NovelToon NovelToon
Suami Arogan Kena Karma

Suami Arogan Kena Karma

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:20.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dollar Pena

Tiba-tiba saja Alexa menghilang di hari pernikahannya, daripada malu baik pihak laki-laki dan perempuan sepakat menikahkan Gavin dengan Anjani. Anjani sendiri merupakan kakak dari Alexa, tetapi Gavin tidak mencintainya dengan alasan usia yang lebih tua darinya. Selisih usia mereka terpaut 6 tahun, Gavin selalu berlaku kasar.

Suatu hari Alexa kembali, ia ingin kekasihnya kembali. Gavin sendiri sangat senang, mereka berencana mel3nyapkan Anjani? Berhasilkah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dollar Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

"Karena saya sama Dara sudah dapat balasannya," sahut Sinta, "kami sudah sadar sekarang."

"Jadi begitu," ucap Pak Romi.

"Gimana Pak Romi?" tanya Roy.

"Jujur saya kaget dengar cerita kalian sebelumnya," sahut Romi, "tapi mungkin ini yang terbaik untuk Gavin."

"Anjani sudah mengajukan perceraian," tutur Roy dan Romi terkejut.

"Apa!" ucap Romi.

"Sebaiknya Pak Roy tanya sama Bu Tania," sahut Roy.

Romi terdiam dan sangat tidak bisa dipercaya. "Baiklah, saya harus pergi."

"Iya, Om," ucap Sinta.

Dara menatap Pak Romi sampai ke parkiran.

"Kamu ngapain?" tanya Sinta.

"Om Romi nggak berubah banyak yah," sahut Dara.

"Maksudnya?" bingung Sinta.

"Tambah ganteng," ucap Dara.

Sinta langsung menoyor kepala Dara. "Kamu itu harus ingat tunangan."

"Iya-iya," ucap Dara memegang kepalanya.

"Kalian ini aneh," ucap Roy.

"Dia yang aneh," sahut Sinta menunjuk Dara.

"Biarin!" ketus Dara.

"Ya sudah, saya harus ke kantor." Roy tidak bisa lama-lama, "ini uang untuk bayar makanannya."

"Makasih, Mas Roy." Dara langsung mengambil uang itu.

"Huh." Roy langsung pergi.

Dara dan Sinta lanjut makan, mereka bener-bener menikmatinya.

Lalu Dinda tersenyum setelah dapat kabar dari pengadilan, ia langsung menelpon Anjani.

"Halo, Anjani."

"Ada apa, Din?"

"Aku ada kabar bagus buat kamu."

"Apa itu?"

"Pengadilan sudah selesai memeriksa semua dokumen kamu, jadi besok, mereka akan mengirim surat kepada tergugat."

"Oh ya, bagus dong."

"Makanya, ini kabar bagus buat kamu. Lagian, semua bukti yang diserahin sangat lengkap dan itu memudahkan kamu untuk lepas dari Pak Gavin."

"Makasih ya, Din, kamu sudah mau dampingin aku."

"Nggak papa, kamu kan sahabat aku."

"Ya sudah, kamu mau mampir nggak ke toko aku."

"Nanti siang aja."

"Oke, aku tunggu yah."

"Iya, bye ... ."

Anjani tersenyum mendengar kabar ini, artinya sebentar lagi akan bercerai dari Gavin. Ia harus menelpon mama mertuanya, agar nanti siap-siap.

Tania melihat ponselnya berdering. "Anjani."

"Hallo, Ma," ucap Anjani.

"Ada apa, An?" tanya Tania.

"Saya dapat kabar dari pengacara, besok, pihak pengadilan akan memanggil Mas Gavin lewat surat."

Mata Tania terbuka lebar, ia sangat terkejut mendengar kabar secepat ini.

"Kok, cepet banget. Biasanya untuk memeriksa gugatan cerai itu butuh waktu lama," ucap Tania.

"Iya, Ma," sahut Anjani, "tapi karena saya sama Gavin tidak memiliki anak juga harta bersama maka prosesnya cepet."

jantung Tania berdegub kencang, ia baru ingat jika Anjani dan Gavin belum memiliki anak.

"Jadi nanti saat sidang Mama harus siap untuk jadi saksinya," ucap Anjani lagi.

"Iya, Mama juga udah buat perjanjian kamu jadi anak mama di atas hitam dan putih. Jadi kamu harus tandatangan," sahut Tania.

"Iya, sudah dulu ya, Ma"

"Hemm."

Panggilan pun berakhir, Tania memijit batang hidungnya. Runtuh sudah air mata Tania memikirkan rumah tangga anaknya, Gavin sudah bener-bener keterlaluan.

