DARK STRUGGLE
Seorang pria yang duduk di tempat gelap sambil menghisap rokok nya dengan wajah tanpa ekspresi, sweater yang menutupi kepalanya membuat wajah nya hampir tidak terlihat, apalagi campur gelap malam yang menyelimuti.
Dia mengamati beberapa wanita yang sedang berbincang tidak jauh darinya, wanita tersebut menggunakan dress hitam ketat yang pendeknya melebihi atas lulut dan hanya dua tali terselempang di kedua pundaknya, membuat bagian tubuh nya yang menonjol terlihat sebagian.
Begitu juga dengan teman yang duduk berlawanan dengan nya sambil menyilangkan kakinya, namun menggunakan dress merah, mereka terlihat sedang mengobrol dengan di ikuti beberapa tawaan di sela-sela pembicaraan.
Mereka tidak sadar jika ada yang sedang mengawasinya, karena memang tempat sekeliling mereka terlihat remang-remang.
Jam menunjukan pukul 01:30, malam namun kedua wanita itu belum pergi dari warung tersebut, entah apa yang mereka lakukan.
Setelah beberapa saat pria misterius yang mengawasi kedua wanita itu membuang rokok nya yang hampir habis dan berjalan menuju ke arah wanita tersebut, dengan posisi kedua tangan di kantong dan sweater yang masih menutupi kepalanya.
Tanpa ragu langkah kaki pria tersebut mulai mendekati kedua wanita itu, mulai terlihat sosok pria tersebut saat mendekati warung yang terang, namun wanita tersebut tidak menaruh curiga sedikitpun.
Saat pria itu lewat didepan kedua wanita, dia mengeluarkan salah satu tangan nya dari kantong sweater dan langsung mengacungkan senjata kearah wanita yang mengenakan dress hitam, tanpa berhenti dia langsung menarik pelatuk pistol tersebut yang mengarah ke wanita itu, seketika terdengar suara dentuman keras.
DUUUAAR!!!!
"Aaaaaa" teriak teman wanita yang tertembak.
Dia sangat panik melihat teman nya telah di bunuh dan jatuh ke bawah, penjaga warung tersebut pun langsung bergegas keluar mendengar suara tersebut.
Pria yang menembak tidak menghentikan langkah dia pergi begitu saja dan menghilang di kegelapan malam, seketika warung tersebut mulai ramai, beberapa orang yang mendengar suara dentuman dan teriakan mendatangi tempat tersebut.
Wanita dress hitam sudah tidak bernyawa setelah besi panas yang masuk kedalam kepalanya, darah mulai mengalir kemana-mana, teman nya menangis ketakutan karena kejadian tersebut.
Beberapa saat polisi datang untuk mengidentifikasi dan mengevakuasi kejadian tersebut, garis polisi membentang mengelilingi area kejadian teman korban di bawa bersama polisi untuk di periksa sekalian saksi kejadian tersebut.
Berita mulai bermunculan di tv karena sudah terjadi penembakan di depan warung area dalam kota, tepatnya di Gang distrik 01 yang terdapat warung tersebut, area itu memang tempat dimana pekerja seks komersial (PSK) sering nongkrong, di karenakan memang dekat dengan tempat kerja mereka, area tersebut di klaim sebagai distrik hiburan dimana beberapa wanita mencari nafkah di tempat tersebut.
"Siapa nama mu," tanya polisi yang duduk di depan nya.
"Saya Geby pak temanya viti," ujarnya dengan kondisi yang masih sedikit syok.
"Apa kamu melihat orang yang melakukan ini," polisi kembali bertanya.
"Sa saya melihat pak, tapi wajahnya tidak terlihat karena dia menundukkan kepalanya dan di tutupi sweater hitam."jawabnya dengan jujur.
"Ciri-cirinya seperti apa," tanya polisi.
"Badanya tinggi tidak terlalu besar, dia menggunakan pakaian serba hitam, itu aja pak soalnya saya tidak terlalu memperhatikan. Pas kejadian itu saya sedang berbincang dengan korban." Jujurnya kepada polisi.
