NovelToon NovelToon
Pilihan Hati Aryana

Pilihan Hati Aryana

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: andrea82

Ini adalah lanjutan dari kisah cinta Yudhatama Dewantara dan Yasmin Kusuma Putri di novel Cinta Yudha

Aryana Maira Yudhatama anak ketiga dari kembar bersaudara dari pasangan Yudhatama Dewantara dan Yasmin Kusuma Putri. Aryana terlahir dengan kelainan Jantung bawaan, maka dari itu kedua orang tuanya sangat protektif dengan Aryana. Aryana tumbuh menjadi gadis yang ceria meski ia mempunyai kelainan Jantung. Aryana menyukai kakak kelasnya bernama Ghavin Herlambang tetapi ia hanya memedamnya, ia tahu atas kekurangannya sebagai gadis yang tak sempurna.
Apakah Aryana akan memperjuangkan cintanya pada Ghavin atau menyerah dan memilih hati yang lain?

Penasaran, ikuti terus ceritanya
Budayakan Like, Vote dan Coment yang sopan karena menulis itu juga perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon andrea82, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode. 19

"Ngomong-ngomong sekarang kalian sekolah dimana?" tanya Raka pada anak-anak Yudha.

"Saya sekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang, Om," jawab Afwa.

"Oh jauh dari ortu dong," ucap Raka

"Afwa ingin seperti kita Ka, jadi dia memilih sekolah SMA disana," sahut Yudha.

"Berarti kamu termasuk anak yang cerdas karena setau Om, seleksi masuk SMA Taruna Nusantara cukup ketat," ucap Raka.

"Om Raka terlalu memuji, biasa aja kok," ucap Afwa merendah.

"Kalau kamu Afwi, kamu sekolah dimana?" tanya Raka.

"Saya sekolah di SMA Negeri xx, Om," jawab Afwi.

"Apa?, kamu sekolah di sekolah negeri, apa Dewantara group sudah bangkrut sehingga kamu sekolah di negeri," ucap Raka kaget mendengar anak kedua dari sahabatnya yang terkenal tajir sekolah di SMA Negeri.

"Saya merasa sekolah di SMA Negeri tidak buruk, malah saya bisa menikmati dunia saya berteman dengan berbagai macam kalangan, lagi pula di sekolah nggak ada yang tahu kalau saya dan Aryana cucu seorang Presdir Dewantara group mereka hanya tau kami anak seorang tentara," ucap Afwi santai.

"Jadi Aryana juga disekolah yang sama dengan Afwi?" tanya Dinda menyahut.

"Iya Tante, saya dan Kak Afwi sekolah di SMA yang sama hanya berbeda kelas," jawab Aryana.

"Good Job, Yud, anak-anakmu memang hebat," puji Raka.

"Azka kamu sekolah dimana?" tanya Dinda.

"Di SMP Al Azhar, Tante," jawab Azka.

"Wow, itu termasuk sekolah SMP swasta yang cukup bonafit," ucap Dinda.

"Kalau Kiran, kamu sekolah dimana, Sayang?"tanya Yasmin.

"Saya sekolah di SMA Nusa, Tante?" jawab Kiran.

"Kalau kamu Kiara?" tanya Yasmin lagi.

"Saya sekolah di SMP Negeri xx," jawab Kiara.

"Sekolah di manapun intinya sama, yang penting di manapun kalian sekolah, yang penting kalian bersungguh-sungguh dalam menjalaninya," ucap Yudha memberi motivasi.

Disela-sela obrolan Dinda meminta kedua anaknya menyuguhkan minuman dan snack yang sudah mereka siapkan.

"Kiran, Ara, tolong ambilkan minuman dan snack yang sudah ibu siapkan tadi!" pinta Dinda.

"Ya, Bu," jawab Kiran dan Kiara.

Kiran dan Kiara pun segera ke dapur mengambil minuman dan snack untuk keluarga sahabat ayah mereka. Tak lama Kiran dan Kiara keluar dari dapur membawa beberapa gelas minuman hangat dan snack yang dibuat oleh Dinda sendiri.

"Silahkan Om, Tante, Kakak, Azka diminum tehnya dan dimakan snacknya!" ucap Kiran setelah meletakkan semua minuman dan snack di meja tamu dengan dibantu adiknya Kiara. Afwa sesekali mencuri pandang pada Kirana saat Kirana meletakkan minuman dan snack untuk mereka.

"Snack ini kamu yang bikin sendiri, Din?" tanya Yasmin setelah mencicipi satu buah sosis basah.

"Iya yang snack basah juga kue nastar aku yang buat dibantu anak-anak kalau snack ringan aku beli," jawab Dinda.

"Wah, kamu menurunkan bakat kamu sama anak-anak kamu, siapapun yang menjadi suami mereka nanti pasti akan menjadi pria yang paling bahagia," ucap Yasmin yang sukses membuat putra sulungnya yang sedang minum tersedak.

