Balas Dendam Istri Yang Tersakiti

POV RICHARD

"Apa lihat-lihat?Marah?Orang itu faktanya kok.Bilangin juga sama ibumu itu untuk tahu diri!Huuuu..."ucap ibu-ibu tersebut saat aku menatapnya.

Aku pun benar-benar tidak mengerti apa maksud dari semua itu.Ku lanjutkan langkahku untuk pulang dengan bawaan belanjaan di tanganku.

"Keluargamu hanya bikin sial!"teriak seorang laki-laki yang berpapasan denganku.Aku semakin aneh.

Kenapa tiba-tiba semua orang menyerangku?Dari kejauhan aku melihat ada satu mobil yang parkir di depan kos ku."Amanda?".Sedikit ku percepat langkahku agar segera sampai di kos.

"Kamu mau bawa Lisa kemana?"tanyaku sambil menarik lengan adikku saat Amanda menyuruhnya masuk ke dalam mobil.Ku letakkan begitu saja belanjaanku tadi di sembarang tempat.

"Yang jelas aku tidak akan menyuruhnya untuk menjual diri,seperti IBUMU"ucap Amanda penuh penekanan di akhir kata sambil merebut cengkeraman tangan Lisa dari tanganku.

"Nggak.Lisa nggak akan kemana-mana!"tukasku.

Amanda menatapku tajam."Lalu,apakah kamu bisa bertanggung jawab atas Lisa?"tanya Amanda.

"Dia adikku.Jelas aku yang akan bertanggung jawab dengan apa yang terjadi sama dia"sentakku.Amanda mengangkat kedua tangannya.

"Baiklah.Aku serahkan Lisa kepadamu"ujar Amanda dan langsung masuk ke dalam mobilnya.

"Kamu nggak kenapa-napa kan?"tanyaku pada Lisa.Lisa tak menjawab dan hanya menggelengkan kepala sembari terus menunduk."Selamatkan aku mas"ucapnya yang membuatku mengerutkan kening.

"Apa maksudmu?".Lisa menunjuk ke satu arah.Di sana terlihat ada satu mobil hitam."Siapa mereka?Kenapa kamu harus takut?"tanyaku heran.

"Aku sendiri pun telah menjual diriku"jawab Lisa yang semakin membuatku tidak mengerti."Cukup.

Lebih baik kita masuk sekarang ke dalam rumah"ujar Ibu sambil menarik tangan Lisa.

Kami semua masuk,termasuk Mbak Arin."Ada apa sih sebenarnya?Coba katakan.Jangan membuatku semakin pusing"ucapku pada Lisa.

"Aku telah menjual diriku beberapa hari yang lalu,bersama Mbak Arin"ujar Lisa yang membuatku lemas.Lidahku kelu,suaraku bak tercekat di tenggorokan.Aku langsung menatap ke arah Mbak Arin.

"Apa maksudnya!Coba jelaskan!"teriakku.

"Aku capek terus-terusan kaya gini.Hidup susah,nggak punya uang.Bahkan untuk makan aja kadang kita harus menahan lapar dulu."

"Lalu aku mencoba masuk ke satu aplikasi.Siapa tahu disana ada cara untuk mendapatkan uang dengan cepat."jawab Lisa.Mbak Arin pun hanya menunduk,tak berani mengeluarkan suara.

"Lalu?"tanyaku.

"Aku dijebak.Tapi,Mbak Arin nggak.Aku harus menemani seorang lelaki malam ini"jawab Lisa.

Brughh..

Aku memukul tembok dengan sekuat tenaga.Tak ku hiraukan darah yang terus mengucur dari sela-sela jariku yang terluka.

"Kalian ini gila?Atau memang nggak punya otak?Sinting!Kalian sinting!"emosiku tak dapat ku kendalikan.

"Aku harus pergi dari sini.Aku harus pergi sama Amanda!"teriak Lisa.

"Kenapa?Kenapa kamu harus pergi sama dia?"tanyaku.

"Karena dia telah membayarku dari Tante Sofi.Dan dia akan membawaku ke suatu tempat"jawab Lisa.

"Apa mungkin Amanda mau menyelamatkan Lisa?"gumamku.Mobil yang berada di ujung jalan tadi kini sudah berada di depan kosku."Kalian tunggu disini"ucapku.

Aku langsung berjalan keluar dari kos dan menemui orang-orang yang berada di mobil hitam itu.

"Serahkan Lisa pada kami sekarang juga!"teriak salah satu orang yang berbadan besar.

Bersambung...