NovelToon NovelToon
Sang Pewaris

Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah
Popularitas:8.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Novi Zoviza

Aurora Vannesya wanita cantik dan polos ditinggal oleh sang suami karena tak kunjung hamil.Tapi akibat keputusan asaannya karena ditinggal sang suami membuat Aurora yang biasa dipanggil Ara terlibat skandal satu malam dengan pria yang tak dikenalnya yang mengakibatkan ia harus mengandung benih pria itu.

Bagaimana hidup Ara kedepannya ayo simak novelnya disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu

Ara tak menghiraukan bisik bisik teman rekan kerjanya yang membicarakan tentang CEO mereka.Ia fokus pada pekerjaannya yang cukup menumpuk.

"Ra...suami kamu kerja dimana?",tanya Anya dengan tatapan sinisnya.Ia memang sedikit tidak suka dengan Ara yang sering menjadi pusat perhatian padahal telah menikah dan sedang hamil.

"Di luar kota",jawab Ara sekenanya.

"Hati hati loh Ra.Sekarang banyak pelakor",ujar Anya dengan julitnya.

Ara tak menggubris ucapan Anya dan lebih fokus pada layar komputer didepannya.

"Ra...Pak Arman minta kamu antarin berkas ini keruang meeting.Cepat ya udah ditunggu soalnya",ujar salah satu dari staf divisi keuangan.

"Baiklah...",ujar Ara mengsave pekerjaannya lalu meninggalkan teman teman yang memandangnya dengan sinis.

Ya Ara tak begitu disukai oleh rekan kerjanya dikarenakan wanita itu sering menjadi pusat perhatian karyawan lainnya.Itu membuat mereka iri pada Ara padahal Ara tak memperdulikan mereka yang mendekatinya karena yang ia pikirkan kedua anak yang ia kandung.

Sesampainya didepan ruang meeting Ara mengetuk pintu lebih dahulu setelah terdengar seruan dari dalam Ara membuka pintu.Semua mata menatap kearahnya membuat Ara tertunduk karena takut dan juga malu.

Pak Arman menghampiri Ara mengambil berkas yang ketinggalan.Disebuah kursi seseorang menatap Ara dengan tatapan tak percaya.Orang yang ia cari ternyata ada disekitarnya.

Ara melangkah keluar dari ruang meeting namun tiba tiba sebuah suara menghentikan langkah wanita itu.

"Tunggu...!"

Ara membalikan badannya lalu menunduk hormat karena itu tau yang memanggilnya bukanlah orang sembarangan.

"Kamu karyawan baru?",tanya pria itu penuh selidik.

"I-iya Pak",jawab Ara dengan suara bergetar.

"Bagian?"

"Staf keuangan Pak",jawab Ara.

Pria itu tersenyum penuh arti."Kamu ikut meeting menggantikan sekretaris saya yang tak bisa hadir",ucap pria itu.

Ara mengangkat kepalanya menatap pria yang kini menatapnya dengan senyuman evilnya."Tapi Pak--

"Kamu hanya mencatat hasil rapat,biasakan?",tanya pria itu.

"Ba-baik lah Pak",ucap Ara pada akhirnya.

Pak Arman tersenyum lega ia pikir Ara akan menolak karena yang ia tau Pak Kevin orangnya tak bisa ditolak.

Akhirnya Ara menjadi sekretaris dadakan dari CEO nya.Karena pria itu duduk dikursi yang diperuntukkan untuk Presdir.

Sepanjang meeting berlangsung Ara fokus pada apa yang didengarnya dan mencatat poin poin penting.Namun tidak dengan Kevin mata pria itu menatap perut rata Ara yang ia yakini saat ini benihnya sedang tumbuh disana.

Untung selama meeting Kevin mengikutsertakan asisten pribadinya jika tidak meeting kali ini akan gagal karena tidak fokusnya sang CEO.

Setelah selesai semua orang kembali menuju ruangan masing masing.Kini tinggal Kevin dan Ara beserta Asisten pribadi Kevin diruang meeting itu.

"Kamu ikut ke ruangan saya!",ucap Kevin pada Ara.

"Saya Pak?",Ara menunjuk dirinya sendiri.

"Ya..."

"Tapi Pak--

"Aku butuh salinan dari tulisan kamu",ujar Kevin lalu beranjak dari duduknya diikuti oleh asistennya.

Ara mau tak mau mengikuti CEO nya itu menuju ruangannya.Wanita itu tak percaya dengan apa yang terjadi menjadi sekretaris dadakan dan kini harus ikut bosnya itu keruangannya.

Sesampainya di ruangannya Kevin menuju kursi kebesarannya sedangkan sang asisten melangkah keluar dari ruangan Kevin.Karena ia sudah tau siapa Ara dan Bosnya itu butuh waktu berdua dengan wanita itu.

