Qiaraa

Seorang Pria tampan baru saja turun dari mobilnya, rambutnya sedikit acak acakan namun tak mengurangi ketampanan nya,ia berjalan ke arah dalam rumah nya santai sambil bersenandung.

"La la la la la " Angga berjalan sambil memutar mutar kunci mobil dengan jari telunjuk nya.

"Loe kesurupan setan mana bang, pagi pagi gini udah nyanyi nyanyi gitu,ngeri gue jadinya" Marsel bergidik

"Sembarangan," Angga menjitak kening adik nya itu

"Ya abis nya Abang, datang datang bukannya Ucap salam kek,malah nyanyi nyanyi sendiri"

"Hahaha emang loe pernah??" Angga malah tertawa

"Gak juga sih" Marsel tersenyum malu

Saat kedua adik kakak itu sedang saling beradu mulut, tiba-tiba seorang wanita yang sudah tak muda lagi namun masih terlihat sangat cantik itu menghampiri keduanya dan duduk di kursi ruang tamu, sedangkan Angga dan Marsel masih berdiri.

"Ada apa sih, pagi pagi kalian udah ribut " Intan kemudian melihat ke arah Angga "Kamu dari mana semalam, kenapa baru pulang??" Intan menatap pada Angga

"Angga nginep di rumah temen mah??" Angga berbohong, karena jika ia mengaku kalau dirinya mabuk semalam,intan pasti akan mengamuk karena intan sangat tidak suka jika ia mengetahui anak nya mabuk mabukan.

"Kalau gitu cepat mandi, setelah itu kita sarapan bersama" Intan berlalu ke arah dapur

"Iyah bang cepet mandi sana, sebelum momy sadar kalau loe bau alkohol" Marsel berbisik

Marsel jelas menyadari abangnya habis minum alkohol, karena jarak ia begitu dekat dengan Angga, sehingga ia bisa mencium bau alkohol dengan jelas, sedangkan intan hanya berbicara dari kejauhan tadi.

Angga langsung berlalu ke kamar tanpa menjawab ucapan marsel, sementara Marsel hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal melihat tingkah Abang nya tersebut.

Beberapa saat kemudian, Angga keluar dari kamarnya ia melewati meja makan yang saat itu sudah ada intan dan Marsel yang sedang duduk siap untuk sarapan pagi.

Intan menatap ke arah Angga yang terlihat tidak menuju meja makan,namun malah melangkah ke luar.

"Mau kemana??" Intan melihat ke arah Angga yang berjalan menuju ke luar

Angga menghentikan langkahnya "Angga mau ke kantor mah" Angga berbalik badan

"Gak sarapan dulu??"

"Nanti aja sama Qiaraa" Ucap Angga spontan

Mendengar nama Qiaraa, intan langsung menghampiri Angga, dengan begitu gembira.

"Ya udah kamu jemput Qiaraa yah,ajak dia sarapan dulu"Intan merapikan dasi Angga sambil tersenyum bahagia

"I Iyah mah" Angga langsung bergegas pergi

Setelah melihat Angga keluar, intan kembali lagi ke meja makan, sementara Marsel melihat heran kepergian Abang nya tersebut.

"Abang mau kemana sih mom??" Marsel membelah roti selai kacang kesukaan nya dengan pisau dan garpu.

"Mau jemput kakak ipar kamu" Intan tersenyum

"Oh"Marsel mengangguk,namun sebenarnya ada sebuah pertanyaan yang ingin ia sampaikan pada intan tentang Abang nya itu.

"Mom,apa momy gak ngerasa ada yang aneh sama bang Angga??"

