NovelToon NovelToon
BUKAN DI TANGAN-ku

BUKAN DI TANGAN-ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:247
Nilai: 5
Nama Author: Ansu Arisanti

"saat aku bertemu denganmu aku mengerti. cinta itu memang sangat indah dan kesepian itu terasa sangat menyiksa dan kedua hal itu disebabkan oleh orang yang sama, ya kau."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ansu Arisanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Dia ??

Belleza sedang melakukan pemotretan kali di lakukan di outdoor terlihat dari background taman, di sampingnya terlihat penuh dengan bunga Belleza duduk dengan beralaskan carpet yang sangat cantik terlihat sangat estetik bahkan di samping kanannya terdapat beberapa produk makanan ringan memang disengaja karena tujuan utama Belleza melakukan pemotretan memang untuk produk itu, tidak banyak orang-orang yang terlibat di pemotretan kali ini hanya ada dirinya dan satu kameramen yang sering terlibat dengan dia, Belleza yang sudah biasa melakukan seperti ini dia terlihat biasa saja bahkan dia terbilang sangat menikmati nya, walupun dipertontonkan oleh beberapa orang yang ada disana.

Sementara kameraman yang memang sudah biasa pun terlihat dengan cepat potret mempotret Zaa, bahkan foto candid dari Belleza terlihat sangat bagus, terlihat lebih natural seperti tidak benar-benar mempromosikan makanan ringan dengan rasa rumput laut itu.

Belleza melihat beberapa potret yang di ambil oleh pria di depannya , dia pun hanya mengangguk anggukan kepala , dia merasa senang karena hasil sesuai.

"Zaa, balik studio nggak, Kalau lo mau kesana bareng gue aja, sekalian bawa barang yang ketinggalan?" tanya pria yang memainkan kamera ditangannya.

"Nggak, kek nya gue langsung pulang." balas Belleza sambil membereskan beberapa barang-barang nya.

"kalo gitu gue duluan yaa." ucap kameramen laki-laki sambil mengalungkan kameranya dileher.

"Tapi bantu gue dulu ga sih, hahaha. ucap Belleza di susul tawa dari laki laki tersebut

"Oh ya nih sekalian Lo bawa aja, gua ada banyak." Belleza menyerahkan sekantung paperbag yang berisi makanan ringan rasa rumput laut yang sedang ramai di cari netizen.

Tidak butuh waktu lama Belleza akhirnya tertinggal sendiri di taman beberapa orang-orang yang sempet melihat nya tadi juga telah hilang Belleza tidak tahu kapan dan kemana pergi nya , bahkan mobil pria kameramen juga telah hilang di keramaian kendaraan yang ada.

Belleza melihat Arga sudah membaca pesan pertama yang dia kirim, namun pesan tersebut tak kunjung dibalasnya padahal beberapa waktu sebelumnya laki-laki itu masih berkirim pesan dengan dirinya.

 Sejujurnya Belleza kesal. Bagaimana tidak jika seseorang yang kini diharapkan nya tidak memberikan kepastian, Belleza bisa saja pulang dengan transportasi online namun dia urungkan niatnya pasalnya dia berpikir dia ingin mencoba mengenal laki-laki itu lebih dalam, sejujurnya meskipun Belleza sudah lama dekat dengan Arga, Belleza tidak begitu tahu menahu kehidupan Arga, yang dia tahu tentang laki-laki itu dia seseorang yang pengertian, ada di setiap Belleza butuh.

Meskipun begitu Belleza juga tahu sedikit kebiasaan Arga, jika laki-laki itu sibuk ataupun dirinya sedang bekerja Arga akan mematikan ponsel nya, semua sosial medianya otomatis akan mati. Tapi Hal itu berbeda sekarang, Arga membaca tapi tidak membalas pesan, atau sekedar mengirimkan voice note kepada Belleza.

