NovelToon NovelToon
Benih Random Tuan Arogan

Benih Random Tuan Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Tukar Pasangan
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Diambang putus asa karena ditinggal sang kekasih saat hamil, Evalina Malika malah dipertemukan dengan seorang pria misterius. Adam Ardian Adinata mengira gadis itu ingin loncat dari pinggir jembatan hingga berusaha mencegahnya. Alih-alih meninggalkan Eva, setelah tahu masalah gadis itu, sang pria malah menawarinya sejumlah uang agar gadis itu melahirkan bayi itu untuknya. Sebuah trauma menyebabkan pria ini takut sentuhan wanita. Eva tak langsung setuju, membuat pria itu penasaran dan terus mengejarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Numpang

Eva melihat sekeliling. Lampu ruangan telah dimatikan, jadi ia berusaha melihat dalam kegelapan.

"Untung saja kita datang tepat waktu. Telat sedikit, kita harus nonton yang putaran berikutnya. Rupanya banyak yang mengantri film ini. Eh, ini minumanmu." Ada meletakkan jus jeruk pada wadah minum yang berada di lengan kursi Eva. Ia melirik gadis itu yang memperhatikan sekeliling. "Kamu belum pernah pergi ke bioskop?" Dahinya berkerut.

"Belum."

"Oh, pantas saja." Adam terlihat lega. "Padahal ini standar bioskop yang umum."

Eva mengusap-usap lengannya. "Dingin di sini ya?"

"Oh, sebentar." Adam meletakkan kotak popcorn berukuran besar ke pangkuan gadis itu. Setelah itu ia berdiri dan membuka jasnya lalu melingkarkan jas itu menutupi bahu Eva.

Gadis itu terkejut. "Eh, kenapa ...."

"Biar gak dingin." Adam kembali duduk dan tersenyum ke arahnya.

Eva terharu. Matanya hampir berkaca-kaca. "Kenapa orang seperti ini tidak jatuh cinta saja padaku? Apakah permintaanku terlalu berlebihan, ya Allah? Kenapa ia justru jadi ujian buatku? Mungkinkah ini balasan atas semua dosa-dosaku? Benar kata Pak Adam. Memang pacaran itu tidak baik. Kini aku hanya bisa mengaguminya tanpa bisa memiliki."

"Ayo dicoba popcorn-nya." Pria itu memasukkan tangannya ke dalam kotak popcorn. Ia tak bisa dengan baik melihat wajah Eva karena kondisi ruangan yang remang-remang. Sambil memasukkan beberapa popcorn ke dalam mulut, ia memutar wajahnya ke arah depan. Layar besar itu sudah mulai memutar film utamanya. "Terima kasih ya, kamu sudah mau menemaniku. Aku sudah lama tidak datang ke bioskop dan rasanya itu baru kemarin."

"Terima kasih juga, karena ini pengalaman baru aku, Pak."

Adam menoleh. Ia meraih kola dan meminumnya. "Ayo! Apa kamu tidak suka popcorn?"

"Oh, suka." Eva dengan riang mengambil beberapa potong popcorn dan mulai memasukkannya ke mulut. Ia juga mencoba jus jeruk dingin yang dibeli Adam untuknya. Hidup terasa sempurna. Akankah ini cepat berakhir?

***

"Hehh ...!! Ini mengerikan, Dad! Perempuan ingusan itu bisa apa saja!" Shanti berteriak sambil menggoyang-goyangkan kepalanya seperti orang frustasi. Rambut panjangnya kini terlihat berantakan setelah terhempas ke sana kemari. Ia sangat geram sampai mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat.

Lindon yang termangu akhirnya bicara. "Ya, kita terlalu meremehkan dia." Ia masih berpikir. "Tapi besok aku akan mengajak Adam makan siang lebih cepat dari biasanya, agar tidak didahului janda gatel itu lagi. Kamu siap-siap saja, selesaikan tugasmu dengan cepat!" Pria itu melirik putrinya dengan sudut matanya.

Shanti sepertinya tengah memikirkan sesuatu. "Aku akan bikin syok terapi lagi besok. Lihat saja!" Ia tersenyum miring.

"Kamu jangan sampai kalah dari dia, Shanti. Ingat itu! Dia itu gak ada apa-apanya. Gak seujung kuku pun darimu!" Lindon menjentikkan kuku jari manis dengan kuku ibu jarinya tanda meremehkan Eva agar Shanti tidak gampang menyerah.

"Tentu saja, Dad. Kudengar dia hanya lulusan SMA. Apa mungkin dia bisa mengalahkanku?" Shanti mulai membayangkan dengan mengangkat satu alisnya. Ia pun tersenyum lebar.

