NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:65.6k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Empat Belas

Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam, akhirnya Audi sampai. Luka di telapak kakinya hanya dia balut dengan sapu tangan. Dengan berjalan sedikit pincang karena menahan sakit, gadis itu mengetuk pintu rumah Tante Susi.

Beberapa saat kemudian terdengar langkah kaki. Kebetulan sekali Tante Susi yang membukanya.

"Audi ... ada apa malam-malam ke sini? Apa Ghita sakit?" tanya Tante Susi dengan suara yang sangat kuatir.

Audi menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Dia menarik napas dalam untuk meredakan emosi. Tak ingin ada air mata saat dia bicara.

"Tante, aku datang mau menjemput semua foto Rani dan Bimo yang tadi Tante bawa. Aku mau pajang lagi," ucap Audi. Dia menarik napas lega setelah berhasil mengatakannya.

Bukannya menjawab ucapan Audi, Tante Susi justru berlutut dan memegang kaki Audi yang sakit. Gadis itu reflek mundur. Dia tak mau dikasihani. Dia tak mau ada orang yang merasa iba melihatnya. Semua salahnya. Seharusnya memang tak mengizinkan Tante Susi membawa foto-foto Rani tanpa izin dari Bimo.

"Kaki kamu kenapa? Biar Tante obati," ucap Tante Susi.

"Aku tak punya banyak waktu, Tante. Aku harus segera bawa foto-fotonya Rani. Pak Rahmat, bisa tolong angkat foto-fotonya?" tanya Audi dengan Pak Rahmat dan mengacuhkan ucapan Tante Susi.

"Baik, Bu." Pak Rahmat lalu mendekati Tante Susi dan Audi.

"Tante Susi, tolong berikan foto-foto itu pada Pak Rahmat. Biar di bawa pulang lagi. Aku harus segera sampai rumah kembali. Bimo hanya memberiku waktu satu jam untuk mengambil dan mengembalikan foto ini ke tempat semula," ucap Audi.

"Bimo marah denganmu? Maaf, Tante belum sempat hubungi dia. Biar Tante yang jelaskan."

Tante Susi masuk ke dalam rumah dan mengambil gawainya. Audi yang tak sabar mengikuti wanita itu. Saat melihat foto-foto Rani itu masih ada di ruang keluarga, dia langsung meminta Pak Rahmat membawanya.

"Maaf, Tante. Aku harus segera bawa foto ini kembali. Terima kasih." Audi lalu berjalan mengikuti Pak Rahmat.

"Audi tunggu ...," panggil Tante Susi.

"Apa luka dikaki kamu ini ada hubungannya dengan kemarahan Bimo? Maafkan Tante, karena Tante kamu yang dimarahi. Tante akan jelaskan semua. Jika ini tak ada hubungan denganmu," kata Tante Susi.

"Tak perlu Tante. Tidak usah menjelaskan pada Bimo, apa pun yang akan Tante katakan, dia akan tetap menyalahkan aku dan menganggapnya salah. Orang yang membenciku tak butuh penjelasannya karena dia akan tetap membenciku!" seru Audi.

Audi lalu berjalan menuju mobil tanpa menunggu jawaban dari mamanya Rani. Pak Rahmat telah menunggu. Tante Susi hanya bisa memandangi kepergian Audi dengan rasa bersalah.

Pak Rahmat mengendarai mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi, itu semua atas permintaan Audi. Dia tak mau ada lagi perdebatan. Ingin melakukan semuanya sesuai dengan keinginan Bimo.

Sepanjang perjalanan Audi hanya diam sambil matanya terus memandangi jalanan. Dia jadi teringat Ghita. Bocah itu apakah bisa didiamkan dan ditenangkan bibi. Hampir satu jam dia meninggalkan bayi itu.

Mobil mulai memasuki jalanan menuju rumah Bimo. Audi menarik napas dalam agar nanti saat berhadapan dengan Bimo tak ikut terbawa emosi seperti tadi. Dia merasa bersalah karena membuat bocah itu terkejut dan terbangun.

Sampai dihalaman rumah dia langsung berjalan masuk dan meminta Pak Rahmat mengikuti dengan membawa foto-foto Rani tersebut. Tampak Bimo masih duduk di ruang keluarga. Ghita yang tampaknya baru bisa didiamkan, karena masih terdengar isakannya. Melihat kehadiran Audi, bocah itu kembali menangis karena minta di gendong.

"Bawa sini Ghita, Bi!" seru Audi.

Bibi lalu membawa Ghita kehadapan Audi. Gadis itu langsung menggendongnya. Bocah tersebut memeluk erat leher Audi dengan kedua tangannya. Tangisannya langsung reda.

"Pak Rahmat, tolong pajang foto-foto itu kembali," ucap Audi sambil terus mengelus punggung Ghita agar bocah itu tertidur.

Bimo tak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia hanya memperhatikan semua yang Audi lakukan. Matanya lalu tertuju ke kaki gadis itu yang hanya dibalut sapu tangan.

"Biarkan aja. Aku yang akan memajangnya nanti. Kamu tinggalkan saja. Lain kali jangan lancang memegang apa pun itu peninggalan Rani. Aku tak mau ada barangnya yang di sentuh apa lagi dipindahkan. Ini rumah Rani!" ucap Bimo menegaskan.

"Aku harus bilang berapa kali Tuan Bimo! Kalau bukan aku yang lancang memindahkan barang milik istrimu tercinta. Aku sadar posisiku, aku ini hanyalah pengasuh anakmu. Tak ada hak apa pun di rumah ini. Kau mau menampungku dan memberikan aku makan, itu sudah lebih dari cukup. Aku sadar diri, Tuan. Aku sudah terbiasa hidup miskin, tak ada niatku untuk menguasai sesuatu yang bukan milikku!" seru Audi dengan penuh penekanan.