"Uhuk-uhuk," Afwa yang sedang minum teh tiba-tiba tersedak ketika sang bunda menyingung suami untuk Kiran dan Kiara

Aryana yang duduk disebelah Afwa mengusap punggung Afwa untuk menenangkan, sambil sedikit mengomeli kakaknya.

"Kak Afwa hati-hati kalau minum, dan itu mata dikondisikan jangan meleng kesana-sana jadi tersedak kan!" omel Aryana dengan sedikit berbisik pada kakaknya.

"Kamu nggak apa-apa kan Afwa?" tanya Dinda khawatir.

"Kak Afwa nggak apa-apa Tante," ucap Aryana sambil membantu mengelap mulut Afwa dengan tissue.

"Tenang Boy, nanti ayah bilangin sama Om Raka," bisik Yudha sambil tersenyum pada Afwa seolah ia tahu apa yang membuat anaknya tersedak.

Dua keluarga yang sudah lama tidak bertemu itu mengobrol dengan penuh kehangatan sampai tak terasa adzan magrib terdengar.

"Ya Allah, nggak terasa sudah magrib," ucap Yasmin.

"Kalian magrib disini saja, yang laki-laki ke masjid dan yang perempuan shalat di rumah saja!" tawar Dinda yang disetujui Yudha dan Yasmin.

"Iya, Yud kita shalat jamaah di masjid biar Dinda dan Yasmin juga cewek-cewek kita shalat di rumah, nanti setelah shalat kita makan malam bersama, tadi Dinda sudah masak banyak," ucap Raka mendukung usulan sang istri.

"Baiklah, lagian lama juga kita nggak shalat jamaah ke masjid bareng," ucap Yudha setuju dan langsung menyuruh anak-anaknya yang laki-laki mengikutinya dan Raka pergi ke masjid.

Yudha sudah tahu letak masjid di komplek kesatuan militer di Bandung tempat Raka tinggal karena Yudha juga sering latihan di sini dan pernah juga bertugas di Bandung.

Seusai shalat magrib, dua keluarga makan bersama di rumah Dinda, setelah makan malam selesai mereka mengobrol lagi, tak lupa Yasmin dan Aryana menyerahkan oleh-oleh yang dibawanya.

"Oh, iya Din aku sampai lupa, ini ada oleh-oleh buat kalian, maaf hanya bisa ngasih ini," ucap Yasmin sambil memberikan beberapa buah paper bag kepada Dinda.

"Ya ampun, kamu kok repot-repot sih, Yas," ucap Dinda sambil menerima paper bag pemberian Yasmin.

"Boleh buka nih?" tanya Dinda pada Yasmin.

"Buka aja," jawab Yasmin.

Sewaktu membuka paper bag berisi kain coupel untuknya dan anak-anaknya Dinda sedikit berteriak saking kaget bercampur senang karena dia tahu istri dari putra presdir Dewantara group tidak akan membelikannya barang yang murah.

"Astaga, Yasmin kenapa kamu kasih kami oleh-oleh semahal ini?" tanya Dinda yang terkejut dengan oleh-oleh yang diberikan Yasmin.

"Buat sahabat nggak ada kata mahal buatku, dan tas rajut itu dari Aryana untuk Kirana dan Kiran," jawab Yasmin yang dibalas pelukan ileh Dinda.

"Yasmin, kamu yang terbaik, terima kasih sahabatku," ucap Dinda sambil memeluk Yasmin.

Setelah memeluk Yasmin, Dinda memanggil anaknya untuk mendekat padanya.

"Kiran, Kiara sini Nak?" panggil Dinda.

"Ya bu ada apa?" tanya Kiran.

"Ini lho Tante Yasmin kasih kita oleh-kain kain batik coupel dan ini tas rajut dari Aryana," jawab Dinda lalu menyerahkan paper bag untuk Kiran dan Kiara.

"Wah tas dan kain batiknya bagus banget!" ucap Kiran dan Kiara sedikit berteriak.

"Bilang makasih dulu dong sama tante Yasmin dan Kak Aryana!" pinta Dinda.

"Terima kasih, Tante, Kak Aryana," ucap Kirana dan Kiara.

"Sama-sama," ucap Yasmin dan Aryana bersamaan.

"Wuih dapat oleh-oleh nih," ucap Raka mendekat ke deretan kursi dimana Istrinya duduk.

"ini lho Mas, Yasmin repot-repot kasih kita oleh-oleh," ucap Dinda.

"Oh ya, coba lihat!" pinta Raka.

"Nih!"

Raka menerima paper bag dari Dinda lalu melihat isinya, matanya membola melihat kain coupel yang berada di dalam paper bag. Raka sahabat Yudha sejak lama, dia tahu beberapa barang berkualitas tinggi yang sering dipakai Yudha dan keluarganya. Raka meyakini bahwa harga kain batik yang diberikan Yasmin sebagai oleh-oleh bisa seharga gajinya sebagai tentara selama sebulan.

"Yasmin, seharusnya kamu nggak usah repot-repot begini, aku jadi tak enak, kalian meluangkan waktu untuk bersilaturahmi kesini saja kami sudah senang," ucap Raka tak enak.