***

Di mobil, Adam melirik Eva yang tertidur di sampingnya. Malam telah larut dan hidangan makan malam yang lezat sebelum pulang, membuat gadis itu tertidur dengan cepat. Adam tersenyum melihat istrinya tanpa sadar bersandar di lengannya. Bahkan dengan leluasa Adam bisa memeluk pinggang Eva dari belakang. Barata hanya mengintip sebentar dari cermin kecil di atasnya ketika menyetir mobil membawa kedua majikannya pulang ke rumah.

Tak lama mobil sampai ke depan pintu rumah Adam. Ketika Barata membukakan pintu, Adam mengangkat tangan memberi isyarat agar tidak mengganggunya. Barata kemudian meninggalkan keduanya.

Adam menegakkan punggung Eva dengan mendorong bahunya pelan. Tiba-tiba gadis itu terbangun. Belum sempat tersadar sepenuhnya, pria itu tau-tau sudah menggendong istrinya keluar dari mobil.

Seketika Eva berusaha berpegangan pada kerah baju suaminya karena takut jatuh. "Kenapa ...."

"Tidak apa-apa. Tidur saja lagi. Kalo bangun tidur langsung berdiri, nanti pusing."

"Mmh." Eva menurut. Ia diam saja sambil menyandarkan kepalanya pada dada bidang suaminya. Matanya kembali mengantuk.

Adam menurunkan sang istri tepat di atas ranjang. Eva menjatuhkan sepatu dan masuk ke dalam selimut yang langsung dirapikan suaminya. Sebentar saja gadis itu sudah tertidur kembali dengan kerudung masih di kepala. Adam mengusap kepala sang istri dengan lembut. Entah kenapa, damai rasanya setiap kali melihat istrinya yang sedang tertidur. Cukup lama ia memandangi istrinya sampai akhirnya ia pergi meninggalkan kamar itu.

***

Terdengar pintu diketuk.

"Permisi." Terlihat Eva masuk dan menatap ke dua orang yang ada di ruangan. Sebenarnya ia enggan menginterupsi, tapi ia harus lakukan karena teman-temannya menunggu di luar. "Eh, maaf, Pak."

"Iya?" Adam menunggu. Demikian juga Lindon, karena ia tengah bicara dengan Adam.

"Eh, aku mau pergi dengan staf yang lain karena ada yang ulang tahun. Jadi kami mau keluar."

"Oh ...." Adam melirik Lindon. Ia juga dapat ajakan makan siang oleh sang paman.

"Sudah, biarkan saja. Kita bertiga juga gak apa-apa 'kan?" Lindon terlihat senang.

Adam ragu, tapi ia tidak punya alasan untuk menahan Eva. Terlalu mengekangnya juga akan membuat para pegawai curiga. "Eh, ya sudah."

"Eh, yang bener, Pak?" Kedua bola mata Eva melebar karena tak percaya Adam mengizinkannya pergi dengan pegawai yang lain ke luar kantor. "Oh, terima kasih, Pak!" Senyumnya seketika merekah. Tangannya disatukan dan dimiringkan ke samping dengan riang.

"Iya, karena ...."

Belum selesai Adam bicara, Eva sudah dengan lincah keluar dan menutup pintu. Pria itu jadi kesal. "Sebegitunyakah ingin pergi tanpa diriku?" Adam langsung badmood.

"Jadi, bagaimana? Kita pergi sekarang?" tanya Lindon dengan senyum lebar.

***

Orang-orang sudah berkumpul di depan pintu masuk. Beberapa sudah naik ke mobil yang datang.

"Ayo, masuk-masuk," sahut Lini staf HRD yang tengah berulang tahun. Lini walaupun hanya staf tapi ia anak orang kaya sehingga ia bisa mentraktir teman-temannya di sebuah restoran.

Karena Eva datang terlambat, ia malah tak bisa menumpang karena semua mobil telah penuh.

"Eh, Eva kasihan tuh, gak dapat tempat duduk," sahut yang lain.

"Wah, Eva ...." Beberapa orang saling pandang di dalam mobil. "Bagaimana nih, dia 'kan saudaranya presdir. Apalagi dia lagi hamil."

Padahal sudah ada tiga mobil tapi masih saja kurang. Agung seketika turun. "Aku saja deh. Aku gak usah ikut. Soalnya mobilku di bengkel. Takut nanti ditelepon, suruh ambil."

Tiba-tiba sebuah mobil sedan mendatangi kumpulan mobil-mobil itu. "Eva?"

Gadis itu menoleh. Ia terkejut. "Rendy?"

"Mau ke mana, Mbak?"

"Oh, ada acara. Teman ada yang ulang tahun," sahut Eva sedikit sungkan. Tentu saja, karena ia tidak begitu kenal dengan Rendy.

"Mas, pacarnya ya?" Beberapa orang mengeluarkan kepala dari dalam mobil demi melihat siapa pria itu.

"Oh, bukan. Aku ...."

"Udah, sekalian aja, Mas, anterin Eva ke acara ulang tahun Saya. Ntar sekalian Saya traktir deh," sahut Lini yang duduk di depan.

