Takdir 3 siswa SMA yang berubah karena tidak sengaja melakukan perjalanan waktu ke zaman Dinasti Jepang. Mereka bertugas membantu Kaisar dalam memberantas makhluk kutukan yang membuat hidup masyarakat dalam belenggu kesengsaraan.
follow my account Ig : @bellafrr_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kyc_ibell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Tuan Yamato yang masih berada di hutan terlarang kini sedang mendiskusikan rencana selanjutnya dengan Master Genjiro. Tuan Yamato berkata "Jika seperti ini, tidak akan ada habisnya kita menciptakan Makhluk Kutukan Master". Master Genjiro menjawab "Dan berapa banyak sudah kau korupsi?". Tuan Yamato hanya terdiam mendengar itu. Master Genjiro berkata "Selama ini kita juga tidak tahu rencana atau strategi apa yang dilakukan para pemburu untuk mengalahkan satu persatu Makhluk Kutukan kita". Tuan Yamato berkata "Jinsei juga tidak bisa diajak kerjasama, dia hanya mementingkan perasaan pribadinya saja". Master Genjiro bertanya "Apa maksudmu? perasaan pribadi apa?". Sebenarnya Tuan Yamato sungkan untuk memberitahu Master Genjiro, dia juga takut jika Master Genjiro marah, karena tidak langsung Jinsei merusak rencana mereka. Namun, apa boleh buat, dia juga sudah terlanjur bicara, mau bagaimana lagi ?.
Tuan Yamato menghela nafas lalu berkata "Sebelumnya aku meminta maaf, sebenarnya aku juga sudah berulang kali memperingatkannya. Bahkan aku juga sudah menyuruh Makhluk Kutukan Wanita Pendendam untuk memberinya pelajaran agar dia melupakan orang itu, tapi juga tidak mempan. Bagaimana cara menyakinkan anak ini?".
Dengan penasaran Master Genjiro berkata "Siapa orang itu? katakan saja padaku, aku bisa menyingkirkannya jika itu bisa merusak rencana kita". Dengan wajah senang, Tuan Yamato berkata "Dia adalah Yukie Geisyuku, salah satu pemburu tingkat Elite".
Setelah mendengar perkataannya, Master Genjiro malah terdiam, dan menatap tajam Tuan Yamato. melihat tatapannya, Tuan Yamato berhenti tersenyum dan mengalihkan pandangannya. Dengan panik, Tuan Yamato berkata "Mohon ampun Master, biar aku saja yang menyingkirkan gadis itu, aku akan memikirkan cara lain. Sekali lagi mohon maaf Master, aku akan menghukum Jinsei setelah ini". Master Genjiro menjawab "Aku rasa kau tidak perlu melakukannya, aku yang akan mengurus gadis itu, namun jangan biarkan Jinsei terlalu dekat dengan gadis itu!, ini peringatan bagimu". Tuan Yamato berkata "Terimakasih banyak Master".
Master Genjiro berkata "Kita harus melepaskan lebah untuk mengetahui rencana mereka juga". "Itu ide yang bagus Master, tapi jika kita ketahuan kita juga akan terseret" ucap Tuan Yamato dengan wajah serius. Dengan senyum tipis, Master Genjiro berkata "Siapa juga yang akan mencurigai gadis cantik, polos dan baik hati". Dengan raut wajah bingung, Tuan Yamato menatap Master Genjiro.
Tiba-tiba, Master Genjiro berkata "Kazura... kemarilah". Kemudian, muncul seorang gadis muda di belakang Master Genjiro. Tuan Yamato hanya kebingungan melihat itu. Tuan Yamato berkata "Siapakah dia Master?". Master Genjiro menjawab "Dia adalah Kazura, dia muridku yang kudidik sejak dia berusia 7 tahun. Sekarang usianya 18 tahun". Kazura memberikan hormat kepada mereka. Tuan Yamato berkata "Jadi rencana apa ini Master?". Master Genjiro menjawab "Dia akan menjadi lebah ini, dia akan berada di istana untuk memberikan informasi dan apa saja yang direncanakan para pemburu kepada kita".
Tuan Yamato berkata "Tapi bagaimana cara membawanya ke istana?". Master Genjiro menjawab "Aku sudah membuat rencana, kau harus membantuku". Tuan Yamato menjawab "Baik Master".