Belleza berpikir apakah memang setiap hubungan seperti ini, laki-laki hanya akan berjuang di awal seperti dalam novel milik Arsa yang sempat dia baca, bahwa isinya mengatakan cinta seorang pria itu dari 100% - ke 0% . Sedangkan perempuan sebaliknya.

Namun Belleza tidak memikirkan hal lainnya dia ingin cepat-cepat sampai rumah, Tak lama sebuah mobil yang dia pesan pun datang. Zaa sengaja memesan grab mobil karena dia tidak ingin kepanasan,setidaknya mobil akan melindungi nya dari cahaya matahari yang jahat. Walupun sebenarnya jika dirinya menaiki motor dirinya kan jauh lebih cepat sampai ke rumah namun itu akan membuat dirinya kepanasan terkena polusi udara dan masih bajak lagi pertimbangan.

Belleza sudah ada dalam mobil, lalu lintas sekarang tidak begitu macet jalan nya sangat mulus tapi masih terlihat banyak kendaraan di kiri dan kanan nya. Dalam mobil dia berpikir kenapa tadi dirinya tidak ikut saja ke studio malah menolak ajakan kameramen itu, jika tahu Arga tidak bisa mengantar mungkin dirinya akan ke studio, dan harinya tidak begitu sepi seperti saat dirinya memutuskan untuk pulang ke rumah.

Rencana Belleza yang ingin menghabiskan waktu bersama pacar barunya dan yang mengenal Arga pada akhirnya semuanya gagal disebabkan oleh pacarnya juga.

"Aduh hati hati dong pak," protes Belleza pada supir disebelah nya.

Belleza memang sengaja duduk di depan karena banyak alasan , salah satunya agar dirinya bisa lebih mudah menunjukkan jalan ke supir tersebut, selain itu juga duduk di depan juga menurutnya sebagai bentuk dirinya menghormati dan menganggap mereka setara bukan supir melainkan teman, satu alasan utama nya yaitu untuk mengawasi supir tersebut mengantuk, meskipun ini siang hari tapi bisa saja supir itu belum tidur bukan.

Hampir saja kepala bekerja terbentur dashboard mobil berwarna silver yang sedang di kendarainya. Hal itulah yang membuat Belleza protes bersuara, Belleza pun membenarkan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan karena rem mendadak yang di lakukan supir di kanan nya.

"Maaf mbak, mendadak di depan macet," ucap supir dengan nada lirih

"Eh iya pak," Belleza baru sadar kini jalanan di depannya telah berjejer terlihat beberapa motor di depan juga tidak berjalan, entah apa yang terjadi di depan saja yang pasti mengakibatkan kemacetan.

Bosan karena mobil yang dia kendarai tidak kunjung jalan juga akhirnya belleza memilih memperhatikan kemacetan di depannya , melihat berbagai macam helm lucu yang di pakai seseorang, ada juga mobil di depannya dengan stiker-stiker lucu yang sengaja di tempel, namun saat matanya melirik ke sebelah kiri secara tidak sengaja matanya memandang laki-laki yang mirip dengan seseorang yang di kenalnya. Laki-laki itu memakai sweater hitam memakai motor namun dia juga melihat seseorang wanita di belakang nya, meskipun laki-laki itu memakai helm namun Zaa tahu betul dia benar-benar mirip orang itu, seperti nya bukan mirip tapi memang dialah orang itu bagaimana dibilang mirip jika helm yang digunakan, motor yang dikendarainya sama persis dengan milik laki-laki itu yang tidak Zaa ketahui hanya wanita yang ada di belakang punggung nya. Zaa benar-benar tidak mengetahui nya.

Perasaan sesak di dada akhirnya dirasakan Zaa, Setelah lagi lagi itu membenarkan helmnya barulah Arsa sadar dia memang Arga. Entah mengapa rasanya seperti ditusuk oleh ribuan pisau sekaligus, mengapa dia merasakan hal seperti ini, bukankah Belleza bilang dirinya belum sepenuhnya mencintai Arga namun kenapa rasanya tetap saja sakit melihat laki-laki itu bersama wanita lain. Siapa wanita itu sebenernya? Ada hubungan dia dengan pacar nya? Baru 3 hari saja Belleza berhubungan resmi dengan Arga mengapa hal itu menjadi hal yang membuatnya merasakan sakit hati.

