NovelToon NovelToon
PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Reina, seorang siswi yang meninggal karena menjadi korban buly dari teman temannya.
Di ujung nafasnya dia berdoa, memohon kepada Tuhan untuk memberikan dia kesempatan kedua, agar dia bisa membalas dendam pada orang orang yang telah berbuat jahat padanya.

Siapa sangka ternyata keinginan itu terkabul,
dan pembalasan pun di mulai.
Tetapi ternyata, membalas dendam tidak membuatnya merasa puas.
Tidak membuat hatinya merasa damai.
Lalu apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatinya?

Ikuti kisahnya dalam

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04

Di kelas Sena,

"Kumpulkan buku tugas yang kemarin!" seru Pak Yogi, guru bahasa Inggris yang kondang dengan julukan Mr. Hitler.

Sena pun segera mengambil dan mengumpulkan buku-buku tugas dari meja teman-temannya. Tak lupa juga bukunya sendiri.

Tahun ajaran baru yang lalu, Sena terpilih sebagai ketua kelas karena prestasinya yang melonjak. Tanpa seorang pun tahu, jika sebenarnya pemilik prestasi itu adalah Reina.

Setelah selesai mengumpulkan buku dari teman-temannya, Sena meletakkan buku itu di meja guru, dan dengan penuh percaya diri, meletakkan bukunya sendiri di tempat paling atas. Kemudian kembali ke tempat duduknya, meninggalkan Pak Yogi yang segera memeriksa buku-buku tersebut.

"Sena!" Baru saja satu buku diperiksa, tiba-tiba Pak Yogi sudah memanggil Sena. Karena memang buku Sena-lah yang berada di urutan paling atas, dan tentu saja akan diperiksa paling duluan.

"Iya, Pak!" Dengan penuh percaya diri, Sena berdiri dari duduknya. Karena dia sudah bisa membayangkan bahwa akan mendapat pujian lagi dan lagi dari Pak Yogi.

"Apa-apaan ini?!" Pak Yogi berseru dengan wajah memerah. Sena terkesiap. Bukan seperti ini seharusnya reaksi dari Pak Yogi.

"Apa karena sudah jadi ketua kelas, lalu sudah merasa hebat dan tak perlu lagi belajar?" lanjut Pak Yogi. Dia memang guru yang tegas dan bebas tanpa diskriminasi. Tak peduli bahkan jika yang ada di hadapannya adalah anak seorang jendral sekalipun. Itu sebabnya Pak Yogi merupakan guru favorit bagi siswa yang berasal dari keluarga golongan kelas menengah ke bawah.

"Bagaimana mungkin dari dua puluh soal hanya ada dua saja benar???" Ucapan dari Pak Yogi sontak membuat seisi kelas geger. Mana mungkin? Bagaimana bisa? Itu bahkan lebih buruk dari nilai terburuk.

Muka Sena memerah, antara malu dan marah. Giginya gemeletuk. Apa yang sudah dilakukan Reina? Apakah Reina dengan sengaja ingin mempermalukannya? Sena mengingat semua perubahan yang ada dalam diri Reina tadi. Dan jika itu memang benar, maka dia akan memberikan pelajaran yang sangat kejam kepada Reina, agar bisa diingat untuk seumur hidupnya.

"Berdiri di depan kelas! Sekarang!!" Perintah Pak Yogi. Dengan meletakkan secara kasar buku milik Sena, kemudian beralih ke buku siswa lainnya.

Dengan mata yang memerah penuh dendam, Sena melangkahkan kakinya menuju depan kelas. Tangannya terkepal, keringat panas membasahi seluruh tubuhnya. Siapapun yang melihatnya merasa ngeri. Dia seperti ingin menelan manusia. Apalagi ketika mendengar kasak-kusuk teman-temannya yang mulai membicarakannya. Dia ingin mengatakan itu adalah hasil kerja Reina, tapi itu sama saja dengan mengatakan bahwa selama ini dia memang bodoh.

 

"Reina... Reina...!!" teriak Sena dari luar kelas Reina, ketika jam istirahat tiba. Sena berjalan dengan langkah panjangnya. "Reina...!" Teriakannya lagi begitu sampai di dalam kelas. Semua yang ada di sana minggir. Tak ada yang berani menghalangi. Seperti tahu jika Sena sedang marah.

