NovelToon NovelToon
Burnt And Broken

Burnt And Broken

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Adra

Nathan Hayes adalah bintang di dunia kuliner, seorang chef jenius, tampan, kaya, dan penuh pesona. Restorannya di New York selalu penuh, setiap hidangan yang ia ciptakan menjadi mahakarya, dan setiap wanita ingin berada di sisinya. Namun, hidupnya bukan hanya tentang dapur. Ia hidup untuk adrenalin, mengendarai motor di tepi bahaya, menantang batas yang tak berani disentuh orang lain.
Sampai suatu malam, satu lompatan berani mengubah segalanya.
Sebuah kecelakaan brutal menghancurkan dunianya dalam sekejap. Nathan terbangun di rumah sakit, tak lagi bisa berdiri, apalagi berlari mengejar mimpi-mimpinya. Amarah, kepahitan, dan keputusasaan menguasainya. Ia menolak dunia termasuk semua orang yang mencoba membantunya. Lalu datanglah Olivia Carter.
Seorang perawat yang jauh dari bayangan Nathan tentang "malaikat penyelamat." Olivia bukan wanita cantik yang akan jatuh cinta dengan mudah. Mampukah Olivia bertahan menghadapi perlakuan Nathan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Adra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIDAK ADA PERAWAT YANG BERTAHAN

"Ini sudah perawat keempat dalam dua minggu," gumam Erick sambil menghela napas. Ia menatap wanita berusia 40-an yang baru saja keluar dari kamar Nathan dengan wajah lelah dan marah.

"Dia bukan manusia, dia monster!" seru perawat itu, melepaskan sarung tangannya dengan kasar. "Aku sudah menangani pasien sulit sebelumnya, tapi dia? Dia tidak hanya kasar, dia benar-benar tidak mau dibantu!"

Charlotte, yang juga berada di ruangan itu, menunduk dengan putus asa. "Aku mohon, bisakah kau bertahan sedikit lebih lama? Dia hanya butuh waktu..."

"Tidak, Ny. Hayes. Tidak ada yang bisa bertahan dengan pria itu," kata perawat itu tajam sebelum pergi dengan langkah cepat.

Erick menatap pintu kamar Nathan yang tertutup rapat. Di dalam, suara barang pecah belah terdengar. Mungkin Nathan baru saja membanting sesuatu lagi.

"Kita tidak bisa terus seperti ini," kata Erick. "Dia butuh seseorang yang bisa menghadapinya."

Charlotte menghela napas. "Tapi siapa yang cukup gila untuk mau bertahan?"

Charlotte menatap Erick dengan raut lelah. "Mungkin kau benar. Kita sudah mencoba beberapa perawat wanita, dan hasilnya selalu sama."

Erick menyandarkan tubuhnya ke dinding, menatap pintu kamar Nathan yang tertutup. "Kita butuh seseorang yang tidak hanya sabar, tapi juga cukup kuat untuk menghadapi ledakan emosinya. Mungkin seorang perawat pria lebih cocok."

Charlotte mengangguk pelan. "Aku akan mencari kandidat yang tepat."

Namun, tak satu pun dari mereka tahu bahwa solusi yang mereka butuhkan bukanlah soal kekuatan fisik, tetapi seseorang yang bisa menyentuh hati Nathan dengan cara yang tak terduga.

Lowongan perawat untuk Nathan segera tersebar di berbagai platform pencari kerja. Dalam waktu singkat, puluhan lamaran masuk sebagian besar dari perawat pria yang memenuhi kualifikasi, tetapi ada juga beberapa wanita yang melamar dengan alasan yang kurang profesional.

“Aku tidak percaya dia butuh perawat," gumam seorang wanita saat membaca lowongan itu. "Nathan Hayes... pria paling tampan dan berbakat di dunia kuliner, dan sekarang dia lumpuh? Ini kesempatan!"

