Hai, kenalin aku Ririn, seorang perawat di salah satu RS ternama, suamiku seorang kepala kelasi di kapal, yaaaa.. jadi istri seorang pelaut yang sering di tinggal berlayar oleh suaminya itu sekarang aku. Saat suamiku pergi untuk berpamitan aku selalu berfikir amankah dia jangan jangan banyak wanita yg menggodanya.. Ahhh pikiranku kemana mana. Sampailah di titik kumpul dimana banyak teman dan rekan kerja suami disana yang jadi sorotan adalah ada dua wanita dengan tubuh yang seksi menghampiri kami, dan dengan pd nya dia cipika cipiki dengan suamiku. Mereka tampak sangat akrab lalu memberikan ucapan selamat atas pernikahan kami..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evy Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keadaan ini yang Membuat Aku Mengerti apa yang Tidak Aku Mengerti
Jika aku meng iyakan untuk pergi bersama Dokter Bagas untuk liburan ke pantai. Apakah bukan bearti aku berselingkuh.. Memang butuh waktu yang lama untuk benar - benar bisa melupakan Bagas, apa lagi dia sangat baik kepadaku. "Mungkin tidak apa apa jika aku sekali menerima ajakannya. Aku juga butuh refreshing ke pantai untuk melarung semua lara" Ucapku dalam hati.
Malam ini aku hanya termenung, Bagas dulu cuma ku jadikan pelampiasan. Cuma ku jadikan sebuah alasan untuk menghantikan kesepianku pada frans. Dulu aku tidak perduli apa yang akan terjadi padaku dan Bagas. Sampai kemudian aku berada di titik, bertemu Bagas adalah keputusan yang benar. Tapi justru ini salah karena aku sekarang sudah menikah dengan orang lain.. Ini perasaan yang salah..
Aku nggak ingin menduakan mas frans, begitupun dengan dokter bagas aku tidak ingin dia larut dengan perasaannya terhadapku. Jika aku turuti bukankah aku egois..
'Aku gak tahu.'
Yang terucap di hatiku berkali - kali adalah kalimat itu.
Ponselku bergetar hanya sebentar misscall dari dokter bagas
Tak lama ada pesan masuk darinya " Maaf kepencet."
"Udah nggak ada alesan lagi ya.. Tengah malem pura - pura kepencet telfon. Hehehe" Jawabku
"Ya, cuma buat mastiin aja kalo kamu udah tidur apa belum heheh" Jawabnya
"Hemmm iya iya dok. :)"
"Panggil Bagas aja kenapa sih rin, kan udah di luar jam kerja" Pintanya
"Iya dok, agak canggung aja kalo panggil nama tuhh. Kaya nggak sopan gitu takut di SP satu. Haha"
" Ya udah panggil sayang juga boleh :P"
"Hahahha cari bahan ya dok biar chatnya panjang. Hahhaha :D " Jawabku sambil senyam senyum seperti pasangan yang lagi kasmaran
Ini wajar nggak sih aku habis berkabung, aku habis kehilangan anakku kenapa bisa aku tersenyum ke laki - laki lain..
Ku letakkan ponselku berusah menyudahi perasaan ini dengan tidak membalas chat dokter bagas.
"Kenapa sih rin..! Aku selalu mau menunggu kamu lebih lama?"
Tak kulihat pesan dari dokter
"Kok diem" Dokter masih mengirim pedan kepadaku
"Dulu, kalau aku cepat lamar kamu dan menikahimu apakah kamu juga akan menerimaku ya rin.. Sampai saat ini aku benar - benar belum sanggup menerima wanita lain di hatiku rin.. Coba aja kamu bertahan denganku. Ahhh sudahlah kamu sudah jadi istri orang sekarang. Tapi aku harap kamu masih mau berteman baik dengan aku rin. Besok jadi kan kita kepantai, aku cuma pengen kamu tenangin pikiran.. Nggak ada maksud lebih kok rin. Kalau kamu nggak mau nggak papa" Pesan dokter yang panjang akhirnya ku baca
"Iya bisa dok, besok kepantai" Jawabku singkat
"Hahaha ternyata belum tidur to. Pasti mantengin notif dari poni layar HP yaa, oke siyappp. Aku jemput ke rumah pagi ya biar nanti dapet sunrise" Jawab dokter
"Oke" Jawabku
Aku beranjak untuk istirahat dan tidur.
Pukul lima pagi udah ada mobil masuk ke halaman rumah, aku yang masih setengah sadar berusaha mengumpulkan kesadaranku. "Siapa pagi begini udah kesini. Masih menerka nerka lupa kalau ada janji sama dokter bagas"
Tok..... Tok..... Tokk.... (Assalammualaikum ririn)
Aku lari ke pintu rumah, masih dengan baju tidur dan muka bantal. Ahhhh malu banget.