Sena terus melangkah dan mendapati bangku Reina kosong. "Dimana dia?!" tanya Sena dengan menatap sekeliling. Kemarahan sudah sampai di ubun-ubun.

"Dia ada di UKS, Ditemani sama Baim!" jawab satu dari mereka. Sena menoleh pada pemilik suara dan matanya menatap tajam.

"Apa maksudmu?!" begitu kira-kira arti sorot mata itu.

"Tadi Reina sama sekali tidak fokus dalam pelajaran, bahkan tugasnya salah semua. Wajahnya pucat, tubuhnya lemas. Lalu tiba-tiba pingsan!" ucap teman sekelas Reina itu menjelaskan.

"Drap... drap.. drap...!" Tanpa menunggu penjelasan lebih lanjut lagi, Sena berlari menuju ruang UKS. Dia ingin melihat apa yang terjadi sebenarnya dengan Reina. Jika menurut teman Reina, bahwa tugas Reina pun salah semua, berarti ada yang tidak beres dengan Reina.

"Bagaimana dia?!" tanya Sena begitu dia sampai di sana. Baim yang sedang duduk di sisi tempat tidur Reina terlonjak kaget.

"Dia sudah sadar tadi, tapi kemudian dianjurkan untuk istirahat oleh dokter!" jawab Baim gugup. Dia tahu Reina memang selalu ada bersama dengan Sena. Seperti halnya dia tahu bahwa Reina hanya dimanfaatkan oleh Sena. Tetapi Baim tidak bisa berkata apapun dan tidak bisa berbuat apapun.

"Kak Sena?" Reina membuka sedikit matanya. Wajahnya terlihat pucat, sorot matanya sayu, suaranya lemah. "Kak Sena datang menengokku?" tanya Reina dengan senyum tipis di bibirnya. Terlihat dia sangat bahagia dengan kehadiran Sena. Sena tidak menjawab. Dengan isyarat mata, dia meminta Baim untuk pergi, dan tanpa protes Baim pun berlalu.

"Kak Sena?" panggil Reina lagi, karena Sena hanya diam, menatapnya tajam tanpa suara. Reina menundukkan wajahnya. Merasa takut dengan sorot mata Sena.

"Apa yang kau lakukan pada buku ulanganku?" tanya Sena dengan suara yang dingin dan dengan gigi gemeletuk menahan marah.

"Auws .. sakit Kak!" rintih Reina mencoba melepas tangannya dari cekelan Sena. Air mata merembes di pipinya. Pandangannya sayu memohon belas kasih.

Sena terpaku menatap raut itu. Wajah Reina yang putih bersih mulus tanpa sebiji pun jerawat, polos tanpa polesan. Benar-benar berbeda di mata Sena.

"Cantik" itulah pengakuan dalam hati Sena. Membuat Sena melepas cekelan tangannya. "Kenapa buku tugasku bisa salah semua? Apa yang kau kerjakan?!" tanya Sena lagi.

"Haaa ..?? Reina menutup mulutnya tak percaya. "Mana mungkin Kak? Aku mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Bahkan aku sampai tidak tidur!" jawab Reina, mencoba membela diri.

"Tapi... tadi tugas Reina juga salah semua Kak..?!" lanjut Reina lalu menundukkan wajahnya. Air matanya kembali menetes.

Sena menghela napas kasar.

"Lalu apa yang tadi terjadi?! Kenapa kau bisa pingsan?!" tanya Sena akhirnya. Entah kenapa dia mendadak peduli.

"Reina pernah mengalami benturan di kepala, saat jatuh beberapa hari lalu. Untung ada tetangga yang baik hati nolongin Reina waktu itu. Beliau membawa Reina ke rumah sakit. Kata dokter, benturan itu cukup fatal akibatnya. Selain itu dokter juga bilang karena kecapean bukan hanya badan tapi juga otak Reina. Dan Reina juga kurang nutrisi. Kata dokter, Reina harus banyak makan yang bergizi dan juga vitamin!" Reina memberi penjelasan lalu menunduk sedih.

"Tapi bagaimana caranya? Reina bahkan tak punya uang sedikitpun?!" ucap Reina lagi. "Jangankan beli vitamin, bayar uang sekolah saja Reina tak mampu.!" lanjutnya lagi. Air matanya bertambah deras.