"Tapi dia bukan pacar, kok! Dia klien." Terang Eva.

"Tapi kenal Eva 'kan, Mas? Udah anterin aja!" Lini bersikukuh sambil melirik Rendy.

Rendy tersenyum senang karena mendapat dukungan dari teman-teman Eva untuk mengenal gadis ini. "Terserah Eva aja. Aku gak masalah."

"Udah, Eva, naik aja. Tuh, ditemani Agung, tuh," sahut yang lain.

Melihat ada teman yang bisa menemani, Eva akhirnya setuju. Namun Agung tak mau duduk di depan. Eva terpaksa duduk di depan karena tidak ingin Rendy merasa seperti supir, dan memang Agung yang sedikit usil ini berniat mendekatkan Eva dengan Rendy. Apalagi wajah Rendy tidaklah buruk.

Bersambung ....

1
Nar Sih
sabarr ya adam ,semagatt semoga bersama eva kmu bisa sembuh dri truma mu dan kmbli menjadi laki,,normal seorang suami yg sesungguh nya ,lanjutt kakk👍🥰
Nar Sih
kasihan eva hrus kehilangan calon byi nya grgr org si santi ,dan seperti nya adam udah mulai cinta nih sama eva,semagat dam kejar cinta mu biar ngk pergi dri mu
Rohmi Yatun
ceritanya yang bagus
Mrs.Riozelino Fernandez
baru juga berobat...jangan gtu donk Eva...disini hanya Adam yang niat berjuang, sedangkan Eva psimis terus...
Fariz Alfatih
yakin minta like aja?
tapi aku nggak mau kalo cuma sekedar like👉🏻👈🏻
semoga semakin semangat updatenya akak othor!!🙏🏼💪🏼💪🏼
Baby_Miracles: makasih ya, sama hadiah2nya. /Gift/
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
istri hanya demi anak pak Adam...
lagian siapa juga yang tahu klo Eva istrimu...
makanya dari awal lebih baik jujur,ini pake bilang sodara lagi
Aisyah Ranni
Cemburu bilang boss,jangan Pendem dalam hati lama2 tambah cinta lho sm Eva.
Baby_Miracles: he he he
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
ntar Adam ngeliat bisa ngamuk ngamuk nih 😆
Mrs.Riozelino Fernandez
tanpa kamu sadari Adam udah bucin ma kamu Eva,cuma ketutup gengsi nya aja yang Segede gaban 😆😆😆😆
bhunshin
kutunggu kelanjutannya sampe pegang 2 hp 😅
bhunshin
evaaaa boleh gak aku cubit pipi kamu,?habis bikin gemas bgt😅
bhunshin
heboh bener🤣🤣🤣
bhunshin
dari judulnya aja benih random tuan arogan jangan² itu beneran anaknya si Adam😎
Mrs.Riozelino Fernandez
Berhasil 👍👍👍👍👍👍
Fariz Alfatih
yaaah, habis.
padal aku dari kemarin uda ngumpulin bab, biar bisa d baca maraton, taunya pas baca langsung hbis😭😭
Baby_Miracles: wkwkwk
total 1 replies
Fariz Alfatih
padal tadi mau komen gini
"berharap ada adegan kissing nya"
pas scroll eeh malah ketemu iklan habib jaffar, langsung baca istigfar karena tau yg ku pikirkan itu dosaaaaa😭🤣🤣
Baby_Miracles: wkwkwk
total 1 replies
Fariz Alfatih
maak, kenapa ada 1 kata tapi pake hurufnya dobel, misal bodoh jadi boddoh, darah jadi darrah, dan dada jadi dadda.
ini masalahnya di keyboardmu apa emang kebijakan dari mt/nt?

sekedar nanya aja nggak ada maksud lain mak🙏🏼🙏🏼
Fariz Alfatih: ooh, pantaslah kudu di dobel.😅
aku padamu mak, semangat terus!!💪🏼💪🏼
Baby_Miracles: takut kena pentung trus tulisannya ngilang, wkwkwk
total 2 replies
Fariz Alfatih
naah, pusing sendiri kan lu dam, jagain bocil dengan status istri.🤣🤣
Baby_Miracles: wkwkwk
total 1 replies
Fariz Alfatih
aku pas masih bocil sering di kerjain temen, di suruh manjat pohon, tpi ujungnya aku di tinggal, solnya bingung turunya gimana, dan parahnya temen koplak itu jadi suamiku😭😭
Baby_Miracles: makasih ya
bhunshin: Thor bikinin ceritanya kayanya seru kisahnya bikin ngakak abis😭🤣🤣
total 3 replies
Fariz Alfatih
bapak mandul?

nggak!

bapak gay?

anjroot, mau ku tabok kamu ev?!😭😭
adaaa aja gebrakannya ke' nasti sama iwabe
Baby_Miracles: ehehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!