Menikahi Pria Misterius
Gemercik hujan, membasahi jalanan kota Jakarta. Tepat pukul sepuluh malam, terlihat seolah wanita tengah berlari-lari kecil di bawah rintik hujan yang mulai mereda. Membawa satu kotak kue di tangannya.
Dia adalah Nashira, atau yang lebih dikenal dengan sebutan, Shira.
Seorang gadis yang baru seminggu ini, menyandang status sebagai yatim piatu.
Payung basah itu disimpan di luar lobby apartemen, lalu ia masuk ke dalam lift.
Setelah menginput kata sandi di pintu, Shira langsung masuk ke dalam apartemen milik pacarnya yang bernama—Haris.
Ini adalah hari special untuk dirinya dengan Haris, ia datang untuk merayakan hari anniversarry yang ke 3 bersama kekasih yang sangat dicintainya itu.
Akan tetapi, suasana di dalam unit terasa begitu sepi, ia berjalan menuju kamar Haris. Tiba-tiba, kedua telinganya mendengar suara aneh yang membuat kening Shira berkerut kencang, demi mendengarkannya dengan baik.
“Ah … lebih cepet, Beib.”
“Suara siapa itu?” gumamnya langsung berburuk sangka. Ia pun dengan cepat memutar gagang pintu kamar Haris yang ternyata tidak dikunci, dan saat ia berhasil membukanya.
Kedua matanya langsung membulat hebat.
Brak!!!
Kotak kue yang ia bawa langsung jatuh begitu saja dari tangannya. Dirinya benar-benar tidak percaya atas apa yang kedua netranya lihat di depannya.
Di kamar yang becahaya remang-remang itu, ada sepasang kekasih yang tengah asyik memadu cinta di atas ranjang sana. Suara lenguhan dan ******* dari sang wanita membuat Nashira yang mendengarnya merasa mual.
Shira langsung menekan stop kontak yang ada di dekat pintu, dan flas! Cahaya lampu kamar pun berhasil memperjelas siapa lelaki dan wanita itu.
“Haris!” pekik Nashira sangat terkejut, ketika lelaki itu menoleh padanya dengan tatapan tajam seolah kesal.
Haris yang tengah asyik menggoyang itu, ia langsung mengungkung tubuh wanita yang ada di bawahnya, menghalangi wajah wanita itu dengan lengannya.
“Ada apa sih kau kemari! Mengganggu saja!” seru Haris yang masih tidak berhenti dari gerakannya.
“Haris! Kau benar-benar tega! Bisa-bisanya kau berkata seperti itu padaku!” teriak Shira sedikit histeris.
“Ah … Beib, cepetan lagi, Beib,” pinta wanita yang ada di bawah Haris, seolah tidak memedulikan keadaan di sekitarnya.
Haris pun semakin memacu gerakannya, membuat wanita yang ada di bawahnya semakin mengerasakan suara desa*hannya seolah sengaja untuk memanasi Nashira.
“Pergi sana!” seru Haris pada Shira.
Shira mengepalkan kedua tangannya, dirinya kini benar-benar tengah dikuasai oleh emosi yang bergejolak di dadanya. Ia berjalan menghampiri kekasihnya itu. Lalu menarik tubuh Haris agar terlepas dari tubuh wanita tersebut.
Dan hal yang semakin membuat Shira terkejut adalah, saat ia melihat wajah yang sudah tak asing lagi baginya. Kedua matanya membelalak hebat seiring dengan sebelah tangannya yang secara refleks menutup mulutnya yang menganga.
“Luna!” pekiknya.
Luna adalah tetangga, sekaligus teman kuliahnya Shira. Sebenarnya hubungan mereka bisa dibilang cukup baik, sebagaimana hubungan antar pertemanan pada biasanya. Namun, ternyata Luna tidak sebaik yang Shira pikirkan. Wanita itu tega merebut kekasihnya dengan memancingnya menggunakan tubuh.
“Luna, kau ….”
Luna tersenyum sinis, lalu kembali menarik Haris ke dalam pelukannya.
“Kenapa? … Apa kau terkejut melihat aku dengan Haris saling bercinta?”
“Luna, kau keterla—”
“Uluh, uluh, kasihan banget,” selanya. “Pasti kesel ya, eh … bukan kesal lagi, pasti marah dan kecewa ya. Ha ha … asal kau tahu ya, aku dan Haris sudah lama menjalin hubungan. Dan yang perlu kau tahu, Haris sekarang sudah menjadi miliku seutuhnya, Shira!”
“Iya ‘kan, Beib?” tanya Luna seraya mengusap lembut wajah Haris yang ada di depannya.
“Iya dong, Sayang,” jawab Haris langsung mendaratkan kembali ciumannya di leher Luna, membuat Luna langsung medesah merasakan kehangatan yang menjalar di seluruh tubuhnya.
“Dasar, manusia-manusia biadab!” geramnya di dalam hati.
Akan tetapi sebisa mungkin Shira menahan bendungan air mata yang kian menguap di pelupuk matanya. Ia benar-benar merasa begitu jijik dengan apa yang dilihatnya saat ini. Sungguh, matanya sudah ternodai oleh dua orang manusia yang tidak tahu diri.
“Kalian benar-benar jahat! Dan kau Haris … bisa-bisanya di hari anni—”
“Stop! Pergi sana, atau kau ingin melihat aku ber*cinta dengan dia hah?” ucap Haris memotong perkataan Shira.
“Baiklah, kalau begitu detik ini juga, kita PUTUS!” teriak Shira begitu emosi. “Dan aku pastikan, kalian berdua akan mendapatkan karma dari perbuatan kalian ini. Terutama kau, Haris! Kau akan kupastikan menyesal karena telah mengkhianatiku!” Shira masih tampak histeris.
“Udah ngomongnya?” Haris menatapnya dingin, ditambah senyuman ejek dari Luna. Membuat Nashira tak bisa lagi bertahan di sana.
Aliran darah di dalam tubuhnya seolah bergejolak, memanas dan menggumpal, ia hanya bisa menahannya dan dengan cepat Nashira pun pergi meninggalkan pasangan tidak tahu diri itu.
“Dasar, teganya kau berbuat seperti ini padaku, Haris. Setelah tiga tahun yang panjang kita lewati bersama.” Air mata itu akhirnya lolos dari kedua sudut mata Shira, membanjiri seluruh pipi dan membuat hidungnya tersumbat, memerah, pun mata yang semakin sembab.
Terasa semakin malang, karena gadis itu kini tengah berjalan di bawah rintiknya air hujan.
Ia pergi menyusuri jalanan malam, lalu masuk ke dalam sebuah bar untuk menghilangkan sedih dan penat yang menyelimuti hati dan pikirannya.
Bersambung...
Hai readers tersayang, yang baru baca novel ini kenalan dulu yuk sama aku, Delia atau bisa di panggil Dela, si penulis recehan yang berharap femes🤣
Buat kalian yang suka sama cerita ini, jangan lupa tap love dan likenya ya...
Kritik dan sarannya akan selalu Dela terima. :)
Terima kasih, happy reading and enjoy~~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Muawanah
mampir kak... mdh2n cerita nya menarik ya
2024-05-10
0
Meriana Erna
mampir thor smg menarik cerita ny
2024-01-12
1
🇮🇩Imelda🇰🇷
baru mampir Thor moga suka ceritanya 💪 Thor
2023-05-15
0