NovelToon NovelToon
Cinta Dan Balas Dendam

Cinta Dan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mata-mata/Agen / Keluarga
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: strbe cake

Fiona dan Fiora, saudari kembar putri presiden. mereka sudah saling menyayangi sejak mereka masih kecil, saling membantu jika salah satu mereka kesusahan. tetapi saat mereka memasuki usia remaja, Fiora yang merasakan pilih kasih di antara mereka berdua, Fiona yang mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sementara dia tidak pernah merasakan itu, hari demi hari berlalu kebencian di hati Fiora semakin memuncak karena suatu peristiwa saat dia berkelahi dengan Fiona. Fiora lari meninggalkan istana dengan air mata di pipinya akibat makian ayahnya, sampai detik itu dia tidak pernah kembali ke rumah mereka lagi.
Fiona yang merasakan perasaan bersalah di hatinya memikirkan saudaranya pergi yang tidak pernah kembali lagi, kini mereka sudah dewasa. Fiona mengambil ahli mengurus semuanya bersama Aaron. setelah beberapa waktu banyak terjadi penghianatan di negara itu yg mengakibatkan banyak korban jiwa, siapa menyebabkan itu semua? apakah orang yang paling mereka tidak sangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon strbe cake, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gisella sang penggoda.

David mulai membelokkan arah setirnya, langit segera terlihat dengan sangat jelas, pemandangan pepohonan meninggalkan mereka di belakang, kastel terlihat dengan megah hiasan lampu meneranginya dengan indah.

 

David tersenyum bergumam pelan dengan dirinya sendiri.

 

“ah ternyata sudah harus berpisah lagi.” David membawa mereka melewati mobil-mobil yang mengantri di jalan masuk rumah Kevin untuk pemeriksaan.

sontak para bangsawan yang melihat mereka melewati mereka hanya bisa terdiam, namun penasaran di hati mereka.

David dengan lembut, menggoyangkan bahu Rose untuk membangunkannya.

Rose tergerak dengan malas, membuka matanya perlahan saat menjauhkan dirinya dari lengan david

“apa sudah sampai.” tanya Rose dengan setengah sadar.

melihat penampilan Rose yang setengah sadar dan hampir berantakan, membuat hati David membengkak karena cinta, David tersenyum lembut menganggukkan kepalanya perlahan.

“hampir, kau harus bersiap-siap dan juga mungkin membangunkan Gisella.” ujarnya

Rose mengedipkan matanya beberapa kali untuk tersadar sepenuhnya saat ia merasa cukup, Rose berbalik ke belakang kursi penumpang  mengulurkan tangannya menggoyangkan bahu Gisella yang tertidur terlihat berantakan.

“bangun, kita harus bersiap-siap sekarang Gisella."

Gisella menepis tangan kakaknya, menggeserkan tubuhnya mencari posisi ternyaman seolah masi ingin tidur.

 

melihat itu, Rose terlihat kesal kembali menggoyangkan bahu adiknya.

"Gisella bangun, kita sudah sampai sekarang, ibu akan marah melihat mu dengan penampilan seperti ini, cepat dan bersiap-siap." peringatinya 

Gisela dengan kesal membuka matanya yang mengantuk dengan paksa, Ia menggelengkan kepalanya untuk sadar sepenuhnya.

melihatnya adiknya sudah bangun Rose bernafas lega, dia menyemprotkan parfum di sekitar pakaiannya, mengambil sisir kayu jati merapikan rambutnya yang cukup berantakan.

David berhenti di penjaga khusus, membuka pintu perlahan berdiri untuk menghadapi para penjaga pemeriksaan.

para penjaga pun menggeledah di sekujur tubuhnya memastikan semuanya aman, setelah selesai salah satu dari mereka bertanya kepada david

“siapa yang anda bawa.” dia mengetuk-ngetuk kaca penumpang mobil mengisyaratkan untuk orang di dalam agar menurunkannya.

 “keluarga tuan Robert.” balas David sambil menjauhkan tangan penjaga itu dari sana.

mendengar perkataan itu penjaga segera membuka gerbang, mengambil posisi di sekitar mobil Rose dan Gisella membungkuk disana, menyambut mereka dengan hormat.

David kembali masuk ke dalam mobilnya mengemudi melewati penjaga yang berdiri.

Gisella dengan sengaja membuka kaca mobilnya sedikit, berkedip pada salah satu penjaga di sana.

penjaga yang melihat wajah Gisella yang sedang menggodanya segera menundukkan kembali pemandangannya dengan wajah memerah serta gugup.

“Gisella,” Rose memperingatinya saat melihat tingkah laku adiknya.

Gisella memutar matanya dengan kesal, kembali menutup kaca mobil.

pintu utama mulai terlihat, David memarkirkan dan memberhentikan mobilnya, dia mulai membuka pintu segera berlari kearah Rose membuka pintu untuknya,

“mari putri.” katanya sambil mengulurkan tangan kepada Rose.

Gisella yang tidak sabar dengan cepat membuka pintu sendiri, berjalan menuju ruang utama dengan kharismanya melewati para pelayan yang kini sedang sibuk dengan tugas mereka masing-masing, melihat ibu dan adiknya berkumpul bersama dengan Kevin, Gisella dengan langkah menggoda dan percaya diri.