Namun, mereka semua tidak tahu satu hal pria yang mereka kagumi bukan lagi sosok yang mereka bayangkan. Ia bukan Nathan Hayes yang memesona di layar kaca. Ia adalah bayangan dirinya sendiri, penuh amarah dan luka yang tak terlihat.

Dan ketika mereka akhirnya bertemu dengannya, kenyataan akan menghancurkan semua ekspektasi mereka.

Nathan tidak hanya kasar dengan kata-kata, tetapi juga secara fisik. Setiap perawat yang datang menghadapinya mengalami perlakuan yang lebih buruk dari yang mereka bayangkan.

ini beberapa perlakuan Nathan pada perawat-perawatnya sampai tidak bisa bertahan.

Saat perawat pria ini mencoba membantu Nathan duduk, Nathan tiba-tiba mendorongnya dengan kuat, membuat perawat itu hampir jatuh ke lantai. "Jangan sentuh aku!" bentaknya. Ketika perawat itu menenangkan diri dan mencoba bersikap profesional, Nathan mengambil botol air di dekatnya dan menumpahkannya ke kepala perawat tersebut. "Kau tidak lebih dari pelayan di sini," katanya dengan nada dingin.

Ada lagi perawat wanita ini datang dengan penuh semangat, mengira dia bisa menghadapi Nathan. Tapi saat dia membawakan sup hangat untuknya, Nathan dengan sengaja menumpahkan sup itu ke rambutnya. "Ups," katanya dengan ekspresi tak bersalah. Wanita itu menjerit kaget, aroma sup panas menyelimuti rambutnya. "Apa kau gila?!" teriaknya, tetapi Nathan hanya menyeringai. "Kau seharusnya lebih berhati-hati saat berada di dekat orang sepertiku."

Perawat pria, dia mencoba membujuk Nathan untuk keluar dari kamar dan duduk di kursi roda. Sebagai balasan, Nathan mengambil remote TV dan melemparkannya ke kepala perawat itu. "Aku tidak butuh belas kasihanmu!" teriaknya. Darah mengalir sedikit di pelipis perawat itu, tetapi dia memilih diam. Namun, keesokan harinya, dia menyerahkan surat pengunduran dirinya.

Satu lagi perawat wanita ,dia berpikir Nathan hanya membutuhkan sedikit kelembutan. Tapi saat dia mencoba mengganti perban di tangannya, Nathan tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat. "Sakit? Bagus. Sekarang kau tahu bagaimana rasanya," katanya dengan suara rendah dan tajam. Wanita itu keluar dengan mata berkaca-kaca, tangannya bergetar ketakutan.

Setiap kali ada perawat baru, Nathan selalu menemukan cara untuk menakut-nakuti dan menghancurkan mental mereka. Tidak ada yang tahan lebih dari beberapa hari, bahkan perawat pria yang dianggap lebih tangguh sekalipun.

Erick mengusap wajahnya dengan kasar, menatap daftar perawat yang semuanya berakhir dengan catatan "Mengundurkan Diri."

"Ini gila," gumamnya. "Mereka semua digaji dua kali lipat dari gaji perawat biasa, ditambah bonus, fasilitas, semuanya. Tapi tetap saja, tidak ada yang sanggup bertahan lebih dari seminggu."

Charlotte duduk di seberangnya, terlihat sama putus asanya. "Mungkin uang bukan jawabannya, Erick. Nathan bukan sekadar pasien sulit dia sudah menyerah pada hidupnya sendiri. Tidak peduli berapa banyak kita bayar seseorang, jika mereka tidak bisa menghadapi ledakan emosinya, mereka pasti pergi."

Erick menghela napas panjang. "Kalau begini terus, kita tidak akan pernah menemukan seseorang yang cukup gila untuk bertahan."

Charlotte yang sejak awal mengetahui perlakuan-perlakuan Nathan pada perawat menjadi sedikit kuatir. Akankah semua orang akan bertahan disini. Terlebih pada Erick. Charlotte sangat bersyukur Erick masih mau memikirkan keluarganya terutamanya Nathan. Restoran mewah Nathan, sekarang ini benar-benar jadi tanggung jawabnya.