"Maksud kamu??" Intan menatap heran putra bungsunya tersebut

"Menurut Marsel ada yang janggal aja,momy tau sendiri kan bang Angga sangat cinta banget sama Citra,masa tiba-tiba dia ngenalin Qiaraa sebagai calon istri nya ke kita,kan agak aneh aja gitu,gak mungkin kan bang Angga bisa move on secepat itu, Marsel tau banget gimana sifat bang angga." Marsel menatap intan

Intan mencerna perkataan Marsel "Eemm Mungkin Angga memang sudah putus sama Citra, lagian mama kan gak suka dan gak setuju kalau Angga sama Citra, apalagi saat momy menyelidiki latar belakang Citra yang seorang wanita malam"

"Iyah sih mom, Marsel cuma takut aja ini cuma akal akalan si Abang aja"

"Awas aja kalau sampe Abang kamu kecewain Qiaraa,mama bakal kasih perhitungan sama dia" Intan kesal,namun itu malah membuat intan terlihat lucu di mata sang putra bungsunya.

"Hihihi,momy gak pantes kalau galak kayak gitu" Marsel malah terkekeh

Intan Merapikan rambutnya," Wajah Momy memang imut,jadi tidak pantas kalau marah marah begitu",Intan langsung mengambil ponselnya dan bercermin,"Momy gak mau marah marah nanti cepet tua",Intan menepuk nepuk pipi nya dengan lembut

"Momy kan memang wanita paling cantik" Marsel memuji intan

"Benarkah,??,kamu memang anak momy yang paling baik",Intan terus bercermin,"Makanya kamu jangan bikin momy kesel,nanti momy jadi cepat tua"Intan kembali cemberut

"Iyah Iyah maaf"Marsel hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah momy nya tersebut.

***

Sementara di tempat lain, Qiaraa masih enggan turun dari tempat tidur nya, entah kenapa ia jadi lemas saat mengetahui semalam ia tidur di pelukan Angga, walaupun hanya sekedar berpelukan,tapi itu Pertama kalinya ia tidur satu ranjang bersama seorang laki laki.

Qiaraa melemparkan bantal yang menutupi wajahnya, kemudian ia bangun dan duduk di tepi tempat tidur.

"Tarik nafas,buang"Qiaraa menghembuskan nafasnya "Tenang, semuanya akan baik-baik saja, anggap saja tidak terjadi apa-apa" Qiaraa terus menenangkan diri nya

Qiaraa harus bersikap biasa saja,ia tak mau kalau sampai Angga tahu jika dirinya merasa canggung ketika bertemu dengannya nanti,Angga akan merasa heran jika Qiaraa tiba-tiba menjadi canggung hanya karena mereka tidur dengan berpelukan, bukannya yang Angga tahu Qiaraa adalah seorang wanita malam yang sudah melakukan lebih dari sebuah pelukan bersama pria lain,Ah entahlah namun Qiaraa memang masih gugup saat ini.

Saat merasa sudah agak tenang, Qiaraa berdiri lalu melihat ke arah jam dinding,betapa terkejutnya ia,saat ternyata jam sudah menunjukkan pukul 07.00,ia takut kesiangan lalu buru buru ke kamar mandi karena sebentar lagi, Angga pasti akan menjemput nya.

Dan dugaan ternyata benar,ada suara klakson mobil tepat di depan kosan nya, Qiaraa langsung panik,ia belum siap siap sementara Angga sudah datang menjemput nya.

Dengan secepat kilat Qiaraa langsung pergi ke kamar mandi,ia tak mau Angga marah karena lama menunggu.

Tok tok tok

Angga mengetuk pintu,namun Qiaraa tak juga membuka pintu nya, karena sudah beberapa kali tak dibuka,Angga pun membuka pintunya yang kebetulan tidak di kunci.

Saat Angga masuk,Terdengar suara gemericik air di kamar mandi,Angga langsung angguk angguk,"Lagi mandi ternyata,pantesan"Angga langsung menutup kembali pintu nya,dan duduk di kursi depan,ia takut Qiaraa berpikir macam-macam kalau ia menunggu di dalam seperti kejadian waktu itu.

Sementara di kamar mandi, Qiaraa telah selesai menjalankan ritual membersihkan dirinya,namun ketika ia melihat sekeliling kamar mandi,ia terkejut ketika ia lupa tak membawa handuk.

Tadi ia buru buru masuk kamar mandi saat mendengar suara klakson mobil Angga, sehingga ia lupa tak membawa handuk.