Ghost Love
HAPPY READING!!!
Vana dan neneknya berlari cepat menaiki tangga darurat menuju apartemen Tersangka pembunuhan Arwah yang neneknya tolong. Semua bukti sudah akurat kini waktunya Vana dan Neneknya menangkap Pria yang sudah tega membunuh istrinya sendiri.
Nenek Vana memberhentikan langkahnya, Satu tangga lagi mereka akan sampai di lorong apartemen Pria itu.
"Vana kamu disini ya, jangan kemana-mana!!! "" Ucap Nenek Vana sambil memegang erat kedua pundak Vana erat.
Vana mengangguk, mengerti. Memang ia selalu di tinggal seperti ini oleh neneknya karna umur vana yang masih 10 tahun dan masih sangat kecil untuk bisa memahami perbuatan tersangka ataupun neneknya nanti. nenek vana tidak mau vana melihat kekerasan atau mendengar kata-kata kasar nantinya.
"Anak pintar, Nenek akan segera jemput kamu. "ucap Nenek Vana sambil mengelus lembut puncak kepala Vana.
Nenek Vana kembali berlari melanjutkan langkahnya untuk menaiki tangga. Tapi baru dua langkah, nenek Vana kembali berhenti. Ia melihat Vana ke belakang.
" Kalau nenek ngga kembali dalam 10 menit kamu harus naik ke atas ya!. Teriak sekuat mungkin jika terjadi sesuatu sama nenek!. "Tuturnya kemudian kembali berlari menaiki tangga.
Vana melihat jam tangan yang ia kenakan, vana menghitung tiap putaran jarum panjang yang berputar di jamnya. Satu putaran lagi akan tepat 10 menit.
Tik.. Tik... Tikk
Ini waktunya vana berlari ke atas melihat keadaan neneknya. Vana berlari cepat ke atas, Vana berharap tidak terjadi sesuatu pada neneknya.
"NENEK!! "Teriak Vana melihat pria yang berada di depan neneknya itu mengeluarkan pisau dan bersiap akan menusuk neneknya.
AAAAKKKH.....
Teriak Nenek Vana saat benda tajam yang di pegang pria itu mengenai perutnya.Nenek Vana jatuh ke atas lantai, Ceceran darah berserakan di depan pintu kamar apartemen itu.
"NEEENEEKKKKK!!!! "Vana Berteriak kencang berlari menghampiri neneknya.Sedangkan Pria itu berlari pergi meninggalkan Nenek Vana yang telah terbaring di lantai.
Semua penghuni apartemen itupun keluar karna teriakan Vana yang begitu keras. Semua penghuni apartemen sangat terkejut melihat kondisi nenek Vana.
"Nenek ngga papakan? "tanya Vana sambil menangis memeluk Neneknya.
"Ini saatnya Nenek pergi sayang." ucap Nenek Vana dengan nafas yang tidak beraturan. Nenek vana sebisa mungkin meraih puncak kepala Vana, "Kamu harus lanjutin ini, kamu harus tolong para arwah untuk menemukan keadilan mereka. Nenek akan wariskan penglihatan nenek ke kamu!" lanjut Nenek vana mulai mentranfer ilmunya pada vana.
Tubuh vana bergetar hebat sesuatu yang aneh terasa masuk ke dalam tubuhnya, Vana tidak tau apa itu tapi saat ini semua penglihatannya terlihat gelap ia tidak tau apa yang terjadi sampai akirnya, tubuh vana jatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri.
Semua penghuni apartemen langsung berkerumun, mereka semua panik dan langsung menelfon ambulans.
Vana dan Neneknya langsung di larikan ke rumah sakit ketika ambulans datang. Dan Pria yang menusuk nenek vanapun juga telah tertangkap, ia di serahkan ke kantor polisi oleh satpam apartemen .
...######...
"AAAAAAAA... " Vana berteriak lantang saat ia baru saja sadar. Mama dan Papa Vanapun langsung berlari ke tempat brankar Vana.
Vana menutup kedua matanya kepalanya ia tenggelamkan di tekukan kakinya. Vana terlihat begitu ketakutan bahkan setelah Papa dan Mamanya datangpun Vana tetap tidak mau membuka kedua matanya.
"Sayang kamu kenpa? "tanya Tania, mama Vana yang tidak mengerti dengan Vana yang terlihat begitu ketakutan. Tania berusaha melepas tangan Vana yang menutupi kedua matanya.
" Itu maaaa!! " Vana menunjuk ke arah depan, menunjukkan sesuatu seram yang ia lihat.
"Kenapa? Ada apa di sana? "Tanya Wiliam papanya, ia tidak melihat apaun di sana tidak ada yang mencurigakan atau hal yang aneh.