"Kamu nggak usah merasa tak enak Ka, kita kan bersahabat dari dulu, suka duka kita lewati bersama, bahkan waktu penugasan di Aceh, kamu sempat mejadi tamengku, seharusnya peluru itu mengenai aku tapi malah kamu yang kena," ucap Yudha yang tiba-tiba ikut nimbrung para nyonya yang sedang membicarakan oleh-oleh.

"Sudahlah, Yud itu kejadian dah lama sebelum aku nikah, masih diingat saja, luka di tubuhku saja malah sudah hilang, lagi pula peluru itu sudah ada nama dan alamatnya dari Sang Pencipta jadi nggak mungkin salah sasaran," ucap Raka sambil menepuk pundak Yudha.

"Haduh kok malah pada melow gini sih?, gimana kalau sebelum hari Minggu kita pulang, kita piknik ke pantai bagaimana?" usul Yasmin.

"Baiklah aku setuju," ucap Dinda.

Setelah berunding semua setuju untuk pergi ke pantai di hari Sabtu sebelum Yudha dan keluarganya pulang ke kotanya. Waktu sudah menunjukkan jam di delapan malam, akhirnya Yudha dan keluarganya pamit pulang. Raka dan keluarganya mengantar Yudha dan keluarganya. Saat Afwa akan berjalan akan memasuki mobil ia sempat membisikkan sesuatu ke Kirana sambil menyelipkan kertas kecil di tangan Kirana kemudian segera berlalu dari hadapan Kirana dan memasuki mobil. Setelah mobil Yudha tak terlihat Raka dan keluarganya masuk ke dalam rumah.

Sedangkan suasana di mobil yang ditumpangi Yudha dalam keadaan tidak kondusif pasalnya, Afwi dan Aryana tak henti-hentinya meledek dan membully kakak sulung mereka karna beberapi kali ketahuan lirak-lirik sama Kirana. Afwa yang menjadi bulan-bulanan dua saudara kembarnya wajahnya sudah memerah menahan malu dan kesal, sedang Yudha dan Yasmin hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak kembarnya.

______________________________________

Apa hayo yang dibisikkan Afwa ke Kiran? dan kertas itu kira-kira isinya apa ya?

Segini dulu ya readers, maaf baru bisa up.

Please Like, Vote, Coment, Rate and Favorit.

Thank You

Bersambung...

1
Wina Kusuma
lanjut Thor... semangat, upnya jgn lm2
Wina Kusuma
lanjut dong thor... lm bgt up nya, udah g sabar nich thor
Ami Usrekk
yech ahirnya up jg
Dwi Turi
sdh slsai kh ni...kok gk up lg thor...knap???
Ayu galih wulandari: Mana ini kelanjutannya kak...
total 1 replies
Tria Hartanto
lanjut thor jangan lama lama upnya.
Miya Wibowo
wueehhh babang azka nekad juga nich.. semangat thor.. jangan lama2 updatenya nyaa.. kami menunggu karya mu..
Miya Wibowo
visual donk thorr
Miya Wibowo
lhaa babang azka terkena pesona istri orang wkwwkwkwkwk
Ayu galih wulandari
Semoga Azka & Bela berjodohv....Lanjuuut kak double up doong 🤗🤗😍😍😍😍
Ayu galih wulandari
Alhamdulillah...akhirnya yg di tunggu tunggu sekian purnama,update jg....penisiriiiin nih sm kelanjutan kisah bambang Azka ..🤗🤗😍😍😍
Marliana MARLIANA
azka mengangkat derajat janda..
lanjut kk author..
itin
bagus
itin
sepertinya kisah romansa azka jauh lebih menarik lagi dari ketiga kakaknya.....
azka dengan seorang janda.... janda berkelas yakan.
itin
rindu kamu 🥰😁
Oma Umi
up yang lancar... tak kirim bunga yang banyak...
Arum Nisa
thor.. apa kabar nya thor
Rahma Inayah
maksih sekli up lngs 2 ..👍👍👍semangt menulis semoga bisa up tiap hri..ya thor sehat srllu dan bd mrngobati kerinduan cerita ni yg sdh lama gantung.semoga azka dan nela makn dekat..pasti bunda jasmine dan ayah yudha akn mendukung hub merk klu status nela sdh jelas nnt nya nela akan dpt penggnti sosok ibu di bunda jasmine yg mana bs mengibati kerinduannya stlh lama di tinggl ortunya
Ami LeoGirl
Alhamdulillah udh mulai up kembali thor setelah sekian lama menungu🥰 semangt up banyak2
Dewi kunti
nambah thooooorrr 😘😘😘
Rahma Inayah
syukut lah bs up lgi setlh sekian lama sya kirab gantung ceritanya .semoga perusahaan nela bs sukses..dan nela bs membuktikan pada penghianat doni klu nela bs hdp dan sukses tnp dia...semoga hdp doni dan pelakor melarat...semoga bs lanjut lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!