Ku buka pintu, telah berdiri pria yang tinggi 187cm, dengan badan yang gagah berdiri membelakangiku.. Dia mengenakan kemeja berwarna coklat bata dan celana pendek putih.. Saat dia membalikkan badan benar saja membuat jantungku mau copot di buat salah tingkah olehnya.. Kacamata hitam lengan kemeja yang panjang di gulung hingga seperempat benar bak seperti oppa oppa korea..
Aku terpukau melihatnya seperti ini..
"Rin, boleh masuk nggak? " Tanya dokter yang mengagetkanku dengan tatapanku ke dia
"Hah, iya dok masuk masuk" Membuatku jadi gugup dan salah tingkah
Kami masuk kedalam rumah, ku persilahkan dokter bagas duduk di sofa ruang tamu.. "Duduk dulu dok, maaf baru bangun kesiangan hehehe. Saya buatkan minuman dok. Kopi, jus atau susu dok." Tanyaku dengan gugup
"Terserah kamu aja rin, udah kaya warung aja di tawarin hahah" Jawab dokter dengan meletakan kacamata hitam di atas meja
Aku berjalan ke dapur untuk mengambil cemilan dan susu segar..
Ku letakkan di atas meja depan dokter bagas duduk" Silahkan dok di minum di icipin adanya kaya gini hehehe, maaf nggak masak jadi nggak nawarin makan" Ucapku
"Iya, aku juga belum sarapan nanti di jalan aja ya.." Tanya dokter dengan menatapku
"Dok, tunggu sebentar ya aku mau mandi dulu bentar aja." Ucapku
"Lama juga nggak papa rin, aku tungguin kok.." Jawabnya
Aku pergi meninggalkan dokter masuk ke kamar untuk mandi, tak butuh waktu lama karena udah di tungguin.. Hanya 10 menit aku mandi
Keluar berganti pakaian dan berdandan. Ku kenakan celana jeans berwarna biru dengan paduan kemeja putih serta kerudung abu - abu..
Sedikit polesan di wajahhh. Ku pakai flatshoes hitam dan tas jinjing simpel kesayanganku yang cuma buat bawa HP dompet dan lipstik aja.
Tak lupa bau parfum miss gordani yang membuat feminim.
Keluar dari kamar menemui dokter bagas yang masih duduk di sofa. Ku lihat gelas susu sudah habis terminum. Aku berjalan menghampirinya..
"Emmm cantiknya istrinya orang" Ucapnya
"Apa sihhh dokter. Biasa aja ahh"
"Iya iya biasa aja, udah yok berangkat keburu siang"
"Maaf ya dok jadi kesiangan hehehe" Jawabku dengan tersenyum
"Hemmm, lagu lama itu rin udah hapal."
Kami masuk kedalam mobil, aku duduk di samping dokter bagas..
Kami mulai perjalanan saling diam aku tak berani menatap dokter bagas saat itu, sungguh keadaan ini membuatku salah tingkah.
"Rin, kok diem aja laper, mampir sarapan dulu ya. Pengen makan apa.? Tanya dokter bagas.
Aku yang masih dengan hati berdebar debar dan salah tingkah bingung mau gimana.
"Emm terserah dokter aja" Jawabku
"Kebiasaan kalo bilang terserah ginikan aku jadi bingung ya mau gimana. Tar di ajakin makan pilihanku kamu nggak suka. Komplen "
"Yaaa ngikut dokter aja, mau sarapan apa aja aku mau"
"Yaudah bubur ayam aja kali ya, apa soto kan masih pagi jadi seger"
"Soto daging aja dok hehehhe"
"Nahhh ginikan enak."
Di perjalanan menikmati pemandangan dengerin musik dan nyanyi nyanyi berdua benar membuat suasana kembali nyaman..
Mobil berhenti di warung soto pinggir jalan, selepas makan kami lanjutkan perjalanan..
Sesampai di pantai benar benar memukau pemandangan pantai yang ada di gunung kidul ini.. Deburan ombaknya yang sangat tinggi. Pemandangan yang indah dan cerah.. Membuatku seakan lupa masalah hari kemarin.
Dokter bagar asik foto foto pemandangan, sesekali dia memotretku..
"Gaya duli rin. Sini sini bagus viewnya" Ucap dokter dengan mengarahkanku
Beberapa cepretan akupun tanpak menikmatinya. "Gantian dok aku fotoin."
"Foto berdua dulu aja gimana heheh" Pinta dokter bagas
Dan aku hanya mengangguk..
Di pasang tripod dan setting kameranya dia berlari ke arahku, dan merangkul pundakku. Yang tinggiku hanya sepundaknya aja.. Aku kaget dan menatapnya. Setelahnya aku ambil kamera ku fotokan dokter di bibir pantai dekat batu karang yang tinggi.
Ku lihat tangannya yang kekar, kaki yang putih bersih dengan bulu tersapu oleh ombak. Sungguh benar indah ciptaan Tuhan..
"Rin sini gantian aku fotoin"
Kami bergantian di spot foto yang sama.. Tak lama ada ombak besar yang menciprat ke tubuhku, baju kemeja putih yang ku kenakan basah.. Dan terlihat dalaman tengtop hitam.. Dokter bagas berlari ke arahku membantuku..
