NovelToon NovelToon
Guardian Of Nature

Guardian Of Nature

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mifaka

Keserakahan manusia, mengundang bencana bagi makhluk hidup lain. Perluasan wilayah, berburu tanpa peraturan, dan merusak alam merupakan perbuatan yang sangat buruk.

Hukum alam tetaplah berlaku, jika kalian merusak alam, maka alam dapat merusak kalian lebih dari apa yang kalian perbuat padanya.

"Ibu! Aku pasti akan mengembalikan keseimbangan!"
~Feng Yun

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mifaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Liu Yin

"Apa ini kitab teknik pedang?" Gumam Feng Yun ketika melihat isi dari buku yang dipegangnya.

Di dalam buku itu terdapat beberapa gambar seorang laki-laki sedang memperagakan suatu gerakan dengan menggunakan pedang tunggal. Gerakan gerakan yang di gambar dalam buku itu tampak hanya di tampilkan intinya saja dan sisanya ditulis dengan bahasa kuno yang tidak Feng Yun mengerti.

"Srelpp.. Srelpp.. Srelpp!"

Halaman demi halaman terus Feng Yun buka untuk melihat setiap gerakan gerakan di dalam buku tersebut.

"Buk!"

Setelah melihat semua isi dari buku itu, Feng Yun pun menutup buku tersebut dan menaruhnya kembali ke dalam rak buku. Kemudian ia mengeluarkan sebuah pedang dari dalam cincin ruangnya.

Tiba-tiba Feng Yun memasang kuda kuda seperti ingin menyerang dengan pedangnya yang di letakkan di samping kanan. Bermodalkan gambar-gambar yang diingatnya, ia langsung mempraktikkan teknik yang ada di dalam buku sebelumnya.

Sesaat kemudian, ia mengayunkan pedang itu dari sisi kanan ke sisi yang lainnya secara horizontal. Gerakan ini dilakukan oleh Feng Yun secara berulang-ulang dan disetiap ayunannya semakin lama semakin cepat.

"Swupp! Swupp! Swupp!"

Feng Yun terus mengayunkan pedang dengan cepat hingga menimbulkan suara angin yang menderu seperti terbelah, namun tidak terjadi apa-apa karena Feng Yun tidak menggunakan Qi nya.

Ketika merasa dirinya sudah terbiasa dengan gerakan tersebut, perlahan ia menyuntikkan energi Qi kedalam pedangnya yang membuat pedang itu tampak diselimuti asap putih. Kemudian ia melakukan gerakan serupa seperti sebelumnya berulang kali.

"Apakah gerakannya seperti ini?" Gumam Feng Yun yang merasa ada yang aneh dengan gerakannya.

Dari yang ada dalam ingatannya, seharusnya ketika pedang itu diayunkan, maka seharusnya akan tercipta gelombang energi. Sementara itu, ketika dirinya melakukan hal serupa, malahan tidak terjadi apa-apa.

Karena merasa tidak berhasil memahami gerakan yang pertama, kemudian ia pun memutuskan untuk mencoba berganti ke gerakan lainnya.

Kali ini Feng Yun memegang pedang dengan kedua tangannya yang di arahkan kedepan. Lalu, ia melangkahkan kaki kedepan selangkah diikuti dengan pedangnya yang diayunkan kedepan lalu ke atas samping kanannya. Kemudian ia membalikkan tubuh nya dan melakukan gerakan menusuk lurus kedepan.

Tak berhenti sampai di sana, Feng Yun terus melakukan gerakan demi gerakan dengan perlahan. Harus dirinya akui, belajar hanya lewat gambar saja ternyata cukup sulit, apalagi tanpa penjelasan apapun.

"Tunggu dulu, apa ini semacam jurus Tarian?" Setelah melakukan serangkaian gerakan, tiba-tiba Feng Yun menghentikan praktiknya karena menyadari satu hal.

Sedetik kemudian, Feng Yun langsung kembali mengambil buku yang sebelumnya ia ambil dan kembali membukanya di halaman tertentu.

Dengan pergerakan mata yang cepat, Feng Yun mencermati setiap gambar dibuku tersebut. Hingga akhirnya ia pun dapat menyimpulkan jika gerakan yang baru saja dilakukannya merupakan jurus tarian.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala Feng Yun yang membuat bibirnya menampakkan senyuman aneh. Kemudian ia menatap seluruh buku yang ada di rak tersebut dan memutuskan untuk mengambil semua buku tersebut.

