NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Misterius

Menikahi Pria Misterius

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak
Popularitas:17M
Nilai: 4.9
Nama Author: Delia Septiani

Rate 21+

Nashira membuka mata, ia begitu terkejut melihat tubuhnya yang polos tanpa terutup benang sehelai pun. Ia menganggap kalau semalam ia telah memanggil seorang gigolo dan menemaninya tidur. Nashira pun meninggalkan beberapa uang di atas meja untuk lelaki itu. Lalu ia kabur.

Takdir kembali mempertemukan mereka berdua, akan tetapi Nashira tidak mengingat lelaki itu. Nashira yang terlilit hutang besar akhirnya dibantu oleh lalaki asing itu dengan imbalan mau menjadi pengantinnya.

“Aku akan membantumu, tapi kau harus mengabulkan tiga permintaan untukku,” ucap seorang lelaki bernama Akash Orion Atkinson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Septiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merahasiakan Pekerjaan

"Ki-kita ada di mana?” tanya Shira.

“Di rumah ibuku,” jawabnya santai.

Shira yang terkejut langsung membelalakan kedua matanya, merasa shock. “A-apa? ... Ibumu?” tanyanya, yang langsung dibalas anggukkan pelan oleh Akash.

“Hm, kenapa memangnya?” tanya Akash, Shira bergeming menggeleng kepalanya.

“Ayo!” ajak Akash menarik lengan Shira dan membawanya masuk ke dalam rumah sederhana berlantai dua.

“Bu ....” Akash berteriak sambil mengetuk pintu.

Tok, tok, tok.

“Bu!”

Ceklek ....

Pintu terbuka, lalu munculah seorang wanita setengah baya, berusia 45 tahun. Tampilannya masih terbilang cukup muda, dengan rambut hitamnya yang digelung ke belakang memakai tususk konde. Balutan dress rumahan sebawah lutut, berwarna abu-abu dengan corak bunga kecil yang berwarna hitam dan putih itu melekat di tubuhnya yang cukup mungil.

Dari pipinya yang sedikit kendur, tampak bibirnya yang melengkung ke atas menciptakan sebuah senyuman indah saat melihat kehadiran anaknya.

“Akash,” ucap Tessa—ibunya Akash.

Akash melebarkan senyumannya, saat wanita yang dirindukannya itu memeluknya dengan erat.

Shira dapat melihat, sorot bahagia dari kedua netra wanita tersebut saat mendekap Akash dengan begitu hangat.

Setelah beberapa lama saling berpelukan, kini perhatian Tessa beralih ke arah seorang gadis yang ada di samping anaknya. Gadis yang menurut pandangannya begitu cantik.

“Siapa ini, Nak?” tanya Tessa, masih dengan senyumannya yang terkembang di wajahnya.

Akash tersenyum, lalu melirik Shira sekilas. “Ini ... calon istriku, Bu.”

Tessa membeliakkan kedua matanya, merasa terkejut saat tahu anaknya datang membawa calon menantu untuknya.

“Calon istrimu?” tanya Tessa.

"Hm, bagaimana?" tanya Akash, masih dengan bibirnya yang melengkung, tak menyurutkan senyuman manisnya.

Shira yang bingung dan gugup, ia masih bergeming di tempatnya, ingin menyapa ramah, tapi saat melihat keterkejutan di wajah Ibunya Akash, membuat dirinya sedikit merasa tidak percaya diri.

“Ya ampun ... cantik sekali,” puji Tessa kepada Shira. Seketika membuat Shira tersenyum malu.

Lalu, buru-buru Shira meraih tangan wanita tersebut, mencium punggung tangannya seraya memperkenalkan diri.

“Sa-saya Shira, Tante,” ucapnya lembut dan sopan.

Tessa langsung memeluk Shira. Lalu memberikan kecupan singkat di pipi gadis tersebut. Membuat kedua pipi Shira langsung bersemu merah, merasakan gejolak senang dan malu di dalam hatinya.

"Benar-benar cantik ...." Tessa menatap kagum.

"Oh iya, ayo masuk, masuk."

Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah. Tessa memanggil pelayannya untuk mengambilkan air dan cemilan untuk anak dan calon menantunya tersebut.

“Mimpi apa, Ibu ini. Kok kamu bisa sih, tiba-tiba datang bawa calon mantu buat, Ibu?” tanya Tessa penuh kebahagiaan, terlihat jelas pada bibirnya yang sedari tadi tidak menyurutkan senyumannya.

“Bukannya Ibu mau aku, cepat-cepat dapat istri ya? Ini aku bawakan, Ibu malah nanya mimpi apa! Ini kenyataan, Bu,” ucap Akash terkekeh.