Ada suatu alasan mengapa Erick masih setia bersama Nathan.

Erick menatap kosong ke luar jendela, mengingat masa lalu yang membuatnya tetap bertahan meski Nathan memperlakukannya dengan kasar.

Dulu, sebelum menjadi orang sukses, Erick hanyalah seorang pria muda yang berjuang untuk bertahan hidup di New York. Ia bekerja serabutan, tak memiliki arah yang jelas. Saat itulah Nathan yang saat itu masih seorang chef berbakat yang sedang naik daun menawarkan bantuan tanpa alasan yang jelas.

"Kau tidak perlu mengemis belas kasihan," kata Nathan waktu itu dengan nada dingin. "Tapi kalau kau mau bekerja keras, aku akan memberimu kesempatan."

Nathan memberinya pekerjaan di restoran mewah miliknya, melatihnya, dan membimbingnya dengan caranya sendiri keras dan tanpa basa-basi. Namun, berkat Nathan, Erick menemukan jalan hidupnya. Ia tak hanya mendapatkan pekerjaan, tetapi juga kepercayaan diri dan tujuan.

Maka, ketika Nathan jatuh ke titik terendah, Erick merasa berhutang budi untuk tetap ada di sisinya.

Dan Erick juga tahu mengapa Nathan begitu arogan, Nathan pernah menceritakan masa lalu Nathan yang kelam yang membentuk kepribadian Nathan

Di balik kesuksesan dan arogansinya, Nathan menyimpan luka yang dalam. Sejak kecil, ia tumbuh dalam rumah tangga yang penuh pertengkaran. Ayah dan ibunya selalu berseteru teriakan dan caci maki adalah hal biasa di rumah mereka.

Nathan yang masih kecil hanya bisa menyaksikan, tak berdaya. Sampai akhirnya, suatu hari, ayahnya memutuskan pergi.

"Aku muak dengan ini semua," suara ayahnya terdengar begitu jelas di ingatannya. "Aku tidak bisa hidup dengan wanita ini lagi."

Tanpa ragu, sang ayah meninggalkan mereka. Meninggalkan ibunya yang hancur, meninggalkan dirinya yang masih anak-anak. Sejak saat itu, Nathan belajar satu hal, dunia ini keras, dan orang yang lemah akan ditinggalkan.

Maka, ia membangun tembok tinggi di sekeliling hatinya, menutupi kelemahannya dengan kesombongan dan sikap arogan. Ia ingin membuktikan bahwa ia tidak butuh siapa pun sampai akhirnya, kecelakaan itu mengubah segalanya.

Erick menatap sahabatnya yang dulu begitu kuat, penuh percaya diri, kini hanya bayangan dari dirinya sendiri. Nathan yang ia kenal tidak akan menyerah begitu saja.

"Aku tahu kau membenci ini," gumam Erick dalam hati. "Tapi kau harus menerima kenyataan, Nathan. Kau tidak bisa terus-terusan menghancurkan dirimu sendiri."

Meski frustrasi, Erick tetap berharap. Ia berharap Nathan bisa menemukan cara untuk bangkit, menerima hidupnya yang baru, dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar seorang chef sukses atau pria yang sempurna secara fisik. Ia berharap suatu hari, Nathan mau membuka hatinya lagi bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang masih peduli padanya.