- Beralih di Istana -
Ryujin dan Haru sedang berada di tempat pelatihan. Seorang pemburu lain bernama Fumiro datang menghampiri Haru. Dengan raut wajah cemas, dia berkata "Mohon maaf sebelumnya, aku ingin menyampaikan sesuatu". Haru pun mempersilahkan dia untuk berbicara. Fumiro berkata "Beberapa hari ini, di desaku terdapat rumor tentang Makhluk Kutukan, Haru. Sebenarnya ini masih rumor, tetapi tadi pagi di dekat sungai ada seorang pria muda yang mati secara mengenaskan. Saat diperiksa, tubuhnya bersimbah darah, rambut dan matanya berubah warna menjadi putih. Orang-orang meyakini bahwa itu adalah ulah Makhluk Kutukan". Haru menjawab "Adakah keanehan lain? bagaimana kondisi tempat sekitar dia meninggal? Apakah ada tanda-tanda Makhluk Kutukan?". Fumiro berkata "Kalau soal itu aku belum tahu pasti, bagaimana ini Haru? apa kita menyelidikinya dulu?". Haru menjawab "Aku akan membicarakan ini kepada Master dulu". Fumiro berkata "Baiklah... Tapi aku mohon secepatnya, takutnya jika ada korban lagi". Haru menjawab "Jangan khawatir, kalau boleh tahu, dimana desa asalmu?". Fumiro mengatakan bahwa dia tinggal di Desa Nagamari.
Setelah pelatihan selesai, Haru segera menemui Master Seijun untuk membicarakan kasus ini. Haru menemui Master Seijun di paviliun. Tanpa basa-basi Haru langsung mengatakan apa saja yang tadi diucapkan oleh Fumiro. Master Seijun terdiam sambil berpikir sejenak. Kemudian dia berkata "Apa itu bukan kasus perampokan?". Haru menjawab "Jika itu perampokan, mengapa rambut dan matanya berubah menjadi putih? dia pria muda, orang-orang disana meyakini bahwa itu adalah ulah Makhluk Kutukan". Master Seijun berkata "Kalau begitu, besok kita akan pergi ke Desa Nagamari untuk mencari bukti-bukti dan kesaksian masyarakat, kau ajak Fumiro sekalian. Hanya kita bertiga saja dulu". Haru pun mengiyakan permintaan gurunya.
Hari menjelang malam. Semua orang beristirahat untuk hari esok. Seorang pria keluar dari asrama pemburu. Dia berjalan menuju kediaman Tuan Yamato. Pria itu memasuki kediaman Tuan Yamato dan menemuinya. Pria itu memberikan hormat kepadanya. Pria itu adalah Fumiro. Ternyata, dia adalah anak buah Tuan Yamato. Fumiro berkata "Aku sudah melakukan tugasku Tuan". Tuan Yamato memberikan imbalan kepadanya dengan berkata "Tugas selanjutnya mungkin lebih berat dan berbahaya, kau harus berhati-hati dan jangan ceroboh!". Fumiro menjawab "Baik Tuanku". Setelah itu, Fumiro pergi meninggalkan Tuan Yamato.
Ryujin yang baru saja meninggalkan asrama untuk mengecek juniornya tidak sengaja melihat Fumiro dari kejauhan yang baru saja datang entah kemana. Ryujin berkata "Dariman dia?". Tetapi, Ryujin berpikir positif, dia mengira mungkin Fumiro mempunyai kepentingan lain dan tidak macam-macam.
Keesokan harinya, di pagi yang cerah. Haru menemui Fumiro untuk mengajaknya ke Desa Nagamari. Haru berkata "Fumiro, kau diutus Master untuk ikut dengan kami ke Desa Nagamari". Fumiro menjawab "Dengan senang hati".
Mereka bertiga bergegas menuju Desa Nagamari. Saat melewati hutan, cahaya matahari tidak bisa menerangi jalan mereka karena pohon-pohon yang menjulang tinggi. Terdengar suara burung gagak bersahutan satu sama lain. Haru berkata "Mengapa ada banyak suara burung gagak?". Master Seijun menjawab "Entahlah, aku merasakan firasat buruk". Haru dan Fumiro saling beradu tatap. Tiba-tiba, kumpulan burung gagak mengepakkan sayap mereka dan terbang bebas ke langit, membuat mereka semua terkejut.
Tidak terasa mereka telah sampai di Desa Nagamari. Mereka melihat para warga beraktifitas dengan normal. Saat di kerumunan, ternyata ada sebuah pementasan seni tari di sana. Mereka tertarik dan memutuskan untuk melihat sebentar. Master Seijun berkata "Ternyata tidak seperti yang dibayangkan, lebih baik seperti ini".
