Ghost Love

Vana mengunjungi kampus yang di beritahu oleh Marta kemarin. Kali ini Vana ingin mengajukan beberapa pertanyaan menjebak pada Reno juga gengnya.Vana berharap dengan pertanyaan-pertanyaannya nanti bisa membuat Reno mengakui perbuatannya.

Vana mengaku-ngaku sebagai mahasiswa baru di kampus itu untuk mencari keberadaan reno. Setelah beberapa kali bertanya pada beberapa mahasiswa, akirnya Vanapun mengetahui keberadaan Reno juga gengnya.

Vana berjalan menuju taman belakang kampus, teman satu jurusan reno mengatakan jika Reno juga teman - temnnya sering berkumpul di sana.

Begitupun dengan Vero yang dari tadi terus mengikuti Vana tanpa sepengetahuannya. Vero tidak peduli dengan ucapan Vana kemarin yang terpenting saat ini adalah keselamatan Vana. Karna Vero tau betul seberapa berandalannya Reno juga teman- temannya itu. Bisa - bisa Vana di sakiti di sana jika Vana gegabah dan tidak melihat situasi.

Vana sampai di taman belakang kampus tersebut dan benar saja orang yang pertama kali di lihat oleh Vana adalah Reno juga gengnya. Mereka tengah bercada di bawah pohon yang di bawahnya ada bangku panjang yang mungkin bisa menampung sekitar lima orang.

" Itu dia." ucap Vana menatap tajam ke arah reno.

Vana dan Aiden berjalan menuju tempat reno dan gengnya, tapi baru sampai di pertengahan jalan tangan Vana tiba-tiba di cekal oleh seseorang.

"Lo ngga bisa pergi sendirian ke sana!" Mata Vana dan Vero beradu tatap sampai akirnya Vana memutuskan kontak matanya dengan Vero.

Sedangkan Aiden ia sudah terlebih dahulu berjalan ke sana.

"Reno dan gengnya itu berandalan kalo lo salah bicara dan buat mereka tersinggung lo bisa aja di buat sama kayak kak Aiden." lanjut Vero lagi.

Vero menutup mulut Vana dengan satu jarinya, "Ngga usah tanya gue kenapa ke sini. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan lo!." ucap Vero karna Vero tau Vana pasti mempertanyakan kenapa dia bisa di sana.

Vero menarik tangan Vana menuju tempat reno juga gengnya.

"Hai kak, boleh minta waktunya sebentar?" tanya Vero saat sudah berada di tempat Reno dan gengnya.

"Itu tangan nyaman banget di pegang. "Sindir Aiden pada Vana, yang terlihat jika Aiden sangat cemburu.

Vana yang baru sadar pun langsung melepas cekalan tangan Vero.

" Lo siapa?" Tanya Reno menatap tajam ke arah Vana dan Vero.

" Kita dari SMA Lentera Bangsa kak, kita ke sini mau tanya - tanya seputar Basket ke kakak. "jelas Vero. Sebenarnya Vana yang akan bertanya tapi Vero selalu mendahuluinya. Seperti mengisyaratkan cukup dia saja yang berbicara.

Reno memasang wajah sombong and sok coolnya," Lo bertanya ke orang yang tepat. "

" Ke PD an banget lo." Hujat Aiden.

" Mau tanya apa, buruan!. Gue ngga punya banyak waktu. "ujar Reno lagi.

" Katanya kakak menjadi ketua tim basket dan mewakili lomba basket ke bali itu karna kak Aiden meninggal, apa bener kak? "tanya Vero memulai pertanyan menjebak pada Reno.

" Iya dia meninggal bunuh diri di gudang."

" Stress dia" ujar Tristan

"Depresi karna ngga sanggup jadi ketua tim basket." lanjut Bastian sembari tertawa kecil.

Aiden yang menyaksikannya pun ingin rasanya memukuli Reno juga teman - temannya tapi tangannya di tahan oleh Vana.

"Kita ngga akan dapet apa- apa kalo kamu mukulin mereka!" ucap Vana pelan mencoba memperingati Aiden.

"Katanya kakak sama Kak Aiden punya masalah sebelum kakak di angkat jadi ketua tim basket dan tanding ke bali. Apa bener kak? "tanya Vero lagi.

