Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu Tak Diundang
Setelah kejadian kedua Perusahaan hancur kini kehidupan Azila sedikit merasa tenang, walaupun sering diteror Monica terus namun itu adalah hal yang paling bodoh bagi Azila.
Seperti biasa, Azila yang selalu dirumah dengan aktivitas secukupnya saja dan hari ini juga Fathaan harus kembali ke Perusahaan setelah dia pulang dari Paris.
Namun hari ini Azila izin kepada Fathaan untuk pergi menonton dengan Bunga dan Kellyn karena kemarin mereka tidak jadi menonton alasannya dua parasit itu mengganggu mereka.
Sementara itu.
Fathaan yang sudah diruang kerjanya yang siap ingin bekerja namun heran dia kedatangan tamu yang tak diundang.
Tok. Tok.
" Masuk" perintah Fathaan dari arah dalam
Setelah mendapatkan perintah kini suara pintu terbuka terdengar.
" Permisi tuan, Tuan Gilang dan Nona Donita Fae ingin bertemu dengan anda" ucap Ferdy membuat Ferry mengerutkan keningnya
Merasa heran ada apa lagi mereka datang kali ini?
" Bawa mereka kemari" perintah Fathaan
" Baik tuan" jawab Ferdy
Saat sudah mendapatkan perintah dari Fathaan, kini Ferdy membawa kedua manusia itu masuk kedalam ruangannya Fathaan.
Fathaan yang tengah sibuk mulai mengotak-atik laptopnya, mereka pun sudah tiba didepannya Fathaan.
Ada rasa canggung yang dirasakan Gilang saat mengetahui bahwa Putrinya telah menghina Fathaan.
" Ada apa kedatangan kalian kali ini?" tanya Fathaan tanpa melihat kearah mereka
Betapa terkejutnya Donita Fae saat mendengar Fathaan sudah bisa berbicara.
" A-anda sudah bisa berbicara tuan?" tanya Donita Fae membuat Fathaan menatapnya
" Ada masalah apa dengan itu?" tanya Fathaan kembali
" T-tidak, terakhir kali kita ketemu sepertinya anda masih menggunakan bahasa isyarat" jawab Donita Fae membuat Fathaan tertawa
" Saya memang bisa berbicara, namun pendengaran saya masih menggunakan alat bantu bisa lihat sendiri bukan?" ucap Fathaan membuat Donita Fae merasa malu
Fathaan hanya tertawa saja, merasa lucu melihat Donita Fae malu. Kini mulailah Gilang membuka suaranya.
" Maaf tuan mengganggu waktu anda, kedatangan kami kali ini apa tidak ada kesempatan lagi untuk bekerja samanya tuan?" ucap Gilang membuat Fathaan semakin tertawa
Fathaan menyilangkan kedua tangannya lalu dia menatap kearah Gilang dengan wajah tersenyum sinis.
" Bukankah waktu itu Putri anda sendiri yang membatalkan kerja sama ini tuan?" ucap Fathaan membuat Gilang terkejut
" Tetapi dia mengatakan bahwa anda tidak mau bekerja sama dengan Perusahaan saya tuan" jawab Gilang menyakinkan Fathaan
" Apa begitu Nona Donita Fae?" tanya Fathaan membuat Donita terdiam " Apa anda lupa Nona Donita Fae bahwa anda sendirilah yang membatalkan kerja sama tersebut karena waktu itu saya masih bisu" sambung Fathaan
Gilang menatap kearah Donita Fae dia hanya bisa terdiam dan menundukkan kepalanya saja tidak menjawab satupun ucapannya Fathaan.
" Dan, mengapa bisa anda mengatakan bahwa saya yang menolaknya? Itu benar-benar luar biasa sekali Nona apakah dengan itu anda sengaja ingin membuat saya dipandang orang-orang sangat sombong dan angkuh?" jelas Fathaan
Donita Fae semakin terdiam saja, dia tidak tau harus bagaimana menjawabnya. Gilang merasa tidak menyangka bahwa Donita Fae memanipulasi omongan tentang dimana Fathaan menolak kerja sama.
" Dengarkan saya Tuan Gilang, saya tidak pernah menolak siapapun yang ingin bekerja sama dengan saya, namun tetapi waktu itu Putri anda sendiri yang membatalkannya karena saya bisu tidak bisa menjelaskan bagaimana cara bekerja sama dengan Perusahaan saya, padahal sudah dijelaskan oleh Asisten saya dia yang akan turun tangan untuk menjelaskannya, namun Nona Donita Fae menolak dan membatalkan kerja sama tersebut" jelas Fathaan
Gilang merasa sangat malu sekali saat ini, bagaimana bisa putrinya begitu bodoh sekali?
" Maafkan putri saya tuan, jika waktu itu saya yang bertemu dengan anda tidak akan mungkin saya membatalkannya tuan, waktu itu saya sedang sakit jadi mau tidak mau saya menyuruh dia untuk bertemu dengan anda" jelas Gilang
Fathaan menganggut-anggutkan kepalanya seraya paham apa yang dikatakan oleh Gilang.