"Swoosshh.. "

Dalam sekali lambaian tangan, rak buku itu langsung kosong tanpa buku satupun. Sementara itu di dalam cincin ruang Feng Yun, tampak sudah terisi hampir setengahnya.

Senyuman lebar merekah pun menghiasi wajah tampannya, namun sayangnya senyuman itu hanya berlangsung sebentar karena tanpa sengaja ia mengingat sesuatu yang dilupakannya.

"Aih! Bagaimana bisa aku melupakan hal itu!? Haish.. Sepertinya aku harus kembali lagi ketempat itu" Ucap Feng Yun pelan sembari menutupi dahinya dengan kelima jarinya.

Dirinya pun hanya bisa menghela nafas berat dan kembali menenangkan dirinya. Pandangannya kini teralihkan kepada gadis di tengah ruangan yang masih memulihkan diri. Ia berencana untuk pergi dari tempat itu setelah gadis tersebut menyelesaikan meditasinya.

Lalu ia mengalihkan kembali pandangannya yang kini terarah ke perut menggembungnya. Sebenarnya dirinya sedikit risih dengan hal itu, apalagi saat berlatih barusan. Sehingga Feng Yun pun mengambil telur yang ada di dalam bajunya keluar dan menaruh telur tersebut di rak buku yang kebetulan memiliki ukuran yang cukup.

Feng Yun menatap telur itu sejenak, kemudian ia kembali menganggap pedangnya dan bersiap untuk berlatih kembali.

"Baiklah, mari kita mencoba hal baru. .. Eh!?" Baru saja ingin melakukan sesuatu, tiba-tiba ia merasakan jika gadis yang sebelumnya sedang bermeditasi, kini sudah selesai.

Gadis itu yang baru saja menyelesaikan meditasinya langsung membuang nafas panjang.

"Kebetulan sekali nona sudah sadar" Suara Feng Yun pun terdengar di telinga gadis itu, sontak ia pun segera menoleh ke sumber suara dan menemukan sesosok pemuda tampan sedang memegang sebuah pedang.

Untuk sesaat gadis itu terkesima melihat wajah pemuda itu, apalagi dengan tubuh kekarnya, sehingga membuatnya melamun beberapa saat sampai Feng Yun berdeham yang membuat gadis itu pun sadar.

"I-iya! Aku mau hidup bersama denganmu!" Spontan gadis itu mengucapkan kata-kata yang membuat Feng Yun sedikit terkejut dan mengangkat sebelah alisnya.

Suasana pun seketika menjadi hening dalam sesaat, kemudian gadis itu tiba-tiba memalingkan wajahnya sambil menundukkan kepalanya. Ia mencoba menyembunyikan wajahnya yang memerah bagai tomat matang.

Sementara itu, Feng Yun hanya menghela nafasnya sembari menggelengkan kepala. Kemudian ia mendekati gadis itu dan kembali berkata.

"Aku ingin mengucapkan Terima kasih pada nona karena sudah membantuku dalam memulihkan diri" Ucapnya.

Gadis itu masih menyembunyikan wajahnya yang memerah menjawab tanpa menatap lawan bicaranya, "I-iya.. Sama-sama"

Kening Feng Yun tampak berkerut melihat tingkah gadis itu, entah mengapa sepertinya ia masih belum mengerti tentang perasaan lawan jenisnya. Akan tetapi ia mencoba untuk menghiraukannya dan berkata kembali, "Oh iya, aku lupa memperkenalkan diriku. Perkenalkan namaku Feng Yun.. "

"Deg!"

Ketika mendengar pemuda di depannya memperkenalkan diri dengan nama 'Feng Yun', sontak membuat gadis itu sangat terkejut. Perlahan kepalanya terangkat dan menampilkan wajahnya yang imut sedang ketakutan. Bahkan ia sampai sedikit menjauh dari pemuda di hadapannya.

"Ada apa nona? Apa ada yang salah?" Melihat situasinya tiba-tiba berubah menjadi 180 derajat membuat Feng Yun menjadi kebingungan dan langsung bertanya pada gadis itu.

"A-apa kau dari Klan Feng?" Tanya gadis itu gemetaran sambil menunjuk Feng Yun.

Mendengar pertanyaan gadis tersebut, Feng Yun pun langsung mengerti alasan kenapa gadis itu ketakutan. Ingatan Chu Gong yang diserapnya masihlah segar dikepalanya. Dari ingatan tersebut, mengatakan jika Klan Feng saat ini sudah terbuka dan memiliki kekuatan yang cukup besar dan dapat disejajarkan dengan Klan bangsawan.Hal ini tentunya membuat kebanyakan Anggota Klan Feng sering bertindak semena-mena.