"Itu paaa!!!! " tunjuk vana lagi masih dengan mata tertutup.
"Apa sayang? Ngaa ada apa-apa, sekarang vana buka mata vana ya. "bujuk Tania meyakinkan putrinya.
Vana membuka matanya perlahan-lahan, Vana masih takut yang ia liat tadi sangatlah menyeramkan. Vana melihat sekeliling mencari sosok yang ia lihat tadi.
" Ngga ada apa-apakan sayang?" ucap Tania tersenyum lebar.
Vana mengangguk membenarkan kata mamanya itu. Tapi baru saja Vana lega tiba-tiba saja sosok putih berambut panjang dengan wajah yang penuh darah jatuh dari atap dan tepat mendarat ke brankar Vana.
" AAAAAAAAAAAA" Teriak Vana ketika sosok yang ia lihat tadi kembali muncul tepat di atasnya brankarnya.
...######...
"Orang gilaaa, orang gilaaaa"ucap para murid-murid mengelilingi Vana.
" Kaca matanya ambil!" perintah salah seorang anak yang mengelilingi vana.
Anak yang di perintah itupun mencopot kaca mata vana kemudian merusaknya.
" Orang gilaaaa, orang gilaaa" ucap para murid itu semakin keras sambil bertepuk tangan dan terus menelilingi Vana.
Vana menutup kedua matanya rapat, ia berjongkok di tengah-tengah murid yang kini mengelilinginya.
"Nenek Vana takut. "Batin Vana memanggil neneknya berharap neneknya itu datang dan menolongnya.
" Hei apa-apaan ini, kalian semua bubar!!" perintah salah satu guru yng kebetulan lewat dan melihat pembulyan itu.
" Vana kamu ngga papakan?" tanya buguru itu membantu vana berdiri." mata kamu kenapa ditutup, kamu buka ya sayang!! "perintah buguru memegang tangan vana agar vana membuka matanya.
" ENGGAKKKKKK!!" Teriak Vana kuat, sambil terus menangis.Membuat sang guru terkejut.
" Kalo bigitu vana ikut buguru kekelas ya?!" ucap buguru yang di angguki vana. Ibu guru itu menuntun vana ke kelas dan menyuruh vana untuk duduk di salah satu bangku kelas.
" Halo buk, apa ibuk bisa ke sekolah sekarang?, ini tentang vana. "ucap ibu guru itu menelfon orang tua vana.
"Vana?, Saya akan segera ke sana." jawab Tania, ia sangat cemas dengan kondisi vana terlebih dengan kemampuan yang di wariskan mamanya pada vana.
...#######...
"Vana sering sekali ketakutan seperti ini bu,sikap vana terlihat sangat aneh. nilai vana juga sangat menurun drastis. Jika terus begini vana mungkin akan tinggal kelas buk. "jelas wali kelas vana pada Tania.
" Vana masih sangat terpukul dengan kematian neneknya buk, saya harap ibu bisa mengerti keadaan anak saya saat ini." balas Tania memohon pengertian pada wali kelas vana.
" Saya sangat mengerti buk, tapi ini sudah berbulan-bulan. Saya tidak bisa selalu mengerti karna saya di sini hanya seorang guru mau bagai manapun aturan dan standar nilai sekolah harus tetap di jalankan buk. Jadi saya minta maaf, saya tidak bisa lagi membantu vana. "jelas Buguru itu.
" Ibuk mungkin bisa memindahkan vana ke sekolah lain yang lebih mengerti keadaan mental anak ibuk." sambung bu guru itu lagi.
Mata tania membulat tidak terima dengan ucapan terakir guru itu, "Anak saya tidak gila ya buk, vana hanya terpukul dia tidak gila. Jika memang ibuk tidak sanggup, saya akan pindahkan vana sekarang juga dari sekolah ini." emosi tania memuncak ia tidak terima jika anaknya di katakan seperti itu. Tania langsung menggendong vana dan beranjak keluar dari ruangan.
" Buk maksud saya bukan seperti itu buuk" panggil guru itu mencoba menahan Tania tapi tania tetap terus berjalan.
" Maa vana akan pindah sekolah ya?" tanya vana saat masih dalam gendongan tania.
"Iya sayang, kita akan ke sekolah yang lebih berkualitas dari sekolah ini." jawab Tania berjalan cepat menuju parkiran.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Ratna Alyandra
kayanya seru thor. aku lanjut baca ya
2023-01-19
0
Ꭿlina⃟💎
Aku mampir thor, semangat
2022-12-31
0
Min sua
cerita nya bagus thor
2022-09-26
0