"Kata dokter otak Reina terlalu stress. Jadi jika tak segera mengkonsumsi vitamin yang dimaksud Dokter tadi, mungkin Reina takkan bisa lagi di sekolah karena otak Reina takkan lagi bisa berfungsi dengan baik!" lanjut Reina dengan suara tangis yang menyayat hati.

Sena mendengus kesal, dia masih ingin marah, tapi dia juga masih membutuhkan Reina hingga hari kelulusan nanti. Mau tak mau dia harus membuat otak Reina tetap encer. Dan itu artinya dia harus ikut membelikan apa yang dibutuhkan Reina.

"Baiklah, aku akan membantumu. Aku akan belikan kamu vitamin!" jawab Sena.

"Ah, Kak... Reina tak mau merepotkan Kak Sena. Kalau memang Kakak mau membantu Reina, bagaimana kalau Kak Sena berikan saja uangnya, biar Reina yang beli sendiri vitamin dan stok makanan sehat untuk Rena setiap hari?" ucap Reina gugup karena merasa tidak enak pada Sena.

Sena mengerutkan keningnya. Tapi memang benar dia tak mau repot, karena itu dia memilih memberikan uang kepada Reina.

"Oke, kalau begitu. Besok aku beri uang untuk beli vitamin dan makanan sehat. Dan jangan sampai kamu pingsan lagi di kelas. Ingat kata-kata ku!" Sena mengucap dengan nada tegas dan meninggalkan Reina yang menunduk dengan mata yang masih berkaca-kaca.

Sena berjalan cepat meninggalkan ruang UKS, meninggalkan Reina yang terduduk di tempat tidurnya. Di dalam hati, Sena berharap agar Reina segera sembuh dan bisa kembali membantu Sena mencapai cita-citanya.

"Kena kau!!"

1
🌞MentariSenja🌞
emang
🌞MentariSenja🌞
nah itu ngerti,
🌞MentariSenja🌞
karena dirimu terlalu fokus sm starla sm reina, makanya gak merhatiin yg lain
🌞MentariSenja🌞
bingung amat sih mak, katanya orang kaya, gitu aja masih terkagum-kagum
🌞MentariSenja🌞
eeelah, sepemikiran, kirain si baim, tumben pake jass./Facepalm/
FT. Zira
apa yg akan dilakukan Baim?🤔🤔
FT. Zira
tangganya.../CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
🌞MentariSenja🌞: dah keduluan ternyate.../Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tangannnnnnnn/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
gambarnya ganti apa mmng dr awal ini y🤭
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: aku gak ganti cover tuh kak?
apa diganti sama editor ya?
tp kok gak ada pemberitahuan
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lanjut...sgra terungkap biar starla d usir
FT. Zira
langsung tau di retas si nyonya.. hebat juga😳
Cass
kisah Baim ternyata balas dendamnya lebih kuat. keren sih menurutku.

baru komen setelah di bab ini✌️✌️. maaf ya kak Author
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: hallo Kak. terima kasih sudah mampir. semoga ttp suka sampai akhir.

iya, gpp. tidak masalah kok itu
total 1 replies
Aafry
kalo beneran kolaborasi, keren sih ini
Aafry
jadi Baim di sini ya..
ini setting murid SMA kan? kalau di sebelah kuliah, apakah kaka author berkolaborasi dalam membuat cerita?
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya cm gk pd aja sih.
mungkin karena yg ini nyungsep
gak kaya buku sebelumnya
Aafry: kok gitu? tulisannya dah bagus kok. punya ciri khas sendiri
total 3 replies
FT. Zira
giaman reaksinya kalo tau Reina anak kandung ya🤔🤔🤔
FT. Zira
Baim . siapa lagi
FT. Zira
amplop.. antara foto atau tes dna/Tongue//Tongue/
🌞MentariSenja🌞
tabir mulai terkuak...
bagaimana ya kira² klo tahu reina ternyata justru anak kandungnya 🤔🫣
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
semoga g kelamaan nya y bkn ny adiguna tau kl starla bkn anak kandungnya🙏
🌞MentariSenja🌞
baik, aku tunggu aksimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!