Apa ini alasan laki-laki itu tidak membalas pesannya, jika ia sungguh terlalu. Pantas saja Arga tidak merespon apapun karena saat ini laki-laki itu sedang bersama seorang gadis namun bukan Belleza lah gadisnya melainkan gadis lain.

Belleza melihat Arga membalikan setengah badannya ke belakang untuk mengobrol dengan gadis itu, terlihat gadis itu mendekatkan dirinya ke arah Arga, mereka tidak sadar bahwa Belleza sedang memperhatikan interaksi keduanya, ingin sekali Belleza mengetahui percakapan apa yang mereka bicarakan supaya Belleza tahu siapa gadis yang di bonceng oleh Arga di samping mobilnya.

Saat Belleza tengah sibuk menebak apa yang dikatakan keduanya di motor, objek yang menjadi fokusnya telah hilang ,motor itu sedikit-sedikit mulai berjalan perlahan lalu hilang di tengah kendaraan lain di depannya. Bahkan mobil yang Zaa naiki pun ikut berjalan, pandangan Zaa yang sedari tadi melihat ke jendela mobil sebelah kiri akhirnya memfokuskan dirinya melihat jalanan di depan.

"Biar ga sepi neng." ucap supir itu terdengar dengan intro dari lagu yang baru di nyalakan pak supir.

...🎶...

...Sampai kapan ku harus menunggu...

...Kisah kita seperti yang dulu...

...Karena kini ku merasa sendiri...

...Aku tanya kapan ada waktu...

...Tak ku dengar sedikit jawabmu...

...Salah aku bila mulai meragu...

...🎶...

Suasa hati Belleza kembali tergetar saat mendengar suara seorang wanita mulai menyanyikan bait demi bait dari lagunya. Belleza merasa lagu yang barusan dia dengar sedikit relate dengan keadaan dia, entah ada apa dengan lagu itu tapi lagu itu langsung masuk ke dalam hatinya, penglihatannya beberapa menit yang lalu tentang Arga bersama gadis lain kembali terputar di benaknya.

Belleza mendumel saat saat dirinya telah sampai di depan rumahnya perlahan dirinya membuka pagar lalu tak lama menutupnya kembali. Langkah pertama saat dirinya berjalan , rambutnya mulai basah terkena rintikan hujan yang secara tiba-tiba saja datang, cuacanya memang panas tidak ada tanda-tanda akan datang hujan tapi rambut dan bajunya mulai sedikit terlihat bercak basah akhirnya rintikan hujan mulai turun, tercium aroma air membasahi tanah, lengan mulus Belleza pun terasa ada sesuatu yang menghujaninya.

"Seperti nya langit tahu apa yang gue rasain." batin Belleza melihat ke Atas sesaat. Lalu kembali menunduk dan melanjutkan jalan kerumahnya.

...----------------...

Suasana ramai terdengar di kantin khusus untuk orang-orang yang bekerja disana, meski tidak seramai ketika kita di pasar atau saat masih sekolah namun yang namanya kantin tetap saja tetap saja ramai, beberapa orang terlihat sedang menyantap makan siangnya ada yang makan berat seperti nasi ada juga yang meminum jus dan camilan bahkan ada juga yang sedang memakan siomay.

Seperti Arsa misalnya yang lebih memilih memakan siomay dan segelas es teh terbaik menurutnya. dari sekian banyak orang yang ada Arsa lebih memilih duduk sendiri di meja paling pojok sengaja duduk disana, menurut nya jika dia duduk di sana bisa sedikit melihat pemandangan yang ada, Saat Arsa tengah memakan siomay yang entah ke berapa suap hampir saja dia tersedak karena melihat dua orang pemuda yang sudah duduk di samping nya.