Ara terlihat begitu gugup karena hanya ada dirinya dan sang bos yang menatapnya tajam.

"Duduklah...!",ucap Kevin dengan suara basnya.

Ara melangkah pelan menuju kursi dihadapan Kevin sang CEOnya.

"Apa kamu tak mengingatku sama sekali?",tanya Kevin mengangkat sebelah alisnya.

Ara menggeleng pelan sebagai jawabannya,sungguh ia tak kenal dengan CEOnya itu.

Kevin menghela nafas panjang lalu menatap wanita itu dengan perasaan tak menentu.

"Menikah denganku,aku akan bertanggung jawab atas anak yang kamu kandung",ujar Kevin dengan mantap.

Ara membola dengan penuturan bosnya itu.Dari mana CEO nya ini tau jika ia sedang mengandung.

"Maaf Pak...bercanda anda tidak lucu",ujar Ara terkekeh pelan.

"Saya serius",ucap Kevin.

Gluk

Ara menelan salivanya dengan susah melihat keseriusan bosnya itu.

"Maaf Pak...tapi saya tidak sedang mengandung",bohong Ara.

"Hehehe...jangan membohongiku",ujar Kevin terkekeh pelan.

"Saya tidak mengand-

"Kamu benar tak mengingat saya?",ucap Kevin mengulangi pertanyaannya.

"Gak Pak...",jawab Ara.

"Kamu tak mengingat laki laki yang menghabiskan malam panjang bersama dihotel?",tanya Kevin dengan senyuman menyeringai.

Deg

"Maksud Bapak?"

"Ya laki laki yang--

"Cukup...dari mana Bapak tau kalau--

"Aku...aku laki laki itu.Dan kau tengah mengandung anakku saat ini",ujar Kevin.

"Gak...gak mungkin.Anda--

Ara segera beranjak dari duduknya dan berlari keluar dari ruangan CEOnya itu.

"Ikuti dia...pastikan dia dan calon anakku baik baik saja",ujar Kevin pada asisten melalui sambungan telepon.

Ara memasuki ruangannya dengan raut wajah panik.Ia tak menyangka orang yang telah terlibat skandal dengannya itu bosnya saat ini.

Semua orang heran melihat wajah panik Ara.Wanita itu duduk di kursinya dengan perasaan tak menentu.

"Gak...gak mungkin dia orangnya",batin Ara mengusap perutnya dengan lembut.

Tiba tiba saja perutnya terasa kram.Wanita itu meringis pelan merasakan sakit pada perutnya.Ia tak mau terjadi sesuatu pada anak anaknya.Ara segera merilekskan pikirannya agar tidak terlau stres.

"Nona Ara ini susu hamil untuk anda",tiba tiba asisten dari Kevin memberikan segelas susu hamil untuk Ara.

"Tapi Pak ini--

"Minumlah...!semoga kandungan anda baik baik saja",ujar pria itu lalu melangkah keluar dari ruangan staf keuangan itu.

Semua orang terheran heran dengan perlakuan khusus asisten CEO mereka pada Ara.Begitu juga dengan Anya yang makin membenci Ara.

"Enaknya diperhatikan sampai segitunya",sindir Anya.

Ara tak memperdulikan julitan dari Anya.Ia segera meminum susu itu hingga tandas karena tadi pagi ia tak sempat membuat susu.

1
Melva Lumbangaol
Biasa
Melva Lumbangaol
Buruk
Wulan Catur
knpa masih panggil pak sihh 😅
Wulan Catur
hadeeuuhh,,, ngapain jugak,,,, buat apa coba 😒
Endah Lestary
Luar biasa
Tati lsnani Maulana
Kecewa
Tati lsnani Maulana
Buruk
Marcel Alan Junio
harusnya 180 bukan 360, kembali ke asal dong 😅
Endah Fitri
Luar biasa
Rasyid Muhammad
masih banyak typo, tolong di perhatikan lagi ya Thor, ceritanya sudah bagus kok menurutku, tetap semangat
Ros Pinah
Luar biasa
mall
sbr
Ira wahyuni sayang
Luar biasa
Q1n9 Yu3R
pengen ku getok aja tuh arra
sok²an suruh suaminya berdamai dengan ayahnya lah dianya dulu keras kpl juga🤦 untuk ini cuma dunia novel😁
asya yussi
Luar biasa
bromocorah92
itu namanya perempuan bodoh dan sombong
Mazree Gati: mungkin itu karakter autorr sendiri..batu..
total 1 replies
sri afrilinda
Mkasih thour... suka bgt sama cerita@.. 🥰💪
Ros Pinah: setuju thor....
total 1 replies
kinan kinan
Kupersembahkan setangkai bunga buat thor..
£rvina
Luar biasa
YuWie
sahabat rak jelasss..ara kok malah di jak dugem trus mabuk. itu bukan menyelesaikan masalah tapi malah nambah masalah tho aretaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!