NovelToon NovelToon
Teman Diatas Ranjang

Teman Diatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen School/College
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: redwinee

Catherine dulunya adalah murid kutu buku yang polos dan kerjaannya hanya belajar di perpustakaan. Namun suatu hari, dia terlibat taruhan dengan Bastian. Mereka mereka memulai sebuah taruhan gila dan semenjak itu hidup Catherine benar-benar berubah drastis. Bastian mengajarinya hal-hal aneh dan liar yang tidak pernah Catherine ketahui ataupun coba sebelumnya.

Intinya, Bastian dan Catherine adalah teman di atas ranjang.

Hubungan mereka hanya sebatas sebagai teman yang saling memanfaatkan untuk memuaskan nafsu.

Tidak kurang, tidak lebih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon redwinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Ruangan Kosong

Ketika Bastian bangun besok paginya, dia sudah tidak menemukan keberadaan Catherine disana. Sepertinya Catherine memilih untuk tidur atau barangkali bangun pagi-pagi sekali dan kembali ke asramanya dimana masih belum banyak yang bangun untuk beraktifitas jadi tidak akan ada yang bisa memergoki dirinya itu.

Saat Catherine berjalan menuju kelasnya di gedung kampus, Catherine berpapasan dengan Lily.

Catherine sudah hendak berjalan selayaknya mereka memang orang asing yang tidak pernah berinteraksi dan tidak kenal, namun di luar dugaan Lily malah mencegat jalannya dnegan secara sengaja menghentikan langkahnya tepat di depan hadapan Catherine.

Akhirnya mau tak mau Catherine harus ikut menghentikan langkahnya dan kini berdiri berhadapan dengan wanita itu.

“Jauhi Bastian,” ujar Lily langsung yang terkesan tanpa basa-basi.

Catherine menatap bingung ke arah Lily, mereka sebelumnya tidak pernah berbicara bahkan berinteraksi tetapi Catherien bisa mendapati raut penuh kebencian yang Lily berikan apdanya saat itu. Dari kalimatnya itu Catherine bisa menebak bahwa kemarahan Lily kepadanya itu pasti ada hubungannya dengan Bastian.

Mungkin Lily adalah salah satu fans fanatik dari Bastian yang marah akan kedekatan mereka belakangan ini. Catherine sudah tidak terkejut lagi, sebab dengan berhubungan dengan Bastian di area kampus selalu akan mnejadi sorot perhatian semua orang dan ini adalah hal yang paling membuat Catherine malas untuk meladeninya. Terkesan buang-buang waktu dan tenaga.

“Maaf, kau berbicara kepadaku? Kita belum saling kenal kan sebelumnya?” tanya Catherine lagi kepada wanita itu, berniat untuk mengajaknya kenalan tetapi nyatanya niatnya itu disambut dengan sangat tidak baik.

“Jangan sok polos, kau tahu maksudku yang tadi,” peringat Lily lagi dengan nada mengancamnya.

Catherine awalnya masih berusaha ramah, namun jika Lily bertindak sekurang ajar ini maka Catherine juga tidak bsia menahan diri untuk membalas dengan cara yang sama.

Pendiam bukan berarti bisa ditindas.

“Bastian itu pacarku,” ujar Lily lagi yang memuntahkan sebuah fakta kepada Catherine.

Catherine menatap tak takut ke arah kedua manik Lily itu sebelum maju selangkah membuat tubuh mereka nyaris bersentuhan satu sama lain, Catherine yang lebih tinggi dari Lily itu membuatnya harus sedikit menunduk ketika berbicara dengan wanita itu.

“Maaf, tapi pacarmu itu yang selalu mendekatiku duluan,” bisik Catherine pelan dengan nadanya yang begitu tenang.

Lily merasa kesal saat tangannya kemudian terangkat ke udara hendak menampar Catherine sebelum Catherine meraih pergelangan tangannya dengan cekatan dan menahannya.

“Lepaskan aku, wanita kasar sepertimu tidak cocok untuk Bastian,” ujar Lily lagi sembari berusaha melepaskan genggaman Catherine dari tangannya, tetapi kekuatan Catherine jauh lebih besar darinya.

“Perhatikan tingkahmu ini nona muda yang manja atau lain kali aku tidak akan mengampunimu dan bisa mematahkan lengan kurusmu ini sekarang juga,” peringat Catherine dengan raut seriusnya sembari mencengkram kuat pergelangan tangan Lily untuk terakhir kalinya membuat wanita itu meringis sebelum akhirnya menghempaskan tangannya.

Lily langsung emngelus pergelangan tangannya yang memerah itu sebelum akhirnya kembali mendongak ke atas untuk melempar tatapan sengitnya kepada Catherine.

“Bastian hanya memanfaatkanmu, dia hanya tertarik sebentar saja. Kalau sudah bosan dia akan membuangmu,” ujar Lily penuh penekanan.

Catherine tersenyum kecil, “Benarkah? Kenapa kau bsia tahu, apakah kau sudah pernah dibuang?”

Lily mengepalkan tangannya, semakin kesal mendengar perkataan Catherine itu.

