kiara tidak menyangka laki-laki yang tidur bersama seminggu lalu adalah bosnya yang baru di kantor.
" Tidak usah, berpura pura, kamu pasti mengingat saya kan " bisiknya saat bertemu dengan kiara.
namun, ketika sang bos akan mendekati kiara, ternyata mantan kiara dari masa lalu kembali lagi dan mendekati kiara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon summermanggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan...
Hari ini pergantian CEO barunya di kantor, Kiara kurang semangat karna semaleman dia mendengarkan Mutia curhat padanya melalui sambungan telpon, makanya hari ini ia begitu tidak ada energi.
" kenapa lo kak baru nyampe kaya gak bersemangat gitu, " tanya Bian pada kiara yang bertemu di lobi melihat wajah Kiara yang kusut.
" Ngantuk Bi, semalem tidur jam set 2 gue. " Jawab Kiara.
" Habis ngapain? Minum? " Tanyanya.
" Bukan, abis dengerin orang curhat. " Jawab Kiara.
" Ada-ada aja," Bian menggelengkan kepalanya.
Kiara salfok dengan banner yang terpampang di lobi kantornya.
" Bi, itu yang di sebelah pak Liam siapa? " Tanya Kiara pada Bian.
Kiara menelan ludah nya dengan susah payah, itu pasti orang yang mirip aja kan pasti.
" Lah itu CEO barunya kak, yang gantiin pak Liam, adiknya Pak Leon, tulisannya di baca dong ka." Jawab Bian.
Kiara menggelengkan kepalanya, lalu terhenti melihat foto tersebut.
' ah ini beneran gila, itu beneran dia, cowo yang seminggu lalu tidur dengannya, aduh gimana ini, jadi dia tidur bersama CEO baru nya, ah tapi gue yakin dia pasti udah lupa sama wajah dan bentukan gue yakin. ' Ucapnya dalam hati.
" Kak, woy, ayo ih. " Teriak Bian yang sudah sampai dekat lift.
Kiara langsung tersadar, lalu ia berlari kearah Bian.
" Ngapa lo, ngeliatin Ampe segitunya, naksir ya lo . " Ucap Bian, kini kami sedang berada di dalam lift.
" Enak aja, "
" Yaelah kak, gengsi amat. "
Kiara mengabaikan Bian, sesampainya di ruangan, Kiara langsung duduk disana dan menyalakan Komputernya.
Di mejanya kiara sangat tidak tenang, yang tadinya mengantuk menjadi tidak ngantuk di akibatkan wajah baru CEO di kantornya.
' Sial, apa yang harus gue lakuin, gimana kalo dia inget, tapi pasti enggak sih, apa gue resign ya tapi kenapa harus resign gajinya gede, jangan. Pokoknya lo harus sebisa mungkin menghindar, titik. '
***
Leon dan kakaknya Liam baru saja membeli kopi di cafetaria kantornya, saat akan berjalan menuju lift dia tidak sengaja melihat seorang wanita dengan wajah yang kurang semangat masuk dari arah lobi bersama seorang pria.
Dari kejauhan leon yakin itu wanita yang Leon cari, karna Leon sangat mengenal jelas wanita yang tidur bersamanya.
' aku menemukan mu, ternyata kamu di sini , seminggu ini aku mencari mu kemana-mana. Ternyata kau bekerja di perusahaan ayah ku, tau gitu ia tidak perlu tiap malam ke bar'
Leon melihat wanita itu terdiam melihat banner yang menampilkan wajahnya di dekat lobi. Leon tersenyum pasti dia mengingat nya.
' ah ternyata kau juga mengingat ku hm'
" Kenapa? Senyum-senyum sendiri ? Naksir sama perempuan itu ? " Tanya kakaknya pada Leon. Yang juga melihat arah pandang Leon ke pada wanita itu.
" Abang tahu perempuan itu siapa? " Tanya Leon tidak yakin mengingat sepertinya wanita itu staf biasa.
Wanita itu lalu berlari menuju arah lift.
" Tahu, siapa yang gak tahu, semua cowo-cowo disini pada naksir sama dia, kata sekretaris abang sih gitu, tapi dia emang kalo lagi kerja juga sangat bagus, tim nya mba susan itu, nanti juga lo sering ketemu dia. " Ucapnya.
" Siapa namanya ? " Tanya Leon. Yang masih memperhatikan wanita itu yang sudah masuk ke dalam lift bersama temannya.
" Dih, cari tahu sendiri lah. " Ucapnya. Lalu berjalan terlebih dahulu.