Melihat itu Kevin mengangkat sebelah alisnya saat melihat Gisella akan datang merasa lucu dengan tingkah lakunya yang tak pernah berubah.

“Kevin, di mana ruang peristirahatan ya, aku sangat lelah hingga mungkin kakiku tidak mampu untuk berjalan lagi.” Ia bergumam pelan menyandarkan tubuhnya pada lengan Kevin, menutup matanya berakting seolah sangat lelah.

Gemma mengerutkan keningnya melihat tindakan putrinya yang sangat tidak sopan di hadapan mereka.

“Gisella hentikan drama mu.” gerutu Gemma, berniat menarik Gisella.

Gisella dengan tersenyum membuka salah satu kelopak matanya untuk melihat ibunya, lalu menutupnya kembali terus bersandar pada lengan Kevin tidak memedulikan ibunya.

“tidak apa bibi, mungkin Gisella kelelahan dengan perjalanan yang panjang, aku akan mengantarnya ke sana.” senyumnya, berdiri perlahan bersama Gisella.

Robert tampak acuh tak acuh, terus bermain dengan Fiona, dia sudah paham dan terbiasa dengan tingkah laku Gisella apalagi bersangkutan dengan Kevin.

Kevin perlahan meletakkan tangannya pada bahu Gisella sedikit meremasnya, membawa Gisella pergi dengan hati-hati menuju tempat peristirahatan tamu.

Rosella yang melihat itu merasa tidak enak tetapi ia hanya terdiam memandangi Kevin dan Gisella yang mulai hilang dari pandangan mereka.

pelayanan masi sibuk dengan persiapan pesta yang akan diakan sebentar lagi.

Rose tergesa-gesa berhenti tepat di hadapan ibunya dengan nafas terengah-engah.

“ibu apa kau melihat Gisella, dia sudah tidak ada di mobil, saat aku turun." tanyanya dengan khawatir.

 “adik mu sudah pergi ke tempat peristirahatan tamu, Kevin mengantarnya kesana.”

“kevin? Mengapa bukankah dia harusnya sibuk untuk persiapan pestanya, seharusnya dia tidak perlu repot-repot untuk Gisella.” Rose mengerutkan keningnya.

“kau lebih mengenal Gisella, kau sudah tahu Rose apa yang terjadi.” balas Gemma dengan nada datar.

Rose terdiam sejenak, menghela nafasnya Ia mungkin tahu Gisella menggoda Kevin lagi, Ia pun duduk di samping ibunya dengan postur kelelahan. 

sesampainya di kamar tidur Gisella dengan tersenyum melihat sekeliling ruangannya dengan berbinar.

“Ini terlihat indah, aku sangat menyukai setiap desainnya.” senyum Gisella terus melihat sekeliling lagi.

“benarkah, aku senang kau menyukai kamar untuk mu, dan Gisella, aku juga sudah menyiapkan gaun untuk setiap orang, kau bisa melihat gaun milikmu di lemari.” ucap Kevin, dia menyandarkan tubuhnya bersandar pada tembok.

Mendengar itu Gisella segera bergegas menuju lemari mulai membukanya, melihat gaun crinoline yang indah dengan warna emas menghiasi pinggirannya, dengan cepat Gisella mengambil gaun itu membawanya ke ruang ganti, berniat mencobanya sekarang.

Setelah beberapa saat Ia berteriak memangil Kevin yang masi menunggu.

“Kevin tolong aku.” suaranya bergema di ruangan.

Kevin yang mendengar itu mulai masuk ke dalam ruangan melihat Gisella yang meringkuk memegangi sebagian bajunya.

“Ada apa Gisella.” tanya Kevin dengan khawatir, dia melihat sekeliling berniat untuk mencari sumber masalah yang menggangu Gisella.

Gisella tidak berbicara, namun dia menunjukkan punggungnya yang terbuka, dengan ritsleting tidak tertutup.

Kevin yang paham langsung mendekati Gisella membantunya untuk mengenakannya,

"permisi Gisella." gumamnya saat tangannya menyentuh permukaan gaun, lalu menarik resleting menutupi punggung pucat Gisella

Gisella tersenyum menatap wajah Kevin yang memerah melalui cermin.

"baiklah, silahkan lihat penampilan mu nona cantik." senyum Kevin melangkah mundur beberapa kali.

Gisella memandangi lekuk tubuhnya di cermin dengan puas, Ia berputar pelan membiarkan gaunnya berkibar lebih lebar.

"aku merasa gaunnya sangat cocok untuk ku, terima kasi sudah memberinya kepada Ku Kevin." Gisella pun bergaya dengan menggoda di depan cermin dengan sengaja.

"tentu saja Gisella." namun saat Kevin melihat tingkah Gisella kembali berulah menggodanya, dia hanya bisa tersenyum mengusap pelipisnya.

1
Galih Kurniawan
masik penasaran. bainya kembar? dan siapa kevin itu
Nanaka: iya kembar, lanjut baca ya di eps lain☺️
total 1 replies
Kikiiiii
mana kakeknya? kerja kah
Kikiiiii
pasti anknya mau jadi ultraman
Kikiiiii
Cukup bagus
Kikiiiii
masi menunggu ultraman
Kikiiiii
tidaa ada ultraman?
Kikiiiii
Angjay ,keren juga
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Mencengangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!