“Kalau begitu tunggu saja sampai dia bosan kepadaku baru kau datang menghampiriku. Saat itu aku akan menyerahkannya kepadamu,” lanjut Catherine lagi sebelum benar-benar berjalan meninggalkan Lily sendirian disana dengan emosinya yang sudah berada di puncaknya itu.

Lily hanya menghentakkan kakinya kesal sembari menatap punggung Catherine yang semakin berjalan menjauhinya, “Lihat saja, aku akan membalasmu.”

Saat Catherine berbelok di belokan dinding, ia melihat Bastian di ujung sana. Catherine berusaha menghiraukan kehadian pria itu saat mereka menjalin kontak mata untuk sejenak namun Bastian sudah lebih dulu melambaikan tangannya untuk menyapa Catherine.

Catherine yang masih dipenuhi kekesalan akibat interaksinya dengan Lily beberap waktu lalu akhirnya memilih untuk menghindari Bastian dan memang sepertinya ini yang seharusnya ia lakukan selama mereka berada di lingkungan kampus. Sejak Bastian masuk dalam hidupnya, kehidupan Catherine yang dulunya tenang perlahan mulai kacau dan bergerak diluar kendalinya.

Bastian tahu Catherine menghiraukan sapaannya seperti biasa, namun Bastian juga bisa menangkap sirat amarah dalam raut Catherine itu sebelum Bastian berjalan cepat untuk menghampiri wanita itu.

Bastian meraih tangan Catherine namun wanita itu berakhir menyentak tangan Bastian.

“Jangan menyentuhku,” desis Catherine kemudian kembali melanjutkan langkahnya bergerak menjauhi Bastian.

Bastian yang merasa ada yang tidak beres dengan Catherien itu akhirnya menarik tangan Catherine secara paksa kemudian membawanya ke sebuah ruangan musik yang kosong kala itu. Bastian kemudian mengunci ruangan itu sebelum akhirnya berbalik dan kembali menghampiri Catherine.

“Apa yang kau lakukan?” protes Catherine, hendak membuka kunci pada pintu itu namun Bastian menghalangi akses jalannya dengan berdiri tepat di depan pintu.

“Kau sedang marah,” todong Bastian langsung.

“Tidak.”

“Kita tetap akan ada disini sampai kau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi denganmu,” ujar Bastian bersikeras mengetahui alasan dibalik kekesalan Catherine dengannya saat itu.

Padahal kemarin malam hubungan mereka baik-baik saja namun hanay berselang beberapa jam, kini Catherine sudah bersikap jahat kepadanya tanpa Bastian ketahui alasannya itu.

Catherine menghela napas sekali sebelum mendongak untuk menatap ke arah manik Bastian.

“Lily mendatangiku.”

“Lalu?”

“Dia bilang kau itu pacarnya dan dia menyuruhku menjauh darimu,” lanjut Catherine lagi namun di luar dugaan Bastian malah mengelaurkan senyum kecilnya. Catherine tahu itu bukan sekedar senyuman tanpa arti, seakan-akan Bastian mengejeknya dengan senyuman miliknya itu.

“Lalu kau cemburu?”

“Tidak,” jawab Catherine langsung.

Bastian menaikkan alis kanannya tampak tertarik, “Lalu kenapa kau melampiaskan kekesalanmu kepada Lily denganku?”

“Aku tidak marah kepada Lily, tetapi aku marah denganmu. Jika kau punya pacar seharusnya kau bisa menghargai keberadaannya. Kenapa kau malah membuat taruhan itu denganku dan memperumit segalanya?” ujar Catherine panjang lebar guna melayangkan protesnya.

 Tetapi tampaknya Bastian tidak menangkap bentuk protesannya itu dengan serius sebab yang pria itu lakukan sekarang malahan duduk di atas salah satu meja disana.

“Oh, soal taruhan itu. Kebetulan aku ingin membicarakannya denganmu,” ujar Bastian kemudian yang tiba-tiba berubah menjadi mode seriusnya.

Catherine akhirnya menatap Bastian sembari menunggu kelanjutan kalimat pria itu.

“Kiss me Catherine.”

Catherien melebarkan matanya, “A…apa?” tanyanya sedikit terbata-bata.

“Kau lupa tentang taruhan kita? Kau tahu maksudku Catherine. Aku sudah memberikan kelonggaran untukmu, kau tahu betapa aku ingin menerkammu di kamar asramaku kemarin malam,” ujar Bastian jujur sembari menatap lurus kedua manik milik Catherine itu.

“Suruh Lily saja yang menciummu,” balas Catherine yang masih teringat akan perdebatan mereka tadi.

Bastian terkekeh singkat sembari mengusap leher belakangnya, “Aku membuat taruhan itu denganmu Catherine, jadi kau yang harus bertanggung jawab.”

1
Elmi Varida
ikut nyimak thor..
Chung Chung
Up
Chung Chung
Jangan up 1, up, 2,3 tak puas baca
Wineeeee: Ditunggu kakk, besok aku bakal usahain double updatee 😚
total 1 replies
Chung Chung
Up 2,3
Chung Chung
Up
partini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!