"Aku harus temui Gavin," gumam Tania.

Sedangkan Pak Romi sudah berada di perusahaan utama, ia meminta Maya untuk menjelaskan situasi perusahaan secara cepat.

"Kita harus adakan rapat," ucap Pak Romi.

"Baik, Pak," sahut Maya.

"Kamu bener-bener membuat Papa malu, Gavin," batin Romi.

Rapat perusahaan pun selesai, Pak Romi harus memeriksa langsung bagian produksi.

"Tolong perhatian semuanya," ucap Pak Romi, "jangan paksa tubuh untuk bekerja. Jam 12 siang kita istirahat, mulai sekarang saya yang megang perusahaan ini."

Para tim produksi langsung tersenyum bahagia. Romi bisa melihat mata yang berbinar itu.

"Apa selama ini mereka tidak bahagia saat Gavin memimpin," batin Romi.

Gavin sendiri bersama Alexa tengah memilih tiket ke Bali.

"Aku telpon Mama dulu yah," ucap Alexa.

"Boleh," sahut Gavin.

Alexa pun menelpon mamanya. "Hallo, Ma."

"Ya sayang, kenapa?"

"Aku sama Mas Gavin mau pergi ke Bali."

"Oh ya, bagus dong. Kalau bisa Mama mau ikutan juga," ucap Davia.

"Bisa sih, Ma, tapi apa nanti papa nggak curiga."

"Oh iya, benar juga yah."

"Mama tinggal aja dulu."

"Tapi Mama kesepian, Al."

"Ya bawa shopping, Ma."

"Papa kamu tuh, pelit banget. Uang jajan Mama ditahan," ucap Davia menggerutu.

"Kok bisa," sahut Alexa.

Davia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, kalau ia beli tas harga 10 milyar.

"Ya Mama juga nggak tahu," ucap Davia.

"Nggak mungkin sih, Ma, papa kayak gitu tanpa sebab."

"Kamu ini bukannya belain malah ikutan nyalahin, Mama."

"Siapa yang nyalahin Mama?"

"Tadi."

"Ya ampun, Ma, itu cuma pendapat Alexa doang."

"Au ah, sama aja kamu ini kayak papa!" Davia mematikan ponselnya.

"Idih, Mama!" kesal Alexa.

"Kenapa sayang?" tanya Gavin.

"Mama mau ikutan juga liburan ke Bali," sahut Alexa.

"Ya udah ajak aja, masih bisa kok, tambah tiket."

"Nggak mungkin sayang, papa bisa curiga."

"Oh, gitu yah."

"Iya, masa kamu gitu aja bisa nggak bisa mikir."

"Ya maaf sayang, sudahlah jangan marah lagi." Gavin merangkul pundak Alexa dengan lembut.

Lalu Tania sendiri saat ini sedang pergi ke rumah Gavin, ia ingin bertemu. Rencananya mau ke kantor, tetapi Maya mengatakan Gavin tidak ada.

"Gavin," panggil Tania saat di depan rumah, "kemana anak ini?"

Tania kemudian menelpon berkali-kali, tetapi tidak diangkat.

"Ish, Gavin, angkat dong!" kesal Tania. Karena tidak ada orang keluar, Tania harus kembali ke rumah dengan hati yang kecewa.

Sedangkan Davia merasa kesal dengan Alexa. "Enak banget dia pergi ke Bali, masa aku nggak bisa. Ish, tapi minta izin sama Mas Johan gimana? Dia pasti curiga aku mau pergi kemana? Akh, sial!"

Dinda sendiri menepati janjinya pergi ke toko Anjani.

"Anjani," panggil Dinda.

"Dinda," ucap Anjani langsung menyambut kedatangan sahabatnya ini.

"Kangen," sahut Dinda memeluk Anjani dan tangannya penuh buah.

"Baru juga beberapa hari ketemu."

"Ya beda, aku ke Indonesia langsung tanganin kasus kamu kan. Nggak ada kesempatan buat kangen-kangenan."

"Iya sih, ayo masuk."

"Aku bawa buah nih, harinya kan panas."

"Wah, cocok tuh. Gimana kita bikin es buah," ucap Anjani.

"Ide yang bagus," sahut Dinda, "udah lama juga nggak minum es buah ala Indonesia."

Anjani tertawa lepas. "Kamu kelamaan di Paris."

"Namanya juga kuliah hukum, An," ucap Dinda.

Anjani sudah selesai membuat es buah, dari tadi Dinda sudah beberapa kali jatuh air liurnya.

"Sabar Din," ucap Anjani melihat sahabatnya itu sudah kehausan.

"Haus banget aku, An," sahut Dinda.