Seorang gadis penari utama muncul dan mempersembahkan tarian spektakulernya. Gadis itu menari dengan sangat anggun. Sehingga membuat Haru terpukau. Haru berkata "Gadis itu sangat berbakat". Dengan senyum tipis, Fumiro menjawab "Benar".
Pementasan tari telah selesai. Tidak sengaja pada tarian terakhir, penari itu beradu tatap dengan Haru. Master Seijun berkata "Baiklah... pementasannya telah selesai, kita lanjutkan tugas kita". Fumiro menjawab "Kalau begitu kita langsung ke lokasi penemuan jasadnya saja". Mereka pun bergegas menuju TKP. Setelah sampai, mereka mengamati sejenak tempat itu. Fumiro menunjukkan di mana tempat pria itu tewas. Haru menemukan sehelai rambut putih yang diduga itu adalah rambut korban. Master Seijun mengamati sehelai rambut itu, dia berkata "Aku merasakan ada yang aneh dengan rambut ini". Master Seijun menyimpan rambut itu untuk diidentifikasinya nanti pada saat ke istana. Haru berkata "Apa jasad pria itu sudah dimakamkan?". Fumiro menjawab "Menurut informasi, jasad pria itu sudah dimakamkan langsung setelah penemuan itu". Master Seijun berkata "Baiklah setidaknya kita mendapat sehelai rambut ini untuk bukti".
Master Seijun berkata "Aku minta kalian untuk berada di belakangku, aku akan melihat apa yang terjadi di tempat ini sebelumnya". Mereka berdua pun mundur tidak terlalu jauh dengan Master Seijun. Dengan kekuatannya, Master Seijun menerawang tempat itu. Di dalam penglihatannya, dia melihat pria itu berlari dari arah bukit dengan wajah ketakutan sambil berteriak "Jangan kejar ku... pergilah". Seekor harimau putih keluar dari hutan mengejar pria itu, namun itu bukanlah harimau putih biasa. Harimau itu menerkam pria itu lalu mencabik-cabiknya dengan sadis. Setelah itu, harimau itu menyerap energi pria tersebut sehingga mata dan rambut pria itu berubah warna menjadi putih. Harimau putih itu berubah menjadi manusia, seorang wanita dengan rambut putih bermata harimau serta kuku-kukunya yang tajam. Kemudian dia menghilang dengan sendirinya meninggalkan jasad pria itu.
Master Seijun berkata "Tidak salah lagi, ini adalah ulah Makhluk Kutukan". Master Seijun mengatakan apa saja yang dilihatnya tadi kepada Haru dan Fumiro. Fumiro berkata "Jika ini dibiarkan begitu saja, nantinya akan memakan korban lagi Master". Haru berkata "Kenapa bisa ada Makhluk Kutukan lagi?". Master Seijun berkata "Bawa aku menemui orang pertama yang menemukan jasad pria itu". Fumiro menjawab "Dia mungkin sekarang ada di rumah, kebetulan dia adalah seorang nenek pencari kayu bakar di hutan".
Mereka bertiga bergegas menuju rumah nenek itu. Mereka telah sampai. Namun, berulang kali mereka mengetuk pintu, tidak ada balasan sama sekali yang keluar. Fumiro berkata "Mungkin dia sedang keluar, kita tunggu saja sebentar". Apa boleh buat, mereka pun harus menunggunya kembali. Setelah beberapa menit, seorang gadis muda datang kerumah itu. Gadis itu bertanya "Kalian siapa? mengapa kalian berada di rumahku?". Haru terkejut setelah melihat ternyata gadis itu adalah seorang penari yang dilihatnya tadi. Master Seijun berkata "Sebelumnya mohon maaf, kami adalah para pemburu dari Istana yang sedang menyelidiki kasus penemuan jasad seorang pria di pinggir sungai baru-baru ini". Mendengar itu, gadis itu langsung meminta maaf dan memberikan hormat. Fumiro bertanya "Dimana nenek yang menemukan jasad pria itu pertama kali?". Gadis itu menjawab "Oh jadi kalian sedang mencari nenekku... dia sedang pergi ke pasar untuk membeli sesuatu, sebentar lagi pasti datang, karena sudah sejak tadi". Gadis itu mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam rumah sambil menunggu neneknya tiba.
Hai saya ibell
saya akan membuat kalian terpatri dan terpaku atas karya-karya saya. Semoga karya-karya saya dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran kalian akan saya jadikan sebagi pembelajaran/pembaharuan untuk karya yang lebih baik lagi. Ada kesannya bisa disampaikan agar menambah imajinasi saya dalam novel-novel ini
Mohon bimbingan kalian semua
Terimakasih atas kerjasama teman-teman ╮(^▽^)╭