"Kamu tinggal disana kan, apa kamu pernah melihat orang seperti itu mungkin dari gaya jalan nya." polisi kembali menanyakan.
"Saya tidak tau pasti pak, sepertinya sih tidak," jawabnya dengan ekspresi berfikir.
Dua hari setelah kejadian tersebut.
"Al lu kemaren malem dimana," kata saliko yang bertanya.
"Biasa lah tempat bos gua ada kerjaan," jawab Albar tanpa ekspresi.
"Lu tau kan kejadian kemaren di depan warung," ujar saliko dengan tatapan serius.
"Trus kalo tau suruh ngapain, suruh ngurusin," tegas Albar dengan tatapan tajam ke arah saliko.
"Ya enggak gua cuma ngasih tau kalo banyak polisi yang lagi keliaran di sekitar sini, lu kenapa sih langsung marah gitu," saliko sedikit bingung.
"Yang pasti bukan urusan gua Masalah itu, jadi lu gak usah sok Sokan ngawatirin gua," jawabnya sambil pergi meninggalkan saliko.
"Lu mau kemana lagi Al, baru aja pulang," saliko kembali bertanya.
"Bukan urusan lu njing," Albar sambil menghentakkan pintu.
"Kenapa sih itu orang kagak jelas banget dah, gua kan cuma ngasih tau heeeh," ujarnya yang bingung sambil mengelus kepala.
Saliko dan Albar tinggal di kontrakan yang sama, mereka sudah lama berteman dan hidup bersama di kontrakan tersebut, yang tempatnya sekitar setengah kilo dari warung tempat kejadian tersebut.
Albar adalah seorang yang mau bekerja apapun demi uang, dia sering menjual barang haram seperti sabu dan lainya di area kota.
Terkadang dia mengajak teman nya saliko untuk menjual barang tersebut namun jarang, saliko yang sehari-hari hanya pekerja kuli, namun dia senang jika di ajak bekerja sama dengan Albar, namun entah apa alasannya Albar jarang mengajaknya jadi saliko kerja serabutan lainya untuk mendapatkan penghasilan.
TOK. TOK. TOK.
"Iya bentar," saliko menuju arah pintu untuk membuka.
"Iya,,,, ada yang bisa saya bantu," saliko sedikit terkejut, karena melihat wanita yang ada di hadapannya.
Dia melihat wanita itu dari Atas sampai bawah, dia bingung ada wanita cantik dan sexy datang ke kontrakan nya.
"Ada Albar gak," tanya wanita tersebut.
"Ooh albar ya barusan aja keluar," jawabnya dengan sedikit gugup.
"Kemana dia," wanita kembali bertanya.
"Eemm gak tau ya mbak, soalnya dia gak bilang apa-apa langsung pergi begitu aja." Jelasnya tanpa mengurangi kegugupan.
"Lo siapa, temen nya," wanita itu dengan sinis.
"Iya mbak saya teman nya hehe, mbak ini siapa nya Albar kalo boleh tau dan ada apa nyari si Al," jawab saliko dan balik bertanya.
"Bukan urusan Lu, nanti kalo dia pulang bilangin ada cw yang nyariin namanya tati," wanita itu menitipkan pesan kepada saliko.
"Ooh iya nanti saya sampaikan kalo dia udah pulang," jawabnya.
"Ya udah gua cabut," wanita itu pergi begitu saja.
"Anjir boleh juga tu cw, sayang yang di cari Albar bukan gua," dalam hati saliko sedikit iri.
"Ooh iya gua nitip barang ini sekalian, jangan lu buka sedikit pun, kalo masih mau idup." Wanita itu memberikan buntalan plastik berbentuk paket ke saliko.
"Iya iya,siap" saliko mengambil barang tersebut.
"Gila cantik-cantik serem banget omongan nya," dalam hati saliko yang mendengar ucapan wanita itu.
Setelah wanita itu pergi saliko menyimpan paket tersebut di tempat yang aman, dia juga tidak berani membuka paket tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
vee
Menghancurkan hati
2025-02-06
1