"Jangan ngelantur kemana-mana. Aku hanya kamu tau batasan. Jangan menyentuh kenangan yang ada hubungannya dengan Rani. Kau jangan iri dan cemburu dengannya. Hanya foto-foto itu sebagai kenangan untuk mengingat kehadirannya."

"Iri ... cemburu? Cemburu dengan orang yang masih hidup saja aku tak mau. Apa lagi dengan yang telah tiada. Aku gak sanggup. Sampai kapanpun aku tak akan pernah menang!"

Ketika Bimo akan menjawab ucapan Audi, terdengar suara mertuanya. Dia lalu mengurungkan niatnya berdebat.

"Bimo ...!"

Bimo langsung berdiri dan mengecup tangan wanita itu. Baginya sang mertua tetaplah yang paling dihormati dan disayangi selain istrinya Rani.

"Kenapa malam-malam Mama ke sini?" tanya Bimo.

"Mama mau menjelaskan kesalahpahaman antara kamu dan Audi. Apa yang istrimu katakan itu benar. Bukan dia yang memindahkan foto-foto Rani. Itu murni keinginan mama."

"Ma, kenapa Mama harus datang malam-malam hanya untuk membela Audi? Mama dan Rani sama saja. Selalu menutupi kesalahannya. Nanti Audi akan ngelunjak dan terus melakukan kesalahan-kesalahan lain karena berpikir akan ada yang membela dirinya," jawab Bimo.

Audi tersenyum miris mendengar tuduhan suaminya. Dia telah lelah berdebat dan membiarkan saja pria itu dengan pikirannya. Gadis itu menyalami tangan Tante Susi dan langsung masuk ke kamar. Dalam kamar barulah dia membersihkan kakinya. Ghita sudah tertidur.

"Bimo, semua memang keinginan mama. Audi tak ada campur tangannya. Bukan mama ingin membela istrimu itu. Mama hanya tak mau nanti nama baikmu dan Rani jadi bahan omongan. Apa yang akan orang katakan jika berkunjung ke rumah masih melihat fotomu dan Rani. Padahal kamu telah memiliki istri yang lain. Orang akan mengatakan kamu jahat, kejam dan zalim pada istrimu," ucap Mama Susi.

"Ma, aku hanya ingin mengingat kenangan Rani."

"Bimo, mau sampai kapan kamu begini. Rani telah pergi dan tak mungkin kembali. Hidup harus terus berjalan. Kamu tak bisa hidup dengan kenangan saja. Apa kamu tak melihat bagaimana pengorbanan Audi untuk putrimu. Hargai dia, Nak. Dia itu istrimu. Jangan sampai kau menyesal jika akhirnya dia lelah dengan semua sikapmu dan memutuskan pergi. Kau tak akan pernah lagi mendapatkan wanita seikhlas dan setulus dirinya!"

1
Maisya
lanjut kak
Citra Aprilona
daniel suka sm audi sedangkan audi belum bercerai dr bimo
Fitria Syafei
Mama yang cantik dan baik hatinya mantaf 😍😍 terima kasih 🥰
kalea rizuky
cpet cerai donk
dyah EkaPratiwi
terkendala status Audi nantinya
Apriyanti
semoga Daniel jodoh nya audi dan secepat nya menikah,, lanjut thor 🙏
Mrs.Riozelino Fernandez
semoga berjodoh ya...
Bu Dewi seperti bisa jadi mama mertua yang baik untuk menantunya... Dan Daniel juga tipe suami yang hangat untuk keluarga nya...
Mrs.Riozelino Fernandez
jiiiiaaaaah dia dikibulin istri tercinta...
😆😆😆😆
selamat bahagia ya Bimo karena telah membuang batu berlian untuk Daniel...
Sugiharti Rusli
cuma masalahnya si Audi belum resmi bercerai dari si Bimo, dan itu bisa jadi batu sandungan dengan memakai alasan Ghita sang putri,,,
Mrs.Riozelino Fernandez: bener bener kk...
semoga gak ada alasan balik lagi laaaa...walaupun ada Ghita...
total 1 replies
Maharani Rani
lanjutt kak
Sugiharti Rusli
entah apa nanti pada akhirnya Audi dan Daniel akan semakin dekat apa ngga secara personal, apalagi dia juga sudah bisa sangat dekat sama mama Daniel
Sugiharti Rusli
memang percuma sih si Bimo sekarang menyesali dengan perbuatannya ke Audi selama mereka menikah, dia terkesan memusuhi sekali,,,
Sugiharti Rusli
berarti selama ini mendiang Rani bisa dibilang musuh dalam selimut bagi Audi yah, dia mengaanggap sahabat tapi juga menusuk dari belakang,,,
Sugiharti Rusli
oh jadi ternyata dulu si Bimo sebenarnya sudah suka sama Audi tapi ga pede,,,
Rini
Audy Daniel, Bimo buang kemana ke terserah Thor 🤭😂😂😂
keke global
audi dan daniel pokoe, maksaaaa... terseraaah bimo ma siapa kwkwkwkwk
Retno Harningsih
up
Muhammad Dimas Prasetyo
mulai mencium kecurigaan jangan jangan Bimo dan Daniel saling mengenal
keke global
ketauan kan rani iri sm audi
Diyah Pamungkas Sari
wkwkwkwkwwkk, mamposss!!! audy bahagya lah disana, biar si kampret2 tuh nyesel bgt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!