NovelToon NovelToon
Menjahit Luka Dengan Benang Khianat

Menjahit Luka Dengan Benang Khianat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Selingkuh
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Ainun

Penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18: Menenun Kepercayaan Baru

Malam itu, Jakarta diguyur hujan lebat yang membasuh sisa-sisa debu di jalanan. Di sebuah restoran kecil yang tersembunyi di sudut Jakarta Selatan, Arini duduk berhadapan dengan Damar. Suasana restoran itu hangat, dengan pencahayaan temaram dan alunan musik jazz lembut yang seolah mengisolasi mereka dari kebisingan dunia luar. Bagi Arini, ini adalah kali pertama dalam bertahun-tahun ia merasa tidak perlu waspada terhadap setiap kata yang keluar dari mulut lawan bicaranya.

"Kau tampak berbeda malam ini," ujar Damar sembari menyesap wine merahnya. "Lebih... ringan."

Arini tersenyum tipis, jemarinya memainkan ujung taplak meja yang terbuat dari linen berkualitas. "Rasanya seperti baru saja melepas baju zirah yang sangat berat, Damar. Aku lupa bagaimana rasanya menjadi Arini yang hanya seorang wanita, bukan Arini sang pejuang."

Damar mencondongkan tubuhnya ke depan, matanya menatap Arini dengan ketulusan yang belum pernah Arini temukan pada Adrian. "Zirah itu melindungimu, tapi juga mengurungmu. Aku senang kau memutuskan untuk membukanya. Tapi, aku tahu proses menjahit kembali hati yang robek tidak selesai hanya dengan memenangi persidangan."

Arini terdiam. Ia mengagumi betapa Damar bisa memahami lapisan-lapisan emosinya tanpa ia perlu banyak bicara. "Kau benar. Terkadang aku masih terbangun di tengah malam, memeriksa ponselku, mencari tanda-tanda kebohongan yang sebenarnya sudah tidak ada lagi. Trauma itu seperti benang yang sudah terlanjur kusut; sulit sekali untuk diluruskan kembali."

"Mungkin kau tidak perlu meluruskannya," sahut Damar lembut. "Mungkin kau hanya perlu menenunnya menjadi motif yang baru. Biarkan kusut itu menjadi bagian dari tekstur hidupmu yang lebih kaya."

Percakapan mereka mengalir dengan alami. Damar menceritakan ambisinya untuk membangun pabrik tekstil ramah lingkungan di Indonesia, sebuah proyek yang sejalan dengan idealisme Arini dalam dunia mode. Ada getaran profesional sekaligus personal yang mulai terjalin di antara mereka. Arini menyadari bahwa Damar adalah benang merah yang dulu pernah putus, namun kini kembali dengan kualitas yang lebih kuat dan dewasa.

Namun, di tengah momen kedamaian itu, ponsel Arini bergetar. Sebuah pesan dari nomor tak dikenal masuk, berisi sebuah foto lampiran.

Arini membukanya dan seketika tubuhnya membeku. Foto itu memperlihatkan Damar sedang berjabat tangan dengan seorang pria yang sangat Arini kenal sebagai direktur firma mode pesaingnya—firma yang sama yang hampir membeli desain curian dari Maya. Di bawah foto itu tertulis pesan singkat: 'Jangan terlalu cepat percaya, Arini. Semua orang punya harga, termasuk pahlawan masa lalumu.'

Rasa mual seketika menyerang perut Arini. Apakah ini pengkhianatan baru? Ataukah ini hanya sisa-sisa racun yang sengaja disebarkan oleh pihak Adrian atau Maya untuk menghancurkannya secara mental?

Arini menatap Damar yang masih tersenyum padanya. Di bawah meja, tangan Arini mengepal kuat, kukunya menusuk telapak tangannya sendiri. Ia ingin bertanya, namun ia juga takut jika jawabannya akan kembali merobek jahitan yang baru saja ia buat.

"Arini? Ada apa? Wajahmu pucat sekali," tanya Damar dengan nada khawatir yang terdengar sangat nyata.

Arini menutup layar ponselnya dengan gerakan cepat. Ia menarik napas panjang, mencoba menguasai badai di dalam dadanya. Wanita kuat tidak boleh langsung runtuh karena sebuah foto tanpa konteks. Ia harus mencari tahu sendiri, atau ia akan selamanya terjebak dalam paranoia.

"Bukan apa-apa, Damar. Hanya urusan kantor yang sedikit mengganggu," jawab Arini dengan senyum yang dipaksakan.

Malam itu berakhir dengan keraguan yang kembali menyelinap di sela-sela hati Arini. Ia menyadari bahwa menjahit luka dengan benang baru pun tetap berisiko. Jika Damar ternyata adalah bagian dari rencana besar untuk menjatuhkannya, maka Arini tidak akan hanya menghancurkannya; ia akan memastikan bahwa kali ini, ia tidak akan menyisakan satu inci pun kain untuk siapa pun yang berani mengkhianatinya lagi.

1
Yulitajasper
Cerita yang 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!