Kinara seorang gadis tomboy yang baru saja lulus kuliah harus menerima kenyataan jika dirinya di jodohkan dengan seorang Duda yang seharusnya menikah dengan kakaknya, Adisty. Tapi kakaknya menolak dengan alasan harus bekerja di luar kota. Padahal alasan utamanya adalah karena dia mendengar gosip jika calon suaminya seorang Duda dan juga bisu.
Abizar seorang Duda yang akan di jodohkan. Dan dia juga terpaksa menerima perjodohan itu karena tekanan dari kedua orang tuanya. Padahal dia masih menunggu kedatangan dari mantan istrinya yang pergi meninggalkannya sudah lima tahun.
Akankah pernikahan mereka yang tanpa cinta itu bertahan. Akankah ada cinta di antara mereka? Bagaimana jika mantan istri Abizar datang?
Apalagi selain bersaing dengan mantan istri yang masih selalu di hati Abizar, Kinara juga harus bersaing dengan banyak wanita yang datang silih berganti mendekati suaminya.
Mampukah Kinara bertahan ataukah dia menyerah? Ikutin terus yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Ayo May... Katanya mau jalan-jalan. Mumpung cuaca cerah begini." ajak Kinara yang sudah siap dan berdiri di pintu kamar Maya yang malah masih tertidur.
"Jam berapa emang ini?" tanya Maya menggeliatkan badannya.
"Jam tiga." jawab Kinara.
"Oke bentar. Mandi dulu." Maya bangun dan masuk kedalam kamar mandi sedangkan Kinara menunggu di teras luar sambil menikmati suasana sore yang sangat segar di sini. Rasanya tak salah dia pergi untuk menepi disini. Tak lama Maya menghampiri Kinara dan sudah siap untuk pergi.
"Sudah tuan putri dandannya?" ledek Kinara yang tau jika Maya itu memang orangnya lelet dari dulu.
"Ck. Bikin kesel aja kamu itu." kesal Maya membuat Kinara terkekeh
"Gasskuylah kita main ke kebun teh. Kayaknya adem sore-sore gini." ajak Kinara dan naik keatas motor matic milik Maya.
"Kuyyylah..." jawab Maya naik di belakang Kinara.
Mereka menaiki motor menyusuri jalanan yang penuh dengan hamparan kebun teh di kanan dan kirinya. Kinara sangat menikmati suasana segar disini. Dia bisa melepaskan penat yang sedang dia rasa. Dadanya yang sesak terasa lebih ringan dengan udara segar yang dia hirup.
"Laper nih. Ngopi disana dulu lah." tunjuk Kinara.
Mereka berhenti di warung pinggir jalan dan memesan kopi juga roti bakar. Menikmati secangkir kopi sambil menikmati pemandangan sejuk di depannya. Sangat jarang sekali dia rasakan. Kalau bukan main ke rumah Maya. Tapi bukan rumah kost yang sekarang. Melainkan rumah orang tua Maya yang jaraknyaebih jauh dan lebih masuk kedalam pemukiman perbukitan.
"Kamu gak akan cerita?" tanya Maya. Kinara melihat ke arah Maya kemudian menghirup udara dalam-dalam.
"Gue udah nikah dua bulan lalu May..." ujar Kinara membuat Maya terkaget.
"Apa? Serius kamu udah nikah? Tapi kamu gak bilang-bilang padaku? Tega banget kamu sama aku Nara. Kamu anggap aku apa?" kesal Maya kepada Kinara. Kinara hanya terkekeh melihat Maya mencak-mencak di depannya.
"Kenapa malah ketawa hah? Aku sedang kesal dan marah bukan melawak." ujar Maya sambil melotot di depan Kinara.
"Tapi marahmu malah bikin aku ketawa. apalagi matamu meletot begitu rasanya pengen ku colok." jawab Kinara santai membuat Maya merengut dan kembali duduk di samping Kinara.
"Ceritakan semuanya. Kalau gak, aku akan marah selamanya." pinta Maya yang tau pasti ada alasan kenapa Kinara menikah mendadak karena dia tau seperti apa Kinara saat kuliah. Bahkan banyak pria yang mengagumi dan mendekati Kinara, tapi wanita tomboy itu malah lempeng dan cuek saja tak ada yang dia tanggapi dengan serius.
"Harus banget?" jawab Kinara sambil tertawa. Tawa yang berbeda menurut Maya. Bukan tawa seperti biasa dia dengar dari Kinara.
"Katakan." kesal Maya.