Reno yang merasa di introgasi langsung berdiri dan mencekal kerah baju Vero," Lo ke sini mau nanya tentang basket atau introgasi gue hah?! "Reno menatap tajam ke arah Vero tangannya sudah mengepal kuat bersiap-siap akan memukuli Vero begitu juga dengan Tristan dan Bastian yang sudah berdiri dan mengambil tempat yang pas untuk bisa mengeroyok Vero.

Vana langsung mendorong tubuh Reno karna mencekal kerah baju Vero.Cekalan tangan Reno terlepas, tubuhnya terdorong beberapa Centi meter ke belakang.

Reno yang tak terima pun membalas dorong Vana yang membuat Vana jatuh tersungkur ke tanah.

" Vana!" Ucap Vero dan Aiden bersamaan.

Aiden naik pitam ia langsung memukul Reno habis - habisan. Teman - teman Reno yang menyaksikan Reno yang seperti orang di pukuli tanpa ada yang memukulinya pun langsung berlari pergi dari sana meninggalakn Reno yang tepar di atas tanah. Mereka heran juga sekaligus takut dengan apa yang mereka lihat.

"AIDEN UDAH!"teriak Vana, jika Aiden sampai membunuh Reno maka Aiden akan kekal selamanya di dunia ini.

Reno sudah tepar di atas tanah dengan wajah yang berlumuran darah, dia tidak sadarkan diri. Aiden menatap tajam ke arah Vana tapi saat Vana akan menghampirinya, Aiden malah menghilang.

"Reno ada di sana. "Ucap Tristan juga bastian beramai-ramai akan menuju taman.

Vero langsung menarik tangan Vana membawanya kabur dari sana. Sebelum rombongan mahasiswa itu menghampiri mereka dan bisa - bisa mereka juga akan di keroyok.

" Reno" Bastian langsung berlari ke arah reno yang terkulai di atas tanah dengan wajah yang berlumuran darah.Sedangkan Tristan juga Mahasiswa lain mencari keberadaan Vana juga Vero.

Vero dan Vana bersembunyi di balik bak sampah yang berada di ujung taman. Vero membekap mulut Vana agar tidak mengeluarkan suara apa lagi banyak mahasisiwa yang tengah mencari mereka.

...#######...

"AAAAAAAKKKHHH"Teriak Aiden melepaskan kekesalannya. Aiden kesal kenapa ia tidak bisa membunuh Reno, kenapa dunia tidak adil kepadanya? Padahal sudah jelas jika Reno sangat sensitif ketika mendengar namanya, sudah jelas jika dia yang membunuhnya.

" KENAPA? KENAPA GUE NGGA BISA BUNUH DIA? KENAPA GUE KEKAL DI DUNIA INI KALO GUE BUNUH DIA? KENAPA, KENAPA GUE NGGA BISA BALAS PERBUATAN ORANG YANG UDAH BUNUH GUE DENGAN TANGAN GUE SENDIRI? ."

"KENAPAAAAA?! "

Aiden melepas semua kekesalnnya di danau tempat ia menembak Vana,ia merasa hanya di sana ia bisa melepas kekesalannya. Juga hanya di sana ia bisa menenagkan diri.Dan juga hanya di sana tempat yang indah yang pertama kali ia kunjungi dengan Vana setelah ia menjadi hantu. Tempat di mana ia bisa melihat tawa Vana lepas dan senyum indah Vana yang membut Aiden bener bener jatuh cinta di buatnya.

Untuk sementara ini ia akan merenung di sini setidaknya sampai ia merasa tenang dan siap untuk muncul kehadapan Vana untuk meminta maaf karna dia sudah mengacaukan rencana Vana. Aiden yakin Vero pasti bertanya-tanya dengan apa yang terjadi.

...########...

Vana dan Vero keluar dengan selamat dari kampus itu, ya tentunya setelah kondisi kampus aman dan para mahasiswa tidak mencari mereka lagi. Tapi mereka yakin setelah ini mereka pasti akan mendapat masalah.

''Lo bisa liat kak Aiden? "tanya Vero, menatap vana penuh tanda tanya.

" Berarti semua yang di ucapin sama Tiara dan Bianca itu semuanya bener?"tanyanya lagi.

Vana diam seribu bahasa tangannya gemetar, saat ini ia benar-benar takut. Bagaimana ia bisa menjelaskannya pada vero dan membuat vero tidak takut ataupun menjauh darinya?

Vero memegang tangan Vana yang gemetar," Lo ngga usah takut, kita punya kelebihan yang sama!."

...Bersambung...

Jangan lupa like, Vote, komen dan shere cerita ini gays! :)