1
Alma
Udah bingung mau pake cara apa lagi ya Nathan😂
Alma
Haha... lucu banget😂
Dwi Winarni Wina
Jason akhirnya kena jebakan nathan dan arick telah banyak korupsi dan mengkhianati nathan....

siao2 mendekam di hotel pradeo jason gg sangat dingin dan pengap...
Dwi Winarni Wina
Ayolah nathan dan erick gercap basmi biang penyakitnya ditikus itu bebas berkeliaran kesana-kemari perlu dibasmi sampai tuntas agar tidak bisa bikin ulah lagi.....
Dwi Winarni Wina
Nathan sangat percaya sm olivia krn pd saat nathan terpuruk olivia lah yg memberikan semangat dan dukungannya...
Dwi Winarni Wina
Olivia difitnah sm jason videonya tersebar...
Dwi Winarni Wina
Olivia bersedia jd dimata2 nathan tuk mengawasi jason yg bikin ulah yg ingin menghancurkan nathan....
Dwi Winarni Wina
Tunggu jason nathan dan erick bertindak tamat riwayatmu bisa2 menginap di hotel pradeo tempat org bertobat dan renungi segala kesalahan....
Dwi Winarni Wina
semangat2 kakak sll mendukungmu terus berkarya....
Dwi Winarni Wina: sama2 Kak... Amin ya ronal alamin...
Dee: Terima kasih atas dukungannya kakak..., sehat selalu...💖🥰
total 2 replies
Dwi Winarni Wina
Tamat riwayatmu jason kebusukan akhirnya terbongkar jgn berani bermain api pasti akan terbakar sendiri jason....
Dwi Winarni Wina
Nathan dan ollivia sama2 terluka cinta saling mencintai tidak bs memiliki krn nathan tidak percaya diri krn keadaannya lumpuh takut tidak bs membahagikan olivia...
Dwi Winarni Wina
Pria sangat dicintai Olivia dirimu nathan,,berhenti merasa tidak pantas buat olivia nathan dan km jgn berhak bahagia nathan dan olivia sangat tulus mencintaimu....

Olivia hanya anggap erick sekedar tmn dan nathan berusaha mendekatkan erick sm olivia....
Alma
mantab... lanjut...💯
Alma
Dia ada rasa juga sama Erick tapi lebih berat sama Nathan
Paramitha Tikva
Jangan menyesal Nathan,, sekali olive pergi kau sendiri yg akan tersiksa
Dwi Winarni Wina
Nathan olivia jatuh cintanya padamu dan olivia tidak mempunyai perasaan terhadap erick...
Olivia tidak akan bahagia bersama erick cintanya hanya tuk nathan pria sangat dikagumi dan dicintainya...
Lanjut thor💪💪💪💪💪
Dwi Winarni Wina
Jason sangat gugup dan resah gelisah takut ketahuan memanipulasi data keuangan krn korupsi...

Jason sangat iri sm erick sangat sipercaya sm nathan ketimbang jason dan nathan pasti tahu mana yg jujur dan tidak....

Tunggu aja sampai bukti2 kuat terkumpul pasti tamat riwayatmu jason dan nathan tidak akan mengampuni seorang pengkhianat...
Dwi Winarni Wina
Nathan berusaha mendekat olivia dfn erick tp olivia menolaknya dan akhirnya berbicara org sukai adalah nathan....

tp nathan merasa tidak pantas buat olivia krn lumpuh olivia mencintai nathan sangat tulus gimanapun keadaan nathan...

lanjut thor💪💪💪💪💪
Paramitha Tikva
Rik Erick masa ga bisa baca gestur org, olive juga padahal kuliah di psikolog
Dee: Erick memang ceria dan pintar bicara, tapi dia nggak selalu peka. Olivia pun masih belajar... walau kuliah psikologi, saat udah menyangkut perasaan sendiri, semuanya jadi lebih rumit. 😁
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
Mom charllote sangat happy skl melihat nathan kembali semangat lagi akan kembali perusahaan selama ini nathan terpuruk ada beberapa org kepercayaannya korupsi...

Semenjak kehadiran olivia nathan kembali semangat lagi dan hidupnya penuh warna...
Tp nathan memendam rasa cintanya kpd olivia dan merasa tidak pantas buat olivia krn lumpuh....

lanjut thor...
semangat selalu💪💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!