Arsa tidak menyadari kapan Raffi dan Archen ikut bergabung di samping nya, Arsa juga tidak keberatan hanya kaget saja tiba-tiba melihat dua orang pria sudah berada di samping nya.

"Fayy! Lo jomblo ya kasian sendiri Mulu." ucap Archen yang secara tiba-tiba mengatakan itu kepada Arsa saat matanya bertemu.

"Aduh!" ringis Archen mendapat pukulan di kepalanya oleh Raffi.

Sejujurnya Arsa tidak tersinggung dengan perkataan Archen dia hanya ingin ketawa melihat reaksi Archen yang benar-bebar seperti kesakitan akibat Raffi namun niatnya dia urungkan karena tidak enak, namun dalam dirinya Arsa benar-bebar telah tertawa terbahak-bahak.

"Bang Archen!" tanya Arsa

"Dalem cantik." ucap Archen mengalihkan pandangannya dari siomay ke mata Arsa.

"Bang Archen ga suka cewekah? pacaran kah sama mashhhaaa. Kalian udah kaya pasangan kemana-mana nempel." ujar Arsa yang entah dapat keberanian dari mana mengatakan hal seperti itu.

"AMIT-AMIT Fayy ." ucap Archen refleks berdiri menggelengkan kepala nya posisinya lebih mendekati Arsa.

Raffi dan Arsa yang melihat Archen berdiri tiba-tiba, mereka sangat tidak bisa menyembunyikan tawanya, mereka saat ini bener-benar mentertawakan Archen. Archen masih menggelengkan kepalanya dia benar-benar telag berpindah menjauh dari Raffi. Saat ini Archen duduk di samping Arsa. Hanya menyisihkan beberapa jarak dengan Arsa.

Sementara Arsa yang mendapatkan perlakuan secara tiba-tiba dari Archen yang begitu dekat membuat ritme jantung nya berbeda. bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya ketika tidak sengaja mata Arsa bertatap dengan mata milik Raffi yang sudah berada tepat di depannya.

Detak jantung Arsa bekerja bukan karena perasaan sayang kepada Raffi maupun Archen tapi Arsa merasa sedikit canggung karena menurut nya jarak seperti ini terlalu dekat dengan dirinya, karena ini merupakan pengalaman utama Arsa memiliki jarak yang dekat seperti saat ini.

"Ih najis Lo Raff, sana-sana jangan dekat-dekat gue!" ucap Archen takut

Raffi yang melihat temannya bereaksi berlebihan benar-benar tidak bisa menyembunyikan tawanya yang kesekian kalinya. Semantara Arsa hanya tersenyum kecut tidak tertawa seperti Raffi. Arsa merasa dirinya berada dalam situasi yang kurang menyenangkan.

"Chen, Bos Lo gila juga ya sedetail itu orang nya." Ucap Raffi tiba-tiba mengganti topik pembicaraan.

"Iya anjirr, gue hampir ga Nemu titik masalahnya dimana tapi pas dia jelasin hampir dari durasi awal sampai akhir masalah semua." ucap Archen bersemangat mendengar obrolan dari Raffi

Arsa masih diam lebih fokus memilih siomay yang sisa setengahnya lagi, namun Arsa tetap menyimak percakapan Raffi dan Archen. Sejujurnya Arsa juga setuju dengan pernyataan Archen karena menurut nya Ethan bener-benar memperhatikan detail kecil dari project ini.

"Raff tumben Lo ga bales kode gue?" ucap Archen.

"Kode Apaan? Lo tau sendiri gue emang jarang balas chatting bego." ucap Raffi menyakinkan

"Eh itu mah gue tau ga perlu Lo ngomong lagi. Maksud gue tuh tumben-tumbenan Lo ga bales tendangan gue biasa ko bales berkali-kali lebih keji. Tapi bagus deh gue seneng kalo gini. Ujar Archen disertai tawa di akhir cerita nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!