Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alone
Nella yang melihat kegiatan putranya itu dari lantai bawah hanya bisa tersenyum sebab menurutnya Bagas kali ini benar-benar ditaklukan oleh wanita yang bernama Aulia permata, sebab terlihat Bagas seperti ragu-ragu apakah harus mengetuk pintu kamar tersebut ataukah menggunakan kunci cadangan atau lebih baik pergi dari situ untuk mencari aman.
"Kamu yang biasanya angkuh seperti Ayah kamu sekarang lihat sendiri kan sudah seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, Mama senang karena Akhirnya ada yang bisa membuat kamu tidak berkutik tidak seperti kedua istri kamu itu yang hanya inginnya hidup senang!"gumam Nella begitu bahagia karena akhirnya bisa merasakan kebahagiaan di umurnya yang sudah tua kalau putranya itu akhirnya bisa menjadi seorang pria yang sesungguhnya.
Bagas terlihat masih gelisah dengan pikirannya yang berkecamuk antara harus mengalah atau memilih untuk tidur saja soalnya sekarang sudah hampir pukul 10.00 malam, dan tubuhnya juga benar-benar perlu istirahat Tetapi entah mengapa pikirannya sekarang itu bukan tertuju kepada kedua istrinya yang lain Tetapi hanya berpatokan kepada Aulia.
"Aku Bagas Sanjaya selama ini tidak pernah dibantah kemauannya tetapi kenapa malah hari ini seperti tunduk dan takluk kepadanya, tapi tetap begitu aku juga masih rasanya seperti tidak berani untuk memanggilnya soalnya baru beberapa jam bertemu dengan nya saja aku sudah melihat bagaimana watak wanita itu!"ujar Bagas yang membuat dirinya pun sudah tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa dan memilih untuk duduk di sofa yang ada di depan kamar tempat Aulia berada Soalnya dari tadi berdiri terus rasa-rasa kedua kaki pria itu hendak mau copot dari tempatnya.
Sedangkan Aulia yang tadi habis makan lupa minum air merasa begitu kering tenggorokannya namun ia hendak keluar Takutnya nanti bertemu dengan Safira dan alhasil keduanya bakalan ribut, itu semua bukan karena Aulia merasa takut dengan wanita itu hanya saja dirinya lagi stres dan tidak ingin berdebat dan alhasil membuat satu rumah bakalan terganggu dengan suara mereka.
"Ih aku kenapa sih bisa masuk kandang singa seperti begini sudah begitu sinyalnya bukan jantan saja malah ada betinanya juga dan lebih parahnya betinanya itu sudah seperti kucing garong, kalau aku keluar nanti bakalan ada drama Tetapi kalau aku di dalam kamar saja yang ada aku bakalan mati kehausan terus wanita itu bakalan pesta karena akhirnya aku koit juga!"gumam Aulia yang rasa-rasanya ingin mengacak semua tempat itu soalnya tidak tahu lagi harus mengekspresikan rasa kesalnya seperti apa.
bersyukur juga Aulia tidak keluar karena ternyata saat itu Safira juga hendak mengambil minum dan dirinya betapa terkejut ketika melihat Bagas yang malah duduk di sofa di depan kamar istri barunya itu, ingin sekali didekati pria itu yang sampai sekarang masih berstatus sebagai suami sahnya tapi takutnya nanti Bagas bakalan marah sebab dirinya masih ingat betul wajah kekesalan milik suaminya pada saat di meja makan.
"Mas Bagas kok keterlaluan sih? Untuk apa juga dia berada di situ padahal kan masih punya aku dan juga Mbak Davina, yang jelas-jelas pasti tidak akan menolak kehadirannya di kamar kami tidak seperti wanita sombong itu? "sungut Safira sampai-sampai niat awalnya untuk pergi ke dapur pun ia cancel akibat moodnya yang tiba-tiba memburuk ketika melihat Bagas yang Bengong di depan kamarnya Aulia.
Safira memilih untuk kembali ke kamarnya dan mengacak hancur habis bagaikan kapal pecah sprei di atas tempat tidurnya Itu serta semua bantal pun melayang entah ke mana, wanita itu tidak terima jika Bagas lebih mementingkan istri mudanya padahal jelas-jelas waktu mereka menikah dirinya sudah melayangkan protes dan sangat menentang keras hal itu terjadi.
"Aku benci kamu Bagas Sanjaya Untung saja kamu kaya dan juga aku masih memerlukan harta kekayaan kamu itu untuk bertahan hidup Coba kalau tidak pasti aku sudah menggugat cerai kamu dari dulu, apa sih Hebatnya istri muda kamu itu dibandingkan aku yang jelas-jelas lebih lihai dari segala-galanya?"ujar Safira berteriak kencang untung juga wanita itu sempat mengaktifkan mode kedap suara di dalam kamarnya agar apapun yang ia lakukan di dalam ruangan itu tidak didengar oleh siapapun yang ada di luar.
Aulia yang sudah tidak bisa menahan hasrat untuk minum memilih untuk berusaha Tetap tenang dan juga berdoa agar dirinya tidak terpancing keadaan di luar nantinya sebab Biar bagaimanapun minum merupakan sebuah keharusan di dalam hidup manusia, ketika dirinya keluar begitu terkejut melihat Bagas yang sedang duduk di sofa depan kamarnya sambil menyenderkan kepalanya di dinding dengan mata terpejam.
Aulia memilih untuk tidak peduli sebab menurutnya Mungkin memang Bagas lagi ingin nyender di situ Jadi untuk apa dirinya mengganggu aktivitas pria itu, maka dari itu dirinya memilih untuk langsung ke dapur tetapi tanpa dirinya sadari kalau sebenarnya Bagas hanya pura-pura menutup matanya ketika mendengar Aulia membuka pintu tadi.
Melihat Aulia yang sudah pergi ke dapur Bagas pun memilih langsung masuk ke dalam kamar tanpa menunggu kehadiran wanita itu sebab menurutnya Aulia pasti bakalan kembali lagi ke situ Jadi untuk apa dirinya meminta izin pada wanita itu untuk masuk ke dalam, terserahlah nanti respon Aulia Seperti apa Bagas sudah tidak peduli karena yang dirinya butuhkan saat ini yaitu istirahat yang tenang dan juga mungkin bisa mengajak istrinya itu grepean agar cepat terlaksana apa yang ia idam-idamkan.