NovelToon NovelToon
Istri Pengganti

Istri Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan
Popularitas:284.9k
Nilai: 4.3
Nama Author: Cotton Candy Zue

Sienna Saamiya Albinara gadis muda yang terpaksa menikahi Samudera Bagaskara lelaki dingin penuh misteri, karena sebuah alasan konyol.

Dera, yang mencurigainya menjebaknya dalam pernikahan tanpa cinta.

"Ditempat ini semua yang terjadi harus atas izinku!" - Samudera

"Jika bukan karena itu semua, aku takkan sudi terkurung bersamanya!" Binar.

Dulu aku mengagumimu, sekarang aku membenci perlakuanmu, namun putus asa ku menaruh harap padamu - Sienna Saamiya Albinara.

Aku terlalu marah hingga tak merasa telah begitu banyak cinta yang tumbuh untukmu - Samudera Bagaskara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cotton Candy Zue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 18 : Dipta

Dera sedang berbicara di telepon, di teras depan rumah, beberapa ibu-ibu yang lewat seperti bergunjing.

"Ya sudah, aku percayakan padamu." ujarnya mengakhiri telepon dengan Bram, ia mengamati suasana lingkungan rumah ini.

"Heran ya?" tiba-tiba Dirga menghampirinya, menepuk pundaknya.

"Ya begitulah kira-kira, sejak kejadian itu tetangga suka bergunjing makanya ibu jadi kepikiran dan sering sakit." jelas Dirga, membuat Dera merasa ternyata yang di rugikan bukan hanya keluarganya,yang di korbankan bukan hanya perasaannya, tapi Binar dan keluarganya juga.

Sepertinya dia sudah terlalu egois selama ini.

Perasaan bersalah tiba-tiba hinggap di hatinya.

"Saya juga kecewa dengan Sierra, salah saya juga dulu memaksa dia menerima kamu, maafkan ya." ujar Dirga lagi.

"Sudah ayah jangan terlalu sering minta maaf,saya jadi kurang enak hati." jawab Dera sopan, meski hatinya seperti terhantam sesuatu saat mendengar kata bahwa mertuanya memaksa Sierra.

Akhirnya semakin jelas bahwa selama ini cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.

"Yaudah, ayah mau ke toko dulu, sudah empat hari enggak buka." pamit Dirga segera mengendarai sepeda motornya.

...****************...

Binar yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan, pergi jalan-jalan keliling desanya itu, sesekali ia di sapa oleh ibu-ibu yang sangat kepo dengan urusan orang yang ia jawab seadanya saja.

Brakk!

Ia menggebrak meja makan lalu duduk tanpa rasa bersalah setelah membuat sang pemilik kaget, bersiap memaki siapa saja yang sudah tidak sopan di warungnya.

"Anjir! Binar! Bikin kaget ae lo!" teriak Dinda teman masa kecilnya yang dagang seblak.

"Seblak satu pedes banget!" pesannya dengan wajah kusut.

"Weh maen pesen ae, lo kapan balik kemari?"

"Udah ah ntar aja ceritanya, buatin dulu ngapa." keluhnya.

Hidung mancungnya, mencium aroma yang sudah ia rindukan sekali, semangkuk seblak full topping dengan asap panas mengepul ada di depannya sekarang.

"Jadi gimana?" tanya Dinda yang ikut duduk di hadapannya sekarang.

"Gue yang nikah." celetuknya lalu menyeruput kuah seblak yang terasa gurih dan segar di lidahnya.

"Nar, pas banget lo kesini, kemarin Sierra pulang." bisik Dinda.

"Hah?!! Seriusan?!"

Sedangkan, Dinda sudah tidak kaget lagi dengan reaksi teman masa kecilnya itu.

Pasti orang tuanya tidak memberi tahu.

"Kapan?!"

"Seminggu lalu kali ya, pokoknya sebelum lo kesini, gue sih denger dari emak gue, kan abis gosip sama ibu-ibu noh." jawabnya santai.

"Terus?" tanya Binar penasaran menggali informasi dari sahabatnya.

"Ya nggak tahu gue, Nar. Cuma denger itu aja, tapi katanya sih dia datang sama

"Sama siapa?!" cecar Binar tak sabar.

"Sama, Dipta." cicit Dinda takut, dan benar saja Binar langsung lemas setelah mendengar nama lelaki itu.

"Nar, jangan nangis."

"Apaan sih!" sewotnya tak terima, enak saja,dia takkan menangis ya walaupun masih ada perasaan untuk lelaki itu.

"Yakan parah banget lagi, kakak lo malah selingkuh sama mantan yang lo aja belum move on." jelas Dinda asal.

"Ssttt...diem gue mau makan!"