“Haha iya, ini bukan kenyataan, tapi Ibu ngerasa ada di mimpi aja, kamu yang dingin begini tiba-tiba bawa calon istri yang cantiknya kebangetan. Padahal dari dulu, Ibu itu 'kan, paling takut."

"Takut kenapa?" tanya Akash, heran.

"Takut kamu gak bisa cari calon istri sendiri," jawabnya diakhiri dengan kekehan.

"Ya ampun, Bu. Masa ibu meragukan ketampanan anakmu ini sih, anak tunggal Ibu 'kan, tampan begini, tidak akan sulit kalau sekedar mencari wanita, bahkan yang antri banyak," ujar Akash begitu percaya diri.

Membuat sorot mata wanita yang ada di sampingnya, mengerling, merasa mual mendengarnya.

"Iya, kalau itu, Ibu juga tahu. Tapi, yang Ibu takutkan, mana ada sih, wanita yang bisa tahan di samping orang dingin kayak kamu."

"Benar 'kan, Nak Shira? Kalau Akash itu orangnya dingin?" tanya Tessa.

Shira mengerjap. "Ah, iya, Tante, bukan dingin lagi tapi beku," jawabnya. Langsung dibalas gelak tawa oleh Tessa saat mendengar jawaban Shira.

Tawa terhenti, lalu Tessa kembali melayangkan tatapannya ke arah Shira.  “Tapi, Ibu gak menyangka. Ternyata, Akash anak Ibu pintar juga mencari calon istri yang cantik dan sopan kayak kamu,” ucapnya pada Shira.

Shira semakin dibuat tersipu malu, ia hanya bisa tersenyum meringis menanggapinya. Entah kenapa, sifat dirinya yang cerewet langsung menghilang di saat situasi seperti ini.

"Sopan apaan! Orang bar-bar kayak dia, lagi begini aja, sok kalem banget," gerutu Akash dalam hati, sambil melirik sinis ke arah Shira yang duduk di sampingnya.

“Kamu udah lama kenal Akash?” tanya Tessa pada Shira.

Shira kebingungan, ia sekilas melirik ke arah Akash, lalu Shira pun mengangguk mengiyakan. “Emh, i-iya, Tante. Udah cukup lama kenalnya,” jawabnya gugup.

“Memangnya, kalian bisa saling kenal, ketemu di mana?”

“Di hotel.” Akash.

“Di club.” Shira.

Keduanya menjawab secara bersamaan. Membuat jawaban dari pertanyaan Tessa tidak sinkron.

Tessa mengkerutkan dahinya. “Loh, kok ini bilang hotel yang satu bilang di club,” ucap Tessa kebingungan.

Akash tersadar, kalau memang Shira hanya mengingat dirinya saat pertemuan di club waktu itu. Saat Shira hendak melarikan diri dari kamar sewaan tuan Hellboy.

“I-iya, salah, maksud aku di club, tapi lebih tepatnya di kamarnya gitu," Akash membenarkan.

“Hah? Di kamar?” Tessa memandangnya dengan penuh selidik.

Akash dibuat gagap sendiri, begitu pun dengan Shira, yang tampak kebingungan dan sedikit malu. “I-iya di kamar, waktu itu ... aku bantu dia kabur dari penjahat,” ucap Akash menjelaskan.

"Iya 'kan, Nasi?" tanya Akash gugup.

"Hah, i-iya jawab," jawab Shira terpaksa.

“Ah ... begitu ya.” Akash dan Shira mengangguk secara bersamaan.

"Eh, tapi, kenapa barusan kamu panggil Shira dengan kata Nasi?" tanya Tessa.

Akash menggaruk pundaknya yang tidak gatal. "Eh he he, ma-maksuku Nashira, Bu. Bukan Nasi," kilahnya.

"Oh ... begitu, Ibu kira itu panggilan sayang kamu ke Shira. Tapi, kok ya aneh banget, panggilannya jadi Nasi."

Lalu mereka pun berbincang kembali, membahas dari satu hal ke hal lain. Bahkan Tessa tidak segan menceritakan sikap dan kebiasaan Akash saat masih kecil bahkan sampai sudah remaja. Dan Shira baru tahu, kalau Akash  termasuk orang yang sulit bersosialisasi, mendengar dari cerita Ibunya.

Shira sangat senang mendengarkannya, tetapi tidak dengan Akash yang merasa malu, karena Sang Ibundanya sudah membongkar aib masa lalunya.

