LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekolah
Hari demi hari berlalu,libur telah usai.Lili yang telah menyelesaikan ilmu beladirinya kini kembali beraktifitas seperti sebelumnya.Bangun pagi kemudian kerja lalu berangkat ke sekolah.
Zavier bersama istri dan anaknya juga telah kembali dari liburan di negara swiss dan saat ini mereka telah melakukan sarapan pagi.Kecuali zavier yang sudah berangkat ke luar kota dengan urusan bisnis,jadi tinggal clara dan cindy.
"Mah,daddy mana?"tanya cindy yang tidak melihat daddynya.
"Daddy kamu sudah berangkat sedari tadi."jawab clara.
"Cepat amat mah."ucap cindy.
"Daddy kamu keluar kota,jadi harus berangkat pagi."ujar clara.
"Oh gitu yah."ucap cindy mengangguk-angguk lalu melanjutkan sarapannya.
••••
Sementara lili yang telah menyelesaikan pekerjaannya dia buru-buru masuk ke kamar manda. Hari ini dia tidak ingin telat ke sekolah.
Sinta yang baru menyelesaikan pekerjaannya langsung membuatkan sarapan dan bekal untuk lili. Dengan telaten dia menggoreng nasi goreng,sesuai keinginan lili.
Setelah beres,sinta menyiapkannya di meja makan,sembari menunggu lili selesai bersiap. Hingga beberapa saat lili telah keluar dengan menggunakan seragam sekolah.
"Sayang sarapan dulu nak."panggil sinta.
Lili menghampiri sinta yang ada di meja makan,terlihat nasi goreng kesukaan lili sudah tersedia dan kotak bekal untuknya.
"Bu,aku sarapan di sekolah aja yah.Aku buru-buru soalnya takut mereka membuat aku terlambat lagi."ungkap lili yang sudah hafal mereka yang tak lain ibu tirinya yang selalu membuatnya terlambat.
"Baiklah,kamu bawa kotak bekal ini."ucap sinta paham dengan situasi,lalu memberikan kepada lili kotak makan yang sudah dia siapkan.
"Terima kasih bu."ucap lili menerimanya lalu memasukan ke dalam tas ransel lili."Lili pamit yah bu."lanjut lili lalu salim kepada sinta.
"Iya nak,hati-hati di jalan."pesan sinta yang di angguki lili.
Lili buru-buru mengambil sepeda listriknya,lalu melajukannya menuju sekolah. Seperti biasa lili akan menggunakan jalan belakang mansion tempat para pelayan yang di bangun khusus.
Melihat waktu sisa beberapa menit lagi pintu gerbang akan tutup,lili melajukan sepeda listriknya dengan cepat.
Hingga beberapa saat lili telah sampai di depan gerbang,betap bahagianya dia kali ini dia tidak terlambat.
Lili langsung saja memarkirkan sepeda listriknya di antara motor sport dan mobil mewah.Hanya lili yang menggunakan sepeda listrik ke sekolah.
"Selamat pagi babu."sapa cindy yang datang bersama kedua sahabatnya tak lupa dengan senyum mengejek mereka.
Lili yang sudah biasa dengan ejekan mereka hanya meliriknya sekilas lalu meninggalkannya.
"Eh mau ke mana lo."cegat cindy memegang pergelangan tangan lili dengan erat.
Lili terpaksa menghentikan langkahnya,menatap cindy dengan tajam.Sesuai arahan kakek bagaskara dia tidak boleh takut kepada cindy.
"Lepas."ucap dingin lili membuat cindy merinding dengarnya termasuk kedua sahabatnya.
"Kalau gue gak mau gimana hah."ucap sinis cindy yang mempererat pergelangan lili.
Lili yang sudah mempunya bekal ilmu bela diri tidak merasakan apapun pada pergelangan tangannya dia hanya tersenyum miring kepada cindy.
Dengan ilmu bela diri lili,tangan lili langsung memutar pergelangan tangan cindy dengan sangat kuat membuat cindy meringis kesakitan.
"L-lepas."rintih cindy menahan kesakitan.
"Lo jangan ganggu gue,atau gue patahkan tangan lo ini."ucap lili dengan dingin lalu melepaskan tangan lili,kemudian meninggalkan mereka bertiga.
"Dasar brengsek."kesal cindy menatap tajam lili yang sudah jauh.