" Saya mengerti tuan, tetapi dengan mohon sangat kali ini saya tidak bisa memberikan kesempatan untuk bekerja sama tuan" ucap Fathaan membuat Gilang terkejut
" T-tapi tuan, Perushaan saya benar-benar perlu bekerja sama dengan anda jika tidak Perusahaan saya akan hancur tuan, tolong bantu saya tuan"
Fathaan menatap kearah Ferdy, dia begitu sangat bingung sekali sebenarnya dia sangat tidak tega jika ada orang yang memohon kepadanya.
Dia memegangi pelipisnya merasa sedikit pusing harus bagaimana lagi. Disaat suasananya sangat tegang namun tiba-tiba saja pintu terbuka dengan sedikit kasar.
Brak!
" Mas" panggil Azila
Mereka semua menatap kearah pintu yang terbuka secara kasar itu, hal itu membuat Azila menjadi membeku saat mengetahui bahwa Fathaan memiliki tamu.
" M-maaf mas, aku tidak tau jika kamu ada tamu" ucap Azila dengan melangkahkan kakinya untuk keluar
Namun Fathaan memanggilnya.
" Sayang, pergilah keruangan pribadi mas kamu tunggu disana nanti setelah selesai mas akan menemuimu" ucap Fathaan kepada Azila
Azila menganggukkan kepalanya lalu berjalan menuju ruang pribadinya Fathaan. Dimana tatapan Donita Fae tertuju kepada Azila apa lagi ke perutnya dia bertanya-tanya apakah itu istrinya Fathaan?
Dan lagi, bukannya Azila tadi sedang izin ingin menonton dengan kedua sahabatnya? Ternyata Bunga dan Kellyn mendapat panggilan dari tempat bekerjanya bahwa ada hal yang mendadak jadi itulah mereka membatalkan untuk menonton.
Lalu Azila meminta mereka untuk mengantarkannya ke Perusahaan Fathaan itulah sebabnya Azila berasa di Perusahaannya sekarang ini.
Kini kembali kedalam pembahasan, dimana Fathaan masih bingung harus bagaimana namun lagi-lagi rasa ingin tau Donita Fae membuatnya bertanya kepada Fathaan.
" Apa gadis tadi adalah istri tuan?" tanya Donita Fae kepada Fathaan
Fathaan langsung menatap Donita Fae dengan tatapan sedikit tajam.
" Iya gadis itu adalah istri saya, ada apa dengan hal itu?" tanya Fathaan dengan nada dinginnya
" Sejak kapan tuan menikah? Tidak ada pernah media mengatakan bahwa anda sudah menikah" tanya Donita Fae kembali
" Apa itu penting untuk anda Nona?" sahut Fathaan membuat Donita Fae terdiam" Yang kita bahas sekarang adalah permasalahan kerja sama namun mengapa anda mengalihkannya kesana?" sambung Fathaan
Gilang menyenggol lengannya Donita Fae agar tidak menanyakan hal yang tidak penting, karena sekarang ini Perusahaannya lebih penting dibandingkan hal lainnya.
Fathaan menarik nafasnya begitu dalam sekali, kini dia menatap kembali kearah mereka.
" Baiklah temui saya kembali didua hari kemudian, untuk saat ini saya akan merundingkannya dengan Asisten saya, apa anda bisa mengerti tuan?" tanya Fathaan kepada Gilang
Terukir senyum dibibirnya Gilang saat mendengar ucapannya Fathaan, dia begitu sangat senang sekali bahwa Perusahaannya masih mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Perusahaannya.
" Baik tuan saya mengerti, terima kasih banyak tuan atas kesempatan" ucap Gilang dengan penuh semangatnya
" Kalau begitu kalian boleh pergi, saya masih ada hal yang ingin saya selesaikan" jawab Fathaan kepada mereka berdua
Gilang menganggukkan kepalanya dimana dia berpamitan kepada Fathaan, rasa hatinya begitu senang sekali karena mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama.
Berbeda dengan Donita Fae, dia masih bisa memikirkan tentang dimana tidak terima saat mengetahui bahwa Fathaan sudah menikah.
Ada apa hal dengan itu? Apa jangan-jangan Donita Fae mulai menyukai Fathaan karena dia sudah bisa berbicara?
Tentu saja itu bisa terjadi, siapa yang tidak tertarik dengan Fathaan? Sudah begitu kaya dan kini dia sudah bisa berbicara.
smg bunga cpt menyusul segera hamil juga....
smg cpt secepatnya menyusul azila punya anak....
Bunga merasa terharu aluna mengakui kesalahannya dan meminta maaf dgn tulus....
Itu ujian dan cobaan kedepannya pasti hrs bs melalui tergantung pasangan klo saling percaya bs melaluinya....
Azila bersyukur mempunyai suami sangat sayang km dan setia....