"Ya sudah nih." Anjani memberikan gelas pertama untuk Dinda.

"Makasih," sahut Dinda.

"Sama."

"Ahhh." Tenggorokan Dinda terasa segar, "enak banget es buahnya.

"Iya dong, siapa dulu yang buat." Anjani menyombongkan diri.

"Idih sombong."

"kamu juga sombong, Din."

Mereka kemudian tertawa lepas bersama-sama.

Pak Johan ada pertemuan klien di mall, tetapi ia tidak sengaja bertemu dengan Sinta bersama suaminya.

"Sinta," panggil Johan.

"Om Johan," sahut Sinta.

"Lagi jalan-jalan yah?"

"Iya, Om." Tangan Sinta terus menggenggam tangan suaminya, "sudah dulu ya, Om."

"Hemm." Johan bisa merasakan jika Sinta berusaha menghindar darinya.

"Kenapa yah," batin Johan.

Tepat jam 5 sore, Anjani menutup tokonya. Ia hari ini begitu bahagia, kabar yang diberikan Dinda terasa melegakan hatinya.

Di jalan saat lampu merah, mata Anjani secara tidak sengaja mengarah ke mobil dan penumpangnya sangat familiar.

"Loh, mereka ...."

BERSAMBUNG

1
Paijem Yu
Luar biasa
Ma Em
Bagus nyonya Ellen yg akan memberitahu Anjani bahwa Anjani bkn anaknya Johan , nyonya Ellen nenek Anjani biar menolong Anjani agar bisa melindungi Anjani dari si iblis Raka, Gavin dan Alexa semoga mereka cepat tertangkap.
Mrs.Riozelino Fernandez
asingkan lebih tepatnya ...
Dollar Pena: iya, Kak
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
waaah ayah kandung Anjani nih...
Dollar Pena: iya dong
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Alexa ini ya,dari yang tuir sampai yang muda di goyangnya semua 🤣🤣🤣🤣 🤦‍♀️
Dollar Pena: nyengir, kan kamu🤣
Mrs.Riozelino Fernandez: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
Ma Em
Alexa benar2 bejat kelakuannya masa anaknya dijadikan pacar bapaknya di embat juga gila benar2 gila, coba thor kasih hukuman yg berat untuk Alexa, Gavin dan Saka agar dia menyesal seumur hidupnya seakan mati segan hidup tak mau, tiga orang itu bkn manusia tapi iblis berwujud manusia
Dollar Pena: hukuman apa sih, yang pantas
total 1 replies
Nur Adam
lnjur
Dollar Pena: iya, tunggu besok yah
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
wow...ternyata Alexa juga bukan anak Johan...
apa Anjani anak abg Johan mungkin ya...???
Dollar Pena: heheheh😂
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
buronan kk Thor 🙏
Dollar Pena: hehehe, maaf ya Kak😂
total 1 replies
Ma Em
lanjut thor mau bagaimana akhirnya si Alexa dan Raka juga sibodoh Gavin.
Dollar Pena: hukuman apa yang pantas untuk mereka
total 1 replies
Ma Em
Mungkinkah yg membekap muluf Davia itu Gavin .
Dollar Pena: 😁😁😁😁 hihihi
total 1 replies
Erni Nofiyanti
ini Anjani lebih mentingin toko dari Pada keselamatan nya.
Dollar Pena: aku nggak tahu ya, Kak🤣
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Mrs.Riozelino Fernandez
😆😆😆😆😆
klo aku ngecium kek Baun karbol pembersih lantai kk Thor 🤣🤣🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez: 🤣🤣🤣🤣🤣
Dollar Pena: ikh, kamu jahat banget🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
kan bener....Johan bukan ayah Anjani...
Mrs.Riozelino Fernandez: firasat aja kk,dari liat tingkah laku dan pola pikir si Davia 😅😅😅
Dollar Pena: Kakak tahu selalu yah
total 2 replies
Ma Em
pasti itu si Gavin pura2 karena dia mau kabur dari penjara semoga Anjani tdk apapa dan kebohongan dan kelicikan Alexa segera terbongkar
Dollar Pena: hahahah ... tahu aja Bunda
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
apa Anjani bukan anak Johan???
Mrs.Riozelino Fernandez
kamu gak bisa jadi orang tua yang bijak dan penuh kasih sayang...
biasanya Ayah adalah cinta pertama anak perempuan nya...karena baginya ayah adalah pria terkasih dan pahlawan nya
Ma Em
Benarkan Anjani itu bkn anaknya Davia makanya selalu dibeda bedakan sama Davia dan lebih sayang sama Alexa.
Soraya
mampir thor
Dollar Pena: iya, Kak terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!