Zay darmawangsa keluarga terkaya di kotanya. Seorang Zay membenci para wanita terkenal, Apa lagi wanita cantik, yang memiliki banyak pesona. Bagi Zay, wanita cantik dan kaya akan banyak mempermainkan pria dan akan menjadikan pria sebuah pion atau ATM berjalan, dan untuk mereka pamerkan pada teman-temannya. Namun siapa sangka seorang Zay begitu benci dengan satu nama, dimana hingga sekarang pria itu begitu membencinya atas semua penghinaan yang iya terima dimasalalu.
Yuk mari ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie AlHaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Masih Flashback
Dari kejauhan terlihat Zay berjalan menghampiri meja Lian, Zay tersenyum mereka pada Lian yang juga tengah menatapnya.
Teman-teman Lian mulai berbisik karena Zay mulai dekat dengan mereka, dan mereka semua tersenyum saat Zay sudah berapa di hadapan mereka, bahkan Lian berpura-pura memperlihatkan tampang bahagia atas kehadiran Zay.
"Kamu disini Zay, apa sudah tidak sibuk belajar?" Lian menggeser duduknya agar Zay bisa duduk disampingnya.
"Sudah Lian, ini tugas kamu" Zay menyerahkan tugas kimia Lian yang memang harus dikerjakan dirumah, namun Lian memberikan tugas itu pada Zay, seperti biasa untuk dikerjakan kekasihnya itu.
"Ah terimakasih sayang, aku semakin sayang padamu Zay, sungguh" bohong Lian, sedangkan teman lainnya menggeleng mendengar kebohongan Lian, benar-benar ratu akting, begitulah pikir mereka.
"Aku lebih lebih mencintaimu sayang" balas Zay dengan mengacak rambut Lilian, sehingga Lian merasa jijik dan menatap sekitar, benar saja, seisi kantin seakan menatap mereka berdua, Lian segera menurunkan tangan Zay dan memperbaiki riasan rambutnya.
"Malu Zay, gak enak sama yang lain, nanti yang lain bisa iri lho," pura-pura Lian, agar Zay tidak lagi memegang bagian dari dirinya.
"Sorry sayang" Zay duduk dan Lian memanggil pelayan kantin untuk memesan makan untuk Zay, pria itu mengatur nafasnya karena merasa lelah berjalan dari perpus menuju kantin, karena tubuhnya yang gendut membuat pria itu merasa kelelahan.
Sungguh Lian merasa sangat malu berdampingan dengan Zay, namun wanita itu menahannya demi agar Zay tetap mau memberikan dia nilai yang memuaskan, dimana tanpa sadar itu justru membuat Lian ketergantungan pada Zay.
"Lian apa kamu mau nanti sepulang sekolah pergi denganku ke mall?" Tanya Zay.
Sedangkan teman-teman Lian berusaha menahan tawa, bagaiman mungkin seorang Zay berani mengajak Lian yang terkenal dengan kecantikan-nya dan kekayaannya, namun Lian berusaha tersenyum agar Zay tidak curiga.
"Maaf Zay, nanti aku harus menemani mamah ke salon" bohong Lian lagi, dia begini saja sudah malu, apa lagi ditempat umum, begitukah pikir Lian.
"Aku ingin membelikan mu sesuatu, agar kamu selalu mengingatku saat kita lulus nanti Lian" pinta Zay lagi, karena pria itu sudah menyiapkan hadiah spesial buat kekasihnya itu, sebelum pria itu kuliah keluar negeri dan meninggalkan Lian di Indonesia.
"Ada apa memang Zay, apa ada hal penting?" Sebenarnya Lian tidak Setega itu, namun gengsi wanita itu begitu tinggi sehingga wanita itu berusaha menolaknya.
"Tidak juga, apa kamu tidak senang pergi dengan kekasihmu sendiri?"
Semua teman teman Lian tidak bisa menahan tawa, mendengar perkataan Zay, bagaimana bisa Zay tidak sadar diri, itulah yang teman-teman Lian pikirkan.
"Apa ada yang aneh, kenapa kalian tertawa?" Zay menaiki salah satu alisnya tanda bingung dengan keanehan teman kekasihnya itu.
"Maaf-maaf Zay, kami hanya merasa gemas dengan percintaan kalian" ujar Icha, sehingga Icha mendapat pelototan dari Lian, dan wanita itu memberi tanda menutup mulut pada Lian.
"Maaf ya Zay, aku benar-benar gak bisa, next kita akan pergi bersama" ujar Lian, wanita itu segera membereskan tasnya dan akan pulang, karena waktunya pulang.
"Baiklah, tapi lain kali jangan sampai lupa ya" Zay berdiri dan mengacak rambut Lian kembali sebelum berlalu dari sana, pria itu sedikit kecewa karena lagi dan lagi Lian menolak pergi dengannya, sehingga nafsu makan pria itu lenyap seketika dan tidak menunggu pesanannya datang.
"Apa kamu tidak mencegahnya Lian" goda teman-teman Lian, sehingga Lian hanya berdecak, Karena lagi-lagi temennya mengejek Lian.
"Maaf Zay" lirih Lian yang melihat Zay pergi dari sana
kamu ngejar jeni
tapi jangan salah.....
lian pun sedang diliriik pembalap cinta marquez
🤓🤓🤓
Tanpa Zay sadari kehadiran Jenny akan jadi Boomerang dikehidupan yang sedang mereka jalani..
Lian lemah karena dia mencintai Zay, Mungkin Riana dan Marquez yang akan bertindak..
Zay kalau lihat foto Lian saat dipeluk Marquez pasti marahh, tpi sudah jadi aturan tidak berhak ikut campur urusan satu sama lain. Kenapa gk menghindar aja Lian.. Coba beri waktu untukmu mengikhlaskan Zay kembali bersama Jenny.
Dan sampai saat ini kebenaran asal usul Jenny masih tersimpat rapat, entah hal apa juga yang membuat mamah moana menerima papah mahen kembali(dimasalalu). Apakah cara pandang Zay akan berubah setelah mengetahui kebenarannya.. Satu hal yang pasti permainan yang sedang mereka jalani, akan menyakiti satu sama lain.
Dengan Riana kirim gambar Lian sama Marques akan memperkeruh keadaan atau tidak? bagaimana reaksi Zay 🤔🤔
sampai sampai kau tidak bisa melihat realita di depan matamu
Bisa jadi saat ini kamu sedang mengandung anak Zay,demi kebahagian Zay dan demi kewarasan pikiranmu lebih baik tinggalkan saja.
Kadang, kamu harus kehilangan seseorang sebelum akhirnya menyadari betapa berartinya dia dalam hidupmu..
Sepertinya Mom Moana dan Dad Mahen tidak cerita secara mendetail siapa Jeni sebenarnya.
Ternyata Zau masih beranggapan pernikahannya hanya sementara. Lantas kemesraan yg Lian jalin bersama Zay apa cuma iseng2 aja buat Zay🤔🤔
cinta karena terbiasa
zay akan terbiasa dengan pelayananmu, Lian
zay akan canDdu dengan semua yang ada dalam dirimu,Lian
zay akan terpedaya dengan sikap manismu,Lian
dan
zay pasti akhirnya jatuh sejatuhnya dalam pesonamu,Lian
so berjuanglah, Lian💪🏻💪🏻
karena sejatinya hidup di dunia adalah perjuangan.
🤓🤓🤓
siplah gaeskeun...
mencintai itu perlu tapi dicintai jauh lebih hemmmmm😁🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️