"Huh.. Tenanglah nona! Aku tidak akan melakukan apapun padamu" Ucap Feng Yun mencoba untuk menenangkan gadis itu.

Sementara itu, sang gadis tampak tidak percaya dengan ucapan Feng Yun. Matanya melirik ke segala arah dengan cepat untuk mencari jalan kabur menyelamatkan diri. Keringat dingin pun mulai bercucuran keluar dari dahi gadis itu.

Melihat lawan bicaranya yang masih belum percaya, Feng Yun pun kembali berkata untuk meyakinkannya, "Tenanglah.. Jikapun aku ingin melakukan hal buruk padamu, bukankah seharusnya aku sudah melakukannya sejam tadi?"

"Eh!?" Perkataan Feng Yun terdengar masuk akal bagi gadis itu, kemudian ia pun bangkit dan tampak berpikir sejenak untuk menilai Feng Yun.

"Huh.. Namaku Yin! Liu Yin!" Ucap Liu Yin yang akhirnya memperkenalkan dirinya. Ia percaya dengan perkataan Feng Yun karena memang perkataannya sesuai dengan fakta.

"Hmm Liu Yin ya? Nama yang bagus, aku akan mengingatnya! Kalau begitu aku rasa permasalahan kita sudah selesai, jadi kita akan berpisah di tempat ini" Kata Feng Yun dengan santai, lalu ia berbalik dan mengambil telurnya yang berada di rak buku.

"T-tunggu dulu kak Yun!" Panggil Liu Yin kembali.

"Ada apa lagi Nona Yin?" Tanya Feng Yun sedikit malas.

"Bolehkah aku ikut bersamamu?" Pinta Liu Yin kembali kepada Feng Yun dengan nada pelan dan kepala sedikit ditundukkan.

"Aku saat ini tidak memiliki siapapun yang menemaniku di dalam dimensi ini... Kakak seperguruan ku telah tewas di tangan para penjahat sebelum aku bertemu pria kasar berkulit halus tadi.."

Belum sempat Feng Yun membalas perkataan gadis itu, ternyata ia sudah terlebih dahulu berbicara dengan nada sedih yang dapat membuat Feng Yun sedikit tersentuh. Akan tetapi ia tidaklah langsung menerima permintaan Liu Yin dan terlebih dahulu bertanya satu hal.

"Apa keuntungan yang kudapatkan jika aku menerimamu?" Tanya Feng Yun dengan melipat kedua tangannya. Pedangnya yang digunakan untuk berlatih sudah ia masukkan kembali ke dalam cincin ruangnya.

"A-aku.. Aku bisa membuat telur itu menetas" Ucapnya sambil menunjuk ke arah benda bulat berukuran cukup besar di rak buku.

"Hmm?"Alis Feng Yun pun terangkat saat melihat gadis itu menunjukkan satu arah. Perlahan pandangannya pun mengikuti arah yang ditunjukkan oleh gadis itu dan terhenti pada telur yang dirinya letakkan di rak buku.

---------------

Bersambung>>>

1
Derajat
Kenapa MCnya begitu kejam tak punya Perasaan
Derajat
Lanjutkan
Aman 2016
semangat Thor di tunggu updatenya
LegendaNgawur: folback
total 1 replies
sefriman man
Lanjut Thor..,.......
Derajat
Apakah mereka akan terus bersama
Axel Aristo
goblokkkk!!!!! naifff!!!!
Axel Aristo
kurang greget trl bertele" ayo ganti alur mc yg sadis dan bertarung yg cpt ndak bertele jd jenuh
Derajat
Siapa sebenarnya Gadis yg menolong Feng Yun
Derajat
Makasih sdh Up... dan sehat selalu ya Tor 🙏🙏
Pasaribu Hengky
sayang banget update nya terlalu lama padahal ceritanya bagus.
Derajat
Lanjutkan tapi pakai Bhs Indonesi
Zainal Tyre
bahasax sdh ok tapi alur ceritax lebay banget
Zainal Tyre
bertele-tele banget jd membosankan
Aman 2016
laaaanjuuuutt ....
Derajat
Lanjutkan Tor 🙏🙏
Aman 2016
lanjut Thor jangan berhenti ditengah jalan ...
Derajat
Siapa gadis yg dikejar 3 org itu
Derajat
Makan Jamur Racun Malam...
untung saja Feng Yun tidak mati
Derajat
Apakah Feng Yun tdk akan keracunan mengambil secara langsung
Derajat
Lanjuuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!