Obrolan mereka juga sesekali diiringi oleh gelak tawa. Sungguh, suasananya sangat terasa begitu hangat, melihat satu keluarga kecil yang tengah berkumpul penuh kebahagiaan.

“Oh, ya Shira, apa kamu sudah tahu pekerjaan, Akash?” tanya Tessa.

Pertanyaan tersebut, cukup membuat Akash merasa terkejut dan merasa bimbang deg-deg-an.

“I-iya, sudah tahu, Tante,” jawab Shira tersenyum sopan.

“Oh, syukurlah kalau kamu sudah tahu dan bisa menerima pekerjaannya dia. Soalnya kerjaan Akash, ini kan cukup—”

“Eh, Shira. Kau bukannya tadi mau ke kamar mandi ya? Nah, itu Bi Ella datang, nanti biar Bi Ella yang antar kamu ke kamar mandi ya,” ucap Akash memotong perkataan Ibunya.

Shira menatap bingung kepada Akash. Akan tetapi, Akash memberikan sebuah kode dari alisnya yang diangkat sebelah, menandakan bahwa dirinya harus pergi ke kamar mandi saat itu juga. Dan Shira pun menurut, lalu Bi Ella yang datang membawa cemilan untuk mereka, setelahnya langsung disuruh mengantar Shira ke kamar mandi.

Setelah Shira pergi, Akash memandang serius ke arah Ibunya. “Bu, jangan membahas soal pekerjaanku di depan Shira ya,” pinta Akash.

Tessa menautkan kedua alisnya, menatap heran ke arah anak tunggalnya tersebut. “Loh, memangnya kenapa?”

“Selama ini dia hanya tahu dan selalu menduga, kalau aku adalah seorang sopir. Aku membiarkannya, karena aku ingin tahu sesederhana apa dia,” ucap Akash.

Tessa tersenyum mengangguk, ia mengerti akan maksud dari ucapan anaknya tersebut. Dan hal itu, semakin membuat Tessa menyukai Shira yang penuh dengan kesederhanaan.

“Oh, begitu. Pantas saja, kamu memotong pembicaraan Ibu barusan. Baiklah, Ibu tidak akan membahas maslah pekerjaanmu di depannya,” ucap Tessa penuh maksud.

"Eh, tapi ... perihal kasus yang terjadi pada ayahmu, apa kamu sudah membereskannya?" tanya Tessa pelan, penuh selidik.

Akash menghela pasrah, lalu menggeleng pelan. "Sementara ini, aku belum bisa memecahkan masalahnya, tetapi aku sudah mendapatkan sedikit petunjuknya."

"Hm, baguslah. Ibu harap, masalah ini bisa segera selesai dan tidak berkepanjangan," ucap Tessa, dibalas anggukkan penuh harap oleh Akash.

Bersambung....

Like tembus 45 authro bakalan up 3 bab lagi buat malam ini.

Yuk gas keun buat dapat 45 like di bab ini :)

1
Muawanah
😱😱🤣🤣🤣🤣🤭bisa aja si Shira 😁😁😁
Muawanah
mampir kak... mdh2n cerita nya menarik ya
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Mas Tista
bikes
Mas Tista
Shira aneh
Mas Tista
pantesan infonya shira idiot yaaa
Mas Tista
Luar biasa
Mas Tista
lanjutlaaahhh
Meriana Erna
wah ud tamat,gmn kbr jakshson
Meriana Erna
kasian edwin
Meriana Erna
kesian si Jakson 😔😔😔akibat keserakahan ibu ny dia jd korban
Meriana Erna
ayah ny si akash ni egois x
Meriana Erna
ih si pelakor ini TK sadar diri ,knp bukan pelakor ini j yg d bw Marvel trs mati
Meriana Erna
mngkny jgn berurusan dgn org kaya lw kau masih pemula🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤣🤣🤣
Meriana Erna
Ap mungkin bakker & austin ini di jodohkn ?
krn ssuatu hal jd bakker tk bs menceraiknny,nampak bakker tw lw istri kedua ny jahat
Meriana Erna
agak ny si boy ni org suruhan ny jakscon
Meriana Erna
shira ni istri pembangkang 🤦🏼‍♀️🤣🤦🏼‍♀️🤣 smua hal mw di kerjain sendiri gk prnh mw izin dgn suami,bhkn stts ny j sengaja di sembunyikkn ny🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Meriana Erna
shira pun sllu gk minta izin suami stiap melakukan sesuatu🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️kk author knp karakter shira ni tipe istri durhaka y???
Meriana Erna
ud di bilang lw ad masalah hubungi suami ny dasar istri pembangkang🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️😏😏😏
Meriana Erna
knp shira j yg jaga ma2 kalala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!