"Suami lo gimana, lebih baik terima suami lo aja lebih ganteng lebih kaya dari pada Dipta si kampret itu!" nyinyir Dinda yang pada dasarnya memang suka mengkritik Dipta.

"Gue heran, kenapa Sierra malah milih Dipta yang cuma bakalan bikin rumit, padahal cowok yang ngejar dia itu sempurna banget." sementara Dinda nyerocos, Binar hanya fokus menghabiskan makanannya, lalu meminum habis es teh tawarnya.

"Dia cinta Dipta dari dulu,cuma Dipta milih gue terus...

"Terus sekarang, si kampret Dipta itu memilih bawa kabur Sierra yang dulu dia tolak mentah-mentah, jijik gue." potong Dinda.

"Tapi Sierra yang kabur, Din!"

"Tapi, Dipta yang baperin Sierra sampe bucin terus kabur, Nar!"

"Tapi,

"Apa?!" sentak Dinda saat Binar bingung melanjutkan ucapannya.

"Dia nulis surat, yang cuma gue doang yang tahu itu." lirih Binar menengok kanan kiri, beruntung warung sedang sepi jadi ia tidak khawatir ada yang dengar pembicaraannya.

"Hah?! Serius, terus apa isinya?" tanya Dinda penasaran, sebagai teman masa kecil kedua kakak beradik itu tentu ia penasaran sekali.

"Udahlah intinya salah mereka berdua juga, mana ngorbanin lo lagi, tapi bisa gak sih ini disebut pengorbanan kalau lo aja malah dapet keberuntungan besar semacam pewaris Angkasa Group." cerocos Dinda setelah mendengar penjelasan Binar tentang Sierra dan alasannya pergi.

"Ah udahlah, gue mau pulang."

"Lho, Nar. Lama gak ketemu ini kita kok Lo malah cepet-cepet pulang."

"Bete, Din!

"Oke, gue gak bahas Dipta lagi."

"Nggak mau, gue bete pokoknya."

Huh! Dinda paling malas saat seperti ini, saat sahabatnya jadi mulai merajuk.

Tapi dia maklum, Dinda si bungsu manja dan suka merajuk, walaupun ia tahu jika sering di bandingkan dengan Sierra tetapi dengan sikap ajaibnya, cewek itu pura-pura tidak menyadari dan tetap bersikap seolah ialah kesayangan keluarga.

Dinda salut dengan teman masa kecilnya itu.

"Jadi bener ya, lo belum move on dari Dipta?" tanya Dinda lagi.

"Dinnn!!" geram Binar.

"Kamu kenapa?" Binar dan Dinda langsung diam, apalagi Binar seperti mengenal suara tersebut tapi bagaimana suara itu tahu dia disini.

Sedangkan, Dinda masih terpana melihat sosok di depannya.

Binar yang membelakangi pemilik suara tersebut, langsung berbalik dan benar saja.

"Kok kamu tahu aku disini?!" tanyanya pada Dera yang berdiri dengan wajah datarnya namun tetap terlihat keren dengan balutan kaos hitam polos dan celana jeans-nya.

"Tanya ibumu." jawab lelaki itu singkat, "Kita harus kembali sekarang juga." lanjutnya, lalu menggeret tangan istrinya, tanpa basa-basi dahulu.

"Eh sebentar, Din gue pulang!" teriaknya berpamitan pada Dinda yang bingung pada situasi yang membeku setelah kedatangan Samudera.

"Siapa Dipta?" tanya Dera tiba-tiba saat mereka tengah berjalan kaki dalam perjalanan pulang.

Binar melotot kaget, 'Hah?! Dia denger?!'

1
Putra Ganteng
sangat bagus dan menarik
Putra Ganteng
Buruk
Shindy Yuliarti
binar adiknya dipta kah thor?
SUGA 💙💚💛💜💝💘
Luar biasa
Indah Rianti
bagus thor
Aghnia Raina
Luar biasa
Imam Firdaus
ceritanya bagus
Imam Firdaus
keren ceritanya
Salihah Azraai
mau thor. semangat ya!
Nyengsreng
lanjut dong
Sri Wahyuni
kurang greget
Hikam Sairi
mampir
dwisrilestari_cancer83
cerita nya simple n apik, alurnya ngga berat2 banget
Krystal Zu: terimakasih 🌹🤍
total 1 replies
Siti Saidah
lamaaaaaa
Zainab makky
bagus cerita x tor
Muh Nur
jujur lebih baik
Whi Tut
bodoh bodoh bodoh
Wiek Soen
menarik juga
Muh Nur
karyamu jeren thor
Iges Satria
mulai mutar2 gi ceritanya Thor, masa mertua binas ga ada capeknya bikin kejahatan. nah binar gi bisanya hilang kesabaran Krn bayi rewel terus. seira nasibnya baik banget padahal kan ??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!