"Cin,tangan lo merah."ucap Rosa sahabat cindy melihat pergelangan tangan cindy yang memerah.
"Ini semua gara-gara si babu sialan itu."ucap cindy yang masih kesakitan akibat ulah lili.
"Kita harus kasih dia pelajaran cin."sahut Laura.
"Pasti,gue akan kasih si babu itu pelajaran."ucap cindy mengepalkan tangannya.
••••
Aqila yang melihat kedatangan sahabatnya langsung menghampirinya lalu memeluknya.
"Akhirnya kita ketemu lagi li."ucap aqila yang sangat antusias.
Lili tersenyum kepada aqila dan membalas pelukan aqila."Gua juga kangen dengan lo qill."ucap lili yang tak kalah antusiasnya.
"Hey babu minggir lo,gue mau lewat.Lo pikir ini jalan kalian."sinis tasya teman sekelas lili yang tak suka padanya.
Aqila melepaskan pelukannya lalu menatap tajam tasya."Heh boneka mampang,jalan masih luas yah.Lo bisa lewat."kesal aqila.
Tasya yang di panggil boneka mampang menatap tajam aqila."Gue bukan boneka mampang yah,lo jangan asal ngomong."ucap tasya.
"Lo memang boneka mampang kali,liat tuh make-up lo tebal banget.Kalau perlu gue beliin lo cermin deh,agar lo nyadar hhhhh."ucap aqila menertawakan tasya.
"Qil sudah,kita duduk yah.Gak usah ribut pagi-pagi gini."ucap lili melerai mereka berdua.
"Gue kesal lili,dia sering banget cari gara-gara dengan lo."ucap aqila.
"Udah biarin aja anjing menggonggong,kita duduk aja yuk."ajak lili.
Phtt..ucapan lili barusan membuat aqila tidak bisa menahan tawanya.Lili sekali ngomong langsung nusuk ke jantung.
Tasya menatap mereka dengan tajam,lalu kembali ke bangkunya dengan perasaan kesal,ingin menghina mereka tetapi dia yang kena getahnya.Dia berjanji akan membalas perbuatan mereka berdua.
"Selamat pagi anak-anak."ucap ibu guru elisa memasuki kelas dengan buku yang ada di tangannya.
"Pagi bu."ucap para murid dengan kompak.
"Akhirnya kita ketemu lagi,bagaiamana dengan liburan kalian?"tanya ibu elisa.
"Baik bu\senang bu\ Seru bu."ucap para murid yang mempunyai jawaban yang berbeda-beda.
"Syukurlah kalau kalian happy,ibu juga senang dengarnya.Gak kerasa yah,kalian sudah kelas tiga.Tahun depan kalian sudah masuk ke sekolah menengah."ujar ibu elisa yang merasa waktu cepat berlalu murid yang di ajar sedari masuk sekolah,sebentar lagi akan tamat. "Baiklah sekarang kita mulai ulangannya yah."ucapnya membuat para murid terkejut.
"Ulangan."ucap para murid.
"Kita gak belajar bu"
"Aduh aku lupa belajar semalam bu"
"Bisa di tunda gak bu"
"Aku belum siap bu"
Ucap para murid yang mengeluh mendapatkan ulangan secara tiba-tiba,membuat ibu elisa terkekeh mendengarnya.
"Hhhhh,maaf-maaf ibu hanya bercanda kok."ucap ibu elisa yang mengerjai murid-muridnya.
"Ibuuuuuuu."
••••
Setelah beberapa jam menuntut ilmu,mereka akhirnya bisa istirahat.Para murid mulai berbondong-bondong keluar dari kelas menuju kantin.
Sementara lili dan aqila masih duduk di bangku mereka,belum ada niatan untuk beranjak dari duduknya.Malas berdesak-desakan dengan teman-temannya.
"Kantin yuk,mereka semua sudah pada keluar."ajak aqila.
"Gue bawa bekal."ucap lili mengeluarkan bekal dari dalam tas ranselnya.
"Yah gak apa-apa,kita makan di kantin aja.Ayolah liiii,plisssss."ucap aqila memohon pada lili dan menampilkan wajah imutnya agar lili luluh padanya.
Melihat aqila mengeluarkan jurus andalannya membuat lili menghela nafas,dan harus mengikuti kemauan sahabatnya ini.
"Ya udah ayo."pasrah lili.
"Yeay."girang aqila.