"Aku menikah karena menggantikan Kak Adisty." jawab Kinara sambil membuka ponsel dan memperlihatkan foto pernikahannya. Mata maya terbelalak melihat pengantin pria yang ada di sebelah Kinara, bahkan mulutnya otomatis terbuka saking kagetnya.
"Kamu seriusan nikah sama pria begini? Kamu gak sedang bercanda kan? Kenapa Adisty itu selalu saja menyusahkanmu? Apa kalian itu bawang merah dan bawang putih? yang tak seibu tapi sebapak?" kesal Maya melihat pasangan dari Kinara.
Dia yakin Adisty pasti sengaja untuk membuat Kinara menikah dengan pria culun seperti itu. Karena selama ini memang Adisty selalu kalah saing. Hampir semua orang yang tau dan dekat dengannya tak menyukai sifat Adisty yang selalu pintar playing victim.
"Aku gak bercanda. Dan kenyataannya aku menjadi istri dia. Karena Kak Adisty kabur saat acara lamaran. Sehingga aku menggantikannya. Tak mungkin aku membuat kedua orang tuaku malu kan? Aku tak mau membuat Ibu menangis." jawab Kinara santai sambil meminum kopi. Padahal dalam hatinya dia menyimpan rasa sakit dan kecewa yang mendalam. Hanya saja dia berusaha menekannya sampai rasanya terasa sesak sekali. Sudah cukup semalam dia menangis.
"Kebangetan banget Adisty itu. Bagaimana dengan si Gian? Pasti dia tantrum kalau tau kamu menikah." celetuk Maya membuat Kinara memicingkan matanya.
"Darimana kamu tau kalau Gian..." tanya Kinara membuat Maya nyengir kuda.
"Aku tau kalau dia itu sukanya sama kamu bukan sama Adisty. Dia selalu ngisengin kamu kerena dia caper sama kamu sebenarnya. Dia cerita sendiri dan bilang akan melamar kamu saat dia sudah mapan." jelas Maya membuat Kinara tertawa hambar.
"Mana mungkin. Tak ada pria yang benar-benar mencintaiku May... Karena mereka sebenarnya susah punya wanita tujuannya sendiri-sendiri. Bahkan si Gian juga akan menikah. Minggu lalu pacarnya datang ke tempat kerjaku. Mereka akan menikah bulan depan." jawab Kinara membuat Maya geleng kepala.
"Lalu kenapa kamu pergi dari suamimu? Apa dia melakukan kek*rasan padamu?" tanya Maya sambil melihat ke arah wajah Kinara, bahkan tangannya juga dia lihat.
"Apaan sih... Mana berani melakukan hal itu padaku." kesal Kinara.
"Ya terus kenapa kamu kabur?" tanya Maya.
"Wanita yang di tunggu suamiku sudah kembali. Jadi aku pergi, dan mertuaku sedang mengurus pembatalan pernikahan." jawab Kinara.
"Jadi? Kamu dan dia selama dua bulan belum?" tanya Maya sambil melotot. Kinara hanya tersenyum sambil meringis kemudian mengangguk.
"Pria bod*h dan tol*l... Dua bulan cewek cantik di anggurin? Apa kamu yakin dia normal? kalian tidur satu kamar dan satu ranjang kan?" tanya Maya sambil berteriak.
"Gak usah kencang-kencang bisa kan?" kesal Kinara menarik tangan sahabatnya untuk kembali duduk. Karena dari tadi dia heboh sendiri.
"Pulang aja yu, udah mulai dingin." ajak Kinara.
"Dingin apaan. Kamu harus mulai terbiasa kalau mau kabur lebih lama dari dia. Jangan saja dia ke sini." celoteh Maya.
"Mana mungkin dia mencariku. Aku bukan siapa-siapa dan apa-apa untuk dia." jawab Kinara sambil tersenyum hambar.
"Jangan bilang kamu menyukai pria culun tak tau diri itu?" Maya memicingkan matanya saat mereka akan naik keatas motor.
"Sebagai seorang istri, aku berkewajiban menerima dan berusaha mencintai suamiku apa adanya Maya. Nanti kita berdosa." jawab Kinara membuat Maya geleng kepala dengan jawaban Kinara.
outhor jgn lama2 s abizar jd bedegong na,,, cepet otw bucin akut sm Kirana ya 🫰🫰🫰
salam hangat dan selalu sehat outhor ku 🫶🫶
lope sakebon batur buat outhor 🫶🫶🫶🫶
salam sehat n semangat outhor ku 🔥🔥