" Ck! " Leon berdecak. Dia lalu mengikuti langkah sang kakak.
***
" Ayo ih ke depan, kita liat wajah CEO baru kita. " Ucap Mia menghampiri mejanya.
" Emang harus ya ? " Jawabnya malas.
Kiara mencari masker di laci mejanya lalu memakainya.
" Yuk "
" Ngapain pake masker emang lo Flu? " tanyanya.
" Iya sedikit " Ucap kiara lalu pura-pura batuk.
" Perasaan tadi baik-baik aja, " ucap Mia. Yang heran dengan sikap aneh Mia.
" Udah ah ayo "
Kiara menggandeng tangan Mia.
" Tungguin gue dong, gak ngajak -ngajak, " ucap Bayu.
Kiara pun langsung menggandeng lengan Bayu, kini dirinya di apit oleh Bayu dan Mia. Saat keluar dari lift mereka bertiga bertemu dengan Orion dan Mike.
" Ih habis dari mana kalian? " Tanya Kiara pada keduanya.
" Habis sarapan di kantin karyawan tadi, " jawab Mike.
" Beli kopi dulu yuk, " ajak Mia
Mereka berlima pun pergi ke cafetaria dekat lobi yang menjual kopi dan segala macam jajanan.
" Hei, kalian ayo kumpul acara nya udah mau mulai." Teriak pak Beni Manager SDM di perusahaanya.
Setelah itu mereka pun masuk kedalam, memberi sambutan dan acara potong tumpeng serta perpisahan dengan CEO yang lama setelah itu selesai.
Karna acara sudah selesai, Kiara kembali ke ruangannya meninggalkan mereka yang bersalaman bersama CEO baru, tapi kiara lebih memilih untu kabur saja, dia tidak sanggup untuk bertatap dengan dia.
Kiara masih fokus dengan komputernya tiba-tiba OB kantor menghampirinya sambil membawakan buket bunga lumayan besar.
" Mbak Kiara ada kiriman bunga, " ucap nya, sambil menaruh bunga tersebut di mejanya.
" Dari siapa pak? " Tanya Kiara.
" Kalo itu saya kurang tahu, karna yang ngirim nya gak ngasih tahu, cuman nitipin nama lengkap mbak aja. " Ucapnya.
" Oh iya makasih ya pak "
" Iya sama-sama mbak, kalo gitu saya pamit kerja lagi. " Ucap nya lalu pergi meninggalkan kiara.
Kiara memandangi bunga tersebut, bunga kesukaannya, yang tahu hanya beberapa orang terdekatnya saja. Dia lalu mengecek bunga tersebut, terselip surat disana.
' Have a nice day, Kiara
Aku harap kita bisa kaya dulu lagi.
-N '
Kiara membaca isi surat tersebut, lalu menyobek dan membuangnya ke tempat sampah.
' Sial! Nathan tahu dari mana alamat kantornya, ini gak bisa di biarin '
" cie cie dapet bunga dari siapa tuh, " goda Bayu yang baru saja datang.
Saat akan menjawab godaan Bayu, semua karyawan masuk dan duduk di meja mereka masing-masing, serta membereskan meja mereka.
" Kenapa ? " Tanya nya pada Bayu.
" CEO baru mau visit ke ruangan, biasa pengen tahu. " Ucap Bayu.
Kiara melotot, dia langsung memakai maskernya segera.
' Ah gawat, jangan sampai dia mengenali wajahnya. Meskipun kemungkinan kecil tetap saja aku harus waspada'
Kiara tarik nafas supaya tenang, dia langsung duduk di kursinya dan mencoba fokus pada pekerjaan nya saja.
Mereka masuk dengan di dampingi mbak Susan dan pak Beni, sambil memperlihatkan keadaan sekitar.
kiara terus menatap layar komputernya supaya tidak bertatap mata dengan nya. Mereka mendekat, ke arah meja dan...
" Nah yang pake masker itu namanya Kiara, " ucap mbak Susan memperkenalkan ku pada dia.
Aku berdiri dan bersalaman dengannya, dengan sedikit gemetar aku mengulurkan tangan ku padanya, dia menerima uluran tangan, kami berjabat tangan.
" Kiara " Ucapnya. Dengan senyuman di balik maskernya.
" Leon, kalo sedang bekerja gpp duduk lagi saja. " ucapnya,
sambil melirik bunga yang berada di meja nya.
Kiara menganggukkan kepalanya dengan sopan lalu duduk kembali, lalu dia berjalan kembali dan menyapa staf karyawan yang lain.
' Huh lega, gue yakin banget dia pasti gak ngenalin dirinya '