19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Posesif
Semenjak insiden tersebut Afrizal menjaga jaraknya dengan sang istri. Mereka hanya berdiam saat berpapasan dalam ruangan atau di bagian rumah lainnya.
Andita menggelar berkas-berkas di sofa kamarnya ia mengetik laporan nya. Dia juga melihat data-data tersebut lalu mencermati nya dan membuat laporan nya.
Afrizal menatapnya sepintas kala masuk dalam kamar mereka. Ia langsung ke kamar mandi membersihkan diri dan berganti pakaiannya.
Tanpa menatapnya apalagi meliriknya, "Akhir pekan ada jamuan makan malam. Temani aku, kau tak ada pilihan. Karena kau istriku!" Ucap Afrizal tanpa menoleh.
Masih dalam mengenakan pakaian nya setelah mandi tanpa memandang, Andita hanya melirik acuh tak menanggapinya. Dia mengerjakan pekerjaannya seolah tidak ada orang disana.
"Aku bicara sama kamu Andita." Afrizal menaikkan satu oktaf suara nya. "Kau mendengar ku, kan?" Tanyanya penuh penekanan.
"Ya, lalu?" Jawab Andita menatapnya tajam. "Bisa kan kau menurut?" Tanyanya lagi. "Apa aku ada hak memilih atau menolaknya?" Ganti Andita bertanya dengan acuh. Afrizal menarik nafasnya.
"Ayo makan." Ajak nya dengan nada melunak. "Kau saja aku malas, lagi ada kudapan juga." Jawab Andita sambil memainkan ponselnya lalu mengetik laporan di laptop nya.
Afrizal mencoba untuk menerimanya dan berlalu begitu saja setelah meliriknya ada makanan kecil di meja juga beberapa botol air mineral. Malam itu mereka bersama masih dalam diam.
Malam cerah beberapa bintang berkelip di sana membentuk rasi. Afrizal memakirkan mobil mewah nya di pelataran parkir Vaganza resort, hotel mewah merangkap clubs juga restoran mewah.
Hanya orang berduit tebal yang menjadi member nya itupun dibedakan menjadi beberapa type; gold, silver atau perak. Yang jelas mereka ditempatkan di bagian yang berbeda.
Andita menggunakan gaun ketat dengan belahan samping yang sampai paha tanpa lengan hanya tali mengikat gaun nya di leher memperlihatkan punggungnya yang terekspos.
Sangat seksi dan menggoda, rambutnya dia urai dengan kalung berlian di leher beserta anting panjang. "Hai, kau datang juga. Selamat datang ayo silahkan." Thomas kebetulan memakirkan mobil tak lama setelah Afrizal tiba.
Bersalaman layaknya lelaki, Andita hanya terdiam juga pasangan Thomas yang berbeda pendapat dengan nya dari awal jumpa dulu.
Mereka berjalan beriringan bersama menuju ke dalam ruangan. Seperti ballroom yang sudah ramai. "Seperti nya banyak yang dia undang kali ini. Kau siapkan kadonya?" Tanya Thomas menatapnya sekilas.
"Sekretaris ku mengirimkan nya tadi sore. Aku malas menenteng sebuah kado jadi aku lebih memilih untuk mendekap erat tubuh nya daripada membawa kado ." Sahut Afrizal santai.
"Ya, aku mengerti. Siapa kamu bro." Sahut Thomas terkekeh kecil. Mereka berbincang ini itu sebagai basa basi, sebenarnya Afrizal malas ingin di rumah saja hanya ada yang aneh saat beberapa kali menenggak minuman nya.
"Kau sedang apa?" Bisik Andita menangkap ada yang aneh dengan Afrizal, wajahnya memerah dan gelisah. Terlihat tak nyaman saat bersama nya, "Kita masih di tempat umum, jangan banyak tingkah!"
Andita geram menahan diri agar tidak melakukan sesuatu di depan orang-orang, Thomas mendekati mereka lagi, setelah meninggalkan nya karena bertemu dengan relasi nya.