"Rin kamu basah, bawa baju ganti nggak" Tanya dokter
"Aku nggak bawa dok, nggak kepikiran juga " Jawabku
"Aku ada kemeja di mobil, kamu mau pake dulu nggak daripada kamu sakit kedinginan rin. Nanti beli kalo udah di kota gimana" Ucap dokter bagas
Aku hanya mengangguk karena yaa ngak ada lagi yang bisa di pakai selain itu.
Dokter mengambilkan kemeja miliknya untuk aku pakai, ku ambil kemejanya dan aku masuk ke toilet umum yang ada di pantai. Dan benar saja kegedean banget, oversize kan jadinya malah aku kaya botol yakult pendek dan kecil.
Dokter yang menungguku di depan, tertawa saat melihatku..
"Kok ketawa" Tanyaku dengan manyun
Dokter bagas hanya tertawa gemas melihatku, lalu merangkul dan mengusap bahuku... Yasudah. Otomatis hatiku meleleh pelan - pelan.
"Kamu jadi gemesin tau nggak anak kecil" Ucapnya yang masih merangkulku dan kami berjalan beriringan. Kami hanya menikmati kelapa muda dan beberapa makanan di pinggir pantai melihat gulungan ombak, angin yang sepoi sepoi di tambah pemandangan yang indah di depan mataku, laki - laki yang bukan suamiku.. Ini adalah kesalahan jika aku menaruh rasa kepadanya kembali, aku bukan lagi gadis, aku ini istri orang sesekali dahiku mengernyit karena berfikir aku berbuat salah kepada mas frans, aku menghianatinya.!
Waktu tak terasa sudah sore, pukul 4 tepatnya kita memutuskan untuk kembali takut kemaleman.. Besok kita kerja shift sore.
Dalam perjalanan melihat sunset yamg tampak indahnya..
"Indah yaaa, tapi hanya sementara aja" Ucap dokter bagas
"Iya dok. Sunset menjadi bukti bahwa apa pun yang terjadi setiap hari dapat berakhir dengan indah." Jawabku mulai puitis
"Setelah ini melihat sunset akan mengingatkanku pada perjalanan kita hari ini." Ucap dokter dengan melihatku.
Dokter terlihat masuk ke salah satu restorant, kami berhenti di sana masih dengan indahnya temaram senja yang mulai memudar..
Dokter memesan beberapa makanan dan minuman.. Sambil dengerin live music di resto ini..
Saat penyanyi itu bernyanyi lagu jawa Aku Ikhlas dokter bagas juga ikut bernyanyi. "Tiap hari nyanyi dengerin Aku Ikhlas tapi kenapa gak Ikhlas - Ikhlas ya rin hahaha" Ucap dokter
Makanan tiba. Kita menyantap makanan di temani lantunan lagu lagu jawa yang populer saat ini. Nggak asing di telinga bahkan hapal karena nisa tiap hari play musik yang begini tiap hariii.
Kami sangat menikmati hidangan saat ini, setelah selesai dokter beranjak dari tempatnya duduk.. Aku kira mau bayar, atau ke toilet..
Ternyata tidak dia naik ke atas podium tempat live musik itu.. Kulihat dokter duduk memegang gitar dan akan menyanyi..
"Lagu ini ku persembahkan buat wanita cantik, yang sekarang menemaniku. Waktu yang Salah"
Saat dokter bernyanyi menatap kearahku, sungguh sedih mendengar makna dari lagu itu..
Beberapa pengunjung melihat ke arahku.. Aku hanya terdiam dan melihatnya menghayati nyanyiannya..
"Aku menaruhmu terlalu dalam di hatiku.
Hingga untuk menghapusmu dari hidupku saja.
Seperti menyakiti diriku sendiri lagi.
"Bukan dia yang salah, tapi waktu yang salah. tak mengijinkanku untuk memilikinya untuk selamanya. Kamu akan jadi teman terbaikku sampai kapanpun tak akan pernah terganti di dalam relung hati terdalamku. Sekian terimakasih" Dokter turun dari panggung dengan tersenyum. Beberapa memberikan tepuk tangan untuknya.
Kami segera pulang, dalam perjalanan aku tertidur karena rasa capek yang ku rasakan..
Entah kapan dokter bagas menyelimutiku dengan jaketnya.
"Rin, bangun udah sampe rumah.." Usap tangan lembut yabg dingin menyentuh pipiku
"Hah, iya dok." Aku terbangun
"Masuk gih istirahat, udah malem aku pulang ya." Ucapnya
Aku hanya menggangguk "terimakasih ya dok, hati - hati di jalan. Assalammualaikum."
Aku turun dan menutup pintu mobil dokter.. Dokter melambaikan tangan dan meninggalkanku..
Aku masuk ke rumah, cuci tangan dan kaki ganti pakaian dan beranjak tidur..
Bersambung.....
udah bolak balik ku lihat baru pagi ini ada update terbaru
DI TUNGGU YA INI SEDSNG DI REVIEW