NovelToon NovelToon
Hidup Kembali Di Tubuh Anak Kecil

Hidup Kembali Di Tubuh Anak Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti / Menjadi bayi
Popularitas:34.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Di khianati dan terbunuh oleh orang yang dia cintai, Nada hidup kembali di tubuh seorang gadis kecil yang lemah. Dia terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa?

"Kakak, tolong balaskan dendam ku." Pinta gadis kecil yang namanya hampir sama dengan Nada.

"Hah!! Gimana caranya gue balas dendam? tubuh gue aja lemah kayak gini."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.32

Beberapa hari kemudian.

Sidang yang menegangkan! Dengan bukti-bukti yang kuat dan keterangan saksi, hakim memutuskan hukuman yang berat bagi Salsa dan Rowman. Keduanya tidak bisa mengelak lagi dan harus menjalani hukuman penjara 20 tahun serta denda yang besar.

Salsa menangis sedangkan Rowman menunduk, kedua pengacara mereka tidak bisa membela. Karena semua bukti sangat kuat.

Nada dan keluarga yang mendukungnya akhirnya bisa mendapatkan keadilan. Sementara itu, Salsa dan Rowman harus merenungkan perbuatan mereka dan menjalani hukuman yang telah diputuskan. 

Sebelum keluar dari ruang persidangan, Rowman menatap Kara yang sedang di peluk oleh Julia.

"Aku ingin bicara dengan anak itu." Kata Rowman.

"Baiklah hanya lima menit." Balas petugas.

Salsa hanya melihat sekilas, lalu di bawa ke ruang tahanan. Setelah ini dia pasti akan kehilangan teman-temannya, dunia luar pasti sedang menggunjingnya dengan sebutan pembunuh dan pelakor.

"Kara," panggil Rowman.

Kara melepaskan pelukannya, lalu menatap Rowman. 

"Kita tunggu diluar," bisik Julia.

"Iya, Tan." Balas Nada.

"Mom, gimana kalau dia lukai Nada?" tolak Samudra.

"Gak akan, Sam. Tangan dia di borgol mana bisa melukai Nada," sahut Raihan.

Embun pun menarik Samudra, sebelum lelaki itu menjawab. Kini hanya tinggal Nada, Rowman dan petugas lapas.

"Kamu .. Nada?" tanya Rowman. "Atau Kara?"

"Aku Nada, tubuh ini milik Kara." Jelas Nada.

"Sesuai janjiku, kalau aku akan kembali untuk balas dendam." Nada tersenyum tipis.

"Maafkan aku, Nada." Lirih Rowman.

"Aku menyesal telah melukaimu, sampai nyawa mu hilang. Dua bulan setelah kepergianmu, setiap malam dan mungkin selama hidupku. Aku selalu dihantui rasa bersalah. Bahkan, kehidupan rumah tangga yang aku impikan bersamamu dulu. Tidak sesuai ekspektasi ku," ujar Rowman, menatap wajah Nada yang hanya diam.

"Aku memaafkan mu, Row." Hanya itu yang bisa Nada katakan.

"Row," lirih Rowman, panggilan itu adalah panggilan sayang Nada untuknya. Tanpa sadar, Rowman pun tersenyum tipis.

Tanpa menunggu jawaban Rowman, Nada meninggalkan ruangan persidangan. Sedangkan Rowman menatap kepergian Nada dengan tatapan sendu. Ada kerinduan dalam dirinya, bagaimanapun juga. Nada adalah cinta pertamanya.

****

Nada kembali berjuang untuk keadilan, bahkan setelah semua yang dia alami. Dengan melaporkan kasus kekerasan dan pelecehan yang dialami oleh Kara. 

Anak kecil yang tubuhnya ditempati, dia menunjukkan keberaniannya untuk berbicara dan meminta pertolongan.

Dia juga menunjukan foto Alfa, karena Alfa tidak ada dirumah Evelin.

Sekarang, Nada bisa fokus pada momen-momen bahagia bersama teman-temannya di panti asuhan, seperti makan bersama dan menikmati waktu bersama. Ini bisa menjadi akhir yang bahagia untuk ceritanya.

Berpuluh menit kemudian, mereka sudah sampai di halaman panti. Dimana anak-anak menyambut dengan gembira, Nada pun terharu. Rasanya, dia ingin egois untuk berada di tubuh Kara.

"Ayo masuk, makanan sudah siap." Kata Bunda Tari.

"Ya ayo." Seru semuanya kompak.

"Sudah jangan menangis, semuanya sudah selesai. Nada, orang yang berbuat jahat sudah dihukum." Kata Bunda Kasih, kini hanya tinggal mereka berdua di halaman panti.

Sedangkan yang lain, sudah lebih dulu masuk.

"Dan artinya, aku harus kembali. Karena tubuh dan hidup ini milik Kara." Balas Nada, Bunda Kasih memeluk Nada dengan erat.

"Jangan pergi." Lirih Bunda Kasih.

Di ruang makan sudah ramai oleh anak-anak dan orang dewasa. Nada mengamati satu persatu wajah orang-orang yang dia sayangi.

"Aku akan mengingat, setiap kenangan indah bersama kalian." 

"Selamat makan, semuanya!" seru Julia, sambil membuka kotak catering, membuyarkan lamunan Nada.

"Wah, enak banget! Apa ini?" tanya Samudra, sambil menyantap makanan.

"Ayam goreng dengan saus spesial," jawab Julia.

"Terima kasih, Tante Julia. Ini sangat lezat," kata Nada, sambil tersenyum semua ini adalah makanan kesukaannya.

"Senang bisa membuat kalian bahagia," kata Julia, sambil tersenyum kembali.

Julia juga membelikan mainan untuk anak-anak dan kebutuhan untuk remaja.

****

Ditempat yang berbeda, Evelin memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mengubur kenangan buruk bersama Kara. Dia masih merasa bersalah dan sakit atas apa yang terjadi pada putrinya.

"Maafkan, Mama. Kara," lirih Evelin, entah sudah berapa kali dia menangis.

"Seandainya Mama gak bawa lelaki itu, mungkin kita sudah hidup bahagia."

Sekar menatap Evelin yang memeluk foto Kara dengan erat, setelah pertemuan dengan Bagas waktu itu. Sekar mendesak Evelin, untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Jayden, Satria dan Sekar yang mendengar cerita Evelin, tentu saja terkejut dan tak percaya.

Bagaimana bisa, jiwa Kara pergi dari tubuhnya?

"Ev, kamu yakin akan pergi?" tanya Sekar. "Bagaimana, kalau Kara kembali?"

"Dia gak akan kembali, Mbak." Balas Evelin.

"Dan aku sudah yakin untuk pergi, terlalu sakit aku berada disini." Lanjut Evelin.

Sekar menghampiri Evelin, dan memeluk wanita tersebut dengan erat. Sekar tahu bahwa Evelin sangat rapuh saat ini.

"Seharusnya, kamu jangan pergi Ev. Aku akan menjagamu," bisik Sekar.

"Gak papa, Mbak. Aku bisa jaga diri, dan terima kasih atas semuanya. Atas kebaikan Mbak dan keluarga padaku dan Kara," ujar Evelin, dia menyeka sudut matanya lalu memasukan foto Kara.

Sekar mencoba untuk memahami dan menghormati keputusan Evelin, tetapi Evelin merasa bahwa dia perlu pergi untuk memulai hidup baru.

Jayden, disisi lain, menjadi lebih pendiam dan fokus pada lomba di sekolah, mungkin sebagai cara untuk mengatasi kesedihan dan kekecewaan.

Bersambung...

Maaf typo

Jangan lupa Komennn guys, like n share yaaa 🙏

1
Aisyah Suyuti
menarik
Fisee
up up up up
grazy uup dong thor 🥲
Fitrian
mantap Thor👍
crazy uup dong thoor 😢
AriNovani: Sambil nunggu Kara Nada, boleh mampir di novelku yang lain kak dengan judul "100 Hari Mengejar Cinta Suami" 🙏
total 1 replies
Fitrian
cuiiiiiihhhhh manusia kapirrr yang sudah menjadi makhluk neraka Jahannam 🖕🖕
Fitrian
lah kho aku ngebaca Israel ya 🤣🤣🖕
Fitrian
mantap Thor👍
crazy uup dong thoor 😢
Fisee
up up up up
grazy uup dong thor 🥲
Mochi 🐣
Lanjut /Heart//Heart//Heart/
Meciww _30
terimaaaa miko evelinn jangan sendiri ke enakann si bagass bego
Meciww _30
begoo si bagas masih aja bertahan anjing rina
AriNovani
Mampir ya guys sambil nungguin Kara
Nurijan Daud
cerita luar biasa
Virna Vaina Voona
semangat ❤❤❤
Lala Kusumah
hadir
Andriyati
evelyn bodoh,, harus nya kamu sayangi raga anak mu,, bentuk penyesalan atas apa yg terjadi sama anakmu,, ini malah bersifat egois,, emang kamu gak sayang anak mu kok
Mochi 🐣
Hana terlalu baik jadi anak
Epi Widayanti
/Heart//Heart/
Mochi 🐣
lanjut
YAM
Luar biasa
Vivo Y93
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!