"Ada yang salah dengan nya, tadi ada wanita yang menghampiri nya, namanya Xenna? Aku melihatnya dari jauh, aku juga dari kamar kecil." Cicit Andita menatapnya bingung.
"Dia di racun, ia minum obat kau tahu.." Bisik Thomas, Andita mendesis. "Baby.." Afrizal menempelkan bibirnya di pipinya Andita. "Please baby.." Suara lirih Afrizal memelas saat bertemu pandang dengan Andita. Lelaki itu seperti memohon lewat tatapan matanya.
POV Afrizal
Istri ku yang cantik dan seksi membantah ku, mulai berontak tak mendengar perintah ku. Bahkan ia berani duel dengan ku tak segan-segan mencari masalah, mendebat argumentasi ku
Salah jika aku ingin meneruskan pernikahan ini setelah awalnya aku hanya ingin bertanggung jawab atas keperawanan nya yang ku renggut. Tak mungkin kan ku bayar dengan uang.
Secara dia bekerja di instansi pemerintah lagi dia memiliki kepribadian yang baik, mana bisa dibandingin sama Alen yang sudah terbiasa dengan hidup bebas.
Dia bukan orang yang pertama bukan meragukan nya dari sini jelas kepribadiannya itu jelas berbeda.
Bagaimana cara nya aku akan buat dia selalu ada disamping ku. Dia tak akan pernah ku ceraikan sampai kapan pun. Kalau perlu ku buat dia hamil, makanya aku ganti pil KB nya itu dengan vitamin.
Dia tak tahu dan tak akan pernah bisa tahu, para pelayan itu patuh perintah ku. Aku juga diam-diam mengurusi segalanya, melegalkan pernikahan kami.
Aku meminta pengacara ku untuk mengurus semuanya juga melaporkan ke instansi nya, jadi mereka semua tahu jika dia bersuami.
Aku meminta beberapa orang yang terlibat untuk tutup mulut hanya ingin memberikan kejutan untuk nya. Mengingat masa lalu nya yang menderita.
Aku memberi perhitungan dengan keluarga nya mencari informasi dan menjatuhkannya. Mengenai om nya dia kuberikan tabungan, tapi itu nanti-nanti saja jika dia mencari keberadaan nya.
Secara mereka putus hubungan karena wanitanya yang culas dan serakah. Aku memaki dalam hati, butik langganan ku memilihkan gaun seksi di badannya.
Rasanya tak ingin dia dilihat oleh mata lapar para serigala itu. Ingin ku congkel itu mata, dia dengan santai tersenyum menatap ke arah sana sini, sial.
Ingin nya mendekap erat dan berdiam diri di kamar bersama nya. Berduaan bercinta dengan nya semalaman, ingin ku buat dia lumpuh tak bisa jalan.
Tapi aku ingat jika dia pernah ku lukai, maaf. Aku belum bisa setia pada mu, tapi aku berusaha keras untuk bisa setia.
Saat dia pamit ke toilet umum aku enggak rela melepas nya, tiba-tiba Xenna mendekat memberikan minuman, kami berbincang tentang pekerjaan. Xenna seorang model, jangan salah aku enggak asal celup sana sini, hanya dua wanita yang ku tiduri kekasihku dulu Alen dan Tania. Sekarang istri ku Andita. Apa aku serakah jika ingin semuanya, ck. Pikir saja sendiri. Aku berduit juga butuh backup bukan hanya data tapi juga wanita. Aku enggak mau main kasar sama Istri ku, jika wanita bayaran kan lumrah kita bayar kan?
Asal tidak fisik nya yang kita lukai, hanya jenis bercinta saja pinginnya ini itu variasi lah. Tania adalah pilihan tepat, dari awal hingga kini dia tak berubah. Hanya manja sama aku di ranjang jika di luar ia profesional. Bukan seperti Xenna.
Menyusahkan saja dia, sampai mencampur minuman ku dengan obat, aku enggak mungkin nerkam istri sendiri di muka umum. Apalagi kami lagi perang dingin, aku memohon nya lewat sorotan mata ku. Nampak jelas ia bimbang. Entahlah aku tak tahu.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin