku harap kamu sama excited nya kayak aku hehe. Nanti aku jemput jam 4 sore, oke. Oiya, ini aku ada dress buat kamu. Aku harap kamu pakai ini ya nanti saat kita kencan. Pasti kamu bakalan cantik banget sayang. I hope you like it <3
^^^Dari pacar kamu yang paling tampan XD'^^^
"Aaaaa so sweet banget gak kuat" Senja langsung berguling-guling di kasur sembari tangannya memukul-mukul bantal dengan gemas.
💙Dress yang dikasih Fajar💙
Setelah itu dia kembali beraktivitas dengan senyuman yang tak pernah luntur. Bahkan sangat bersemangat membantu bunda nya mengerjakan pekerjaan rumah.
"Sayang, seneng banget kayaknya kamu hari ini." ucap Bu Asri melihat putrinya yang tak berhenti untuk tersenyum saat mengerjakan sesuatu.
"Hehe iya bun" Senja menyetujui ucapan bundanya.
"Ada apa si sayang emangnya ?" tanya Bu Asri penasaran.
"Ntar bunda juga tau kok, hehe." jawabnya yang malah membuat Bu Asri makin penasaran.
"Ih main rahasia-rahasian ya kamu" Bu Asri mendekat ke arah Senja dan kemudian menjawil hidung gadis itu, membuatnya tersenyum malu. Sedangkan Bu Asri sendiri tertawa melihat anak gadisnya yang berbunga-bunga seperti orang jatuh cinta.
*
"Haduh di ruang tamu lagi rame gini. Gak siap ah ketemu Fajar, jadi deg-deg an banget." gumam Senja yang sedari tadi mondar-mandir melihat ke arah ruang tamu. Disana berkumpul Bu Asri, Dinda, Bela, Rika, Aini.
"Gak papa deh pd aja. Semangat Senja !" batinnya menyemangati dirinya sendiri.
"Wahh..." seru Dinda, Bella, Rika, Aini serempak sembari ternganga, melihat Senja yang sangat cantik dengan dress yang dipakainya saat ini.
"Cantik banget nih putri bunda. Mau kemana nak ?" tanya Bu Asri
"Mau keluar sama Fajar bun hehe" Senja menjawab dengan jujur.
"Jadi ini toh tadi yang bikin kamu seneng, hm ?"
"Iya bun"
"Cie-cie kak Senja, ehem." goda Dinda
"Apa sih dek. Kakak malu tau." terlihat pipi Senja yang kini mulai memerah.
"Sumpah ya, kakak cantik banget kayak princess tau." puji Aini pada kakaknya.
"Bisa aja kamu Aini"
"Jadi pengen punya pacar juga" kata Rika dengan asal membuat yang lain langsung melotot ke arahnya.
"Heh..." seru semuanya dengan kompak, kecuali Rika.
"Kamu masih kecil Rika belum boleh pacar-pacaran. Mengerti ?" Rika mengangguk paham.
"Iya bunda" padahal tadi ia hanya becanda melontarkan perkataan seperti itu, huft.
"Tok tok" bunyi pintu diketuk.
"Nah kak, itu pasti kakak ganteng." ucap Bela antusias.
Senja bergegas membuka pintu dan benar saja pacarnya itu yang datang.
"Sore sayang, cantik banget si."
"Cie-cie sayang" goda ke empat bocil, membuat Fajar terkejut karena di ruang tamu ternyata ramai sekali. Mereka tengah berkumpul disana.
"Ehehehe" cengir Fajar malu.
"Sudah-sudah, kalian ber-empat masuk ke kamar sana." Bu Asri menyuruh anak-anak masuk agar tidak menggoda Senja dan Fajar lebih lanjut.
"Cie-cie" goda mereka sekali lagi sebelum lari ke dalam.
"Ya ampun" Bu Asri geleng-geleng kepala. Sedangkan Senja sendiri sudah merasa malu.
"Maafin anak-anak ya nak Fajar, mereka emang suka jahil gitu."
"Nggak papa kok bun, Fajar malah seneng. Mereka keliatan lucu soalnya." Bu Asri hanya tertawa mendengar penuturan dari Fajar.
"Oh iya bun, Fajar mau bawa Senja jalan-jalan, boleh ?"
"Boleh nak Fajar. Ingat, jangan sampai pulang larut malam ya nak !" pesannya pada Fajar yang diangguki cowok itu.
"Siap bunda. Kalo gitu kita berangkat dulu ya bun" pamit Fajar kemudian mencium tangan Bu Asri diikuti Senja.
Keduanya melangkah menuju mobil. Sebelum Senja membuka pintu mobil, ada Fajar yang mendahuluinya.
"Silahkan princess" tak bisa dicegah, pipi Senja langsung memerah. Ia tersenyum malu mendapatkan perlakuan manis dari sang pacar.
Kemudian mobil pun melaju menjauhi area panti. Bu Asri yang menatap kedua sejoli itu sedari tadi hanya mampu tersenyum bahagia.
"Semoga kamu bahagia selalu ya nak" gumamnya